DIANA & DIANI
SUARA Jam alarm telah membangunkan kedua anak gadis itu dari tidur nya. pagi itu baru saja jam enam pagi dan kedua anak gadis yang berumur sepuluh tahun dan delapan tahun yang tak lain adalah Diana dan Diani itu, tak biasa nya bangun pada pagi itu. mereka biasa nya bangun malas-malasan dan itu hanyalah unsur kesengajaan saja karena mereka ingin di perhatikan oleh kedua orang tua nya. kedua orang tua mereka terkadang selalu sibuk dan selalu mengandalkan ibu Asih dan kedua pembantu rumah itu untuk merawat kedua anak gadis nya itu.
Diana dan Diani yang memiliki nama asli Diana Setiasih dan Diani Setianingsih itu, adalah anak dari dari pasangan suami istri Dona dan Doni. hari itu, adalah hari masuk sekolah kedua anak gadis itu. pada pagi itu juga, terlihat ibu nya mereka yaitu Dona sedang berjalan menuruni tangga menuju lantai satu untuk pergi ke kamar kedua anak gadis nya yang ada di lantai satu. seperti biasa, ia hanya sekedar ingin membangunkan kedua anak nya saja dan sebagai seorang Wanita Karir, Dona sempatkan dulu mengurus kedua anak nya itu sebelum berangkat bekerja nanti.
Di ruangan dapur rumah besar dan bertingkat dua itu, terlihat ibu Asih sedang menyiapkan sarapan untuk kedua cucu nya itu. sedangkan Doni, ia sedang mandi pagi di kamar mandi yang berada di lantai dua nya. dirumah itu, hanya ada dua pembantu yang mengurus rumah besar itu, yaitu ibu Romlah yang berumur empat puluh tahun dan ibu Umyati yang berumur empat puluh lima tahun. kedua pembantu itu masing-masing sedang mengerjakan pekerjaan rumah, yaitu menyapu dan mengepel lantai dan setelah itu akan melakukan pekerjaan yang biasa nya dikerjakan oleh seorang pembantu rumah tangga. satu lagi adalah seorang satpam yang bernama pak Soleh dan ia juga bekerja sebagai supir pribadi yang bertugas mengantar kedua anak gadis itu pulang dan pergi ke sekolah dan terkadang sering mengantar para pembantu yang akan berbelanja ke pasar untuk keperluan makanan pokok rumah itu. setelah pekerjaan sampingan nya itu selesai, pak Soleh akan bertugas lagi sebagai satpam di rumah besar bertingkat dua itu.
Kini Dona sudah membuka pintu kamar anak nya dan ia berjalan mendekati kedua anak nya yang sudah bangun dan terlihat masih enggan bangun dari ranjang nya itu.
"selamat pagi anak-anak mama...,? tumben kalian sudah bangun...?? biasa nya kalian sering malas untuk bangun pagi-pagi?" lalu Diana dan Diani di dekati oleh Dona dan kedua nya di cium kening nya oleh Dona secara bergantian.
"mama,... papa kemana?" tanya Diani kepada ibu nya dengan suara manja nya.
"papa mu sedang mandi sayang." jawab Dona dan Diana bertanya kepada ibu nya.
"apa mama mau berangkat bekerja keluar kota lagi bersama papa?"
"tidak sayang, mama cuman masuk kerja di kantor CV.Group Perkasa saja seperti biasa bersama papa mu."
"apa mama akan mengantar kami berdua ke sekolah lagi?" tanya Diani dan ibu nya menjawab.
"lain kali mama antar kalian berdua ke sekolah lagi, sekarang mama masih ada kesibukan pekerjaan di kantor. nanti pak Soleh yang akan mengantarkan kalian ke sekolah"
"ahh mama! selalu saja sibuk sama pekerjaan! sedangkan anak nya selalu diacuhkan! huh sebel!" ujar Diani cemberut dan Diana berkata kepada adik nya dengan menenangkan nya.
"jangan begitu dede, kan ada kakak yang menemani kamu sekolah. kita kan sudah besar dan bukan anak TK lagi." Dona yang mendengar ucapan dewasa dari Diana itu tersenyum dan mengusap rambut Diani sembari berkata.
"benar apa yang dikatakan kakak mu itu, sayang. kalian sudah besar dan sudah waktu nya untuk mandiri. masak kamu mau di antar mama terus sampai kamu lulus sekolah?? memang nya kamu enggak malu sama teman-teman kamu sayang???." ucapan Dona itu membuat Diana membenarkan nya dan Diani mulai meredakan cemberut nya dan berkata.
"iya deh maaa..., asal ada kakak di samping dede, pasti dede gak akan kesepian."
"iya sayang. yuk mandi, keburu telat lho kalian masuk sekolah nya nanti." setelah Dona berkata begitu, Diana dan Diani beranjak dari tempat tidur nya dan berjalan menuju kamar mandi yang ada di dapur rumah itu.
Ayah mereka, yaitu Doni. sudah selesai mandi nya dan ia sedang memakai pakaian seragam kantor di kamar nya yang ada di lantai dua. ketika kedua anak gadis itu berjalan menuju ruangan meja makan, kedua nya berpas-pasan dengan ibu Asih yang sudah menyiapkan sarapan untuk kedua anak itu.
"wah enak sekali aroma nya nek? kayak nya itu martabak telor spesial untuk sarapan kita ya nek???" ujar Diani kegirangan bertanya kepada ibu Asih yang sedang membawa sepiring martabak telor untuk ia taruh di ruangan meja makan itu.
"nenek kan sudah janji kepada kalian semalam, nanti pagi akan dibuatkan sarapan martabak telor dan ini nenek sudah buatkan buat kalian berdua."
"umm.... pasti sangat enak ya de..." ujar Diana kepada adik nya sembari memainkan lidah nya karena ia sudah tergiur akan masakan nenek nya itu. selepas ibu Asih pergi kembali ke dapur, kedua anak gadis itu ingin mencicipi nya tanpa sepengetahuan ibu Asih yang berjalan lagi ke dapur untuk menyiapkan susu untuk kedua anak itu.
Dona yang sudah menyusul kedua anak nya itu segera berkata.
"hayooo! kalian sedang apa?! mandi dulu sayang?! sarapan nya nanti kalau kalian berdua sudah mandi."
"yah... mama! kan dede cuman mau mencicipi nya sedikit saja..," lalu Diani cemberut lagi dan Diana berkata.
"enggak apa-apa dede. nanti sehabis mandi kita langsung makan sarapan martabak enak ini, maka nya ayok kita segera mandi de."
"iya deh kak. yuk.." lalu Diana dan Diani pergi menuju dapur kamar mandi dan Dona hanya tersenyum sembari geleng-geleng kepala saja terhadap kedua anak gadis nya yang berwajah cantik dan imut menggemaskan itu.
Lalu Dona mengambil satu potong martabak telor itu dan memakan nya sembari berjalan ke arah dapur rumah itu untuk menyusul ibu Asih.
"bu,..."
"iya sayang?" tanya ibu Asih menjawab panggilan dari Dona itu.
"nanti temani Diana dan Diani berangkat sekolah ya, Dona masih ada kesibukan di kantor."
"tenang saja sayang. selagi ibu masih kuat beraktivitas, ibu masih sanggup mengurus kedua cucu ibu itu." Dona lalu memeluk ibu nya seraya mencium pipi yang sudah keriput itu dan berkata.
"terima kasih ibu, Dona mau berganti pakaian dulu bu." lalu Dona kembali lagi ke lantai dua untuk berganti pakaian dan ibu Asih hanya mengangguk saja. ia lalu menaruh dua gelas susu untuk dua cucu nya itu dimeja makan.
Kedua anak gadis itu sedang mandi di dalam bathub dan sesekali bercanda memainkan busa sabun digenangan air bathub itu. ibu Asih segera membuka pintu kamar mandi yang tak dikunci itu dan membuat kedua anak gadis itu kaget.
"ahh nenek bikin kaget saja!" ucap Diana tersentak kaget dan Diani menambahkan.
"iya nih nenek bikin kaget dede dan kakak saja...huh!" ibu Asih hanya tertawa diwajah tua nya itu dan lalu berkata.
"buruan mandi nya, martabak telor nya keburu habis dimakan nenek lho kalau kalian mandi nya kelamaan." mendengar ucapan nenek nya tersebut, Diana dan Diani buru-buru mandi nya dan ibu Asih kembali menutup pintu kamar mandi itu sembari tersenyum geli karena sudah berhasil mengelabui dua cucu nya itu.
Dona sudah masuk kembali ke dalam kamar nya untuk berganti pakaian seragam kantor. Doni sudah berpakaian seragam dan bertanya kepada Dona yang sedang melepas pakaian nya itu.
"Diana dan Diani sedang apa ma?"
"tadi mereka baru saja mandi pa."
"ouh begitu, yasudah papa tunggu dibawah ya ma." lalu Doni keluar kamar setelah Dona mengangguk. Doni sudah turun ke lantai satu dan berpas-pasan dengan kedua anak gadis nya yang hanya memakai handuk yang menutupi tubuh nya saja.
"tumben anak papa pagi-pagi sekali sudah selesai mandi?" tanya Doni dan kedua anak nya langsung memeluk papa nya karena sudah kangen beberapa hari tak jumpa dengan papa nya. Doni jongkok di depan mereka sembari memeluk kedua anak nya itu, lalu Doni mencium kening kedua anak nya dan berkata agar mereka cepat memakai seragam sekolah nya. lalu Doni memanggil ibu Umyati untuk menemani kedua anak gadis itu memakai pakaian seragam sekolah di kamar kedua anak nya itu. setelah itu Doni berjalan menuju meja makan untuk sarapan pagi sebelum berangkat bekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Hengki Leonardo
oh y cerita lanjutannya Diana & Diani kok bagian audio belum ad yh kk, tolong d konfirmasi donk
2022-07-24
0
Tegar Kesatria
audio.a ga ada thor...?
soal.a novel sblm.a pria miskin yg tajir ada thor audio.a
2022-05-10
1
NandhiniAnak Babeh
wah kirain anak kembar ternyata bukan ya Thor..
tp terlihat kelurga harmonis..
dilanjut Thor..
ini aku udah masuk lapak mu.. cuzz dr FB lsg ksni
2022-04-02
1