Je hanya bisa mengepalkan tangan sambil memejamkan mata untuk sejenak. Entah mengapa kali ini dia merasa jika lawannya bukanlah pria berkeberuntungan buruk. 'Daddy Nich, bantu aku menguras habis uangnya," batin Je dalam hati.
Tak lama kemudian, gadis itu membuka mata dan mulai berubah ekspresi seakan menjadi orang yang berbeda dari sebelumnya. "Paman, apa kau juga ingin menantang gadis kecil sepertiku?" Je berbicara sangat manis sambil mengerucutkan bibir dan beberapa kali mengedipkan mata ke arah Liam.
Hal itu tentu saja membuat beberapa orang di sana terperangah dengan apa yang dilakukan Je. Jelas-jelas gadis itu tampak sangat mengerikan ketika sedang bermain judi. Bagaimana bisa kini dia berubah ekspresi?
Sementara Liam yang baru pertama kali dipanggil Paman oleh Je, tentu saja menahan geli di perutnya. Dia sudah cukup lama mengikuti gadis itu, tetapi tak menyangka jika serangan mulut Je sangat mematikan hingga membuatnya sempat terperanjat.
"Apa kau berusaha menghindariku?" ujar Liam sambil menatap lurus ke arah Je.
"Em, bukan begitu, Paman. Hanya saja aku takut jika senior sepertimu nanti kalah oleh gadis remahan rengginang sepertiku dan malah merusak seputasimu yang tampaknya cukup terkenal." Je berusaha menghindar dari Liam. Bukan tanpa alasan, tetapi sorot pria itu jelas memperlihatkan keberuntungan yang besar dan keahlian dalam bermain judi. Mungkin Daddy Nich adalah lawan yang seimbang untuk pria itu dan Je berharap tak perlu merusak reputasinya dengan bermain bersama pria tersebut.
"Mari kita coba bermain sekali! Kita lihat siapa yang akan menang kali ini." Liam memberikan kode pada bandar agar mulai mengocok kartu tanpa mengalihkan pandangan dari gadis di depannya. 'Kita lihat saja, dengan cara apalagi kau akan menghindariku,' batin Liam.
"Paman, bukankah ini sudah terlalu pagi untuk gadis seperti ku terlalu lama di sini. Tadinya aku ingin pulang, tapi kau mengajakku bermain. Bukankah akan sangat rugi jika aku meluangkan waktu, tapi kau hanya memberiku taruhan sedikit," ucap Je sambilg mengedipkan sebelah mata.
Rasanya ingin sekali Liam berlari dan mencium gadis di depannya itu secara langsung. Dia bahkan kesulitan untuk menyembunyikan senyum di wajah di kala melihat ekspresi Je saat ini. Bunga-bunga cinta langsung bermekaran dalam sekejap mata, sebuah perasaan yang tak pernah dia rasakan sebelumnya.
Di sisi lain, berbeda dengan pemikiran para pelanggan. Mereka mengira jika Je sungguh ingin menguras kantong sang King Casino secara tidak langsung dan memprovokasi agar pria itu memberikan taruhan yang besar. Sungguh gadis kecil licik dengan segala akal bulus yang membuatnya tak mau rugi.
"Taruhan apa yang kau inginkan agar aku bisa bermain denganmu?" Liam menekuk sikunya dan menautkan kedua tangan ke depan hingga membuat pria itu tampak semakin mempesona.
'Sialan! Dia hot sekali,' ucap Je dalam hati, tetapi berhasil disembunyikan dengan baik. "Kalau begitu aku akan menyimpan sebuah permintaan di lain kesempatan saja."
"Setuju, aku pun meminta taruhan yang sama denganmu jika kau kalah."
Dua orang saling bertatapan dengan begitu sengit. Suasana di kasino mendadak mencekam karena keduanya. Mereka layaknya bertaruh sebuah kertas kosong dengan stempel dan materai yang sudah ditandatangani. Entah apa yang akan diminta lawan nantinya, mereka harus menurut. Sungguh sebuah kesepakatan berat yang bernilai tinggi.
To Be Continue..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Ds Phone
taruh kan apa
2025-01-09
0
Neva Lina P
jgn bilang nanti je kalah sama liam. 🙄
2022-03-20
3
Lintang Putri
up thorrrt
2022-03-19
0