Kesalahpahaman

Hari ini tepat dua hari setelah keberangkatan Dokter Radit ke Bandung. Kebetulan hari ini sabtu, Kinar dapat jatah liburnya. Melihat stok susu hamilnya sudah habis, dan isi kulkas yang mulai kosong, Kinar memutuskan untuk berbelanja di supermarket biasanya.

Ia mengenakan celana kulot, dan baju kaos yang agak longgar. Perutnya yang membuncit, sudah tampak begitu nyata jika ia menggunakan kaos berkerah seperti saat ini.

Dengan taksi, Kinar sampai di pusat perbelanjaan. Pertama yang ia tuju ialah deretan susu ibu hamil.

Kinar sedang memilah dan fokus membaca deskripsi produk susu di tangannya ketika seseorajg menepuk pundaknya. Suster Kinar pun menoleh, dan netranya langsung tampak menunjukkan kekagetan.

"Kamu hamil, Suster Kinar?" tanya orang itu.

"I--Ibu Sonia?" ucap Kinar tergagap. Di hadapannya sosok wanita baya menatapnya dengan netra menajam, antara wajahnya dan kotak susu di tangannya, serta ke arah perutnya yang begitu tampak buncitannya.

"Bukannya kamu masih gadis? Ba--bagaimana bisa kamu hamil?" ucap Ibu Sonia menatap tak percaya.

"Ma--maaf Ibu saya buru-buru!"

Kinar hendak berlalu setelah menaruh susu kotak yang tadi ia pegang kembali ke rak, tapi lengannya segera dicekal oleh wanita baya di depannya itu.

"Kamu menyerahkan diri pada kekasihmu?"

Wanita baya itu memicingkan mata menilai.

"Astagfirullah! Jangan asal menuduh, Bu. Saya tidak segampangan itu!" ujar Kinar menggeleng dengan netra berkaca-kaca.

"Lalau kamu hamil anak siapa?" tanya Ibu Sonia menuntut.

"Sa--saya hamil--"

"Ah, sudahlah gak penting juga buat saya. Lagian Suster Kinar sudah dewasa,  dan tahu mana yang benar dan salah. Saya hanya sedikit merasa kecewa karena di pandangan saya Suster adalah wanita baik-baik yang secara pribadi saya nilai," ucap Ibu Sonia menggeleng kecewa.

"Tapi, Bu--"

"Sudahlah! Maaf juga jika saya membuat Suster Kinar tak nyaman dengan semua pertanyaan saya tadi," potong Ibu Sonia lagi menghentikan ucapan Kinar.

"Saya duluan, Suster! Semoga Suster dan kandungan selalu sehat!"

Setelah mengucapakan itu, Ibu Sonia berlalu pergi. Meninggalkan Kinar yang mencebikkan wajah kesal, antara ingin menangis dan mengumpat.

"Kesel banget, Ya Allah. Gak anak, gak Ibu kenapa sih suka banget nyimpulin sendiri tanpa mau dengar orang ngomong dulu. Jadi pengen makan bakso kan jadinya," ucap Kinar merengut dengan bibir mencebik.

Senin pagi adalah hari sibuknya para manusia. Hari memulai kerja dan sekolah bagi para siswa. Kinar masih bisa menyembunyikan kehamilannya di balik baju kerjanya yang dua minggu lalu ia jahit lagi dengan ukuran agak besaran.

"Suster Kinar!"

Kinar baru saja keluar dari ruang vip setelah mengecek keperluan pasien. Menoleh pada sumber suara yang memanggil namanya itu.

"Eh, iya. Ada yang bisa saya bantu, Dok?" tanya Kinar mengangguk singkat.

"Bisa kita bicara sebentar?" tanya Dokter Ardi menilik penampilan Kinar.

Kinar mengangguk. Dokter Ardi pun menuntun jalan dengan berjalan lebih dulu diikuti Kinar di belakangnya. Mereka memilih taman rumah sakit yang asri untuk berbicara.

Keduanya duduk di salah satu bangku kayu, dengan memisah jarak beberapa centi meter.

"Anda sudah menikah kan, Suster Kinar?"

Pertanyaan itu kontan saja membuat Kinar menoleh terkejut pada Dokter lelaki di sampingnya. Bagaimana bisa dokter ini tahu?

"Ba--bagaimana bisa Anda menyimpulkan seperti itu, Dokter Ardi?" tanya Kinar tergagap.

Dokter Ardi tersenyum jumawa, "dan Anda juga sedang mengandung, kan?" tanya lelaki itu dengan netra mengarah pada perut Kinar yang jika diperhatikan di jarak dekat akan terlihat bukitan di perut itu.

Kinar kembali terkejut akan ucapan lelaki di sampingnya itu. Kinar memiringkan tubuh, sehingga bisa berbicara dengan bersitatap dengan Dokter di depannya. Ia menoleh kanan kiri takut ada yang mendengar percakapan mereka.

"Bagaimana bisa Dokter tahu?" tanya Kinar serius, mulai mengurangi paniknya. Ia memicingkan netranya menatap penuh selidik pada lelaki itu.

"Saya tidak sengaja melihat Suster dan Dokter Radit ketika di supermarket sebulan yang lalu," jawab Dokter Ardi.

Kinar mengendurkan bahunya yang menegang. Menatap Dokter Ardi yang wajahnya serius.

"Saya minta tolong agar Dokter tidak membocorkan semua yang Dokter tahu kepada siapapun," ujar Kinar menangkupkan tangan di depan dada.

"Saya akan merahasiakannya, tapi dengan satu syarat...."

"Syarat?"

"Jika Dokter Radit melepaskan Suster Kinar... Maka jangan pernah Suster menolak saya di saat itu nanti!"

Kinar membeku. Setelahnya Dokter Ardi berlalu meninggalkan Kinar yang tercenung. Oh apa lagi ini? Dengan satu Dokter itu saja dia bingung, lah ini kenapa Dokter yang satu ini mau membuatnya tambah pusing saja? Kinar boleh gak sih menghilang di pintu ajaibnya doraemon? Kalau boleh dia mau menghilang sejenak saja deh. Melupakan sejenak semua hal yang membebani pikirannya yang semerawut ini.

...Bersambung.......

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

kadohan juga Kinar, sabar ya Kinar walau pun kesel🤭

2024-04-21

0

Bunda Aish

Bunda Aish

itu ulah anak mu Bu Sonia, anak lelaki mu yg pengecut,gocik 😏🤦

2024-01-07

0

anita

anita

itu cucumu bu soniaaaa

2023-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 Ajakan Menikah Dari Sang Dokter
2 dr. Raditya Putra Al-Ghifari, Sp.B
3 Berpapasan Tapi Tak Menyapa
4 Main Ke Ruang Dokter Radit
5 Tak Sengaja Bertemu Ibu Mertua
6 Ruang Operasi
7 Bertemu Mantan Sang Dokter
8 Cemburu
9 Dokter Berwajah Datar
10 Pulang Telat
11 Pingsan!
12 Berita Kehamilan!
13 Fakta Dokter Ririn
14 Belanja Bulanan
15 Perhatian Sang Dokter
16 Mangga Muda
17 Makan Siang Bersama Ibu Mertua
18 Periksa Kandungan Sama Pak Dokter
19 Kesalahpahaman
20 Telepon Kangen
21 Doktet Ririn Menunjukkan Tanduknya
22 Dokter Radit Pulang!
23 Tak Bersinggungan
24 Kinar Pingsan
25 Cemas!
26 Bedrest
27 Perhatian Ibu Mertua
28 Ketemu Papa Mertua
29 Menikmati Masa Cuti
30 Ibu Sonia Mau Nyusun Rencana
31 Periksa Baby
32 Hormon Kehamilan
33 Rencana Nyonya Abraham
34 Menunggu Kelahiran
35 Baby Alan Putra Al-Ghifari
36 Pisah Sama Baby Alan
37 Dipecat!
38 Melabrak Sang Dokter
39 Menyambangi Rumah Mertua
40 Rumah Megah Mertua
41 Lapak Pak Dokter
42 Hari Pertama
43 Ketemu Lagi, Dokter Radit!
44 Langkah Awal
45 Serumah Tapi Tak Menyapa
46 Mulut Ceriwis ART
47 Baby Alan Sakit
48 Sakitnya Gantian
49 Buka Puasa
50 Rencana Mama
51 Pengakuan Kinar
52 Dua Garis
53 Obrolan Malam
54 Mengaku Hamil
55 Fitting Baju
56 Hari H
57 Masuk Rumah Sakit
58 Baby Alan Belajar Jalan
59 Honeymoon Jilid 1
60 Honeymoon Jilid 2
61 Ngidamnya Anak Sultan
62 Pingnguinnya Sampai!
63 Pengakuan Pak Dokter
64 Sesi Ngidam Babak 2
65 Kelahiran Twins
66 Abang Alan Ketemu Adek
67 Quality Time (1)
68 Quality Time (2)
69 Kisah Kita (End Season 1)
70 (S2) dr. Ardiansyah, Sp. An
71 (S2) Pak Dokter Patah Hati
72 (S2) Mencintai Istri Orang
73 (S2) Suster Lina Indriani
74 (S2) Dokter Ardi Dijodohkan
75 (S2) Accident With Ners
76 (S2) Tanggung Jawab
77 (S2) Pembatalan Pernikahan
78 (S2) Fate!
79 POV Lilis
80 (S2) She Is Pregnant
81 (S2) Morning Sickness
82 (S2) Ibu Mertua
83 (S2) Ibu Maria Masih Cuek
84 (S2) Cinta Sepihak
85 (S2) Misi Suster Lina
86 (S2) Tragedi Jatuh!
87 (S2) Hormon Hamil
88 (S2) Dokter Yang Belum Move On
89 (S2) Rencana Hidup
90 (S2) Menjauh
91 (S2) Merasa Kehilangan
92 (S2) Mama Ria Merasa Bersalah
93 (S2) Rindu dan Keadaan
94 (S2) Si Dokter Sakit
95 (S2) Ternyata Rasa Itu Ada
96 Announcment
97 (S2) Menjemputnya Pulang
98 (S2) Kembali Ke Rumah
99 (S2) Malaikat Kecil Kita
100 (S2) Keluarga Kecil Kita [Ending Season 2]
101 Info giveaway!
102 Attention!
103 PEMENENANG GIVE AWAY!
104 Karya Baruku
105 Story Baru
106 Istri Muda Tuan Galuh
107 Pemilik Hati Tuan CEO
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Ajakan Menikah Dari Sang Dokter
2
dr. Raditya Putra Al-Ghifari, Sp.B
3
Berpapasan Tapi Tak Menyapa
4
Main Ke Ruang Dokter Radit
5
Tak Sengaja Bertemu Ibu Mertua
6
Ruang Operasi
7
Bertemu Mantan Sang Dokter
8
Cemburu
9
Dokter Berwajah Datar
10
Pulang Telat
11
Pingsan!
12
Berita Kehamilan!
13
Fakta Dokter Ririn
14
Belanja Bulanan
15
Perhatian Sang Dokter
16
Mangga Muda
17
Makan Siang Bersama Ibu Mertua
18
Periksa Kandungan Sama Pak Dokter
19
Kesalahpahaman
20
Telepon Kangen
21
Doktet Ririn Menunjukkan Tanduknya
22
Dokter Radit Pulang!
23
Tak Bersinggungan
24
Kinar Pingsan
25
Cemas!
26
Bedrest
27
Perhatian Ibu Mertua
28
Ketemu Papa Mertua
29
Menikmati Masa Cuti
30
Ibu Sonia Mau Nyusun Rencana
31
Periksa Baby
32
Hormon Kehamilan
33
Rencana Nyonya Abraham
34
Menunggu Kelahiran
35
Baby Alan Putra Al-Ghifari
36
Pisah Sama Baby Alan
37
Dipecat!
38
Melabrak Sang Dokter
39
Menyambangi Rumah Mertua
40
Rumah Megah Mertua
41
Lapak Pak Dokter
42
Hari Pertama
43
Ketemu Lagi, Dokter Radit!
44
Langkah Awal
45
Serumah Tapi Tak Menyapa
46
Mulut Ceriwis ART
47
Baby Alan Sakit
48
Sakitnya Gantian
49
Buka Puasa
50
Rencana Mama
51
Pengakuan Kinar
52
Dua Garis
53
Obrolan Malam
54
Mengaku Hamil
55
Fitting Baju
56
Hari H
57
Masuk Rumah Sakit
58
Baby Alan Belajar Jalan
59
Honeymoon Jilid 1
60
Honeymoon Jilid 2
61
Ngidamnya Anak Sultan
62
Pingnguinnya Sampai!
63
Pengakuan Pak Dokter
64
Sesi Ngidam Babak 2
65
Kelahiran Twins
66
Abang Alan Ketemu Adek
67
Quality Time (1)
68
Quality Time (2)
69
Kisah Kita (End Season 1)
70
(S2) dr. Ardiansyah, Sp. An
71
(S2) Pak Dokter Patah Hati
72
(S2) Mencintai Istri Orang
73
(S2) Suster Lina Indriani
74
(S2) Dokter Ardi Dijodohkan
75
(S2) Accident With Ners
76
(S2) Tanggung Jawab
77
(S2) Pembatalan Pernikahan
78
(S2) Fate!
79
POV Lilis
80
(S2) She Is Pregnant
81
(S2) Morning Sickness
82
(S2) Ibu Mertua
83
(S2) Ibu Maria Masih Cuek
84
(S2) Cinta Sepihak
85
(S2) Misi Suster Lina
86
(S2) Tragedi Jatuh!
87
(S2) Hormon Hamil
88
(S2) Dokter Yang Belum Move On
89
(S2) Rencana Hidup
90
(S2) Menjauh
91
(S2) Merasa Kehilangan
92
(S2) Mama Ria Merasa Bersalah
93
(S2) Rindu dan Keadaan
94
(S2) Si Dokter Sakit
95
(S2) Ternyata Rasa Itu Ada
96
Announcment
97
(S2) Menjemputnya Pulang
98
(S2) Kembali Ke Rumah
99
(S2) Malaikat Kecil Kita
100
(S2) Keluarga Kecil Kita [Ending Season 2]
101
Info giveaway!
102
Attention!
103
PEMENENANG GIVE AWAY!
104
Karya Baruku
105
Story Baru
106
Istri Muda Tuan Galuh
107
Pemilik Hati Tuan CEO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!