Seseorang yang sudah merawat dan menyayanginya kini sedang duduk melihat seisi apartemen Dave yang terlihat rapi. Icha menghembuskan napasnya lega melihat perubahan pada putra angkatnya.
Semenjak kematian Tuan Satya kakek buyutnya Dave, Om dan Tantenya lah yang merawatnya selama ini. Meskipun mereka bukan orang tua kandung, tapi kasih sayangnya sudah seperti orang tuanya saja.
Dave Sky Pradipta, anak malang yang tidak pernah melihat bagaimana rupa kedua orang tuanya, kini telah tumbuh menjadi pria dewasa yang memiliki kehidupannya sendiri.
Setelah lelah berkeliling, Icha pun kembali duduk bersama suami dan putra angkatnya yang sedang asyik berbincang. Dia tidak ingin membahas apa yang ditemukannya di depan Al karena Icha yakin, Dave pasti punya alasan dengan semua yang dilakukannya.
"Dave, Minggu depan pulang ke rumah! Dika akan pulang dari London," ucap Icha.
"Iya, Tan! Aku usahakan," sahut Dave.
"Boleh Tante ikut ke kamarmu sebentar, sepertinya pengait di belakang lepas." Icha berpura-pura ingin membenarkan pakaian dalamnya karena dia penasaran dengan isi kamar Putra angkatnya.
"Bo-boleh, Tan!" Dave bangun dan akan mengantar Icha ke kamarnya meski hatinya ketar-ketir takut ketahuan. Dia sengaja berjalan lebih dulu dan membukakan pintu.
"Tante, kamar mandinya di sebelah kiri!" ucap Dave dengan suara yang sedikit kencang agar Sevia mendengar apa yang dikatakannya.
Setelah dia membukakan pintu, Dave pun mempersilakan tantenya untuk masuk. Dia mengedarkan pandangannya melihat sekeliling kamar, tapi istri simpanannya itu tidak ditemukannya.
"Ke mana dia? Apa dia bersembunyi di kamar mandi? batin Dave.
Jantungnya berdetak lebih cepat saat melihat ibu angkatnya masuk ke dalam kamar mandi, tak terasa keringat dingin membasahi keningnya. Dave belum siap jika keluarganya mengetahui tentang Sevia dan menyuruhnya menikah secara resmi. Karena di hatinya masih berharap bisa bersanding dengan gadis pujaan hatinya. Meskipun hal itu sulit digapainya.
Terlihat Icha keluar dari kamar mandi dengan tersenyum simpul, mulutnya gatal ingin bertanya pada anak angkatnya itu.
"Dave, apa kamu tinggal dengan seorang gadis di sini?" tanya Icha.
"Nggak, Tan! Aku hanya tinggal sendiri, hanya saja pacarku terkadang suka main ke sini," elak Dave.
"Oh begitu! Ingat Dave, jangan merusak anak gadis orang, kalau kamu memang sudah ingin enak-enak sebaiknya menikah saja. Umurmu juga sudah cukup, apalagi sudah kerja, pasti calon mertua kamu tidak akan menolaknya." Nasihat Icha.
"Iya,Tan! Dave pasti ingat nasihat Tante," ucap Dave
"Ya sudah, Tante pulang dulu! Jangan hanya makan roti Dave, Ingat jaga kesehatan!" Lagi-lagi wanita yang sudah membesarkannya dengan kasih sayang itu memberikan petuah membuat Dave merasa memiliki seorang ibu.
"Tante, tenang saja! Aku pasti bisa menjaga menjaga diri." Dave langsung mengantar kedua orang yng disayanginya itu sampai depan pintu.
"Kalau ada apa-apa, langsung hubungi Om danTante! Jangan suka memendam masalah sendiri!" Al seperti berkaca pada dirinya sendiri, saat dulu dia seumuran dengan Dave dan menyimpan rapat-rapat masalahnya dengan seorang gadis yang kini menjadi istrinya.
"Iya Om, nanti pasti aku kabari kalau ada apa-apa!" ujar Dave.
Setelah kedua orang tua itu beranjak pergi dari apartemennya, barulah dia bisa bernapas dengan lega. Dave langsung teringat pada Sevia yang tidak dia lihat di kamarnya, saat tadi Tantenya masuk ke dalam kamar. 'Apa mungkin, Tante melihatnya di kamar mandi hingga dia tadi bilang begitu?' pikir Dave.
Dave langsung mencari ke setiap penjuru kamar, balkon, kamar mandi dan lemari tidak lepas dari pencariannya. Namun, dia tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Sevia. Sampai pada akhirnya dia teringat pada satu tempat yang belum dilihatnya. Dave membungkukkan badannya melihat ke bawah ranjang king size, hatinya lega saat melihat Sevia ada di sana sedang tertidur pulas.
Astaga! Sembunyi saja sampai ketiduran, untung saat aku bermain delman-delmanan dengannya dia tidak tertidur malah jerit-jerit keenakan, kekeh Dave dalam hati.
"Via, Sevia bangun! Tidurnya pindah ke ranjang," ucap Dave dengan mengguncang-guncangkan tubuh istrinya.
Merasa ada yang mengganggu tidurnya, Sevia langsung terperanjat kaget dan berniat akan bangun dari tidurnya. Namun malang nasibnya karena dia malah kepentok besi kolong ranjang.
Jedug!
"Aduhh!" ringis Sevia.
"Jangan bangun dulu! Kamu keluarnya merangkak saja," suruh Dave.
Sevia pun menurut apa yang suaminya katakan, karena memang benar tinggi kolong ranjang tidak sebanding dengan tingginya meskipun dia sedang duduk.
"Sudah pulang, Dave?" tanya Sevia seraya mengusap-usap kepalanya yang tadi kepentok ranjang.
"Sudah dari tadi, aku mencarimu ke mana-mana tahunya ada di bawah sana sedang semedi sampai ketiduran." Dave langsung melihat kepala Sevia yang tadi kepentok ranjang. Ternyata cukup keras tabrakan itu sehingga meninggalkan benjol di kepala Istrinya. "Ayo aku obati!"
Dave langsung mengajak Sevia untuk duduk di sofa, sementara dia mencari kotak obat P3K. Setelah mendapatkannya, Dave pun langsung mencari salep untuk mengobati benjolan di kepala Sevia, Perlahan dia mengolesi di kepala istrinya, membuat Sevia merasa terharu dengan perhatian brondongnya itu.
Jangan terbuai hati! Dia hanya suami yang singgah sebentar di hidupmu, bisik hati Sevia.
Melihat Sevia yang malah bengong seraya menatap wajahnya, Dave pun langsung menyentil dahinya.
Pletak!
"Jangan menatapku seperti itu! Nanti kamu bisa jatuh cinta sama aku," ucap Dave.
"Memang gak boleh jatuh cinta sama suami sendiri?" tanya Sevia menantang Dave.
"Boleh saja! Tapi aku gak bisa menjamin cintamu akan terbalaskan. Sudahlah, ribet ngomongin cinta. Ayo kita tidur!" Dave langsung menarik tangan Sevia agar mengikutinya menuju tempat tidur. Direngkuhnya tubuh Sevia agar masuk ke dalam pelukannya. Meskipun hatinya tidak mengerti arti cinta yang sesungguhnya, tapi tubuhnya selalu menginginkan keintiman dengan istrinya.
Sevia hanya mengikuti saja apa yang Dave inginkan, biarlah ATM berjalannya ini merasakan kepuasan batin dengan selalu bersamanya dan dia pun bisa memakai uang yang diberi oleh Dave untuk mengirimi keluarganya di kampung yang memang sangat mengandalkan uang kiriman darinya.
Tangan Sevia memeluk erat tubuh tegap suaminya. Perlahan matanya mulai terpejam, kenyamanan tidur karena berbantal dada bidang brondongnya membuat dia cepat terlelap kembali.
Sementara Dave menatap lurus ke langit-langit kamar. Dia memikirkan apa yang tadi Sevia katakan. Dia terus bertanya pada hatinya, 'Mungkinkah dia bisa jatuh cinta pada istrinya?' karena di dalam hatinya masih dipenuhi oleh satu nama yang diam-diam dia sukai sedari mereka masih kecil, Lovely Zee.
Maafkan aku, Sevia! Untuk saat ini, hatiku masih milik gadis lain. Meskipun gadis itu hanya mengannggapku sebagai saudaranya, tapi aku tidak bisa berhenti untuk mencintainya.
...~Bersambung~...
Maaf ya kawan! Untuk Simpanan Brondong Tajir, slow update karena waktu yang tidak bisa dikejar oleh Author. Mungkin authornya butuh asupan vote like dan gift😂
...Semoga Menghibur!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 292 Episodes
Comments
Pia Palinrungi
🌹🌹🌹🌹, aq kasih bunga sekebon dl yag thor krn vote sm hadiah bkom bs krn blom cukup🤣🤣🤣🤣🤣
2023-06-08
2
Pricila Bianca Aidelin
curang kamu Le,,kamu bebas ngelakuin apa aja tp Sevia balas chat dari mantan aja kamu udah ngancurin HP nya,,dasar bule gila..
2022-11-15
0
YuliaBilqis
Dave tu dah nyaman sama Sevia yg lama" akan beribah jadi cinta dan tanpa d sadari oleh Dave ...
2022-09-21
0