"Selain gagal ginjal, Nona juga mengalami diabetes tipe satu," kata Dokter Adit membuat Ziva menunjukkan ekspresi lesunya. Perkiraannya benar, dia memang mengalami penyakit yang serius.
"Terima kasih karena sudah menyampaikannya kepada saya," jawab Ziva menatap sayu Dokter Adit.
"Tentu saya harus mengatakan dengan jujur mau seburuk apa pun kondisi pasien saya, karena itu adalah kewajiban saya," jelas Dokter Adit tegas.
"Kalau begitu, kira-kira berapa lama umur saya?" tanya Ziva dengan mata yang berkaca-kaca, sedikit saja dia mengedipkan mata. Maka, buliran bening itu akan bercucuran kala itu juga.
"Maksud Nona?" tanya balik Dokter Adit yang tidak habis pikir dengan pertanyaan yang Ziva ajukan kepadanya.
"Maksud saya, berapa lama saya bisa bertahan hidup?" tanya Ziva kembali mengulang pertanyaannya. Rentetan air mata itu akhirnya lolos kala tak lagi mampu Ziva bendung.
Ah, lemah sekali dirinya. Sungguh, sungguh Ziva tidak ingin menangis. Tapi, entah kenapa air mata itu jatuh sendiri tanpa meminta izin padanya.
Ziva terlihat murung, tidak menyangka penyakit yang dulu Ibunya alami, kini juga dapat dia rasakan. Ziva merasa tidak habis pikir dengan nasibnya yang begitu tragis.
Tidak punya orangtua, tidak punya teman dekat, tidak punya satu pun orang baik di sekelilingnya, tidak punya harta atau pun benda, dia benar-benar miskin segalanya. Bukannya memberikan hal yang dia butuhkan. Tapi, Tuhan malah memberikannya beban kehidupan berupa penyakit yang menambah daftar kemalangan nasibnya.
Apakah Tuhan membencinya? Apakah Tuhan punya dendam kepadanya? Apakah Tuhan tidak sayang padanya? Ziva sampai berpikiran ke arah sana.
Ziva pernah mendengar kalau penyakit yang Tuhan berikan itu adalah perontok dosa. Lucu sekali, entah dosa apa yang dia lakukan di masa lalu, hingga terus diberikan penderita silih berganti tanpa henti.
Haruskah dia mengakhiri hidupnya? Tapi, bagaimana kalau dirinya masuk neraka? Bukankah penderitaan di sana lebih parah. Di dunia saja sudah menderita begini, apalagi di akhirat nanti. Haha ... Lihatlah betapa malang nasibnya, mati pun juga mengharapkan kebahagiaan.
Ziva merasa nasibnya benar-benar buruk. Bahkan, dirinya tidak punya seseorang yang disayang—yang dapat dijadikan alasan agar dia tak mengakhiri hidupnya.
Yang Ziva butuhkan saat ini hanyalah kebahagiaan. Namun, Ziva tidak ingin banyak berharap akan mendapatkan kebahagiaan kelak, karena Ziva merasa takut bila apa yang impikan tidak dia dapatkan.
"Apa yang anda tanyakan Nona Zivanya? Semudah itukah Nona menyerah? Nona, penyakit Nona masih dapat disembuhkan. Saya bukan Tuhan yang dapat mengetahui kapan seseorang akan mati!" Geram Dokter Adit yang benar-benar kesal dengan sikap putus asa Ziva.
"Lalu apa yang harus saya lakukan, Dokter? Coba beritahu saya apa yang harus saya lakukan? Dokter, untuk makan saja saya harus bekerja membanting tulang. Bagaimana untuk biaya pengobatan, cuci darah, terapi insulin diabetes, dan lainnya. Saya tau, saya tau itu semua membutuhkan uang yang tidak sedikit jumlahnya. Haruskah saya kerja membanting nyawa demi semua itu!" pekik Ziva tak lagi dapat menahan emosinya. Andai dirinya punya jaminan masuk surga bila mati, mungkin Ziva akan lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya. Betapa egoisnya dia, mati saja tidak berani.
"Nona, Nona masih muda, masih punya tenaga yang sangat kuat, kelangsungan hidup Nona masih panjang. Tuhan, tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kesanggupan umatnya. Nona masih punya harapan akan masa depan yang cerah," tutur Dokter Adit mencoba memberikan semangat untuk Ziva.
"Untuk biaya cuci darah dan terapi insulin, tidak usah Nona khawatirkan. Saya akan memberikan diskon dan Nona juga bisa menyicil biayanya," lanjut Dokter Adit.
Melihat karekter Ziva, Dokter Adit yakin Ziva tidak akan menerima bantuannya bila saja dia mengatakan akan menggratiskan biaya pengobatan. Dokter Adit juga tidak ingin membuat Ziva merasa tersinggung dengan belas kasihannya.
"Saya....
.
.
.
Dokter Adit
Zivanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Nhana Jaenab
anak cantik yg bernasib malang😭😭😭
2023-09-11
0
pietta
adit itu nama suamiku thor.., 😋😋
2023-08-30
0
tati H.I
orng sabar d sayNg Tuhan ziva,....😢
2022-11-21
0