Seminggu sudah Dave tidak pulang ke apartemen. Seminggu itu pula Sevia sendiri merasa kesepian tanpa seseorang yang selalu memeluknya di saat dia tidur. Rasa kehilangan itu menyeruak di hati Sevia. Apalagi selama satu minggu itu, Dave sama sekali tidak menghubunginya.
"Kenapa Dave tidak membalas pesanku, apa dia sudah lupa sama istrinya?" gerutu Sevia seraya dia membersihkan apartemen yang dia tinggali bersama dengan suami brondongnya.
Merasa lapar setelah membersihkan apartemen, Sevia pun berencana untuk makan di Plaza yang ada di depan apartemennya. Sevia langsung membersihkan dirinya dan berdandan sewajarnya agar tidak terlihat memalukan saat dia masuk ke dalam Plaza.
Namun, sepertinya keberuntungan belum berpihak padanya. Saat dia akan menyebrang jalan, Andika menghentikan mobilnya dan langsung menyeret Sevia untuk mengikutinya. Meski sempat memberontak, tapi tenaga Andika jauh lebih besar darinya.
"Di, lepaskan! Mau apa kamu bawa-bawa aku masuk ke dalam mobil?" teriak Sevia.
"Diam, Via! Kalau kamu gak mau aku sebarkan video syur kita," ancam Andika yang langsung menyalakan mobilnya menjauh dari keramaian kota. Andika sengaja membawa Sevia sampai ke luar di kota, agar Ines tidak mencium gelagatnya.
Akhirnya Sevia hanya menurut karena dia yakin, mantan kekasihnya itu tidak mungkin menyakitinya. Dia diam saja saat mobil Andika masuk ke dalam tol dan berhenti di bahu jalan yang sepi seperti mobil yang sedang mogok. Sampai akhirnya Andika yang berbicara duluan.
"Via, seminggu lagi aku nikah. Aku butuh uang untuk biaya resepsi. Aku minta kamu untuk pinjamkan uang 20 juta. Aku gak akan mohon sama kamu, tapi aku akan maksa agar kamu kasih aku pinjaman." Andika seperti tidak punya malu memaksa mantan kekasihnya untuk memberinya pinjaman.
"Di, kamu waras kan? Aku punya uang sebanyak itu dapat dari mana? Kamu tahu sendiri kalau setiap bulan aku pasti mengirim uang untuk nenek dan bapak di kampung. Lagipula, kamu kan anak orang kaya, papamu saja seorang pemborong proyek. Pasti dia punya uang segitu. Kenapa kamu tidak meminta sama dia?" Sevia menatap heran pada mantan kekasihnya. Dia sering meminta uang padanya padahal uang jajan dari papanya pasti gede untuk ukuran kantongnya.
"Kamu tidak usah mengungkit papaku, aku tidak mau tahu pokoknya kamu harus memberikan aku pinjaman. Gara-gara kamu aku di pecat di AP dan sekarang malah kerja di perusahaan yang gajinya lebih kecil dari AP. Makanya kamu harus bertanggung jawab, Via." Mata Andika terus mengarah pada belahan dada. Meski dia tidak melihat langsung, tapi otaknya sudah traveling ingin mencicipi buah kembar yang terpampang di depannya.
Menyadari mata Andika yang mulai lapar melihat ke arahnya, Sevia langsung menutup badannya dengan menyilangkan kedua tangannya. "Jangan macam-macam kamu, Di!"
"Kalau kamu tidak bisa memberiku pinjaman uang, aku ingin kamu mengenang kembali kisah kita. Ingat Sevia, kamu tidak akan pernah bisa melupakan aku. Karena aku yang pertama menyentuhmu meskipun aku tidak bisa mendapatkan kehormatan kamu." terlihat seringai jahat di kedua sudut bibir Andika yang sukses membuat Sevia bergidik ngeri.
"Jangan, Di! Aku tidak mau menghianati pernikahanku. Aku punya lima juta tapi kumohon lepaskan aku! Jangan menggangguku lagi!" Suara Sevia terdengar sedikit bergetar, dia teringat dengan kasus pemerkosaan yang ada di televisi. Yang mana korbannya dibuang di jalan tol setelah diperkosa.
"Kenapa gak dari tadi, Sayang! Aku kan tidak perlu menggertak kamu. Sini uangnya!" Andika langsung mengambil dompet yang ada di tangan Sevia, lalu dengan tidak tahu malu dia mengambil kartu sakti Sevia. "Kita cari rest area terdekat, lalu aku akan mengantarmu pulang."
Sevia hanya diam saja tidak menjawab apa yang Andika katakan. Dia hanya menuruti kemauan mantan kekasihnya. 'Biarlah uang segitu melayang, daripada aku harus berbuat dosa.' pikirnya.
Setelah menemukan rest area, Andika pun segera memarkirkan mobilnya di dekat gerai ATM agar dia tidak perlu berjalan jauh. Sambil bersiul, Andika membuka pintu mobilnya. Begitu pula dengan Sevia yang mengikuti Andika dari belakang. Tidak mungkin dia menyuruh Andika yang mengambil uang sendiri dan memberikan nomor PIN-nya. Bisa habis semua uang gajian dia kalau mantan kekasihnya tahu berapa isi kartu saktinya.
"Sini Di, aku yang ambil uangnya! Kamu gak perlu tahu nomor PIN-ku," Sevia langsung merebut kartu sakti yang ada di tangan Andika dan berlari menuju gerai ATM.
Andika hanya tersenyum miring melihat tingkah mantan kekasihnya seraya bergumam, "Aku gak butuh PIN kamu, yang aku butuhkan uang kamu. Tanpa PIN itu aku masih bisa mendapatkan uangmu. Dari dulu kamu selalu mudah aku manfaatkan, Via."
Setelah menggesek kartu saktinya, Sevia mengajak Andika untuk makan dulu karena dia benar-benar sangat lapar. Kedua mantan kekasih itu kemudian masuk ke sebuah restoran cepat saji yang menyediakan burger, fried chicken dan french fries sebagai menu andalannya. Setelah mendapatkan pesanannya, Sevia langsung melahap makanannya seperti orang yang tidak makan selama berhari-hari.
Namun, napsu makannya mendadak hilang. Saat manik coklatnya menangkap sosok Dave, yang sudah seminggu ini tidak ada kabar beritanya. Dave masuk ke dalam restoran bersama dengan seorang gadis yang Sevia lihat waktu itu di bioskop. Terasa sesak dada Sevia, melihat gadis itu bergelayut manja di lengan kekar Dave.
Sebisa mungkin Sevia menyembunyikan wajahnya agar tidak terlihat oleh suaminya. Namun, sepertinya itu percuma karena Dave sudah terlebih dahulu menangkap sosok istri simpanannya bersama sang mantan kekasih. Rahang Dave langsung mengeras. Ingin rasanya dia menghajar Andika yang selalu mendekati Sevia. Akan tetapi, dia urungkan karena sekarang dia sedang bersama dengan keluarganya.
"Di, aku ke toilet dulu. Kamu habiskan saja makannya. Aku tunggu di parkiran." Tanpa menunggu jawaban, Sevia langsung berlalu pergi meninggalkan Andika yang sedang asyik menikmati makanannya.
Sevia langsung masuk ke dalam toilet, dia menangis dalam diam di dalam bilik toilet. Hatinya sakit merasa menjadi orang yang tidak berarti. Dia merasa, orang yang disekelilingnya hanya ingin memanfaatkannya saja.
Tuhan, kenapa mereka hanya ingin memanfaatkan aku? Andika hanya inginkan uangku saja padahal dia memiliki uang yang banyak. Sementara Dave, dia hanya inginkan tubuhku saja. Kenapa tidak ada laki-laki yang mendekatiku dengan ketulusan hatinya?
Merasa lelah menangis, Sevia pun langsung mencuci mukanya agar tidak terlihat begitu jelas kalau dia sedang menangis. Setelah merasa cukup, gadis malang itu langsung keluar dari toilet. Namun saat dia berbelok akan keluar dari lorong, ada tangan yang menarik tangannya sehingga ia terhuyung menabrak dada bidang suaminya.
Sevia berusaha melepaskan diri, tapi tangan Dave terlalu kuat memegangnya. "Lepaskan, Dave! Nanti pacar kamu melihat," pintanya.
"Aku tidak punya pacar, aku hanya memiliki seorang istri yang sedang berselingkuh dengan mantan kekasihnya," sarkas Dave.
"Aku tidak berselingkuh! Aku di culik karena suamiku sudah tidak peduli lagi," sindir Sevia
"Kamu pikir aku akan percaya? Mana ada orang diculik bisa makan di restoran dengan penculiknya." Dave tertawa remeh mendengar apa yang istrinya katakan.
...~Bersambung~...
...Hai hai jangan lupa dukungannya ya! Klik like, comment, vote, rate, gift dan favorite....
...Terima kasih!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 292 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
HRSNYA LO JGN TURUTI ANDIKA, MSH AZA JDI WANITA GOBLOK SI SEVIA..
2023-12-30
0
Sulaiman Efendy
MMG TDK MNYAKITI LO, TPI AKN MLECEHKN LO
2023-12-30
1
Pia Palinrungi
sevia kamu harus wanita kuat jgn mau dimanfaatin terus sm andika yg tdk tahu malu
2023-06-09
1