Eps 20

Sinta kemudian berjalan menuju kamarnya meninggalkan Paman dan Bundanya yang masih tertawa. Dia perlahan-lahan membuka pintu kamarnya dan ketika dia hendak masuk sebuah sosok menyeramkan muncul di hadapannya.

Aaaaaa...

Teriaknya,,Sinta memejamkan matanya sambil membacakan ayat kursi dengan lantang.

Ha...ha...ha...

Suara tawa seseorang yang familiar dengannya membuat Sinta membuka matanya.

"Bang Rafka !!! Teriaknya sambil memukul-mukul Rafka yang sedang tertawa terbahak-bahak melihat Reaksi Sinta tadi.

"Ampun...Ampun...Tuan putri," ucapnya sambil melepaskan topengnya.

Sinta menghentikan pukulannya dan memberengut kesal.

"Tuan putri I'am coming,, Kamu gak kangen sama abang kamu yang tampan ini ??" ujarnya sambil merentangkan tangannya, Sinta langsung berhambur kepelukan Rafka.

Rafka adalah sepupu Sinta dari adik perempuan ayahnya, usia mereka terpaut tiga tahun.Dari mereka kecil mereka selalu kemana-mana berdua, dari dulu dia memang sering menjahili sinta seperti itu. Rafka sangat menyayangi Sinta akan tetapi setelah lulus SMA Rafka harus ikut Ayah dan Ibunya kembali ke Inggris karena memang Ayahnya berasal dari sana dan dia melanjutkan kuliahnya di sana.

Sejak saat itu Sinta kehilangan sosok Kakak yang selalu melindungi dan menyayanginya.

"Bang Rafka datang kok ngabarin Aku sih," ujar Sinta cemberut.

"Kalau bilang-bilang gak surprise lagi dong,"

"Udah jangan cenberut gitu,, mau oleh-oleh gak nih", tanyanya sambil menperlihatkan coklat di tangannya

"Yach kok coklat sih," ucap Sinta kesal

"Itu..." tunjuk Rafka ke arah tempat tidur Sinta

Sinta segera berlari menuju kearah tempat tidurnya setelah melihat banyak paper bag berada di atas kasurnya.

"Ini semua buat aku ??" tanyanya gak percaya karena paper bag itu memenuhi tempat tidurnya

"Iya Tuan Putri cantik," ucapnya

Sinta sangat senang mendengar ucapan Rafka, dia segera mengeluarkan satu persatu oleh-oleh dari dalam paper bag itu. Sinta sangat senang mengetahui kalau semua barang-barang itu adalah barang yang dari dulu dia inginkan.

" Makasih ya pangeran tampanku, aku senang banget," ujar Sinta kembali memeluk Rafka

Rafka senang melihat Sinta sudah ceria kembali, dia sudah mengetahui semuanya tentang Sinta, Paman Dan Bibinya sudah menceritakan semuanya kepadanya.

"Bang Rafka, Kenapa abang pulang dadakan ke Indonesia sih ??" tanya Sinta manja

"Gak dadakan sayang,, Abang Memang akan menetap di Jakarta," jawabnya

"Serius bang ??" tanyanya

"Iya Tuan putri, kan abang sudah lulus S2 dan abang ingin mengabdikan diri di tanah Air. Abang juga sudah melamar sebagai Dosen di sebuah Universitas di Jakarta." ujarnya

"Di Universitas mana Bang ??

"Di Universitas XX," jawabnya

,

"Itu kan kampus aku Bang," ujar Sinta

"Yang bener,, kok bisa kebetulan gini ya, padahal Abang gak tau loh kalau kamu kuliah disana," ucap Rafka

"Bang !! Nanti kalau di kampus jangan bilang-bilang ya kalau Bang Rafka adalah sepupu Sinta," ujarnya

"Kenapa ??, kamu minder ya punya Sepupu bule kayak abang, kan abang tampan sedangkan kamu...",

"Iiih..Abang nyebelin deh," ujarnya cemberut

"Iya..iya..Beri abang satu alasannya biar abang turuti", ucap Rafka

" Sinta gak mau kalau mereka tau kalau Abang itu sepupu Sinta, mereka nanti akan menganggap kalau Sinta nilainya Bagus karena Abang Dosennya," ujarnya meyakinkan

"Kan kamu Nilainya bagus karena kamu memang pintar, kenapa harus gak enak," ucapnya

"Itu kan pemikiran kita bang, tapi yang lain belum tentu berfikir begitu. Aku gak mau saja kalau nanti usahaku sendiri tapi tak di hargai oleh mereka," ujar Sinta

"Oke,, Abang janji gak akan ngasih tau kalau kamu adik abang," janji Rafka

"Abang nginap di sini gak malam ini," tanya Sinta

"Kayaknya abang gak nginap deh, ada yang Perlu abang urus di Apartement Abang, disana masih sangat berantakan, lagian besok hari pertama Abang ngajar. Jadi gak boleh telat dong", ujarnya

"Yah,,Sinta masih kangen sama Abang," ucap Singa cemberut

"Besok kan kita ketemu lagi di kampus," ujar Rafka

"Gak sama bang di rumah sama di kampus, kan tadi aku bilang kalau di kampus gak boleh ada yang tau kita sepupuan,"

" iya ya, Abang lupa he..he.." ucap Rafka cengengesan.

"Lusa kan weekend,, Abang janji lusa Abang kemari lagi jemput kamu, kita jalan-jalan," ujarnya

"Beneran,,,yeay..janji ya bang,"

"Iya bawel," jawabnya sambil mencubit hidung Sinta. Rafka kemudian pamit sama paman dan bibinya dan pergi dari sana.

🌹🌹🌹

Di kamar yang luas nan mewah di sebuah rumah berlantai dua, Dira masih saja memejamkan matanya, dia rasanya enggan untuk bangun dari king side nya.ketukan pintu kamar membuatnya berdecak kesal.

"Bik,, jangan gedar-gedor lagi, aku sudah bangun kok," ucapnya. suara ketukan pintu pun berhenti, Dira melanjutkan tidurnya lagi .

Bik iyem yang sudah biasa sama kelakuan Dira langsung menghidupkan musik yang kencang Agar Dira terbangun. usahanya berhasil, Dira bangun dengan bantal di tanganya Dia langsung membukakan pintunya dan melempar bantal ke arah Bik Iyem.

"Berisik Bik !!, ujarnya

Bik Iyem dengan sigap menangkap bantal itu, begitulah rutinitasnya setiap pagi yang harus membangunkan anak majikannya yang sangat manja itu. Dira masuk kembali ke kamarnya.

"Non jangan tidur lagi ya, hari ini ada kuliah pagi loh," ujar Bik Iyem mengingatkan

Dira baru sadar, memang hari ini ada kuliah pagi dan dia segera melihat ke arah jam dindingnya.

" Mampus,, gue udah telat," ujarnya lalu segera masuk ke kamar mandi

Bik Iyem cekikikan melihat anak majikannya tersebut, dia kemudian kembali ke dapur dan menyiapkan bekal buat Dira, Bik Iyem tau betul kebiasaan Dira kalau udah telat selalu tidak sarapan di rumahnya.

Dira turun buru-buru ke lantai bawah, dan segera menuju mobilnya, Bik Iyem segera menyusulnya dari belakang.

"Non,,ini sarapannya nanti di kampus di makan ya non," ujarnya sambil menyerahkan kotak bekal ke tangan Dira.

"Makasih ya Bik," ucap Dira kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Bik Iyem menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan anak majikannya itu.

Di perjalanan menuju kampusnya Dira hampir saja menabrak seekor kucing yang melintasi jalan itu, Dia segera ngerem mendadak sehingga sebuah motor besar menabraknya dari belakang.

Dira Kaget, dia segera keluar dari dalam mobilnya.

"Oh my good,, Bamper mobil gue !!!" teriaknya ketika melihat banper mobilnya ringsek karena di tabrak sama motor itu.

"Turun Lo," suruhnya

Pemuda itu turun dari motornya lalu membuka helmnya, seketika Dira terpana akan ketampanan pemuda tersebut akan tetapi rasa marahnya lebih mendominasinya.

"Heh,, Lo harus ganti kerusakan mobil gue," ujarnya marah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jangan lupa tinggalkan jejak ya Readers...

Like dan Comentnya Ya...makasih🙏🙏🙏

"

Terpopuler

Comments

Maulana Fajri

Maulana Fajri

bagus kak .lanjut dong

2022-04-06

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!