The Great Sorcerer
Di dunia yang luas, setiap mahluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia hidup saling berdampingan dan bergantungan satu sama lain.
Tetapi bukan hanya mereka, tetapi juga terdapat kekuatan sihir yang menjadi keunggulan untuk setiap mahluk hidup.
Semakin besar kekuatan sihir yang dimiliki oleh suatu individu, maka besar juga pengaruh tiap individu terhadap dunia.
Terdapat sebuah batu kuno yang dipercayai sebagai sumber dari kekuatan sihir, batu emerald hijau zamrud konon kekuatannya dapa menaklukan seisi dunia.
Dan dari situ, banyak mahluk hidup yang bersaing untuk mendapatkan kekuatan sihir yang dimiliki oleh batu emerald itu, ketenaran, kekayaan, dan kekuasan untuk memenuhi nafsu mereka, terutama para manusia yang sangat haus akan hal itu.
Manusia tidak hanya mengorbankan waktu, tenaga, dan hartanya saja, mereka bahkan tidak segan-segan untuk mengorbankan sebuah nyawa untuk mendapatan kekuatan sihir yang besar.
Namun dibalik ketamakkan para manusia, tidak semua manusia seperti itu. Beberapa dari mereka menggukan kekuatan sihir untuk membantu sesama, mengajari para generasi muda, atau digunakan untuk melindungi diri mereka masing-masing.
Salah satunya kerajaan yang berada dibagian utara yaitu Genoveva.
Genoveva adalah kerajaan yang sangat mengandalkan kekuatan sihir, baik untuk pemerintahan, pengobatan, bahkan perdagaanagan. Dan tiap bidang dipimpin oleh bangsawan yang mempekerjakan rakyat mereka agar roda ekonomi bisa berjalan merata. Tetapi sama dengan kerajaan lainnya, ada beberapa oknum kerajaan dan bangsawan yang menyalahgunakan kuasanya.
Beberapa dari mereka mempekerjakan rakyat bahkan anak dibawah umur dengan tindakan yang melanggar norma kemanusiaan.
Mereka dipekerja secara paksa dengan bayaran yang sangat rendah, dan bahkan tidak diberi bayaran sedikitpun.
***
Jauh dibagian Barat kerajaan Genoveva, terdapat sebuah Desa yang sangat terpencil dan miskin bernama Verals.
Rata-rata penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak, dan tidak banyak dari mereka yang menguasai kekuatan sihir, mereka hanya tau dasar-dasar penggunaan sihir yang mereka pelajari di akademi umum dekat desa, untuk meringankan pekerjaan mereka.
Mekera belajar diakademi umum dan mempelajari sihir tingkat dasar. Sementara untuk mempelajari sihir tingkat lanjut harus belajar ke akademi khusus, dan tentu saja biaya untuk belajar disana sangatlah mahal.
Disebuah rumah kayu yang tampak lusuh dan tua terdapat keluarga Gritz, mereka beranggotakan 3 orang yang sudah tinggal disana cukup lama. Seorang remaja yang sedang tertidur lelap dikasur busa putih tipis miliknya.
* Tok! Tok! Tok! *
Terdengar suara ketukan pintu yang cukup keras.
"Adam bangun! Sudah jam 06.30 kamu bisa telat masuk akademi."
Adam Grizt, seorang anak remaja berusia 15 tahun dengan rambut hitam pendek dan baju putih polosnya dia sama sekali tidak mendengar perintah ibunya. Adam sendiri dalam waktu dekat akan lulus dari sebuah akademi umum didesanya.
Adam sendiri tidak terlalu mahir dengan ilmu sihir, karena dari keluarga Adam sendiri tidak ada yang menguasai sihir, hanya kakek dari ibu Adam yang memiliki kekuatan sihir berelemen tanah. Sedangkan ayahnya tidak memiliki darah keturunan yang memiliki kekuatan sihir.
Namun dibalik itu, Adam adalah anak yang gemar membaca buku, setiap dia pulang dari akademi dia selalu membawa buku yang dia pinjam di perpustakaan akademinya.
*TOK! TOK! TOK!*
Ketukan semakin keras.
"Iyaa bu... 5 menit lagi." Balas Adam yang masih setengah sadar.
Seketika suasana menjadi sunyi.
Tiba-tiba...
*BRAAK!!!*
"ADAAM CEPAT BAGUN NANTI KAMU TELAAT!!!." Ibunya mendobrak pintu kamar sampai-sampai suara dobrakan pintu dan teriakan ibunya membuat Adam sangat terkejut dan bangun.
Adam terkejut hingga terjatuh dari tempat tidurnya. "HUUUAAA...!!"
Dengan mata yang munusuk tajam serta otot-otot hasil mengerjakan pekerjaan rumah setiap harinya. “BANGUN!” Gertak ibunya.
" I… I-Iyaa bu..." Jawab Adam dengan nada sangat ketakutan.
(Irene Gritz Dia adalah ibunya Adam. Dia sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga dirumah, dia memiliki wajah yang cantik dengan rambut hitam ikalnya yang tidak terlalu panjang dan mempunyai tubuh yang ideal membuat banyak orang terpesona akan kecantikannya, dan banyak yang tidak tau dibalik kecantikannya Irene adalah Wanita yang sudah cukup berumur.)
Lalu dari luar rumah terdengar suara pria yang mengebas berat. "Hey. Masih pagi jangan berisik."
Itu adalah sang kepala keluarga Gritz, ayah Adam, bernama Jason Gritz seorang pria yang bertubuh tinggi dan besar ditambah janggutnya merah yang sampai menutupi lehernya seakan memberikan kesan seperti orang yang ganas.
Dia baru saja selesai memberi makan kudanya, dan bersiap untuk pergi bekerja sebagai seorang kurir angkut barang pinggir kota Perous (Kota terdekat dari desa Verals) dengan kudanya.
Mendengar teguran suaminya, Irene (ibunya Adam) langsung memberikan penjelasannya. "Ini yah, Adam susah sekali dibanguninnya!." Jawab Irene.
Jason melangkah memasuki rumah.
*Dak Dak Dak*
Dengan kaki besar yang diselimuti oleh sepatu boot hitam menghasilkan suara yang menggema diseluruh ruangan rumahnya. "Adam Cepat bangun! Sudah jam 06.30 kamu masuk jam 07.00 jangan sampai telat." Suruh Jason.
Mendengar kalau dia sudah hampir telat, Adam langsung lompat dari tempat tidurnya dan mempersiapkan diri untuk berangkat ke akademi.
Sementara Adam bersiap untuk berangkat ke akademi. Irene pergi kedapur untuk mempersiapkan sarapan untuk keluarganya.
*Tok! Tok! Tok!*
Suara ketukan terdengar didepan pintu rumahnya. Tetapi Irene tidak menyadari suara itu, karena dia sedang fokus menyiapkan sarapan,. Dan hanya Jason yang mendegar suara ketukan itu.
Tetapi Jason lebih tergoda oleh kopi panas dan membaca koran pagi yang baru saja dia dapatkan dari pengirim berita harian desanya tadi ketimbang membukakan pintu.
“Bu, Ada yang mengetuk pintu.” Ucap Jason hendak ingin menyeruput kopi paginya.
"Oh iya pak." Jawab Irene yang sedang menumbuk kentang rebus hingga halus, dan langsung berjalan kepintu depan dan membukakan pintunya.
*Clek*
Irene membuka pintu dan ternyata itu adalah…
"Eh...! Ternyata Amalia dan Antonio." Sapa Irene sambil menunjukan wajah yang ramah tamahnya kepada kedua teman Adam.
"Iyaa tante, apakah Adamnya ada? Kami mau ngajak adam untuk berangkat bareng ke akademi." Tanya Amalia dengan nada lemah lembut.
Amalia Emerald adalah salah satu teman masa kecilnya Adam yang memiliki sihir berelemen air.
Perempuan cantik dengan rambut hitam pendek yang menutupi tengkuk leher belakangnya ditambah wajah yang polos dan suara lembutnya.
Dia cukup mahir dalam menggunakan sihirnya karena dia suka berlatih bersama Adam bukan untuk bertarung melainkan menyembuhkan luka Adam yang diakibatkan Adam berlatih bersama temannya.
Irene sangat suka dengan suara lemah lembut milik Amalia, suara dari gadis muda polos dan cantik, ditambah Amalia terkadang suka main kerumah dan membantunya memasak.
"Adamnya ada, dia sedang siap-siap." Ucap Irene.
"Adam. temanmu sudah datang menunggumi!" Irene meneriaki Adam agar Adam bergegas.
"Iya tante... Sebentar." Jawab Adam yang masih menyiapkan barang-barang keperluannya untuk pergi ke akademi.
"Sambil menunggu Adam, kalian masuk saja dulu, kebetulan tante sedang menyiapkan sarapan." Suruh Irene kepada ke 2 teman Adam sambil mempersilahkan mereka untuk menunggu didalam.
"Tidak usah tante kami nunggunya diluar saja" Jawab Antonio dengan nada agak malu.
Antonio Brute teman masa kecil Adam lainnya, dia mempunyai sihir berelemen api, sekaligus teman berlatih Adam. Antonio adalah anak yang sangat ahli dalam menggunakan sihirnya didesa Verals, Antonio terbilang anak yang cukup spesial, karena dia dapat menguasai sihir hanya seorang diri dan dapat meniru sihir yang satu elemen dengannya, dan dapat menguasainya dengan sangat mudah.
Tidak hanya ahli dalam menggunakan sihir, Antonio juga memiliki wajah yang tampan, tetapi dia memiliki sebuah kelainan, yaitu albino yang diturunkan dari ibunya, tetapi kelainannya itu membuat penampilannya seperti seorang pangeran berambut dan berkulit putih seputih salju dan mata yang berwarna merah membuat penampilannya semakin sempurna dan dia mendapat julukan sebagai pangeran salju di akademinya.
Tidak lama kemudian Adam keluar dari kamarnya dan siap untuk berangkat ke akademi.
"Ayah! Ibu! Aku sudah siap." Ucap Adam.
"Apa-apaan kamu! Ke akademi dengan penampilan seperti itu" Balas Irene dengan kesal, karena melihat rambut Adam yang masih berantakan dan masih memakai baju yang sama ketika ia tidur dan jubah akademi yang ia pakai tidak rapi.
Jason yang sedang asik membaca koran menggelengkan kepalanya. “Mulai lagi.” Keluhnya Dalam hati yang setiap pagi harus mendengarkan omelan istrinya itu.
Namun Adam mengelaknya. "Sudah tidak ada waktu lagi bu!" Ucap Adam.
Mendengar Adam yang menentangnya, membuat Irene menjadi kesal. "KAMU INI-"
Karena sudah tidak tahan dengan omelan istrinya, Jason langsung memotong ucapan istrinya. "-Yasudah... Adam lain kali bangun lebih awal. Agar kamu tidak terburu-buru seperti ini lagi!" Ucap Jason.
Jason yang memotong perkataannya, Irene sadar kalau itu membuat Jason (Sumainya) tidak nyaman dan karena dia sangat menghormati Jason sebagai suaminya Irene langsung menahan emosinya dan menenangkan diri. "Kalau gitu sini cepat, sarapan dulu!" Ucap Irene.
"Tidak bu, aku tidak lapar.” Ucap Adam sambil berlari keluar rumah "Aku berangkat!" Ucap Adam.
"Halo." Sapa Adam kepada kedua temannya.
"Selamat pagi Adam." Sapa balik Amalia dengan senyuman.
"Pagi-pagi sudah bikin masalah." Ucap Antonio dengan nada yang agak kesal karena membuat ia menunggu cukup lama.
"Hehe. Maaf." ucap Adam kepada Antonio.
"Sudah. Ayo berangkat." Seru Amalia.
Dan mereka ber 3 pun akhirnya berangkat ke akademi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Naufal Rifqi
bagus
2022-12-30
0
Anonymous
waah kereen
2022-12-26
0