Terlampau Bebas

Jarum jam bergerak ke angka satu siang saat Bening mulai sibuk menulis surat lamaran kerja untuk ke sekian kalinya. Sudah cukup banyak surat lamaran yang ia tebar ke berbagai perusahaan, tetapi belum ada satupun panggilan kerja untuknya. Sebagian uangnya ia belikan handphone agar bisa memudahkannya mengakses perusahaan mana saja yang sekiranya membuka lowongan.

Ternyata, mencari pekerjaan di Jakarta tak semudah yang ia bayangkan. Apalagi ia belum memiliki pengalaman kerja sama sekali. Namun, Bening tidak patah semangat. Setiap hari ia akan pergi dan mengunjungi perusahaan-perusahaan baik besar atau kecil. Bening bahkan tak masalah jika ia diterima bekerja hanya sebagai office girl. Sayang, hampir satu bulan berlalu, panggilan kerja belum juga masuk ke ponselnya.

"Mau tebar ke perusahaan mana lagi, Ning?" tanya Nilam yanh baru selesai mandi. Satu bulan mereka di Jakarta, Nilam sekarang sudah gaul. Bajunya semakin ketat dan pendek. Kadang sering Bening dapati ia pulang dalam keadaan sedikit mabuk. Bening sudah sering menasihati Nilam agar berhati-hati, tetapi Nilam mengacuhkan, ia lebih suka kehidupannya sekarang. Beberapa kali pula Nilam mengajaknya dugem, tetapi Bening menolak.

"Entahlah, Lam. Aku sendiri bingung. Aku pikir, mencari pekerjaan di Jakarta mudah, ternyata sulit sekali." Bening menyusun surat lamaran kerjanya dengan rapi lalu memasukkannya ke dalam map cokelat.

"Kau sih, Ning. Kemarin teman cowokku naksir kamu tapi kau gak mau. Coba kalau kau mau, pasti hidupmu bakalan enak. Semua mereka yang tanggung."

Mendengar itu, Bening jadi bergidik ngeri. Ia hanya menggeleng sambil tersenyum simpul. Nilam boleh saja seperti itu, tapi Bening tidak akan mengikuti jejaknya. Bening juga ingin pindah dan cari kontrakan baru. Ia tidak nyaman dengan lingkungan yang terlalu bebas itu juga tidak enak terus-menerus tinggal di kontrakan yang dibayar oleh pacarnya Nilam. Bening paham, di dunia ini yang gratis hanya udara. Ia tidak mau suatu saat kontrakan itu akan menjadi masalah.

Maka keesokan harinya ketika mentari belum lagi trlalu tinggi, pukul tujuh pagi, Bening sudah menunggu angkutan umum. Ia juga tidak tahu mau kemana, yang jelas tujuannya adalah menebar empat surat lamaran kerja ke berbagai tempat.

Karena lapar, Bening memutuskan untuk singgah di sebuah warung makan sederhana yang menjual nasi uduk.

"Saya bingung, Mbak, pembantu nyonya besar berkurang satu. Sekarang saya diminta cari orang buat gantiin yang kemarin keluar. Semua sudah saya tawari, tetapi gak ada yang mau. Nyonya besar cerewet, makanya banyak yang tidak tahan." keluh seorang lelaki berpakaian safari, sepertinya dia seorang supir.

Bening yang sedang makan dengan perlahan, diam-diam mendengarkan, kebetulan jarak antara dia dan lelaki yang tengah berbincang dengan pemilik warung itu cukup dekat.

"Kalau sekarang, saya juga gak bisa bantu, Pak Diman. Karyawan saya saja lagi gak ada. Repot."

"Iya ya, Mbak. Haduh, pusing saya. Nanti kalau saya balik ke rumah nyonya besar, pasti saya kena semprot karena belum dapat pengganti pembantu kemarin."

"Memangnya, nyonya besar kekurangan pembantu sekali ya? Bukannya di rumah itu sudah ada banyak pelayan, Pak Diman?" tanya pemilik warung dengan kening berkerut.

"Ya, biasa, Mbak. Orang kaya kayak majikan saya itu memang butuh banyak pelayan di rumahnya. Sekarang, saya kebingungan mesti cari orang kemana lagi."

"Loh, Pak Diman ini kok repot-repot. Kan sekarang sudah banyak jasa penyedia pelayan. Coba dicek."

"Sudah, Mbak. Tapi nyonya jera, sebab waktu itu yang jadi pelayan malah panjang tangan. Masih syukur sama nyonya gak diseret ke kantor polisi."

"Waduh, parah sekali, Pak." Pemilik warung tampak geleng-geleng kepala.

Bening yang sedari tadi mendengar, menoleh kepada pak Diman. Sebenarnya dia malu dan ragu, tapi ini adalah kesempatannya untuk bisa segera bekerja.

"Maaf, Pak, tadi saya dengar, Bapak sedang mencari pembantu." Bening mendekat. Pemilik warung dan lelaki itu saling pandang kemudian ia mengangguk.

"Benar, Dik, cuma belum dapat."

"Ehmmmm ... Apa saya boleh melamar, Pak? Kebetulan saya lagi cari kerja, sudah satu bulan menebar surat lamaran tapi belum juga ada panggilan." Bening berkata dengan sopan dan penuh harap.

"Apa ndak salah, Dik? Kamu cantik sekali gak pantas jadi pembantu." Pemilik warung menatap Bening semakin berkerut. Begitu juga dengan pak supir yang terlihat ragu.

"Saya memang membutuhkan pekerjaan, Bu. Kalau memang ada lowongan walau hanya jadi pembantu, saya bersedia. Yang penting halal."

Pemilik warung dan pak supir berpandangan lagi, tapi kemudian secercah senyum muncul dari lelaki itu.

"Alhamdulillah, betul Adik ini mau jadi pembantu?"

Bening mengangguk cepat. Lelaki itu dan pemilik warung tersenyum.

"Baiklah kalau begitu, mari adik ikut saya."

Bening segera membayar makannya lalu mengikuti langkah lelaki itu masuk ke dalam mobil yang akan segera membawanya bertemu nyonya besar yang katanya cerewet itu.

Kalau diterima, Bening akan sangat bersyukur. Itu artinya selama menjadi pembantu dia punya tempat tinggal dan bisa keluar dari kontrakan yang terlampau bebas itu.

Terpopuler

Comments

Rida Zuraidah

Rida Zuraidah

Nice

2023-12-23

0

Lisa aulia

Lisa aulia

apakah ini awal penderitaan bening ya....

2023-11-11

1

Nela Sagat

Nela Sagat

akhirnya bening mendapatkan pekerjaan walaupun jadi pembantu

2023-09-08

1

lihat semua
Episodes
1 Cita-citaku Kandas
2 Sebening Namanya
3 Wacana ke Jakarta
4 Meminta Restu Untuk Merantau
5 Bergandengan Tangan
6 Membuka Celengan
7 Pergi Untuk Kembali
8 Terlampau Bebas
9 Bertemu Nyonya
10 Tak Seperti Harapan
11 Profesi Rendahan!
12 Terlalu Cantik Menjadi Pembantu
13 Hari Pertama yang Membuat Emosi
14 Urusan Kita Belum Selesai!
15 Putera Bungsu
16 Masalah yang Selalu Sama!
17 Nyonya yang Ceriwis
18 Egois
19 Cemburu Sosial
20 Revi Sela Aryani
21 Bening Gadis Baik
22 Tak Ada Ketenangan di Rumah
23 Muak!
24 Meminta Bening
25 Tatapan Permusuhan
26 Mengapa Harus Kamu?!
27 Aku Suka Kau
28 Raja Yang Terluka
29 Hak Seorang Suami
30 Jangan Menggoda, Suamiku!
31 Sekretaris Seksi Menggoda
32 Membeli Rahim Bening
33 Membuat Keputusan
34 Aku Akan Menikahinya!
35 Aku Tidak Merebutnya
36 Ini Mengejutkan!
37 Jangan Restui Mereka!
38 Jangan Lawan Batu dengan Batu
39 Dipaksa Dewasa Oleh Keadaan
40 Pemuda yang Menyesal
41 Satu Set Perhiasan
42 Kembang Perawan
43 Ahad Syahdu
44 First Touch
45 Ku Panggil Dia Sayang
46 Menunda Selamanya
47 Dipisah?
48 Bening Mau Kuliah?
49 Gara Aproved!
50 Surat Medis yang Terlupakan
51 Coba Waktu Bisa Kita Ulang
52 Daftar Kuliah
53 Isu Memakai Pelet!
54 Berlututlah Kepada Bening!
55 Sekarat!
56 Gara's Baby Inside!
57 Nyonya dan Tuan Besar yang Berbahagia
58 Bahagianya Sampai ke Desa
59 Kedatangan Bening ke Perusahaan
60 Revi Siuman dan Kejujuran Gara
61 Hilang Cinta Tinggal Matinya
62 Oh, Indahnya Dicintai
63 Pengumuman
64 Antar Jemput
65 Kembali ke rumah Gara
66 Kenangan yang Cukup Jadi Kenangan, Tak Perlu diulang!
67 Rumah Baru Untuk Bening
68 Ospek!
69 Si Bebek Sawah
70 Mengusik Bening, Berhadapan dengan Gara!
71 Check Up!
72 Rahimmu, Bukan Hatimu!
73 Memperingatkan Revi
74 Jongos Artis!
75 Bertemu Sahabat Lama
76 Mencari Pembenaran
77 Suami Revi, Suami Bening
78 Tudingan Pelakor?
79 Issues
80 Adu Domba
81 Bad Skenario!
82 Obsesi dan Gila Ternyata Beda Tipis!
83 Perfect Wedding
84 Dipanah Asmara
85 Membicarakan Perceraian
86 Gelisah!
87 Satu Hotel!
88 Satu Tamparan!
89 Pengumuman Novel Baru Besok
90 Merayu dan Mengancam Gara
91 Hot Video
92 Talaknya Sudah Jatuh
93 Bukan Suami, Tapi Sudah Jadi Mantan
94 Sidang
95 Happiness
96 Entah Cinta Entah Obsesi
97 Rekaman CCTV
98 Hanya Diam
99 Sembilan Bulan
100 Abimanyu Sailendra
101 Kemesraan Ini, Janganlah Cepat Berlalu
102 Bening Adalah Pelakor
103 Surat Penangkapan
104 Mama Muda
105 Mbak Tidak Capek?
106 Mari Berlibur
107 Bolivia!
108 Salar De Uyuni
109 Rencana Adik Buat Abi
110 Nasihat Papa
111 Marhaban Ya Ramadhan
112 Pengen Kue Lupis
113 Tiga Tespack Season Dua
114 Tambah Cucu Baru
115 Sudah Satu Bulan
116 Bumil Kelelahan
117 Pengumuman
118 Suami Ngidam?
119 Mahasiswi dan Seorang Ibu
120 Katanya Seorang Puteri
121 Perbincangan Pagi
122 Minta Restu Mama
123 Gadis Desa Seperti Bunda
124 Mentari
125 Empat Puluh Hari di Desa
126 Namanya Mentari Ninggara
127 Empat Puluh Hari Seperti Setahun
128 Sepuluh Hari Terakhir di Desa
129 Jumpa Teman Lama
130 Lelaki Setia
131 Nomor dan Pesan Baru
132 Lepas Empat Puluh Hari
133 Home Sweet Home
134 Back To Kampus!
135 Nekat
136 Pembatalan Meeting
137 Bebal Memang
138 Perkenalan
139 Anak Bapak Tidak Profesional!
140 Dua Anak Cukup
141 Dua Anak Cukup, Tiga Kebobolan
142 Sweetheart
143 Sidang
144 Wisuda
145 Family time
146 Novel Baru
147 Menanti Hari Kelahiran
148 Novel Baru
149 Novel Ini Diplagiatin!
150 Novel Bilik Penyesalan diplagiat juga
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Cita-citaku Kandas
2
Sebening Namanya
3
Wacana ke Jakarta
4
Meminta Restu Untuk Merantau
5
Bergandengan Tangan
6
Membuka Celengan
7
Pergi Untuk Kembali
8
Terlampau Bebas
9
Bertemu Nyonya
10
Tak Seperti Harapan
11
Profesi Rendahan!
12
Terlalu Cantik Menjadi Pembantu
13
Hari Pertama yang Membuat Emosi
14
Urusan Kita Belum Selesai!
15
Putera Bungsu
16
Masalah yang Selalu Sama!
17
Nyonya yang Ceriwis
18
Egois
19
Cemburu Sosial
20
Revi Sela Aryani
21
Bening Gadis Baik
22
Tak Ada Ketenangan di Rumah
23
Muak!
24
Meminta Bening
25
Tatapan Permusuhan
26
Mengapa Harus Kamu?!
27
Aku Suka Kau
28
Raja Yang Terluka
29
Hak Seorang Suami
30
Jangan Menggoda, Suamiku!
31
Sekretaris Seksi Menggoda
32
Membeli Rahim Bening
33
Membuat Keputusan
34
Aku Akan Menikahinya!
35
Aku Tidak Merebutnya
36
Ini Mengejutkan!
37
Jangan Restui Mereka!
38
Jangan Lawan Batu dengan Batu
39
Dipaksa Dewasa Oleh Keadaan
40
Pemuda yang Menyesal
41
Satu Set Perhiasan
42
Kembang Perawan
43
Ahad Syahdu
44
First Touch
45
Ku Panggil Dia Sayang
46
Menunda Selamanya
47
Dipisah?
48
Bening Mau Kuliah?
49
Gara Aproved!
50
Surat Medis yang Terlupakan
51
Coba Waktu Bisa Kita Ulang
52
Daftar Kuliah
53
Isu Memakai Pelet!
54
Berlututlah Kepada Bening!
55
Sekarat!
56
Gara's Baby Inside!
57
Nyonya dan Tuan Besar yang Berbahagia
58
Bahagianya Sampai ke Desa
59
Kedatangan Bening ke Perusahaan
60
Revi Siuman dan Kejujuran Gara
61
Hilang Cinta Tinggal Matinya
62
Oh, Indahnya Dicintai
63
Pengumuman
64
Antar Jemput
65
Kembali ke rumah Gara
66
Kenangan yang Cukup Jadi Kenangan, Tak Perlu diulang!
67
Rumah Baru Untuk Bening
68
Ospek!
69
Si Bebek Sawah
70
Mengusik Bening, Berhadapan dengan Gara!
71
Check Up!
72
Rahimmu, Bukan Hatimu!
73
Memperingatkan Revi
74
Jongos Artis!
75
Bertemu Sahabat Lama
76
Mencari Pembenaran
77
Suami Revi, Suami Bening
78
Tudingan Pelakor?
79
Issues
80
Adu Domba
81
Bad Skenario!
82
Obsesi dan Gila Ternyata Beda Tipis!
83
Perfect Wedding
84
Dipanah Asmara
85
Membicarakan Perceraian
86
Gelisah!
87
Satu Hotel!
88
Satu Tamparan!
89
Pengumuman Novel Baru Besok
90
Merayu dan Mengancam Gara
91
Hot Video
92
Talaknya Sudah Jatuh
93
Bukan Suami, Tapi Sudah Jadi Mantan
94
Sidang
95
Happiness
96
Entah Cinta Entah Obsesi
97
Rekaman CCTV
98
Hanya Diam
99
Sembilan Bulan
100
Abimanyu Sailendra
101
Kemesraan Ini, Janganlah Cepat Berlalu
102
Bening Adalah Pelakor
103
Surat Penangkapan
104
Mama Muda
105
Mbak Tidak Capek?
106
Mari Berlibur
107
Bolivia!
108
Salar De Uyuni
109
Rencana Adik Buat Abi
110
Nasihat Papa
111
Marhaban Ya Ramadhan
112
Pengen Kue Lupis
113
Tiga Tespack Season Dua
114
Tambah Cucu Baru
115
Sudah Satu Bulan
116
Bumil Kelelahan
117
Pengumuman
118
Suami Ngidam?
119
Mahasiswi dan Seorang Ibu
120
Katanya Seorang Puteri
121
Perbincangan Pagi
122
Minta Restu Mama
123
Gadis Desa Seperti Bunda
124
Mentari
125
Empat Puluh Hari di Desa
126
Namanya Mentari Ninggara
127
Empat Puluh Hari Seperti Setahun
128
Sepuluh Hari Terakhir di Desa
129
Jumpa Teman Lama
130
Lelaki Setia
131
Nomor dan Pesan Baru
132
Lepas Empat Puluh Hari
133
Home Sweet Home
134
Back To Kampus!
135
Nekat
136
Pembatalan Meeting
137
Bebal Memang
138
Perkenalan
139
Anak Bapak Tidak Profesional!
140
Dua Anak Cukup
141
Dua Anak Cukup, Tiga Kebobolan
142
Sweetheart
143
Sidang
144
Wisuda
145
Family time
146
Novel Baru
147
Menanti Hari Kelahiran
148
Novel Baru
149
Novel Ini Diplagiatin!
150
Novel Bilik Penyesalan diplagiat juga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!