Sementara itu, disebuah taman disebrang kota. Nampak sepasang sejoli yang sedang beradu argumen.
"Harusnya kamu tuh dukung aku dong!" bentak seorang gadis pada seorang pemuda dihadapannya.
"Dukungan seperti apalagi? Selama ini apa kurang cukup, dukungan dan perhatianku untukmu?" tanya sang pemuda dengan nada rendah namun penuh penekanan.
"Kamu kan tau sendiri, aku tu pengen ngejar impianku dulu. Please! Hanya 3tahun. Tunggu aku!" ucapnya lagi dengan melembutkan suaranya dan menggenggam tangan sang pemuda seraya memohon.
Terlihat raut wajah kecewa dari sang pemuda, dengan melepas genggamnnya dia berusaha mengontrol perasaannya. "Sebaiknya kamu pikirkan lagi, aku atau impianmu itu?"
Setelah mengucapkan itu Ia berlenggang pergi. "Ar....Ardi!!!" teriak perempuan itu memanggil kekasihnya.
Ya... dia Ardiansyah Pratama, yang kerap disapa Bang Ar oleh teman-temannya. Pemuda berusia 26 tahun, yang memiliki badan atletis, garis wajah tegas, matanya yang teduh, bibirnya tebal, jangan lupakan lesung pipi yang menambah ketampanannya.
Dia bekerja di perusahaan milik Ayah dari kekasihnya, Rara. Gadis cantik yang lebih muda 2 tahun dari Bang Ar ini.
Dia meminta izin pada kekasihnya untuk lanjut study di kota besar demi impiannya menjadi Dokter spesialis.
Namun Bang Ar menolaknya, bukan bermaksud tidak menginginkan kekasihnya menempuh pendidikan lebih tinggi. Tapi jarak yang akan memisahkn mereka, seperti jurang pengahalang terbesar untuk mereka.
Lanjut study yang didukung oleh Papanya, seakan menyadarkan Bang Ar, untuk tidak terlalu berharap lebih padanya. Hingga dia memutuskan untuk kekasihnya memilih antara impian dan dirinya.
Tak jauh dari tempat itu seseorang tengah memperhatikan keduanya. Dia hanya menatap keduanya dengan helaan nafas berat.
"Kasian bang Ar!" Juna yang melihat kedua sejoli merasa iba pada teman serasa abang nya itu. Bang Ar yang lebih tua dari Juna dan yang lainnya, menjadi sosok pengayom bagi teman-temannya.
"Bang Ar, hari ini pulang gak?" tanya Juna pada Bang Ar. Mereka berjalan beriringan di koridor lantai mereka kerja.
"Hmm..Iya. kenapa?" jawabnya sambil melirik ke arah Juna.
"Bareng ya bang, kita mampir dulu ke kafe sama anak-anak yang laen juga!" ajaknya pada bang Ar.
Mereka memang berasal dari kota sebrang. Tempat dimana Ayra dan teman-temannya tinggal. Mereka bekerja disini tinggal di mes, dan akan pulang tiap weekend.
"Oke.. Nanti aku bareng kalian" timpalnya dengan senyum yang selalu menghiasi bibirnya.
Bang Ar adalah sosok yang ramah dan murah senyum, Ia selalu friendly dengan siapapun. Tua Muda tak jadi halangan untuknya bergaul.
Sepulang kerja mereka bersiap-siap untuk pulang ke kota mereka. Ada sekitar 5 orang temannya yang berasal dari kota yang sama.
Mereka pulang pergi dengan menggunakan motor sportnya masing-masing.
Biarpun bang Ar seorang menejer, dia tidak mau mengendarai mobil. Ia lebih suka mengendarai motor. Karena itu termasuk juga dengan hoby nya mengotak ngatik motor.
Dulu bang Ar suka mengikuti komunitas motor dan berteman dengan bang Agung. Itulah kali pertama Ayra memperhatikan bang Ar, saat beberapa kali diajak bang Agung main kerumahnya.
Waktu itu Ayra masih kecil, dan saat sudah remaja Ia dipertemukan kembali dengan pujaaan hatinya di pernikahan abangnya. Dengan status kekasih orang. Miris.
Namun sampai saat ini perasaan Ayra buat bang Ar masih tetap sama, tidak goyah meski tau keadaannya.
Setelah menempuh perjalanan beberapa jam, akhirnya mereka sampai di sebuah kafe. Tempat yang akan menjadi pelepasan lelah mereka dengan bercengkrama.
" Eh, kalian pesan aja duluan. Gue sama Devan mau jemput cewek-cewek dulu!" Ucap Juna pada ketiga temannya.
"Lah. Katanya mau nongkrong, kok malah mau mojok?" tanya Ian heran.
"Sapa yang mau mojok? Kita emang mau nongkrong, tapi bareng cewek-cewek juga. Kan biar tambah rame!" tukasnya.
"Iya deh seraaah!!" timpal Rio si jomblo akut.
Setelah berpamitan Juna pun pergi untuk menjemput Agel, sang kekasih. Dan Devan yang akan menjemput kekasihnya, Rila.
*************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 166 Episodes
Comments
Markoneng
masih penasaran 🤔
2022-04-09
2
Mommy Aldito
masih terus menyimak, lumayan bagus ceritanya☺
2022-03-30
3
Yanti puspita sari🌹🥀
wauw kisah asmara yg berbeda dari yg lain biasanya rata² CEO ini lbh ke perdesaan kisahnya jdi mkin gk sbr ke lanjutannya
2022-02-01
4