Daddy Ji nya tuyul

Ica celingukan ke arah luar mobil.

"Dibilangin juga gue turun di depan sana tadi !" omel Ica pada Jihad.

"Udah bagus gue bawa sampe kantor, pantang buat laki laki nurunin cewek di tengah jalan, loe bukan cewek panggilan !" jawab Jihad.

"Kalo kaya gini kan gue yang susah, kalo ada karyawan ada yang liat gimana?" tanya Ica.

"Tinggal bilang nebeng aja repot amat !" jawab Jihad mengetuk kepala Ica gemas.

"Oh iya ya, " kekeh Ica. Ia lantas turun melepas seatbeltnya dan hendak keluar dari mobil mewah Jihad.

"Eits ! tunggu !" tahan Jihad, memegang tangannya.

"Apa lagi ?" tanya Ica.

"Ga ada adegan say goodbye dulu gitu, cipika cipiki?" tanya Jihad mengangkat alisnya sambil menyeringai.

"Ahh kelamaan, kaya ibu ibu pengajian aja cipika cipiki ! ntar juga ketemu lagi di dalem !" jawab Ica, gadis ini memang paling susah diajak romantis romantisan.

"Cih, ga bisa diajak romantis ! " keluh Jihad.

"Kalo mau romantis terus pacaran sama pujangga sana !" jawab gadis ini dengan santainya.

"Ya udah kalo gitu gue tunggu di ruangan, sarapan bareng bareng..udah gue pesenin !"

"Beneran? apa yang loe pesen? gue maunya yang ada bumbu bumbu baladonya gitu, Ji !" tawar Ica.

"Udah dikasih nawar pula, gue udah pesen, pokonya nanti makan aja yang ada ! ga usah manja !" jawab Jihad, katanya ingin romantis tapi sendirinya seperti seorang diktator.

"Ya udah, dikasih makan nasi bekas kucing aja gue makan ! asal loe senang ! bye !" jawab Ica ingin melengos, tapi belum ia keluar Ica kembali berbalik, ia mencondongkan badannya dan mengecup pipi kiri Jihad. Kecupan lembut yang mampu membuat keduanya hangat di pagi hari.

"Tunggu gue," ucapnya hawa nafas keduanya saling beradu menerpa wajah masing masing yang meremang, sensasi pertama kali yang sweet.

Ica kemudian mendekap tasnya keluar dari mobil Jihad dengan wajah yang merona sendiri.

"Be*go ! gue ngapain sih nyosor nyosor !" gumamnya.

"Dih, tuh cewek ! tapi gue cinta !" kekeh Jihad.

***************

Ica merengut kesal, perutnya sudah bertabuh tabuh. Perut Indonesia tak bisa hanya diganjal roti saja. Bu Warni tak tau apa, jika gadis ini belum sarapan nasi, atasannya itu malah menyuruhnya untuk membersihkan dahulu ruangan calon sekertaris Jihad yang baru.

Ia segera masuk ke dalam ruangan Jihad dengan membawa peralatannya.

"Lama, " gumam Jihad.

"Bu Warni nyuruh dulu beresin ruangan di depan !" tunjuk Ica ke ruangan sebrang ruang pak Muni.

"Oh ruangan sekertaris?" tanya Jihad.

"Kali. Gue ga tau ! ga kepo juga !" Ica duduk di sofa samping rak buku. Jihad ikut beranjak dan duduk di samping Ica.

"Kalo sekertaris gue cewek, loe marah ngga?" tanya Jihad hati hati.

"Mau banci juga boleh, " Ica yang menghentikan aktivitasnya menciumi aroma makanan di kotak makan itu kembali menciumi wanginya.

"Loe ga cemburu kan nantinya ?!" tanya Jihad lagi, Ica yang sudah siap siap mangap untuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya kembali terjeda.

"Kalo kata Dilan, cemburu cuma buat orang yang ga percaya diri ! dan saat ini gue belum merasakannya, tingkat kepedean gue masih tinggi. lebih tinggi daripada gedung ini, " jawab Ica tak membuat Jihad puas dengan jawabannya.

"Kalo loe cemburu bilang aja, nanti gue ganti !" Ica memicingkan mata, menatap Jihad tajam.

"Sekali lagi loe nanya, gue tendang sampe Gelora Bung Karno !" jawab Ica.

"Hahahaha, iya ahhh ! ya udah terusin deh, jangan lupa berdo'a "

"Sebelum loe bilang gue udah do'a makan dulu barusan, waktu loe ributin sekertaris baru !"

"Maksud gue do'a yang lain !"

"Apa ?" tanya Ica, apa harus semua surat surat pendek ia baca juga, biar afdol...sampai nasinya nanti mengering.

"Do'a in itu nasi ga dikasih pelet sama gue !"

"Pelet loe udah mendarah daging sama gue sejak SMA, pelet ketek sama bau badan loe !" jawab Ica.

"Bisa aja tuyul !" jawab Jihad.

"Coba yang ini deh, rasanya pasti beda !" ucap Jihad.

Ica menurut dan makan dari sendok Jihad.

"Ngerasa ga, lebih manis ?" tanya Jihad.

"Engga ahh sama aja !" jawab Ica.

"Lebih manis lah, kan nyampur sama air liur gue di sendoknya !" tawa Jihad berhasil mengelabui Ica.

"Njirrr, dikirain iya lebih manis rasa masakannya !" jawab Ica.

"Kayanya orang orang bakalan curiga kalo gue sering masuk kesini lama lama," ujar Ica.

"Cepat atau lambat semua bakalan tau, sepintar pintarnya kita menyimpan bangkai pasti akan tercium juga, "

"Dan saat itu sudah tercium, gue harap status kita sudah berubah !" kembali lanjut pria itu.

"Ji, ga usah serius serius sama gue, kan jadinya gue bingung mau jawab apa !" jujurnya.

"Nanti ke kampus jam berapa? setelah kamu semester 3, coba lamar kerja di bagian divisi lain yang lebih menjanjikan, biar ruangan kita juga bisa lebih deket. Gue cape mesti ke ruangan kebersihan terus, jauh !" keluh Jihad.

"Nah kan, kerasa kan capek. Lah apa kabar loe nyuruh gue tiap jam ! emang bener bener loe, sayang apanya tega begitu !" omel Ica, Jihad terkekeh.

"Itu hukuman buat loe, karena loe disini bisa bahagia walaupun tanpa gue, ahhh gue sampe lupa ! kemaren loe ngumpati gue. Dan gue belum kasih hukuman buat loe !" Ica mendadak diam.

"Inget aja, kan canda daddy Ji !"

"Hukuman apa, jangan berat berat, gue lagi sakit ini, uhukk !" Ica langsung berakting terbatuk.

"Eh tuyul, ga usah pura pura ! loe pikir gue ga tau itu cuma modus !" Jihad menjiwir hidung Ica.

"Berhubung sekertaris baru, besok baru bekerja, cuma ada pak Muni aja. Khusus hari ini loe jadi sekertaris gue, nemenin gue meeting ke 3 tempat, sambil tinjau proyek perusahaan !" jawab Jihad.

"Hah?! tapi kan ada pak Muni ?" tanya Ica.

"Pak Muni juga ikut, tapi gue pengen ditemenin cewek gue hari ini, kalo di kantor gue ga bisa bareng bareng loe, dengan menjadi sekertaria sehari maka loe selalu ada sama gue hari ini ! kali aja kan nanti di sun lagi lebih lama, " jelas Jihad.

"Cih, mesum !" Ica memukul pelan bahu Jihad.

"Tapi kan gue ga tau tugasnya sekertaris apa !" jawabnya.

"Cukup temenin aja gue, jadi dayangnya gue !"

"Cih, balik lagi jadi nyi Blorong ! terus nanti pak Muni gimana? " dumel Ica.

"Pak Muni pasti bakalan tau, soalnya dia jembatan gue kalo lagi kangen sama loe !" jawab Jihad, Ica mengangguk.

*********

"Pagi bu Warni, "

"Pagi pak, " tunduknya hormat.

"Hari ini karyawan atas nama Humaira Khairunisa saya pinjam dulu." ucap Jihad yang memasukkan tangannya sebelah ke saku celananya.

"Oh, ada apa ya pak ? apa Ica berbuat kesalahan?" tanya bu Warni khawatir.

"Ah tidak, saya memintanya untuk menemani saya hari ini," jawab Jihad, bu Warni hanya terbengong bengong tak mengerti. Ada angin apa bos nya menginginkan Ica untuk menemaninya.

"Pak Muni, kita pergi ke butik sebentar, " pinta Jihad, pak Muni mengangguk dari bangku depan.

Satu stel pakaian modis dipakai Ica, Jihad memeluknya dari belakang, hari ini Ica sudah berdebar untuk ke 2 kalinya.

"Cantik !" bisik Jihad.

.

.

.

Terpopuler

Comments

🌜melody 🌛

🌜melody 🌛

aku jg bedebar,,,,😘☺

2023-11-16

1

Ney maniez

Ney maniez

😍😍

2023-08-27

0

Anisa 977

Anisa 977

hampir jam 12 malem masih baca novel, seru soalnya. di temenin bapak2 sama pemuda pada begadang karokean. lumayan telinga mata termanjakan....🥰

2023-08-16

0

lihat semua
Episodes
1 Yes or No
2 Rumah Bhineka Tunggal Ika
3 Mop lantai jadi saksinya
4 Rencana pulang
5 Ingin pindah
6 Resign-nya Ica
7 Jurig jariyan
8 Yeee, diterima !
9 Memulai hidup baru
10 Naik level
11 Pencarian Ica
12 Debaran pertama
13 Wajah lelah Ica
14 Pertengkaran pertama
15 Mr. Perfeksionis
16 Otak loe mesti gue cuci
17 Jemputan pertama.
18 Daddy Ji nya tuyul
19 Ekplore proyek
20 Terjebak tawuran
21 Sedang tidak percaya diri
22 Bubble bee...
23 Apel pertama
24 Obrolan abang
25 Kesalahan pertama??
26 Gara gara Tok tok
27 Ujian cinta
28 Ada orang ketiga diantara kita
29 Rasa penasaran Evi
30 Lintah darat
31 Syndrom mertuangitis
32 Sensus penduduk
33 Itu namanya ngelamar peakk !
34 Ramenya kaya tawuran
35 Penculikan Kara
36 Menualah bersamaku
37 Restu Galih
38 Rombongan hajatan
39 Mandi bareng
40 Mendadak mules
41 Bocah hilang
42 Ica calon istri saya !
43 Gatot Kaca vs Superman
44 Pengharapan terakhir
45 Serangan jantung
46 CEO gila, antimainstream
47 Anu loe, properti loe...
48 Ultah Momo
49 Jangan sakit nanti aku sedih
50 open house
51 Bye Jekardahh
52 Gue ikhlas...
53 Kau tak kan pernah sendiri, tunggulah aku pulang
54 Setelah ketegangan terbitlah kekonyolan
55 Bridal style
56 Liat aku, sentuh dia
57 Idung kamu pesek
58 Gatot ya bang ?
59 Digigit semut
60 I'm yours abang
61 Undangan reuni
62 Reuni berujung muntah
63 Yang ditunggu tunggu
64 Mabuk
65 Tindakan sulit
66 Kesabaran dan keikhlasan
67 Jangan meminta maaf
68 Dansa campuran
69 Kedatangan tamu tak terduga
70 Perhatian Mertua
71 Pose memeluk istri
72 Motto hidup konyol
73 Kalo emak bumil sudah berkunjung...
74 Office girl senior
75 Panik ngga ?
76 Emang lagi manja lagi pengen dimanja
77 Mengungsi
78 Grup gonjreng
79 Ica oh Ica...
80 Love you like crazy
81 Ngidammu bikin hati menjerit
82 Modus
83 27 minggu 3 hari
84 Suka cita berakhir tragis
85 Tersisa penyesalan
86 Always, forever...
87 Extra part
88 Extra part 2
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Yes or No
2
Rumah Bhineka Tunggal Ika
3
Mop lantai jadi saksinya
4
Rencana pulang
5
Ingin pindah
6
Resign-nya Ica
7
Jurig jariyan
8
Yeee, diterima !
9
Memulai hidup baru
10
Naik level
11
Pencarian Ica
12
Debaran pertama
13
Wajah lelah Ica
14
Pertengkaran pertama
15
Mr. Perfeksionis
16
Otak loe mesti gue cuci
17
Jemputan pertama.
18
Daddy Ji nya tuyul
19
Ekplore proyek
20
Terjebak tawuran
21
Sedang tidak percaya diri
22
Bubble bee...
23
Apel pertama
24
Obrolan abang
25
Kesalahan pertama??
26
Gara gara Tok tok
27
Ujian cinta
28
Ada orang ketiga diantara kita
29
Rasa penasaran Evi
30
Lintah darat
31
Syndrom mertuangitis
32
Sensus penduduk
33
Itu namanya ngelamar peakk !
34
Ramenya kaya tawuran
35
Penculikan Kara
36
Menualah bersamaku
37
Restu Galih
38
Rombongan hajatan
39
Mandi bareng
40
Mendadak mules
41
Bocah hilang
42
Ica calon istri saya !
43
Gatot Kaca vs Superman
44
Pengharapan terakhir
45
Serangan jantung
46
CEO gila, antimainstream
47
Anu loe, properti loe...
48
Ultah Momo
49
Jangan sakit nanti aku sedih
50
open house
51
Bye Jekardahh
52
Gue ikhlas...
53
Kau tak kan pernah sendiri, tunggulah aku pulang
54
Setelah ketegangan terbitlah kekonyolan
55
Bridal style
56
Liat aku, sentuh dia
57
Idung kamu pesek
58
Gatot ya bang ?
59
Digigit semut
60
I'm yours abang
61
Undangan reuni
62
Reuni berujung muntah
63
Yang ditunggu tunggu
64
Mabuk
65
Tindakan sulit
66
Kesabaran dan keikhlasan
67
Jangan meminta maaf
68
Dansa campuran
69
Kedatangan tamu tak terduga
70
Perhatian Mertua
71
Pose memeluk istri
72
Motto hidup konyol
73
Kalo emak bumil sudah berkunjung...
74
Office girl senior
75
Panik ngga ?
76
Emang lagi manja lagi pengen dimanja
77
Mengungsi
78
Grup gonjreng
79
Ica oh Ica...
80
Love you like crazy
81
Ngidammu bikin hati menjerit
82
Modus
83
27 minggu 3 hari
84
Suka cita berakhir tragis
85
Tersisa penyesalan
86
Always, forever...
87
Extra part
88
Extra part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!