Episode 2

"Hahaha rasakan Justin, makan nya jangan terlalu dekat dengan kami," kata Jack.

"Bagaimana dengan mu Andy kau setuju kan," tanya Kenzo.

"Jika Harry setuju aku juga setuju," jawab nya sambil melihat ke arah Harry, sudah dari lama memang semua keputusan ia ambil dari Harry, menurutnya Harry lah yang paling bijak dalam mengambil segala keputusan yang ada.

"Iya Harry, bagaimana kami ikut dengan mu saja lah," ujar Kevin.

"Tidak bisa begitu, aku mempunyai keputusan sendiri, jika Harry setuju dan aku tidak mau bagaimana?"

"Sudah jangan berdebat, kita ambil poling tertinggi. Ingat apa yang daddy lakukan sudah pasti yang terbaik untuk kalian semua. Jika kalian menolak apa yang daddy perintahkan sudah tau kan bagaimana kelanjutan nya," ucap Kenzo.

"Aku setuju dad," kata Harry sambil melihat ke arah saudara nya.

"Bagus, anak anak daddy memang bisa di andalkan."

"Tapi, apakah adil membagi satu wanita untuk kami berlima, setiap manusia ada rasa untuk saling memiliki, bagaimana jika itu terjadi?"

"Harry kau memang sangat luar biasa, bagaimana dad?" Jack ikut berbicara.

"Nanti daddy berikan penjelasan setelah kalian menikah, inti nya jika kalian sudah memiliki perasaan pada wanita itu katakan lah, jangan sampai saudara kalian yang lainnya memiliki perasaan yang sama," ucap Kenzo.

Di selah selah pembahasan penting ini, Verrel kakek mereka masuk ke dalam ruangan itu. Mereka tersenyum melihat Verrel yang sudah sangat lama menghilang. Saat ini Verrel tinggal di luar negeri bersama dengan para sahabat dan keluarga yang lainnya.

"Kakek." Justin langsung memeluk Verrel.

"Hey Justin ini kau? kau sudah sangat dewasa sekarang," kata Verrel.

"Jadi jika bukan aku siapa lagi kek, hahaha aku sudah dewasa karena ikut dengan mereka berempat."

"Kalian berempat bagaimana kabar kalian," tanya Verrel.

"Coba apa kakek ingat nama kami?" tantang Jack.

"Jack aku tau nama mu, kau memang yang aku ingat," kata Verrel.

"Andy tetap pendiam seperti itu ya. Niall aku tau kau sedang mengerjakan sesuatu yang cukup gila, jangan sampai itu merusak nama baik perusahaan."

"Satu lagi dad," ujar Kenzo.

"Iya aku paham, si tampan bermata biru. Harry sudah berapa kata yang kau ucapkan hari ini. Masih seperti yang dulu, jangan terlalu galak dengan saudara kandung mu," kata Verrel.

"Kakek," ucap Harry.

"Abang Harry memang galak pada yang lain, tapi pada ku dia sangat baik," kata Justin.

"Ya karena kau adik nya, coba seperti kami habis kau dengan nya," ujar Kevin.

Mereka semua sudah setuju dengan apa yang Kenzo katakan. Jack yang awal nya menolak tidak bisa menolak lagi karena Harry sudah berkata iya, ucapan Harry memang sudah lama menjadi panutan mereka semua.

Mereka semua pulang ke rumah secara bersama sama. Si kembar dan Justin selalu berada dalam satu mobil yang sama, mereka tidak pernah berpisah sedikit pun sedari kecil. Kenzo melakukan itu dari kecil agar ikatan mereka berdua tetap terjaga dengan baik.

"Abang kita jadi harus bagaimana," tanya Justin pada Kevin.

"Ya bagaimana lagi, kita tidak bisa menolak, kau sudah punya pacar kan, kau sudah tau apa yang harus kau lakukan," jawab Kevin.

"Aku tidak mau putus," kata Justin.

"Justin." Harry kembali membuka suara nya.

"Harry, sudah lebih baik kau diam, jangan membuat nya semakin merasa terpojokkan," ujar Jack.

"Putus kan, jangan membuat daddy murka," ucap Harry yang tetap fokus pada setir mobil nya.

"Iya." Justin semakin merasa lemas, bukan hanya satu beberapa wanita harus ia putus kan, hal ini benar-benar sangat menyulitkan untuk diri nya.

Sesampainya di rumah mereka berlima masuk ke dalam kamar yang sama. Mereka berlima memang tidur dalam kamar yang sama. Sebuah kamar yang sangat luas, di dalam kamar juga ada beberapa kamar jika mereka tidak ingin berkumpul bersama tetapi itu jarang terjadi. Mereka berlima selalu tidur di tempat yang sama, sebuah ranjang yang ukuran nya sangat besar, ranjang ini di pesan langsung oleh Kenzo.

Setiap orang memiliki lemari sendiri, meja kerja sendiri dan kamar mandi sendiri. Kamar itu seperti rumah di sebuah rumah, karena memang ukuran yang sangat luas. Seperti biasa nya mereka berlima langsung masuk ke dalam kamar mandi masing-masing.

"Abang tunggu," ucap Justin.

"Ada apa," tanya Harry.

"Air ku mampet, tidak bisa keluar aku mandi dengan mu ya," jawab Justin.

"Aku ingin berendam, kau bisa mandi," kata Harry.

"Justin saja langsung boleh masuk, jika kita membuka nya saja langsung kena semprot," ujar Kevin.

"Hahaha kau benar, dia memang seperti itu," kata Jack.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sukses

2022-12-04

0

Nurwana

Nurwana

lanjut...

2022-07-22

0

Queen_Nur

Queen_Nur

lanjut lagi thor semangat

2022-02-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!