Bertemu Nyonya

Bening sama sekali tidak menyangka bahwa calon majikannya ternyata orang yang sangat kaya raya. Rumahnya begitu luas dan megah, berdiri kokoh di atas tanah dengan halaman super luas. Beberapa pos security terlihat di depan tak jauh dari gerbang. Banyak sekali tanam tumbuh dengan bunga berwarna-warni yang sebagian bunganya sudah kering dan mati. Banyak pohon dengan dedaunan yang hijau pula, menjadikan rumah megah itu lebih sejuk.

Ada taman di sisi samping sebelah kanan bangunan rumah itu. Beberapa gazebo juga terlihat di taman. Dari luar saja sudah membuat Bening berdecak kagum, apalagi kalau sudah masuk ke dalam, mungkin Bening bisa gemetar sangking groginya.

"Bagus ya, Neng?" tanya pak supir.

"Eh?" Bening tersipu, ketahuan mengagumi istana milik orang kaya itu.

"Nyonya Rahmawati itu orang paling kaya di sini, Neng, juga termasuk dalam jajaran orang paling kaya di Indonesia. Tuan Wibowo adalah pengusaha sukses yang punya perusahaan dimana-mana."

Pak Diman menjelaskan tanpa Bening minta. Bening hanya mengangguk-angguk pelan. Ia tak mau banyak bertanya, tidak mau nanti pak Diman berpikir dia sedang menggali informasi terlalu banyak.

Mobil berhenti di garasi samping dengan banyak mobil mewah yang berjejer. Bening takjub, entah seberapa banyak harta orang ini.

"Ayo masuk. Kebetulan nyonya lagi gak ada pertemuan dengan orang lain."

Bening menurut, mengikuti langkah pak Diman. Mereka menyusuri lorong panjang. Beberapa pelayan menatap Bening sembari berbisik-bisik. Mereka menilik Bening yang terlalu cantik untuk jadi pelayan.

Bening hanya diam, sesekali melempari mereka dengan senyuman. Ada yang membalas, ada yang tidak. Bening akhirnya sampai di sebuah ruangan.

"Duduk dulu di sini, nyonya sedang menuju kemari." Pak Diman menarik kursi untuk Bening yang masih mematung.

Bening duduk, lalu mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan sejuk itu. Banyak sekali buku di sisi kiri dan kanan. Ada beberapa lukisan hasil tangan pelukis terkenal.

Tak lama kemudian, terdengar langkah kaki teratur mendekat ke arahnya kemudian disusul suara pak Diman yang menyapa hormat.

"Itu orangnya?" Suara perempuan tegas itu terdengar. Bening segera berdiri dan berbalik hendak mendekat.

"Duduk saja di situ." Perempuan itu berkata singkat membuat Bening kembali duduk di kursi tadi.

Kini, sang nyonya sudah duduk di depannya. Keduanya terhalang meja. Bening jadi canggung sebab majikan itu melihatnya begitu lekat. Ia belum berani bersuara.

"Kamu yakin mau kerja di sini?" tanya perempuan itu sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Bening mengangguk. "Yakin tidak?" ulangnya.

"Yakin, Nyonya."

"Kamu masih muda. Usiamu berapa? Tujuh belas tahun?" tebak perempuan itu lagi.

"Benar, Nyonya."

"Bukan asli Jakarta?" tanyanya lagi.

"Saya asli Banjar, Nyonya, ke Jakarta karena ingin mencari pekerjaan."

"Kenapa tidak melamar ke perusahaan-perusahaan saja?"

"Sudah, Nyonya. Tetapi belum ada satu pun panggilan."

"Oh, karena kau baru lulus sekolah, belum ada pengalaman. Memang meragukan."

Bening jadi khawatir, ia takut tidak akan diterima pula jadi pelayan di rumah itu. Nyonya menilik Bening dari atas sampai bawah. Bening jadi gugup bukan main.

"Sudah terbiasa dengan pekerjaan rumah sebelumnya?" tanya perempuan itu lagi setelah cukup lama diam.

"Sudah, Nyonya. Semua pekerjaan rumah bisa saya kerjakan."

"Masakanmu enak?"

Bening tampak berpikir. "Tidak akan mengecewakan lidah Nyonya." Bening memilih untuk berkata dengan percaya diri. Bagaimanapun, kepercayaan diri seseorang menjadi penilaian khusus di dalam mencari pekerjaan.

"Baik, buktikan nanti. Ada satu hal yang harus kau ketahui. Aku paling tidak suka dengan pembantu yang panjang tangan."

"Saya tidak akan mengecewakan Nyonya."

"Good." Ia menatap Bening lagi, kemudian mengalihkan pandangan kepada pak Diman. "Dapat di mana gadis ini?"

"Itu, Nyonya, baru saja ketika sedang berhenti untuk minum kopi."

"Dia bisa tahu bahwa aku butuh pembantu?" tanya nyonya penuh selidik. Pak Diman jadi gelagapan. "Kau pasti menggosipi aku," sambung perempuan itu memicingkan matanya.

"Eh, tidak Nyonya ..."

"Sudah. Karena kau membawa gadis yang aku suka, jadi aku memaafkanmu. Baiklah, kau bisa bekerja di sini mulai besok. Datang kembali besok dan pakai seragammu."

Bening menatap perempuan itu berbinar. "Saya diterima, Nyonya?"

"Ya, apa kurang jelas?"

"Tidak, terima kasih Nyonya, terima kasih." Refleks, Bening meriah punggung tangan perempuan itu lalu menempelkannya di kening.

Pak Diman jadi gelagapan, Nyonya sendiri hanya memandang Bening dengan ekspresi biasa.

"Kau senang sekali padahal hanya jadi pembantu," gumam nyonya sembari berdiri dan berjalan menjauh tapi kemudian dia berbalik lagi. "Siapa namamu?" tanyanya.

"Bening, Nyonya."

"Bening? Nama yang bagus. Jangan mengecewakan aku besok!"

Ia kembali melangkah, meninggalkan Bening yang segera menyalami pak Diman dengan ungkapan terimakasih yang tak terkira. Besok ia akan bekerja, malam ini juga ia akan mengatakan kepada Nilam untuk tidak lagi mengontrak. Entah apa tanggapan sahabatnya itu dengan pekerjaan pertamanya yang hanya sebagai pembantu. Bening tidak mempermasalahkan, yang penting ia bekerja halal.

Terpopuler

Comments

Nela Sagat

Nela Sagat

bening masih sangat muda tapi tekatnya mencari pekerjaan sangat kuat

2023-09-08

1

Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat

fimulai dri jd pembokat y. cerita kehidupan benung. smoga suatu saat kmu berhasil bening dpt ank nya nyonya besar itu hahahaaa

2023-09-02

0

Berdo'a saja

Berdo'a saja

pandangan pertama saja sudah suka

2023-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 Cita-citaku Kandas
2 Sebening Namanya
3 Wacana ke Jakarta
4 Meminta Restu Untuk Merantau
5 Bergandengan Tangan
6 Membuka Celengan
7 Pergi Untuk Kembali
8 Terlampau Bebas
9 Bertemu Nyonya
10 Tak Seperti Harapan
11 Profesi Rendahan!
12 Terlalu Cantik Menjadi Pembantu
13 Hari Pertama yang Membuat Emosi
14 Urusan Kita Belum Selesai!
15 Putera Bungsu
16 Masalah yang Selalu Sama!
17 Nyonya yang Ceriwis
18 Egois
19 Cemburu Sosial
20 Revi Sela Aryani
21 Bening Gadis Baik
22 Tak Ada Ketenangan di Rumah
23 Muak!
24 Meminta Bening
25 Tatapan Permusuhan
26 Mengapa Harus Kamu?!
27 Aku Suka Kau
28 Raja Yang Terluka
29 Hak Seorang Suami
30 Jangan Menggoda, Suamiku!
31 Sekretaris Seksi Menggoda
32 Membeli Rahim Bening
33 Membuat Keputusan
34 Aku Akan Menikahinya!
35 Aku Tidak Merebutnya
36 Ini Mengejutkan!
37 Jangan Restui Mereka!
38 Jangan Lawan Batu dengan Batu
39 Dipaksa Dewasa Oleh Keadaan
40 Pemuda yang Menyesal
41 Satu Set Perhiasan
42 Kembang Perawan
43 Ahad Syahdu
44 First Touch
45 Ku Panggil Dia Sayang
46 Menunda Selamanya
47 Dipisah?
48 Bening Mau Kuliah?
49 Gara Aproved!
50 Surat Medis yang Terlupakan
51 Coba Waktu Bisa Kita Ulang
52 Daftar Kuliah
53 Isu Memakai Pelet!
54 Berlututlah Kepada Bening!
55 Sekarat!
56 Gara's Baby Inside!
57 Nyonya dan Tuan Besar yang Berbahagia
58 Bahagianya Sampai ke Desa
59 Kedatangan Bening ke Perusahaan
60 Revi Siuman dan Kejujuran Gara
61 Hilang Cinta Tinggal Matinya
62 Oh, Indahnya Dicintai
63 Pengumuman
64 Antar Jemput
65 Kembali ke rumah Gara
66 Kenangan yang Cukup Jadi Kenangan, Tak Perlu diulang!
67 Rumah Baru Untuk Bening
68 Ospek!
69 Si Bebek Sawah
70 Mengusik Bening, Berhadapan dengan Gara!
71 Check Up!
72 Rahimmu, Bukan Hatimu!
73 Memperingatkan Revi
74 Jongos Artis!
75 Bertemu Sahabat Lama
76 Mencari Pembenaran
77 Suami Revi, Suami Bening
78 Tudingan Pelakor?
79 Issues
80 Adu Domba
81 Bad Skenario!
82 Obsesi dan Gila Ternyata Beda Tipis!
83 Perfect Wedding
84 Dipanah Asmara
85 Membicarakan Perceraian
86 Gelisah!
87 Satu Hotel!
88 Satu Tamparan!
89 Pengumuman Novel Baru Besok
90 Merayu dan Mengancam Gara
91 Hot Video
92 Talaknya Sudah Jatuh
93 Bukan Suami, Tapi Sudah Jadi Mantan
94 Sidang
95 Happiness
96 Entah Cinta Entah Obsesi
97 Rekaman CCTV
98 Hanya Diam
99 Sembilan Bulan
100 Abimanyu Sailendra
101 Kemesraan Ini, Janganlah Cepat Berlalu
102 Bening Adalah Pelakor
103 Surat Penangkapan
104 Mama Muda
105 Mbak Tidak Capek?
106 Mari Berlibur
107 Bolivia!
108 Salar De Uyuni
109 Rencana Adik Buat Abi
110 Nasihat Papa
111 Marhaban Ya Ramadhan
112 Pengen Kue Lupis
113 Tiga Tespack Season Dua
114 Tambah Cucu Baru
115 Sudah Satu Bulan
116 Bumil Kelelahan
117 Pengumuman
118 Suami Ngidam?
119 Mahasiswi dan Seorang Ibu
120 Katanya Seorang Puteri
121 Perbincangan Pagi
122 Minta Restu Mama
123 Gadis Desa Seperti Bunda
124 Mentari
125 Empat Puluh Hari di Desa
126 Namanya Mentari Ninggara
127 Empat Puluh Hari Seperti Setahun
128 Sepuluh Hari Terakhir di Desa
129 Jumpa Teman Lama
130 Lelaki Setia
131 Nomor dan Pesan Baru
132 Lepas Empat Puluh Hari
133 Home Sweet Home
134 Back To Kampus!
135 Nekat
136 Pembatalan Meeting
137 Bebal Memang
138 Perkenalan
139 Anak Bapak Tidak Profesional!
140 Dua Anak Cukup
141 Dua Anak Cukup, Tiga Kebobolan
142 Sweetheart
143 Sidang
144 Wisuda
145 Family time
146 Novel Baru
147 Menanti Hari Kelahiran
148 Novel Baru
149 Novel Ini Diplagiatin!
150 Novel Bilik Penyesalan diplagiat juga
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Cita-citaku Kandas
2
Sebening Namanya
3
Wacana ke Jakarta
4
Meminta Restu Untuk Merantau
5
Bergandengan Tangan
6
Membuka Celengan
7
Pergi Untuk Kembali
8
Terlampau Bebas
9
Bertemu Nyonya
10
Tak Seperti Harapan
11
Profesi Rendahan!
12
Terlalu Cantik Menjadi Pembantu
13
Hari Pertama yang Membuat Emosi
14
Urusan Kita Belum Selesai!
15
Putera Bungsu
16
Masalah yang Selalu Sama!
17
Nyonya yang Ceriwis
18
Egois
19
Cemburu Sosial
20
Revi Sela Aryani
21
Bening Gadis Baik
22
Tak Ada Ketenangan di Rumah
23
Muak!
24
Meminta Bening
25
Tatapan Permusuhan
26
Mengapa Harus Kamu?!
27
Aku Suka Kau
28
Raja Yang Terluka
29
Hak Seorang Suami
30
Jangan Menggoda, Suamiku!
31
Sekretaris Seksi Menggoda
32
Membeli Rahim Bening
33
Membuat Keputusan
34
Aku Akan Menikahinya!
35
Aku Tidak Merebutnya
36
Ini Mengejutkan!
37
Jangan Restui Mereka!
38
Jangan Lawan Batu dengan Batu
39
Dipaksa Dewasa Oleh Keadaan
40
Pemuda yang Menyesal
41
Satu Set Perhiasan
42
Kembang Perawan
43
Ahad Syahdu
44
First Touch
45
Ku Panggil Dia Sayang
46
Menunda Selamanya
47
Dipisah?
48
Bening Mau Kuliah?
49
Gara Aproved!
50
Surat Medis yang Terlupakan
51
Coba Waktu Bisa Kita Ulang
52
Daftar Kuliah
53
Isu Memakai Pelet!
54
Berlututlah Kepada Bening!
55
Sekarat!
56
Gara's Baby Inside!
57
Nyonya dan Tuan Besar yang Berbahagia
58
Bahagianya Sampai ke Desa
59
Kedatangan Bening ke Perusahaan
60
Revi Siuman dan Kejujuran Gara
61
Hilang Cinta Tinggal Matinya
62
Oh, Indahnya Dicintai
63
Pengumuman
64
Antar Jemput
65
Kembali ke rumah Gara
66
Kenangan yang Cukup Jadi Kenangan, Tak Perlu diulang!
67
Rumah Baru Untuk Bening
68
Ospek!
69
Si Bebek Sawah
70
Mengusik Bening, Berhadapan dengan Gara!
71
Check Up!
72
Rahimmu, Bukan Hatimu!
73
Memperingatkan Revi
74
Jongos Artis!
75
Bertemu Sahabat Lama
76
Mencari Pembenaran
77
Suami Revi, Suami Bening
78
Tudingan Pelakor?
79
Issues
80
Adu Domba
81
Bad Skenario!
82
Obsesi dan Gila Ternyata Beda Tipis!
83
Perfect Wedding
84
Dipanah Asmara
85
Membicarakan Perceraian
86
Gelisah!
87
Satu Hotel!
88
Satu Tamparan!
89
Pengumuman Novel Baru Besok
90
Merayu dan Mengancam Gara
91
Hot Video
92
Talaknya Sudah Jatuh
93
Bukan Suami, Tapi Sudah Jadi Mantan
94
Sidang
95
Happiness
96
Entah Cinta Entah Obsesi
97
Rekaman CCTV
98
Hanya Diam
99
Sembilan Bulan
100
Abimanyu Sailendra
101
Kemesraan Ini, Janganlah Cepat Berlalu
102
Bening Adalah Pelakor
103
Surat Penangkapan
104
Mama Muda
105
Mbak Tidak Capek?
106
Mari Berlibur
107
Bolivia!
108
Salar De Uyuni
109
Rencana Adik Buat Abi
110
Nasihat Papa
111
Marhaban Ya Ramadhan
112
Pengen Kue Lupis
113
Tiga Tespack Season Dua
114
Tambah Cucu Baru
115
Sudah Satu Bulan
116
Bumil Kelelahan
117
Pengumuman
118
Suami Ngidam?
119
Mahasiswi dan Seorang Ibu
120
Katanya Seorang Puteri
121
Perbincangan Pagi
122
Minta Restu Mama
123
Gadis Desa Seperti Bunda
124
Mentari
125
Empat Puluh Hari di Desa
126
Namanya Mentari Ninggara
127
Empat Puluh Hari Seperti Setahun
128
Sepuluh Hari Terakhir di Desa
129
Jumpa Teman Lama
130
Lelaki Setia
131
Nomor dan Pesan Baru
132
Lepas Empat Puluh Hari
133
Home Sweet Home
134
Back To Kampus!
135
Nekat
136
Pembatalan Meeting
137
Bebal Memang
138
Perkenalan
139
Anak Bapak Tidak Profesional!
140
Dua Anak Cukup
141
Dua Anak Cukup, Tiga Kebobolan
142
Sweetheart
143
Sidang
144
Wisuda
145
Family time
146
Novel Baru
147
Menanti Hari Kelahiran
148
Novel Baru
149
Novel Ini Diplagiatin!
150
Novel Bilik Penyesalan diplagiat juga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!