Bab 17 : Lary Zain

 "Bukankah kau ingin menghabisiku," bisik Je di telinga pria yang kini meringis kesakitan atas tindakannya itu. 

Tanpa diduga, bisikkan Je berhasil membangkitkan semangat dalam diri pria tersebut dalam sekejap. Meskipun tangan kanannya di plintir, dengan cepat dia menggunakan tangan kiri yang langsung melingkarkan ke belakang tepat di leher Je. 

Dia langsung mengeratkan kalungan lengannya dan membanting tubuh wanita gemuk itu melalui bahu serta langsung terjatuh di lantai. Meskipun berat, nyatanya pria tersebut mampu melakukannya karena jika kalah, sudah pasti lebih baik mati daripada kehilangan segalanya. 

Akan tetapi, nyatanya Je yang terbanting ke lantai tetap tak melepaskan tangan dan dengan kaki, dia mengangkat tubuh pria itu hingga sama-sama dalam posisi terjatuh. Secepat kilat Je mengunci tangan serta leher pria tersebut dengan kakinya. 

Berulang kali pria itu meronta-ronta mencoba berbagai cara untuk melepas diri dari Je. Hingga wajahnya sudah merah padam dan tampak sangat kesakitan. Jika Je tak segera melepaskan kuncian, bisa dipastikan pria itu akan tewas di area pertandingan. 

Hingga akhirnya pria itu pun menyerah dengan berulang kali menepukkan tangan dan Je juga lekas melepaskannya. Tak lama, pembawa acara pun naik ke arena dan langsung menarik tangan gadis itu. 

"Pemenangnya, Je!" Gema suara  sang pembaca langsung disambut sorak riuh tepuk tangan para penonton. 

Selain itu, banyak pula yang mengumpat kesal karena kalah dalam taruhan dan tak menyangka akan berakhir tidak seperti yang mereka bayangkan. Je pun segera turun dari arena dan mendekat ke teman-temannya. 

"Je, kau sungguh keren malam ini!"

"Kita menang banyak." 

"Je, kau harus mengajari kami semua kemampuan tersembunyimu!" 

Sam, Han, dan Lu saling berceloteh ria di belakang gadis itu di kala Je mulai melenggang pergi sambil melepaskan sarung  tangannya. Hingga tak terasa mereka pun tiba di ruang ganti. 

"Apa kalian berencana mengintipku?" tanya Je setibanya mereka tiba di ruang ganti, tetapi ketiga temannya tidak menyadari hal itu. 

"Maaf, maaf," ucap Sam yang langsung merangkul teman-temannya agar memberi waktu untuk Je berganti. 

Beberapa saat kemudian, mereka pun bergegas keluar dari tempat itu. Namun, ketika keempat remaja tersebut melewati arena pertandingan sebelumnya, Je melihat pria yang tadi menjadi lawannya masih terlentang seorang diri di tengah arena. 

"Je." Sam berusaha menahan gadis yang hendak mendekati pria tersebut. 

Namun, Je hanya mengangguk. "It's okay." Gadis itu pun tetap melangkah menuju arena dan mengulurkan tangan ke arah pria tersebut. "Kenapa masih di sini?" 

"Hidupku habis sudah," ujar pria itu dengan tatapan melayang entah ke mana tanpa menyambut uluran tangan Je. 

Akhirnya, Je memutuskan untuk duduk di samping pria yang masih terlentang dengan santai, sedangkan ketiga teman lainnya hanya menatap mereka dari luar ring. Berharap keduanya tidak akan bertanding lagi, apalagi membuat kerusuhan.

"Kau tahu? Aku pernah berada di posisimu. Saat di mana kematian mungkin lebih baik daripada hidup. Tapi, Ibuku selalu berkata 'hidup adalah pilihan. Kamu tidak bisa kembali ke masa lalu, tapi dapat memperbaiki masa depan.' Dulu aku pikir masa depanku sudah terbayang membosankan dalam benakku. Sampai-sampai aku selalu berbuat onar." Sejenak Je menundukkan wajah karena mulai merindukan keluarganya. 

Hal itu, membuat pria tersebut langsung bangkit dari posisinya dan duduk sambil menekuk lutut di samping Je. "Aku sudah tidak punya apa-apa lagi sekarang." 

Untuk sekian detik pria itu mengembuskan napas panjang sebelum kembali berbicara. "Satu-satunya harta yang kumiliki sudah berpindah tangan padamu. Tapi, juga tak berarti apa-apa karena tempat gym itu bisa dibilang hanya cangkang kosong. Tinggal menunggu waktu gulung tikar." 

"Jadi karena itu kau menantangku bertanding tadi? Agar mendapat kembali uangmu juga kemenanganku sebelumnya?" Je menatap ke arah pria yang kini hanya menghela napas kasar sambil mendongakkan kepala menatap ke atas. 

"Butuh banyak biaya untuk membangkitkan kembali rumah yang hampir roboh. Begitu pula tempat itu." 

"Di mana tempat Gym mu?" tanya Je. 

"Tak jauh dari sini. Lary Gym, tapi sudah sangat sepi dan hanya ada aku seorang," ucap pria itu. 

"Je." Jessi mengulurkan tangan memperkenalkan diri pada pria di sampingnya dengan santai. 

"Lary Zain." Pria itu menyambut uluran tangan sang gadis sambil tersenyum kecil. 

Baru beberapa menit yang lalu keduanya bertanding di arena tempat mereka duduk. Kini malah berkenalan layaknya seorang teman. Dia sungguh tak menyangka jika gadis tersebut tidaklah sombong angkuh dengan kemenangannya. 

"Gunakan ini! Besok aku akan mengunjungi tempatmu." Tanpa membuang waktu, Je menyerahkan sebuah kartu kepada pria di sampingnya dan langsung beranjak pergi meninggalkan lelaki yang masih mematung di tempatnya. 

"Apa aku bermimpi," gumam pria itu berulang kali menepukkan tangan di pipi sambil melihat kartu di depannya. 

Sementara itu, Sam dan yang lainnya merasa bingung dengan tindakan Je kali ini. Hingga pria itu pun tak kuasa untuk menahan diri agar tidak bertanya. "Je, kenapa kau membantunya? Bukankah kau bilang uang itu bisa untuk hidup mewah selama sebulan."

"Apa kau tahu tentang investasi?" Sejenak Je melirik ke arah Sam dan pria itu malah menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Itulah yang sedang aku lakukan." 

Meskipun Sam berasal dari keluarga kaya raya. Akan tetapi, kenakalan membuat pria itu tidak mengerti bagaimana cara seseorang berbisnis. Dia hanya tahu bagaimana caranya menghabiskan uang dan itulah yang diajarkan ibu tirinya. 

TO be Continue….

Terpopuler

Comments

Ds Phone

Ds Phone

sebenar nya dia baik hati kelurga nya yang jahat

2025-01-09

0

Sita Sit

Sita Sit

je kerennn

2024-11-05

0

Ayuni Wati

Ayuni Wati

Je...kamu selalu kerennnn
lope ..lope dah buat Jesicca 😘😘

2022-03-26

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Bencana
2 BAB 2 : Jiwa yang Tertukar
3 BAB 3 : Jessi dan Jenni
4 BAB 4 : Pulang
5 BAB 5 : Ju Min Ten Sang Ibu Tiri
6 BAB 6 : Membalas Su Man To
7 BAB 7: Rencana Hidup
8 BAB 8 : Sam Sul
9 BAB 9 : Perundung yang Dirundung
10 BAB 10: Kemenangan Je
11 Bab 11: Je Vs Bakul Sate
12 Bab 12: Tak Terima Kekalahan
13 Bab 13 : Preman Kalengan
14 Bab 14: Pergi Dari Rumah
15 Bab 15: Tempat Tinggal Baru
16 Bab 16: Bertaruh Nyawa
17 Bab 17 : Lary Zain
18 Bab 18: Waria
19 Bab 19: King–Queen
20 Bab 20: Taruhan Kesepakatan
21 Bab 21: Pertama Kali Kalah
22 Bab 22: Kecurangan Liam
23 Bab 23: Pembalasan
24 Bab 24: Sugar Baby
25 Bab 25 : Pria Gila
26 Bab 26: Mendapatkan Keadilan
27 Bab 27: Kecelakaan
28 Bab 28: Kecemburuan
29 Bab 29: Apa Dia Mati?
30 Bab 30: Liam Galau
31 Bab 31: Siapa Dia?
32 Bab 32: Liam Cemburu
33 Bab 33: Carilah Wanita Matang
34 Bab 34: Tak Sebodoh Itu
35 Bab 35: Kecurigaan
36 Bab 36: Menemukan Sesuatu
37 Bab 37: Iblis Kecil
38 Bab 38: Gadis Sialan
39 Bab 39: Beraksi Lagi
40 Bab 40: Siapa Je?
41 Bab 41: Bukan Hanya Sampah
42 Bab 42: Membasmi Hama
43 Bab 43: Tamu Tak Diundang
44 Bab 44: Bisa Kembali
45 Bab 45: Cacing Tanah
46 Bab 46: Pergi Sekarang
47 Bab 47: Tikus Kantor
48 Bab 48: Apa Kau Mengenalnya?
49 Bab 49: Deal
50 Bab 50: Wanita Iblis
51 Bab 51: Aku Pastikan Kau Menyesal!
52 Bab 52: Membuat Ricuh
53 Bab 53: Memberi Pelajaran Kecoa
54 Bab 54: Bekerja Sama
55 Bab 55: Meninggalkan Wasiat
56 Bab 56: Bukan Kucing Liar
57 Bab 57: Kau Mengenalnya?
58 Bab 58: Koma Setahun
59 Bab 59: Penghancuran Bukti
60 Bab 60: Tokoh Utama
61 Bab 61: Belum Selesai
62 Bab 62: Bergerak Sekarang
63 Bab 63: Menghabisi Sisa Lawan
64 Bab 64: Maaf
65 Bab 65: Berhak Bahagia
66 Bab 66: Wanita Sundal
67 Bab 67: Kau Milikku
68 Bab 68: Deal
69 Bab 69: Apa Maumu?
70 Bab 70: Kedatangan William
71 Bab 71: Situasi Menegangkan
72 Bab 72: Pertukaran Adil
73 Bab 73: Cinta Pertama dan Terakhir
74 Bab 74: Ketidakrelaan Seorang Ayah
75 Bab 75: Pernikahan
Episodes

Updated 75 Episodes

1
BAB 1 : Bencana
2
BAB 2 : Jiwa yang Tertukar
3
BAB 3 : Jessi dan Jenni
4
BAB 4 : Pulang
5
BAB 5 : Ju Min Ten Sang Ibu Tiri
6
BAB 6 : Membalas Su Man To
7
BAB 7: Rencana Hidup
8
BAB 8 : Sam Sul
9
BAB 9 : Perundung yang Dirundung
10
BAB 10: Kemenangan Je
11
Bab 11: Je Vs Bakul Sate
12
Bab 12: Tak Terima Kekalahan
13
Bab 13 : Preman Kalengan
14
Bab 14: Pergi Dari Rumah
15
Bab 15: Tempat Tinggal Baru
16
Bab 16: Bertaruh Nyawa
17
Bab 17 : Lary Zain
18
Bab 18: Waria
19
Bab 19: King–Queen
20
Bab 20: Taruhan Kesepakatan
21
Bab 21: Pertama Kali Kalah
22
Bab 22: Kecurangan Liam
23
Bab 23: Pembalasan
24
Bab 24: Sugar Baby
25
Bab 25 : Pria Gila
26
Bab 26: Mendapatkan Keadilan
27
Bab 27: Kecelakaan
28
Bab 28: Kecemburuan
29
Bab 29: Apa Dia Mati?
30
Bab 30: Liam Galau
31
Bab 31: Siapa Dia?
32
Bab 32: Liam Cemburu
33
Bab 33: Carilah Wanita Matang
34
Bab 34: Tak Sebodoh Itu
35
Bab 35: Kecurigaan
36
Bab 36: Menemukan Sesuatu
37
Bab 37: Iblis Kecil
38
Bab 38: Gadis Sialan
39
Bab 39: Beraksi Lagi
40
Bab 40: Siapa Je?
41
Bab 41: Bukan Hanya Sampah
42
Bab 42: Membasmi Hama
43
Bab 43: Tamu Tak Diundang
44
Bab 44: Bisa Kembali
45
Bab 45: Cacing Tanah
46
Bab 46: Pergi Sekarang
47
Bab 47: Tikus Kantor
48
Bab 48: Apa Kau Mengenalnya?
49
Bab 49: Deal
50
Bab 50: Wanita Iblis
51
Bab 51: Aku Pastikan Kau Menyesal!
52
Bab 52: Membuat Ricuh
53
Bab 53: Memberi Pelajaran Kecoa
54
Bab 54: Bekerja Sama
55
Bab 55: Meninggalkan Wasiat
56
Bab 56: Bukan Kucing Liar
57
Bab 57: Kau Mengenalnya?
58
Bab 58: Koma Setahun
59
Bab 59: Penghancuran Bukti
60
Bab 60: Tokoh Utama
61
Bab 61: Belum Selesai
62
Bab 62: Bergerak Sekarang
63
Bab 63: Menghabisi Sisa Lawan
64
Bab 64: Maaf
65
Bab 65: Berhak Bahagia
66
Bab 66: Wanita Sundal
67
Bab 67: Kau Milikku
68
Bab 68: Deal
69
Bab 69: Apa Maumu?
70
Bab 70: Kedatangan William
71
Bab 71: Situasi Menegangkan
72
Bab 72: Pertukaran Adil
73
Bab 73: Cinta Pertama dan Terakhir
74
Bab 74: Ketidakrelaan Seorang Ayah
75
Bab 75: Pernikahan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!