Mr. Perfeksionis

"Jutek ya Ca? galak?" tanya Kara.

"Bukan lagi Ra, aneh tau ngga ! gue tebak dia pasti masih jomblo, ga akan ada yang mau sama laki laki kaya dia, yang kalo minta aneh aneh. Mr perfeksionis !" ucap Ica. Milo tertawa,

"Maksud loe, minta aneh aneh kaya apa?" tanya Kara semakin penasaran.

"Masa ruangannya minta dibersiin sejam sekali, baru aja gue bersiin...baru gue sampe ruangan lain, udah disuruh balik lagi ! itu meja lama lama lecet gue lapin, gue rasa bukan ruangannya yang harus di bersiin, tapi otaknya, " jelas Ica. Milo menatap Jihad seraya tertawa yang mengangkat alisnya sebelah, menyimak isi otak bakwan Ica tentang dirinya.

"Wahhh, parah ! mestinya loe laundry tuh otaknya dia Ca !" timpal Kara, yang mendapatkan tatapan killer dari Jihad, jangan lupakan kedua gadis ini seperti mur dan baut yang baru saja menemukan stelannya, jika bersama.

"Awas jangan sampai barang saya ada yang lecet, kamu ga akan mampu beli !" tiru Ica berkacak pinggang.

"Gue beli sama mulut mulutnya sekalian Ra !!" Ica menggebrak meja, membuat mereka terkejut.

"Busettt Ca, tuh bos pasti kupingnya panas loe omongin !" jawab Milo.

"Biar, biar kebakar sekalian ! atau kalo perlu, gue ngomonginnya sambil makan sambel !" jawab Ica.

"Seenaknya kalo ngomong. Kalo bos loe itu ada di depan loe gimana ?" tanya Jihad mencebik kesal pada gadis di hadapannya.

"Ga gimana gimana sih, kayanya dia lagi sekarat deh, masa tadi tumben tumbenan ngasih makan siang sama gue !" tapi sedetik kemudian ia terkejut.

" Hahhh ! omo !!! harusnya gue periksa dulu, Ra..itu makanan dikasih pelet kagak? " ujarnya.

"Hahahaha, gue jamin abis ini loe di gantung Ca, tuh di Monas !" ujar Kara menyeruput minumnya.

"Asem si Ica, ngatain gue sekarat !" gumam Jihad.

"Tukkk !" Jihad menjitak kepala Ica.

"Kalo ngomong tuh jangan sembarangan ! suudzon sama orang, so cantik banget, kepedean..emang siapa loe, mesti dipakein pelet," sarkas Jihad.

"Sakit peakkk !"

Makanan yang dipesan sudah datang.

"Ga ada bedanya lah, mau cafe sebagus apa, makanannya sama aja !" Ica mencicip cicip rasa makanan di cafe kantor untuk pertama kali, seperti seorang kritikus makanan.

"Emangnya loe suka jajan dimana?" tanya Kara.

"Di warteg depan, murah meriah ! enak pula ! kalo besok besok ni kantor gue beli, mau gue boyong bu warteg kesini, kang cendol depan pertigaan sana juga tuh. Kan ga semua karyawan bisa beli makanan disini Ra..contohnya temen temen gue, termasuk gue juga sih !!" kekeh Ica. Oke sebuah masukkan untuk Jihad dari karyawan ga ada akhlak. Milo melirik lirik Jihad.

"Kenapa ga sekalian bikin pasar rakyat aja? biar semua pedagang ngumpul jadi satu, yang ada karyawan bukannya kerja tapi jajan ! termasuk loe !" jawab Jihad.

Ica si pahlawan kaum rakyat jelata di kantor ini masih asyik menikmati makannya, meskipun menurutnya kurang garam kurang penyedap rasa dan yang jelas kurang banyak porsinya, kaya ngasih makan kucing..pikirnya, hanya tampilannya saja yang dipercantik.

"Selamat sore pak Alvian, maaf mengganggu waktunya sebentar. Mungkin ini di luar jam kantor, tapi bisakah kita bicara sebentar !" pinta salah seorang karyawan.

"Uhuukkk...uhuukkk !!" bagai disambar petir, kuping Ica mendadak berdengung mendengar nama Alvian.

"Maaf mas, b...b..ba..barusan mas manggil siapa?" Milo benar benar meledakkan tawanya melihat ekspresi terkejut Ica, ternyata gadis cerdik dan usil seperti Ica bisa terkejut juga. Dan wajahnya saat ini lucu sekali.

"Minum dulu, Ca !" Kara menyodorkan gelas minum milik Ica.

"Parahh si Ica, jadi selama ini loe ga tau Ca, CEO disini Jihad? " ujar Milo.

"Engga lah ! mereka nyebutnya pak Alvian, padahal bayangan gue pak Alvian tuh gendut, pendek, item plus botak dan beruban !" jawab Ica, Kara sampai tersedak.

"Komplit banget hinaan loe kawan !" jawab Kara.

"Nama Jihad kan, Alvian Jihad..loe ga sadar Ca?" tanya Milo.

"Oh iya, gue baru sadar ! " seru Ica kembali menggebrak meja, bisa bisa meja makan disini kapok di datangi Ica, belum ada satu jam disini, ia sudah dipukul 2 kali, tanpa memiliki kesalahan apapun.

"Hahahah oon loe kebangetan Ca, " tawa Kara.

"Kaget kan loe ?!" tanya Jihad menepuk jidat Ica dengan telapak tangannya, hingga bibir Ica mengerucut.

"Kenapa ? katanya mau lelepin gue ke neraka? yuu gue jabanin, gue tarik loe sekalian, biar sama sama nyemplung ke neraka!" sarkas Jihad kembali menoyor gadis ini gemas. Ica malah tertawa dengan tanpa dosanya.

"Elah Ji, canda kali ! jadi loe !!!" tunjuk Ica pada Jihad.

"Ga usah tunjuk tunjuk, kalo masih mau ngumpatin gue nanti aja, gue ada urusan sebentar ! lor mau gue sp atau langsung gue pecat Ca? " Jihad menangkap telunjuk Ica lalu melepaskannya, ia berdiri dan merapikan jasnya mengekor pada karyawannya yang barusan.

"Mati gue Ra, ka Mil...fix kalo besok besok gue dipecat, gue lamar tempat loe aja ya ka Mil ?!" mohonnya pada Milo.

"Cari kerjaan sekarang susah banget, asli !" tambahnya.

"Nah kan udah tau cari kerja susah, tuh mulut nyeroscos aja kaya kereta ga ada remnya, mamposss kan loe sekarang !" jawab Kara.

"Loe berdua kenapa ga ngasih tau gue sih, kalo Jihad CEO disini ?" tanya Ica panik.

"Lahhh gue baru tau tadi pas baru turun di pesawat, dari Jihad."

"Ko dia ga ngomong, kurang aj4r tuh bocah ! gue dikerjain," omel Ica.

"Yang bocah tuh loe, Ca...umur dia 26 tahun," jawab Milo.

"Loe sendiri ga sadar apa, selama kerja disini bos loe sendiri yang mana ?" tanya Kara.

"Engga lah, ngapain juga gue kepo sama muka orang !" bela Ica.

"Ya udah, selamat bujuk bujuk Jihad kalo gitu, " Kara tertawa renyah.

"Ra, dia doyan gado gado ngga ya? " tanya Ica memegang tangan Kara.

"Mana gue tau, "

"Dia doyan Whiski tahun 1989!" jawab Milo.

"Njirrr, mana gue tau tuh minuman. Lagian budget gue pas pasan ! ganti cendol aja deh !" jawab Ica.

"Hahahahah, kalo gitu selamat terima hukuman loe !" jawab Milo.

"Ka Mil, loe tega apa sama gue ! loe nanam saham disini kan ? pertahanin gue lah !" paksa Ica.

"Loe tau peribahasa mulutmu harimaumu kan ? nah sekarang loe terima akibat perbuatan loe, usaha deh tuh sendiri, buat bujuk bos galak loe ! kalo perlu loe cuci deh tuh otaknya !" kekeh Kara, Ica manyun seperti bebek.

"Ca, gue ga bisa lama lama disini. Sebenernya gue baru banget turun dari pesawat, tapi gue kangen sama loe ! jadinya gue mampir kesini, nanti gue main ke rumah deh !" ucap Kara, dari tadi ibunya sudah menelfonnya, kenapa ia belum sampai ke rumah.

"Iya deh, hati hati ya...nanti gue hubungin loe pake nomer bang Galih !" jawabnya.

"Bang Galih masih jomblo Ca?" tanya Kara.

"Masih, masih jalan di tempat ghosting ghosting cewek mulu !" jawab Ica.

"Salam dari gue, " Kara menaik turunkan alisnya.

"By, " cubit Milo di pipi Kara.

"Hehehe, iya sayang canda ! ya udah Ca, gue sama ka Milo pamit dulu ya ! " Kara beranjak bersama Milo.

"Chaiyooo Ica !!!" bisik Milo.

"Sat !!! gue ditinggal kan !" gerutu Ica.

Bola mata Ica mengikuti pergerakan Milo dan Kara yang seolah meledeknya, Milo menepuk pundak Jihad dan pamit.

"Bye Caa !!!" pekik Kara.

"Mati gue !!" Jihad mengakhiri obrolannya dengan bawahannya dan kembali menghampiri Ica.

"Ji, " Ica specchless ia memainkan kedua telunjuknya sambil menunduk.

"Ikut gue !" jawab Jihad.

"Loe ga niat dorong gue dari lantai 40 kan Ji?" tanya Ica.

"Mungkin, " jawab Jihad yang sudah duluan berjalan keluar cafe.

"Elah Ji, gitu doang marah ! kaya ga tau gue aja !" dumel Ica.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Indah Alifah

Indah Alifah

aku baca lagi gemmesin yah mereka berdua

2024-11-25

1

Lalisa

Lalisa

jiah dah ketakutan duluan.sokorr

2024-09-21

0

Lalisa

Lalisa

aduh gimana dong.si Ica ngeh ga tuh

2024-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 Yes or No
2 Rumah Bhineka Tunggal Ika
3 Mop lantai jadi saksinya
4 Rencana pulang
5 Ingin pindah
6 Resign-nya Ica
7 Jurig jariyan
8 Yeee, diterima !
9 Memulai hidup baru
10 Naik level
11 Pencarian Ica
12 Debaran pertama
13 Wajah lelah Ica
14 Pertengkaran pertama
15 Mr. Perfeksionis
16 Otak loe mesti gue cuci
17 Jemputan pertama.
18 Daddy Ji nya tuyul
19 Ekplore proyek
20 Terjebak tawuran
21 Sedang tidak percaya diri
22 Bubble bee...
23 Apel pertama
24 Obrolan abang
25 Kesalahan pertama??
26 Gara gara Tok tok
27 Ujian cinta
28 Ada orang ketiga diantara kita
29 Rasa penasaran Evi
30 Lintah darat
31 Syndrom mertuangitis
32 Sensus penduduk
33 Itu namanya ngelamar peakk !
34 Ramenya kaya tawuran
35 Penculikan Kara
36 Menualah bersamaku
37 Restu Galih
38 Rombongan hajatan
39 Mandi bareng
40 Mendadak mules
41 Bocah hilang
42 Ica calon istri saya !
43 Gatot Kaca vs Superman
44 Pengharapan terakhir
45 Serangan jantung
46 CEO gila, antimainstream
47 Anu loe, properti loe...
48 Ultah Momo
49 Jangan sakit nanti aku sedih
50 open house
51 Bye Jekardahh
52 Gue ikhlas...
53 Kau tak kan pernah sendiri, tunggulah aku pulang
54 Setelah ketegangan terbitlah kekonyolan
55 Bridal style
56 Liat aku, sentuh dia
57 Idung kamu pesek
58 Gatot ya bang ?
59 Digigit semut
60 I'm yours abang
61 Undangan reuni
62 Reuni berujung muntah
63 Yang ditunggu tunggu
64 Mabuk
65 Tindakan sulit
66 Kesabaran dan keikhlasan
67 Jangan meminta maaf
68 Dansa campuran
69 Kedatangan tamu tak terduga
70 Perhatian Mertua
71 Pose memeluk istri
72 Motto hidup konyol
73 Kalo emak bumil sudah berkunjung...
74 Office girl senior
75 Panik ngga ?
76 Emang lagi manja lagi pengen dimanja
77 Mengungsi
78 Grup gonjreng
79 Ica oh Ica...
80 Love you like crazy
81 Ngidammu bikin hati menjerit
82 Modus
83 27 minggu 3 hari
84 Suka cita berakhir tragis
85 Tersisa penyesalan
86 Always, forever...
87 Extra part
88 Extra part 2
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Yes or No
2
Rumah Bhineka Tunggal Ika
3
Mop lantai jadi saksinya
4
Rencana pulang
5
Ingin pindah
6
Resign-nya Ica
7
Jurig jariyan
8
Yeee, diterima !
9
Memulai hidup baru
10
Naik level
11
Pencarian Ica
12
Debaran pertama
13
Wajah lelah Ica
14
Pertengkaran pertama
15
Mr. Perfeksionis
16
Otak loe mesti gue cuci
17
Jemputan pertama.
18
Daddy Ji nya tuyul
19
Ekplore proyek
20
Terjebak tawuran
21
Sedang tidak percaya diri
22
Bubble bee...
23
Apel pertama
24
Obrolan abang
25
Kesalahan pertama??
26
Gara gara Tok tok
27
Ujian cinta
28
Ada orang ketiga diantara kita
29
Rasa penasaran Evi
30
Lintah darat
31
Syndrom mertuangitis
32
Sensus penduduk
33
Itu namanya ngelamar peakk !
34
Ramenya kaya tawuran
35
Penculikan Kara
36
Menualah bersamaku
37
Restu Galih
38
Rombongan hajatan
39
Mandi bareng
40
Mendadak mules
41
Bocah hilang
42
Ica calon istri saya !
43
Gatot Kaca vs Superman
44
Pengharapan terakhir
45
Serangan jantung
46
CEO gila, antimainstream
47
Anu loe, properti loe...
48
Ultah Momo
49
Jangan sakit nanti aku sedih
50
open house
51
Bye Jekardahh
52
Gue ikhlas...
53
Kau tak kan pernah sendiri, tunggulah aku pulang
54
Setelah ketegangan terbitlah kekonyolan
55
Bridal style
56
Liat aku, sentuh dia
57
Idung kamu pesek
58
Gatot ya bang ?
59
Digigit semut
60
I'm yours abang
61
Undangan reuni
62
Reuni berujung muntah
63
Yang ditunggu tunggu
64
Mabuk
65
Tindakan sulit
66
Kesabaran dan keikhlasan
67
Jangan meminta maaf
68
Dansa campuran
69
Kedatangan tamu tak terduga
70
Perhatian Mertua
71
Pose memeluk istri
72
Motto hidup konyol
73
Kalo emak bumil sudah berkunjung...
74
Office girl senior
75
Panik ngga ?
76
Emang lagi manja lagi pengen dimanja
77
Mengungsi
78
Grup gonjreng
79
Ica oh Ica...
80
Love you like crazy
81
Ngidammu bikin hati menjerit
82
Modus
83
27 minggu 3 hari
84
Suka cita berakhir tragis
85
Tersisa penyesalan
86
Always, forever...
87
Extra part
88
Extra part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!