Setelah pria bertubuh gempal itu meluapkan segala emosi dengan mengacak-acak meja perjudian dan berbuat kericuhan, William yang melihatnya akhirnya memanggil seorang pengurus tempat itu.
"Kemari kau!" Dia cukup menjentikkan jari dan seorang manajer sudah mendatanginya.
"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" Seorang manajer sedikit membungkuk tubuh di depan tamu VIP salah satu pemegang saham tersebut.
"Usir pria itu!" Liam menunjuk tempat di mana pria bertubuh gempal itu berbuat kerusuhan karena kekalahan hingga menimbulkan perhatian pengunjung lainnya.
"Baik, Tuan." Manajer tersebut lantas segera memanggil pihak keamanan untuk mengusir pria yang dimaksud Liam.
"Hei! Apa yang kalian lakukan, hah?" teriak pria plontos di saat dua orang penjaga keamanan bertubuh kekar memegang kedua sisi lengannya dan memaksa keluar dari tempat itu.
"Tolong jangan berbuat kerusakan, Tuan!"
"Hei! Apa kalian tidak tahu siapa aku, hah?" Pria tersebut terus meronta-ronta di saat diseret keluar. "Seharusnya gadis tengik itu yang kalian usir, bukan aku!"
Tanpa memerhatikan kemarahan tamunya kedua penjaga keamanan itu langsung mendorong pria tersebut keluar hingga terjerembab di halaman.
"Sialan! Awas saja kalian! Aku pasti akan menuntut balas!" Pria tersebut lekas berdiri dan menepuk tubuhnya yang kotor berulang kali sebelum akhirnya melangkah pergi meninggalkan kasino.
Sementara itu, di dalam sana Je dan teman-temannya masih sibuk mengeruk harta tiap-tiap lawannya hingga bandar pun ikut rugi karena keberuntungan gadis itu. Setiap orang yang awalnya meremehkan Je kini berbalik menyoraki kemenangannya. Tak jarang tempat di mana dia meletakkan kartu bahkan menjadi bahan pertontonan para pria yang sudah kalah di berbagai tempat sebelumnya.
Kali ini lawan Je bukan lagi pria plontos dengan tubuh gempal, melainkan seorang lelaki berperawakan rapi dengan rambut di sisir klimis khas pomade susu kental manis ala-ala bocil +62. Kumisnya pun tak kalah menarik karena gadis itu berulang kali menarik bibirnya ke dalam demi menahan tawa.
"Paman, sepertinya Anda bukan orang daerah sini. Apa tidak takut anak dan istrimu mengamuk jika Anda kalah?" tanya Jessi sambil melirik kartu di tangannya.
"Tak iye, kau sungguh jeli!" Suara pria itu berlogat Korea campur Madura khas bakul sate ayam keliling dengan kipas kepang bambu yang mengibarkan kumis kucing membuat Je tak tahan lagi untuk tertawa.
Lawan Je kali ini adalah seorang pria paruh baya pengusaha sate ayam madura yang sukses di korea. Namun, hasil dagangan selalu dia habiskan untuk bersenang-senang seorang diri dengan bermain judi.
Pria tersebut berjudi dengan mengenakan pakaian khas Madura, baju Sakera yang biasa digunakan untuk berjualan sate. Pakaian tersebut terdiri dari baju hitam longgar atau Pesa’an dan celana hitam serupa atau Gomboran. Warna hitam melambangkan sikap gagah dan pantang menyerah. Ini merupakan sifat kerja khas dari rakyat Madura. Begitu pula dengan pria itu yang pantang menyerah dalam permainan melawan Je.
Sementara itu, bajunya yang serba longgar disebut melambangkan kebebasan dan keterbukaan orang Madura. Selain itu, bentuk baju yang sederhana melambangkan kesederhanaan. Kemudian kaosnya yang unik dengan motif garis merah putih, memperlihatkan sikap tegas dan semangat juang tinggi orang Madura dalam menghadapi segala hal. Termasuk ketika kalah dengan sportif di atas meja tersebut.
Tak lupa dia juga menggunakan ikat kepala kain atau Odheng. Ujung simpul berbentuk tegak lurus menyerupai huruf alif, sebagai penanda ke-Esaan Tuhan. Karena segala keberuntungan manusia asalnya dari Sang Pencipta, itulah prinsip pria tersebut dalam setiap usaha.
Sejenak pria itu menyunggingkan senyum ketika melirik kartu di tangannya. Melihat kemenangan sepertinya tengah berpihak padanya dia segera memilin kumis kucing sambil menatap ke arah lawan. "Bagaimana jika aku pertaruhkan semua milikku?"
Tanpa berpikir panjang pria tersebut mendorong semua uang di sampingnya menjadikan sekali taruhan atas keyakinan kemenangan. Namun, hal tak diduga Je juga menyerahkan semua taruhannya ke depan sambil tersenyum miring ketika membayangkan kartu miliknya yang diyakini membawa keberuntungan.
"Setuju!" Je menakupkan kedua kartu yang belum dia lihat di telapak tangannya sambil memejamkan mata sejenak. Daddy Nich, jangan kecewakan aku, batin Je merapalkan mantra keberuntungannya.
Satu per satu kartu pria di depannya dibuka. "Straight flush!" Tawa pria itu pecah ketika kelima kartunya menampakkan lima angka spade dengan berurutan yaitu, enam, tujuh, delapan, sembilan, dan sepuluh.
Namun, Je tak bergeming sedikit pun hingga membuat para pengunjung lain yang menyaksikan hal itu semakin berdebar dibuatnya. Satu per satu kartu miliknya mulai dibuka menunjukkan gambar heart dengan nilai sepuluh, J, Q, K, dan terakhir As.
Semua orang di pihak Je bersorak ria atas kemenangan besarnya, sedangkan gadis itu berekspresi biasa seolah hal itu bukanlah apa-apa baginya. "Royal flush."
Sementara itu, pria yang kekalahan sudah di depan mata karena sebelumnya yakin akan menang hanya bisa menunduk dan mengacak-acak kepala berodeng tersebut. "Sepertinya kau sangat beruntung hari ini gadis manis. Aku harap kita bisa bertemu di lain waktu."
Pria itu segera berdiri dan melangkah pergi karena merasa tertantang untuk bermain lagi dengan Je. Dia meninggalkan meja perjudian secara tenang tak seperti lelaki gempal sebelumnya, sedangkan Sam Sul and the gank bersorak ria atas kemenangan Je. "Kita kaya, kita kaya, kita kaya!"
"Lakukan apa yang kalian inginkan! Aku akan membayar semua tagihannya," ujar Je dengan bangga.
To Be Continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Ds Phone
kaki judi rupa nya pandai pulak tu
2025-01-09
0
Ruby Jane
lucu plus badas jdi 1.. seruu
2024-10-29
0
OSHcrush94
Hahahah sumpah masih ngakak pas inget waktu Jesslyn ngidam ke kasino terus Nich asal tebak tapi bejo🤣🤣
2022-03-31
3