Dark Memory

Dark Memory

Dua kehidupan

!!! **Di sarankan untuk membaca Transmigrasi mommy lebih dulu, karena ini adalah lanjutan dari Transmigrasi mommy yang menceritakan tentang anak-anak para tokoh yang ada di Transmigrasi Mommy.

...❤HAPPY READING❤**...

"Zanna tidak akan menangis. tolong bilang pada kak Leon kalau Zanna akan selalu menunggunya. Zanna sayang kak Leon,"

"Zanna sayang kak Leon,"

"Zanna sayang kak Leon,"

AKHH!!

"Hah ... Hah ... Hah ...,"

Seorang pria bertelanjang dada terbangun dengan deru nafas tidak teratur. Tangannya terulur untuk menyeka keringatnya yang membanjiri plipisnya.

Cklek.

Pria tersebut menoleh, dia melihat sorang pria paru baya yang masih terlihat muda berjalan masuk sambil menatap khawatir ke arahnya.

"Kau kenapa Ezra? Apa mimpi itu datang lagi?" tanyanya sambil mendekati pria bernama Ezra Louise Elvish seorang pria berumur 26 tahun yang kini sedang mengatur nafasnya.

"PAH! Ini bukan hanya sekedar mimpi, tapi kenyataan! Aku seperti merasa mimpi itu adalah ingatanku! kenapa kalian tidak ada yang percaya hah?!" sentak Ezra sambil menatap tajam papahnya.

"Ezra, itu hanya mimpi. Mungkin itu hanya ...,"

"Hanya apa? Hanya bunga tidur? tapi kenapa selama bertahun-tahun pah!" sentak Ezra.

Ezra bangkit dari duduknya, dia berjalan menuju lemarinya dan mengambil kaosnya. Setelah itu dia memakai kaosnya dan mendekat pada sang papah.

"Zanna itu siapa pah? Kali ini Ezra mau papah jawab jujur ... Zanna itu siapa?" tanya Ezra sambil menatap lemah ke arah papahnya.

Nampak papah Ezra terdiam, dia membuang pandangannya. Namun, sedetik kemudian dia kembali melihat Ezra yang tengah memperhatikannya.

"Papah tidak tau," bantah papah Ezra.

"Ck, pah! Ini bukan yang pertama kalinya aku mimpi seperti ini! 10 tahun! 10 tahun aku memimpikan wanita itu! wanita bermata hijau yang aku pun sama sekali tak pernah bertemu dengannya!" kesal Ezra.

Papah nya hanya diam yang mana membuat Ezra kesal, dia keluar dari kamarnya meninggalkan papahnya yang masih bungkam terhadap pertanyaannya.

"Maaf kan papah Leon, maaf ... Maaf ...,"

Pria paru baya itu yang tak lain dan tak bukan adalah Zidan Elvish. Zidan mengubah nama Leon menjadi Ezra karena suatu hal yang mana mengharuskan Zidan menghapus masa lalu Leon.

Sementara itu, Ezra tengah menuruni tangga. Netranya menatap seorang remaja perempuan dan juga wanita paru paya yang sedang asik sarapan.

"Morning," sapa Ezra.

"Morning abang!" seru remaja perempuan itu.

"Morning sayang, oh iya ... Papah kamu mana?" ujar wanita paruh baya itu sambil melirik belakang Ezra.

Ezra hanya memgangkat bahunya acuh, dia duduk tepat di samping remaja perempuan yang tengah asik sarapan.

Cup!

"IHH! ABANG! PASTI BELUM GOSOK GIGI KAN! JOROK IH! PIPI SUCI VIOLA AAAAA" seru remaja itu sambil menatap tajam Ezra.

Viola Nathania merupakan adik tiri dari Ezra yang kini berumur 19 tahun. Sementara wanita paruh baya itu adalah ibu dari Viola yang bernama Kirana Lawrensa perempuan berusia 42 tahun. Kirana yang dulu merupakan ibu yang memberi asi untuk Ezra kini menjadi ibu tirinya sejak 8 tahun lalu.

Ezra hanya terkekeh pelan, sementara wanita paru baya itu menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Ezra dan putrinya.

"Kino mana bun?" tanya Ezra sambil memakan rotinya.

"Biasalah adikmu itu, pasti jam segini dia sudah ada di kandang kucingnya. Nanti juga dia bakal teriak minta susu, kita tunggu saja," ujar Kirana.

Ezra mengangguk, tetapi sedetik kemudian mereka semua tertawa akibat teriakan seorang bocah kecil.

"BUNDA! CUCU KINO MANA CIH! KOK NDA ADA?!"

"Nah kan, apa bunda bilang." ujar Kirana sambil bangkit dan menghampiri putra kecilnya.

Ezra tersenyum tipis, dia kembali memakan rotinya dan mulai memikirkan mimpinya yang selalu menghantuinya selama 10 tahun belakangan.

"Bang!" sentak Viona.

"Hm," dehem Ezra.

"Bang, abang kan bakal balik ke Akademi Militer buat penyeleksian murid baru ... Aku ikut yah!" pinta Viona.

Ezra menatap tajam adiknya. Apa-apaan ini, memangnya adiknya kira dia akan pergi berlibur.

"Gak! Gak ada! ngapain kamu ikut abang? Abang ke sana juga bakal pulang bulan depan, kamu juga kuliah kan?" tolak Ezra.

"Ya kan aku kuliahnya ikut abang," sengit Viola.

Ezra mendelik menatap adiknya, dia yakin bahwa ada sesuatu yang dia takutkan sekarang.

"Maksud kamu ... Kamu masuk militer gitu?! Jangan bilang kalau kamu masuk asrama Militer Marvelish?!" sentak Ezra.

Viola mengangguk antusias, dia tersenyum lebar menatap abangnya yang kini tengah menatapnya kesal.

"Gak usah aneh-aneh kamu! Abang gak mau yah nanti di ribetin sama kamu!" kesal Ezra.

"Ayolah bang, aku gak bakal ribetin abang kok yah ... Please," pinta Viola.

Ezra tetap menggeleng yang mana membuat Viola menatapnya kesal dan akan berteriak. Namun, Ezra malah menutup mulutnya.

"HMPP!"

"Kalian ini apa-apaan sih?" kesal Zidan sambil mendekati kursi meja makan dan menduduki dirinya.

Viola dan Ezra saling tatap, kemudian mereka membuang wajahnya yang mana membuat Zidan menghela nafasnya.

***

"LIO! POKONYA LIA GAK MAU IKUT KE AKADEMI MILITER TITIK!" sentak seorang remaja wanita yang bernama Zanna Liana Putri Wesley.

"Bukan hanya kau saja! Aku juga gak mau satu akademi denganmu bodoh!" sentak remaja laki-laki yang bernama Zyan Lionard Putra Wesley sambil berjalan mendahului Lia yang menatapnya kesal.

Lia berjalan menuruni tangga mengejar Lio yang sudah masuk lift lebih dulu. Dia berlari hingga tak sadar dirinya akan terjatuh.

Hap!

"E-eh huuuh untung gak jatoh," lirih Lia

Lia menatap pria yang menahannya ternyata itu adalah sang daddy yang kini menatapnya tajam.

"Ini alasan daddy menyatukan sekolahmu dengan Lio karena kamu orangnya itu ceroboh!" kesal daddy Lia yang bernama Alden Leon Wesley.

Lia menegakkan tubuhnya, dia menatap daddynya yang tengah berbalik menuju meja makan.

"Ish! Tapi kan Lia maunya jadi kurir!" sentak Lia.

"Daddy tuh heran yah! Dimana-mana perempuan banyak yang mau jadi artis, dokter, pramugari, dosen dan cita-cita lainnya. Tapi kamu ... Kamu mau jadi kurir? Nampaknya otak kamu bermasalah Lia!" kesal Alden.

Lia berjalan kecil mendekati sang daddy, dia tak terima dengan bantahan sang daddy.

"Lagian juga jadi kurir tu banyak pahalanya loh dad! Kurir juga pekerjaan yang baik!"

"Tapi bukan untuk kamu Lia! Sedari kecil kamu sudah hidup dengan enak, terlindungi bahkan daddy  tak pernah sekalipun membiarkan kamu kehujanan kecuali kamu yang nakal!"

"Seorang ayah akan selalu membuat hidup putri nya nyaman. Seorang preman sekalipun tidak pernah mau menjadikan putrinya preman juga seperti dirinya!" lanjut Alden.

Lia terdiam, dia membenarkan apa yang daddynya katakan. Namun, dirinya ingin menjadi kurir karena seperti yang diketahui Lia adalah orang yang senang punya pengalaman baru.

"Daddy gak mau berdebat denganmu, ikut militer bersama Lio atau menikah dengan pria yang daddy siapkan untukmu." ancam Alden sambil menatap anaknya.

Lia hanya pasrah, sedangkan Lio yang sedari tadi memperhatikan percakapan mereka menahan tawa akibat Lia yang mati kutu.

Mengikuti pelatihan militer adalah impian Lio bersama abang pertamanya. Namun, sayang sekali abang pertamanya harus mengemban perusahaan sang daddy yang mana membuatnya harus membuang keinginannya.

"Sudahlah, apa kau tau ... Ku dengar disana banyak cowok tampan dan pastinya para idolamu itu akan kalah. Asrama Militer Marvelish, banyak murid dari berbagai negara. Apalagi ku dengar seorang jendralnya akan menyeleksi langsung para calon murid baru. Apa kau tahu? Dia adalah pangeran wanita. yah ... Julukan yang pantas untuknya di karenakan wajahnya yang sangat tampan," bujuk Lio.

Lia mulai tertarik, dia menghampiri Lia yang bersandar pada dinding.

"Benarkah? Seberapa tampan dia?" penasaran Lia.

"Tentu saja sangat tampan, tapi ... Tentu saja masih tampan aku hahaha." ujar Lio sambil berlari menjauhi Lia.

Lia kesal, dia mengejar Lio hingga tak menyadari ada makhluk kecil yang baru saja lewat sambil meminun susu botolnya.

BRUGH!

HIKS HUAAAAA!

"E-eh," kaget Lia.

Alden yang mendengar suara hantaman yang sangat keras segera menghampiri asal bunyi tersebut seketika matanya melebar sempurna ketika melihat putra bungsunya yang terjatuh.

"Astaga ... Ravin kenapa sayang?" ujar Alden sambil memggendong putra bungsunya yang berumur 3 tahun.

Empat tahun lalu, istrinya yang tak lain bernama Arianha Amora Wesley kembali mengandung. Di umur Amora yang saat itu masih 42 tahun kembali mengandung yang mana membuat Alden begitu khawatir terhadap istrinya. Ravindra Leonard Putra Wesley, nama putra bungsu Alden dan Amora. Mereka sengaja memberi nama panjang Ravin mirip seperti Lio karena permintaan Lio sendiri.

"Kak Lia nablak Lavin hiks ...," tangis bocah itu

Alden menatap tajam Lia, sementara orang yang di tatap hanya bersiul tanpa merasa bersalah.

"Lia! Cepat minta maaf! Kalau tangisan Ravin tidak berhenti, mommy pasti akan mengamuk," pinta Alden.

"Itu urusan daddy, Lia mau ke mall sama Lio buat beli barang untuk berangkat ke akademi Bye!" ujar Lia dan berlalu dari sana.

"LIA! sini kamu!" kesal Alden.

"MAKANYA DADDY UDAH TUA INGET UMUR, JANGAN BIKIN ANAK TERUS!" teriak Lia sambil berlari menarik Lio yang pasrah ketika kembarannya ini menariknya.

Alden membulatkan matanya, kemudian dia beralih menatap putra bungsunya yang masih sesenggukan menangis akibat ulah kakaknya.

"Orang udah rejeki ya mau gimana lagi, ya gak Vin?" ujar Alden.

"Rejeki sih rejeki, tapi aku yang capek!" sentak seorang wanita yang baru keluar dapur dengan celemek dan rambutnya yang di cepol.

Alden sontak terkejut, dia menoleh menatap wanita itu yang tak lain dan tak bukan adalah Amora sang istri.

"Lagian juga udah nunda yang dari Aurora lahir. Biar tua kita gak sepi yang," ngeles Alden.

Amora, istri Alden menatap tajam suaminya. Memang setelah kelahiran anak ke lima mereka, Selama 8 tahun Amora tidak kembali mengandung. tetapi 4 tahun lalu dirinya di kabarkan kembali mengandung yang mana membuat orang tua mereka kesal pada Alden.

"Ravin yang terakhir, pokoknya udah cukup! Kamu mau masuk peringkat memiliki anak terbanyak apa disini hah!" kesal Amora sambil menghampiri putra bungsunya yang masih sesenggukan.

Alden menyerahkan Ravin pada Amora, dia meringis pelan kala sang istri mendelik padanya.

"Kamu apain putraku?!"

"I-itu yang, tadi ... Tadi ... tadi Lia yang nabrak Ravin, coba kamu cek benjol gak kepalanya," gugup Alden.

Amora langsung mengecek kepala putranya, sementara Alden menghela nafas lega ketika Amora sudah tak lagi menatapnya tajam.

Ternyata tak jauh dari sana terdapat putra sulungnya yang bernama Elber Leon Wesley dan juga Laskar Bintang Wesley yang merupakan anak ke 4. Mereka menatap Alden sambil menggelengkan kepala mereka.

"Aku heran bang, kenapa daddy selalu memberikan adik lagi untuk kita. Padahal Aurora saja masih berumur 11 tahun."

Aurora Rania Wesley adalah anak ke lima Alden dan Amora. Kini, umur Aurora sudah 11 tahun hanya berbeda tiga tahun dengan Laskar.

****

Author come back!

Terima kasih atas penantian kalian. Kenalkan ini karya baru Author yang merupakan lanjutin dari Transmigrasi Mommy.

Suasana cerita ini tidak selalu serius, author akan buat juga tambahan komedi agar para pembaca sangat terhibur dengan adanya cerita ini.

Beri dukungan untuk karya Author berupa Like komen, Vote dan hadiah, dan sekecil apapun dukungan kalian ... akan sangat berharga bagi Author.

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Kok anaknya dah buanyak....🤦🤦🤦🤦🥴🥴🥴

2024-10-12

0

Anonymous

Anonymous

m

2024-10-06

0

Capricorn 🦄

Capricorn 🦄

k

2024-09-01

1

lihat semua
Episodes
1 Dua kehidupan
2 Pertemuan yang asing
3 Pertemuan Viola dan Lia
4 Ingin jadi kurir
5 Kecekatan Lia
6 Tamu bulanan
7 Siapa kamu sebenarnya?
8 keributan 2 bocah
9 Pelatihan tempur
10 Hijau ternyata dia
11 Gue bisa buat dia tenang
12 Zidan?
13 Senyuman Lia dan Ezra
14 Cemburu?
15 Ulah Ravin
16 Perdebatan Clara dan Viola
17 Perkelahian Clara dan Lia
18 Kejadian yang mengejutkan
19 Akhirnya Alden mengetahuinya
20 Terlambat
21 Tolong bantu aku mengingatmu kembali
22 Nasehat Alden
23 Bantuan Elbert
24 Will you marry me
25 Salah mengerti
26 Gracia
27 Menolong Cia
28 Kesedihan Ezra
29 Ada apa dengan Mesya?
30 Bertemu camer
31 Lamaran
32 Keputusan Alden
33 Menjelang akad 1
34 Mas kawin yang tak biasa
35 Aku disini
36 Masalah Mesya dan Clara
37 Drama kepergian Lia 1
38 Drama kepergian Lia 2
39 Alysa Reva Miller
40 Aku ingin mengingat tentang mu
41 Kakak ipar?
42 Permen kapas
43 Aqila hamil?
44 Permintaan maaf ayah Mesya
45 Kejadian yang menimpa Aqila
46 Kangen istri
47 Ada apa dengan Ezra?
48 Perdebatan Frans dan Geo
49 keributan Kino
50 Siapa Heri bagi Mesya?
51 kunci kenangan
52 Memory Card
53 Mamah?
54 Kisah Clara
55 Mesya
56 Keributan Ica
57 Kejadian sebenarnya
58 Salahna Lavin dimana?
59 Sadarnya Mesya
60 Ravin dan Cia
61 Siapa wanita itu?
62 Tentang Ane
63 Malam Ezra dan Lia
64 Keanehan Lia
65 Ulah Ravin
66 Kedatangan Geo di apartemen Aqila.
67 Keluar dari akademi
68 Audrey Robertson
69 kamera
70 Perkara main
71 Dimana memory card itu?
72 Alasan Frans
73 Rahasia Kirana
74 Gak bisa tidur
75 Keributan Ravin
76 Flashback masa lalu Ane 1
77 Flashback 2
78 Dinner ala Ezra
79 Pertemuan Lia dengan Frans
80 Diana atau Ane?
81 Pregnant
82 Duit cepuluh libu?
83 Kesabaran Ezra
84 Kekecewaan Raisa
85 Terungkap?
86 Kembali ke mansion Wesley
87 Terkuak 1
88 Terkuak 2
89 Rumah sakit
90 Melepas marga
91 Segera putuskan!
92 kekesalan Lio
93 Kedatangan Frans
94 Kemarahan Gio
95 Jawaban Qila
96 Pengen peluk kamu
97 Kepulangan Elbert
98 Milih Gaun
99 Pernikahan
100 malam pernikahan
101 Ikut ke kantor
102 Dia istri saya
103 Keanehan Lia
104 Ekspor nutrisi
105 Kecoa
106 Dark memory
107 End
108 CINTA YANG BELUM USAI
109 KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
110 KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Dua kehidupan
2
Pertemuan yang asing
3
Pertemuan Viola dan Lia
4
Ingin jadi kurir
5
Kecekatan Lia
6
Tamu bulanan
7
Siapa kamu sebenarnya?
8
keributan 2 bocah
9
Pelatihan tempur
10
Hijau ternyata dia
11
Gue bisa buat dia tenang
12
Zidan?
13
Senyuman Lia dan Ezra
14
Cemburu?
15
Ulah Ravin
16
Perdebatan Clara dan Viola
17
Perkelahian Clara dan Lia
18
Kejadian yang mengejutkan
19
Akhirnya Alden mengetahuinya
20
Terlambat
21
Tolong bantu aku mengingatmu kembali
22
Nasehat Alden
23
Bantuan Elbert
24
Will you marry me
25
Salah mengerti
26
Gracia
27
Menolong Cia
28
Kesedihan Ezra
29
Ada apa dengan Mesya?
30
Bertemu camer
31
Lamaran
32
Keputusan Alden
33
Menjelang akad 1
34
Mas kawin yang tak biasa
35
Aku disini
36
Masalah Mesya dan Clara
37
Drama kepergian Lia 1
38
Drama kepergian Lia 2
39
Alysa Reva Miller
40
Aku ingin mengingat tentang mu
41
Kakak ipar?
42
Permen kapas
43
Aqila hamil?
44
Permintaan maaf ayah Mesya
45
Kejadian yang menimpa Aqila
46
Kangen istri
47
Ada apa dengan Ezra?
48
Perdebatan Frans dan Geo
49
keributan Kino
50
Siapa Heri bagi Mesya?
51
kunci kenangan
52
Memory Card
53
Mamah?
54
Kisah Clara
55
Mesya
56
Keributan Ica
57
Kejadian sebenarnya
58
Salahna Lavin dimana?
59
Sadarnya Mesya
60
Ravin dan Cia
61
Siapa wanita itu?
62
Tentang Ane
63
Malam Ezra dan Lia
64
Keanehan Lia
65
Ulah Ravin
66
Kedatangan Geo di apartemen Aqila.
67
Keluar dari akademi
68
Audrey Robertson
69
kamera
70
Perkara main
71
Dimana memory card itu?
72
Alasan Frans
73
Rahasia Kirana
74
Gak bisa tidur
75
Keributan Ravin
76
Flashback masa lalu Ane 1
77
Flashback 2
78
Dinner ala Ezra
79
Pertemuan Lia dengan Frans
80
Diana atau Ane?
81
Pregnant
82
Duit cepuluh libu?
83
Kesabaran Ezra
84
Kekecewaan Raisa
85
Terungkap?
86
Kembali ke mansion Wesley
87
Terkuak 1
88
Terkuak 2
89
Rumah sakit
90
Melepas marga
91
Segera putuskan!
92
kekesalan Lio
93
Kedatangan Frans
94
Kemarahan Gio
95
Jawaban Qila
96
Pengen peluk kamu
97
Kepulangan Elbert
98
Milih Gaun
99
Pernikahan
100
malam pernikahan
101
Ikut ke kantor
102
Dia istri saya
103
Keanehan Lia
104
Ekspor nutrisi
105
Kecoa
106
Dark memory
107
End
108
CINTA YANG BELUM USAI
109
KARYA BARUUU 'FIND ME DADDY!'
110
KEMBAR GENIUS MILIK CEO GALAK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!