Kembali keVicktor dan juga Celyn yang masih berada didalam kamar utama yang ada dipenthousenya Dela.
Ketika Vicktor sudah cukup lama memperhatikan wajahnya Celyn yang masih memejamkan matanya.
Vicktor tiba-tiba beranjak dari tempatnya memandangi Celyn dan berjalan menuju kearah balkon yang ada didalam kamar.
Ketika Vicktor sedang termenung dan sambil melihat pemandangan dari atas balkon yang ada didalam kamar tempat Celyn sedang pingsan, tiba-tiba Vicktor menerima panggilan masuk diponselnya.
Vicktor langsung saja mengambil ponselnya yang ada didalam saku jasnya.
Dan ketika dilihat Vicktor dari siapa panggilan masuknya ternyata yang menelfonnya adalah rekan bisnisnya yang sedang menanyakan proyek yang sedang mereka tangani saat ini.
Bersamaan dengan bunyi ponselnya Vicktor tadi, ternyata Celyn perlahan-lahan membuka matanya dan terbangun dari tidur cantiknya alias pingsan.
"*Auu*",, kata Celyn ketika dia mencoba untuk duduk dari tidurannya dan merasakan pusing dikepalanya.
"*Dimanakah aku ini, ini bukan didalam kamarku, aaassshhhh*", kata Celyn dengan lirih ketika baru saja bisa duduk dan bersandar disandaran ranjang dan tiba-tiba juga merasakan perih dipergelangannya tangannya.
Celyn langsung saja melihat pergelang tangannya yang sudah diperban dengan sedemikian rupa, dan dia lalu mengingat-ingat kenapa pergelangan tangannya bisa terluka seperti itu.
Ketika sudah teringat dengan kejadian yang baru saja menimpanya, Celyn langsung mencoba bergegas untuk turun dari ranjang.
Celyn tidak menyadari jika ada Vicktor dibalkon kamar tersebut, walau pintu yang terhubung dengan balkon dibuka oleh Vicktor akan tetapi Vicktor juga tidak menyadari jika Celyn sudah beranjak turun dari ranjang dan sudah mencoba membuka pintu kamar, karena Vicktor menerima telefon itu sambil melihat pemandangan yang ada dibawah sana.
"*Ini dimana??, aku harus segera pergi dari sini dan kembali lagi kedalam apartemenku sendiri*",, kata Celyn ketika sudah bisa keluar dari dalam kamar.
Vicktor tidak tahu jika Celyn sudah keluar dari dalam kamar itu, karena Celyn juga tidak menutup kembali pintunya.
Kebetulan juga Ian yang tadi setelah mengantar Dokter Diego keluar dari penthouse dia langsung saja turun kelantai dua puluh tempat kamar apartemennya Celyn berada untuk mengecek pekerjaan para anak buahnya yang disuruh Vicktor untuk membersihkan kamar apartemennya Celyn.
Jadi ketika Celyn keluar dari dalam kamar dia tidak berjumpa dengan Ian.
Dengan langkah tertatih karena tubuhnya masih lemas dan inti kewanitaannya juga masih merasakan sakit, Celyn tetap berusaha untuk berjalan menuju kelift dan menuju kedalam kamar apartemennya sendiri.
Celyn langsung saja memencet nomor lantai dimana kamar apartemennya berada ketika sudah berada didalam lift.
Dan sangat kebetulan sekali didalam lift itu tidak ada siapa-siapa cuma ada Celyn seorang.
Ketika sudah sampai dilantai tempat apartemennya berada, Celyn langsung saja keluar dari dalam lift tersebut dan berjalan menuju kekamar apartemennya.
Sedang Vicktor yang sudah cukup lama menerima telefon, dan sambungan telefonnya juga sudah terputus sambil berjalan masuk kedalam kamar Vicktor lalu memasukkan ponselnya lagi kedalam saku jasnya.
Alangkah terkejutnya Vicktor ketika baru sampai beberapa langkah didalam kamar dia tidak melihat Celyn berada diatas ranjang.
Dan ketika Vicktor melihat kearah pintu kamar, pintu kamarnya pun sudah terbuka sangat lebar.
Vicktor langsung saja bergegas keluar dari dalam kamar untuk mencari Celyn. Vicktor bahkan mencari Celyn didalam semua sudut penthouse adiknya itu.
Ketika Vicktor tidak menemukan Celyn disemua tempat yang ada didalam penthousenya Dela, dia langsung saja berlari keluar penthouse untuk mencari Celyn.
Celyn sendiri yang sudah sampai didepan pintu kamar apartemennya dia langsung saja masuk kedalam kamar apartemennya ketika dia sudah membuka pintunya yang ternyata tidak dikunci itu.
Karena jika dikunci, Celyn pasti tidak akan bisa masuk, karena paswordnya sudah diganti oleh Vicktor.
Ketika sudah masuk kedalam apartemennya, Celyn teringat jika ruang tamu miliknya tadi cukup berantakan sekali, dan sekarang dia melihat ruang tamu miliknya sudah rapi dan bersih seperti biasanya.
Celyn yang dalam keadaan pusing serta juga sedang menahan rasa sakit dipergelangan tangnnya dia tidak mengambil pusing untuk memikirkan siapa yang sudah membersihkan ruang tamunya.
Celyn yang sudah masuk kedalam apartemennya dia tidak berjumpa dengan Ian dan kedua anak buahnya Vicktor karena ternyata Ian dan kedua anak buahnya Vicktor sedang membersihkan kamar pribadinya Celyn yang tadi sempat diberantakin oleh Celyn.
Dan ketika Celyn membuka pintu kamarnya alangkah terkejutnya Celyn ketika melihat tiga orang laki-laki yang tidak dikenalnya berada didalam kamar pribadinya.
"*Siapa kalian, dan sedang apa ada didalam kamar apartemen saya??*",, kata Celyn kepada Ian dan kedua anak buahnya Vicktor.
Ian dan kedua anak buahnya Vicktor juga sama terkejutnya ketika tiba-tiba melihat Celyn sudah berada didalam situ.
"*Nona Celyn*",, sapa Ian dengan ramah kepada Celyn dengan sedikit membungkukkan badannya.
Sedang kedua anak buahnya tadi mereka juga ikut-ikutan menundukkan badannya sama seperti Ian kepada Celyn.
Ian lalu mengkode kedua anak buahnya untuk keluar terlebih dahulu serta menjaga didepan, dan mereka pun menurut akan hal itu.
Celyn yang melihat kepergian dari kedua anak buah itu dia hanya melihatnya saja sambil memberikan jalan saja kepada kedua anak buah itu.
"*Kamu bukannya laki-laki yang bersama Tuan berengs3k itu kan*",, kata Celyn sambil menunjuk Ian dan memegangi kepalanya yang masih pusing, ketika sudah mengingat siapa laki-laki yang berada didepannya itu.
"*Iya Nona*",, jawab Ian dengan sopan kepada Celyn.
"*Untuk apa kamu juga didalam kamar apartemenku, apa kamu juga mau memperk0s4ku seperti Tuan ber3ngs3k itu Hah!!*",, kata Celyn kepada Ian sambil berteriak cukup keras sekali.
"*Tidak Nona*",, jawab santai Ian kepada Celyn.
"*Lalu untuk apa kamu didalam sini, cepat keluaaaaaarrr!!!!!*",, kata Celyn lagi kepada Ian sambil berteriak lagi.
Ian hanya mengangguk kecil kepada Celyn sambil melihat seseorang yang baru saja datang dan langsung berdiri dibelakangnya Celyn.
Siapa lagi kalau bukan Vicktor orangnya, karena Vicktor tadi ketika sudah keluar dari penthouse dia langsung saja segera masuk kedalam lift untuk menuju kekamar apartemennya Celyn, karena fikir Vicktor Celyn pastilah kembali kedalam apartemennya sendiri, dan tebakannya pun benar.
Vicktor lalu mengkode Ian untuk berlalu keluar ketika Ian sedang melihat kearahnya tadi.
Ian pun mengerti apa maksud dari kode tersebut, dan dia langsung saja berlalu keluar dari dalam kamarnya Celyn.
Dan alangkah terkejutnya lagi Celyn ketika Celyn melihat kepergian dari Ian dan membalikkan badannya sudah melihat Vicktor berada dibelakangnya dan jaraknya pun terbilang cukup sangat dekat sekali dengannya.
"*Kamu!!!, untuk apa juga kamu disini, apa tidak cukup dengan apa yang tadi kamu lakukan kepadaku, apa kamu ingin melakukannya lagi denganku dan memperk0s4ku lagi untuk kesekian kalinya*",, kata Celyn kepada Vicktor sambil mendorong kasar badannya Vicktor.
Sambil menangis Celyn mengungkapkan kata-kata itu kepada Vicktor, dan dalam keadaan sakit serta perut yang belum terisi makanan sama sekali dari tadi siang, membuat Celyn sangat lemas sekali tubuhnya.
Tanpa diduga Celyn, Vicktor yang tidak tahan dengan air mata yang dikeluarkan oleh Celyn, tiba-tiba Vicktor langsung saja menarik badannya Celyn untuk dipeluknya dengan sangat erat sekali.
"*Maafkan saya Celyn*",, kata Vicktor sambil memeluk Celyn.
Dan Celyn yang masih sangat emosional sekali perasaannya dia lalu pingsan lagi didalam pelukannya Vicktor.
...🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹...
***TBC***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 320 Episodes
Comments
Njo Veratota Marbun
iya benar mba, terlalu banyak kata ketika🙏
2023-05-31
1
Wislan Thu Wislan
hhmm lanjut thor
2022-09-22
2
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
𝓲𝔂𝓪"𝓵𝓪𝓱 𝓒𝓮𝓵𝔂𝓷 𝓹𝓪𝓼𝓽𝓲 𝓶𝓪𝓻𝓪𝓱 𝓭𝓪𝓷 𝓽𝓻𝓪𝓾𝓶𝓪
2022-08-26
2