"Sudahlah Dave! Nanti pacarmu melihat kamu sedang bersamaku. Apa kamu tidak takut dia akan cemburu dan salah paham?" Sevia berusaha mengalihkan pembicaraan Dave.
"Pacar? Apa kamu mengira Zee pacarku? Gadis yang tadi bersamaku, kamu pikir dia pacarku? Apa kamu cemburu?" berondong Dave.
"Aku tidak berhak untuk cemburu, bukankah aku tidak boleh berharap lebih dari pernikahan kita? Kamu juga tidak boleh marah jika aku bersama Andika. Aku dan dia sudah tidak memiliki hubungan spesial selain mantan kekasih." Sevia langsung melepaskan diri saat melihat Dave sedang bengong mencerna kata-katanya.
Menyadari Sevia sudah pergi meninggalkannya, Dave pun langsung berlari untuk menyusul Sevia. Namun, dia kehilangan jejak karena Sevia sembunyi di balik mobil Andika. "Sial! Ke mana perginya cewek itu?"
Mendengar umpatan dari suaminya, Sevia semakin mengeratkan tangan yang memeluk tubuhnya sendiri. Meskipun dia tahu, dia tidak akan bisa lepas dari kemarahan Dave karena memergokinya bersama dengan Andika. Namun, dia tidak ingin pertengkarannya diketahui banyak orang sehingga Sevia lebih memilih untuk menghindar dari Dave.
Merasa tidak bisa menemukan istrinya, Dave pun kembali ke dalam restoran. Terlihat Zee yang sudah menyelesaikan makannya, begitupun dengan Elzio dan orang tua angkatnya.
"Dari mana, Dave? Kenapa lama sekali?" tanya Al
"Dari toilet, Om! Tadi ngantri jadinya lama," jawab Dave.
"Lama banget ngantrinya, sudah seperti ngantri sembako aja." Zee langsung menimpali ucapan papanya.
"Aku menerima telepon dulu. Sepertinya ada masalah di pabrik Cikarang. Om, mungkin aku langsung pulang ke apartemen. Zee nanti ikut dengan papamu saja ya!" Bohong Dave.
"Kalau ada masalah selesaikan dengan baik. Jangan mengulur waktu dan menunggu masalah besar baru diselesaikan," pesan Icha yang menangkap gelagat kalau putra angkatnya sedang berbohong. Meskipun mereka tidak mengaku, tapi Icha tahu saat suami dan anak-anaknya sedang menutupi sesuatu darinya.
"Iya, Tan!" jawab Dave kikuk.
Setelah menyelesaikan makannya, mereka pun langsung pulang ke rumah. Perjalanan jauh dari kota S setelah menghadiri pemakaman kakeknya, membuat Dave meregangkan otot-ototnya sebelum dia melanjutkan perjalanan.
Tidak butuh waktu lama, mobil yang Dave bawa sudah keluar dari pintu tol. Namun ada hal yang membuat matanya melotot. Tanpa sengaja dia melihat Sevia yang sedang berjalan di trotoar. Dia pun segera menepikan mobilnya dan menghampiri Sevia yang terlihat menyedihkan.
"Via, kamu kenapa?" Dave langsung membawa Sevia masuk ke dalam mobilnya. Tanpa bicara lagi, dia langsung melajukan mobilnya menuju ke apartemen.
Saat sampai di apartemen, pria bermata biru itu hanya diam di depan kemudi. Dia seperti enggan keluar mobil, sebelum mendengar penjelasan dari istrinya yang sedari tadi diam membisu.
"Via, apa tak ada yang ingin kamu katakan?" tanya Dave dengan melirik ke arah Sevia.
Sevia menghela napas panjang dan menghembuskan napasnya sebelum bicara pada suaminya. "Dave, bagaimana kalau kita akhiri saja. Aku tidak ingin mengikatmu dengan pernikahan palsu ini. Aku sudah berpikir, mungkin aku akan pulang kampung saja. Aku capek, Dave!" Setetes bening memaksa keluar dari sudut matanya.
"Aku tidak bisa melepaskan kamu. Bagiku tidak ada pernikahan palsu karena kita menikah sah di mata Tuhan." Dave benar-benar kaget mendengar apa yang Sevia katakan. Dia tidak menyangka, istrinya akan meminta untuk berpisah.
"Dave, kamu masih muda. Tentu banyak hal yang ingin kamu kejar, sedangkan aku? Aku tidak bisa menjalani sebuah hubungan jika itu hanya main-main. Meskipun status kita sudah menikah, bukankah kita menikah juga karena terpaksa?" Sevia benar-benar merasa tidak punya pijakan. Masalahnya datang begitu bersamaan.
Saat dia jadi bahan gunjingan orang, Andika terus saja memerasnya ditambah lagi dia melihat Dave begitu mesra dengan gadis lain. Rasanya dia sudah menyerah dengan hidupnya sehingga dia pun berencana untuk resign dari pekerjaannya dan akan mencari pekerjaan di kota lain yang sekiranya membuat dia jauh dari tekanan batin.
"Via, mari kita buat kesepakatan. Kalau dalam satu tahun, kita tidak bisa saling jatuh cinta maka aku akan melepaskan kamu dengan memberi kompensasi. Namun, jika kita sama-sama saling jatuh cinta maka aku akan membawamu pada keluargaku dan meresmikan pernikahan kita di kantor urusan agama," ucap Dave dengan menatap lekat pada Sevia.
"Kenapa harus tahun depan?" tanya Sevia.
"Aku butuh waktu untuk meyakinkan hatiku," jawab Dave.
"Baiklah! Tapi kamu harus menampungku saat aku sudah tidak bekerja lagi," ucap Sevia.
"Memangnya kenapa kamu mau resign? Apa ada masalah dengan pekerjaanmu?" tanya Dave dengan mata menyelidik istrinya.
"Tidak! Kamu baca saja apa yang mereka katakan tentangku." Sevia memberikan ponselnya pada Dave agar bule itu membaca sendiri apa yang sedang jadi bahan perbincangan karyawannya.
Bukannya marah, Dave malah tersenyum membaca percakapan di grup chat karyawan. "Biarkan saja, biar rahasia kita aman."
Tangan Sevia dengan refleks mencubit perut Dave membuat brondong itu tertawa geli mendapat serangan dadakan dari istrinya. Dia pun tak tinggal diam. Dave langsung menangkap tangan Sevia dan menggelitik balik istrinya.
...***...
Kini keduanya sudah berada di tempat tidur dengan tubuh polos hanya berbalut selimut tebal. Ya, pasangan suami istri itu telah melewati beberapa babak pelepasan yang memabukkan. Mereka melepas kerinduan setelah satu minggu tidak bergulat di tempat tidur. Sevia tidak munafik, karena dia begitu menikmati setiap sentuhan dan permainan suaminya.
"Via, apa ada yang ingin kamu jelaskan? Kenapa tadi bisa bersama dengan cowok itu?" tanya Dave seraya tangannya mengelus rambut Sevia pelan.
Tak ingin ada yang ditutup-tutupi, Sevia pun akhirnya menceritakan semuanya. Berawal dari dia diculik lalu diancam dan terpaksa memberi Andika sejumlah uang.
"Berapa uang yang dia ambil?" tanya Dave.
"Lima juta," jawab Sevia.
"Nanti aku ganti, tapi aku minta nomor handphone dia." Dave langsung mengambil ponselnya yang ada di atas nakas.
Setelah Sevia memberikan nomor ponsel Andika, Dave langsung mengotak-atik ponselnya dan tersenyum senang.
"Lihat! Dia hanya punya video kalian sedang ciuman," ucap Dave dengan memberikan ponselnya.
Sevia langsung melihat video dirinya dan Andika saat pertama kali dia dan Andika berciuman. Sevia tidak menyangka kalau video itu yang Andika jadikan untuk memeras dirinya. "Kalau pun ini di sebar, orang kan gak akan lihat mukaku dengan jelas," gumam Sevia.
"Memang! Tenang saja, dia tidak akan bisa memakai ponselnya selama beberapa hari. aku sudah mengirimkan virus yang membuat dia kehilangan banyak data penting di ponselnya termasuk semua nomor telepon dan semua memori yang tersimpan," jelas Dave.
"Kamu hack ponsel dia?" tanya Sevia heran.
"Kalau gak aku hack, mana mungkin aku dapat video kamu. Sekarang aku ingin meminta bayaran, karena sudah membebaskan istri mesumku dari jeratan mantan kekasihnya yang matre." Dave mengerlingkan matanya nakal.
"Bayaran apa? Jangan minta uang, aku gak punya!" serobot Sevia.
"Untuk apa aku meminta uang padamu kalau uangku lebih banyak dari kamu," ledek Dave.
"Ya sudah, aku akan membuatkan makan malam yang special untuk membalas kabaikan suamiku." Sevia langsung beranjak pergi untuk membersihkan dirinya karena dia merasa lengket dengan sisa-sisa percintaan dengan brondongnya.
Tak berbeda dengan Sevia, Dave pun langsung mengikuti istrinya ke kamar mandi hingga acara mandi pun diiringi dengan suara lenguhan dan decapan dari dua anak manusia yang sedang di mabuk gairah.
Setelah selesai dengan ritual mandi yang berbeda dari yang seharusnya, Sevia langsung menuju ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Namun, karena keahlian memasak Sevia yang bisa dikatakan dibawah garis merah, sehingga dia hanya memasak mie instan dengan aneka rasa nusantara yang menggugah selera.
Setelah semuanya terhidang di meja makan, Sevia segera membangunkan dave yang sempat terlelap karena lelah. "Dave ayo makan! Aku sudah masak untukmu," ucap Sevia.
Mendengar apa yang Sevia katakan, Dave langsung membuka matanya dan mengikuti Sevia ke meja makan. "Via, ini masakan spesial yang kamu bilang?" tanya Dave.
"Iya, ini untukmu indomie rasa empal gentong dan ini untukku mie goreng aceh."
...~Bersambung~...
...Hai jumpa lagi! Dukung terus ya dengan klik like, comment, vote, rate, gift dan favorite....
...Terima kasih!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 292 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
CEWEK KAMPUNG KOQ GK BSA MASAK
2023-12-30
0
Pia Palinrungi
semoga saja mereka cepet ada rasa krn zee jg mengganggap dave sbg kakak
2023-06-09
1
Biduri Aura
😂😂😂kasian nggak pinter masak
2023-03-01
0