Sinta masih saja menangis di tempat tidurnya sampai-sampai dia tertidur karena kelelahan. Saat dia tertidur dia bermimpi , dalam mimpinya dia tengah berada di tepi jurang yang sangat dalam, tiba-tiba ada yang mendorongnya masuk ke dalam jurang tersebut. Dia menutup matanya dan pasrah apabila dia harus mati di dasar jurang itu, akan tetapi ada sebuah tangan menangkapnya dan menariknya keatas.
Disaat Sinta membuka matanya terlihat seorang pemuda tersenyum manis kepadanya.
Suara Azan Magrib membangunkan Sinta dari tidurnya, Sita merasakan kejadian dalam mimpinya seakan begitu nyata, peluh membasahi sekujur tubuhnya. Sinta bangun dari tempat tidurnya dan segera menuju kamar mandi untuk bebersih.
Setelah itu dia langsung menunaikan shalat magrib dan berdoà.
"Ya Allah,,ampuni hambamu yang berlumur dosa ini,tunjukilah kepadaku jalan yang benar, yang bisa membuat hatiku tenang, dan seandainya Mas Bian bukan jodohku maka kuatkan hatiku agar bisa melepaskan dia seutuhnya,Aamiiin..",
Sinta menuju kearah cermin, dia melihat wajahnya begitu kusut, matanya membengkak akibat terlalu lama menangis. Sinta lalu mengambil air hangat dan mengopres matanya. Seketika dia teringat dengan ucapan Rama dan dia segera mengambil Hp nya untuk menghubungi Rama.
Drrrrttt...drrrrrttt...
Hp Rama berbunyi, Rama baru saja selesai shalat magrib, dia mengambil Hpnya, sebuah senyum terlihat di bibirnya.Dia pun segera mengangkat panggilan itu.
"Assalamuàlaikum Sinta, ada apa nih, kangen ya sama aku?, baru aja tadi ketemu udah kangen aja", sapa Rama dengan gaya narsisnya
"Apaan sih kamu mas, kebiasaan deh PD nya berlebihan", ucap Sinta sambil tersenyum geli
"Terus kenapa dong gadis cantik ini nelpon mas ?? " tanya Rama
"Jangan gombal deh mas", ucap Sinta malu
"Aku gak gombal kok, kamu beneran cantik", ucap Rama tulus
Perasaan Sinta jadi tak menentu bukan karna gombalannya Rama, tapi tak tau kenapa mendengar Suara Rama seakan membuat jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya.
"Hallo,, hallo Sinta, kamu masih di sana?" tanya Rama mengejutkan sinta
"Eh, iya mas !! aku masih di sini kok", ucap Sinta gugup
"Oh ya kamu mau ngomong apa tadi ??", tanya Rama
"Aku sudah memutuskan untuk menghadiri pernikahan Mas Bian", ucap Sinta lemah
" Beneran ,, kamu yaki??"
"Iya mas, aku yakin, tapi aku mau kamu menemaniku ke sana", pinta Sinta
"Kalau itu dengan senang hati, besok aku jemput kamu ya", ucap Rama semangat
"Mas makasih ya buat semuanya", ucapnya
"Dont worry,, Aku akan melakukan apapun yang kamu minta, kalaupun kamu minta hati ku aku dengan senang hati menyerahkannya padamu", gombal Rama
"Tu kan gombal lagi, udah ah aku mau makan malam dulu", ucap Sinta
"Mau mas temenin??" tanya Rama
"Gak usah , aku makan di rumah bareng sama Paman dan Bunda aja. Udah dulu ya mas, Bunda udah manggil tu. Assalamuàlaikum !!!,
"Waàlaikum salam", jawab Rama sambil tersenyum sendiri mengingat nada suara malu-malu Sinta ketika dia menggombalinya.
Sinta bergegas menuju ruang makan, disana Paman dan Bundanya sudah menunggu.mereka mulai makan tanpa bersuara.
Setelah makan malam, Sinta mengutarakan niatnya kepada Paman dan Bundanya.
"Paman !!, Bunda !!, Sinta sudah memutuskan untuk mengadiri pestanya mas Bian", ucapnya
"Apa kamu yakin Nak ??" tanya Wulan
"Aku yakin Bun", ucap Sinta mantap
" Besok biar paman yang antar", ujar paman
" Gak usah paman,, Besok mas Rama akan jemput Sinta", ujar Sinta
"Apa !!Pak Rama akan jemput kamu ??" ucap Zainal kaget, begitu pula dengan Wulan
"Iya ", jawabnya
"Baiklah Sinta, kalau memang Pak Rama akan pergi bersama kamu, Paman gak khawatir lagi karena Paman percaya Pak Rama akan melindungimu di sana", ucap Zainal yakin
Zainal dan Wulan tidak bertanya apa-apa lagi, karena mereka memang setuju kalau Sinta itu bersama Rama.
Sintapun akhirnya kembali kekamarnya dan menunaikan shalat insya dan kembali tidur.
🌹🌹🌹
Devan tersenyum sendiri setelah Sinta menghubunginya tadi, dia sangat bahagia mengetahui kalau Sinta mau menghadiri pesta pernikahannya Bian.
"Akhirnya Sinta pelan-pelan bisa melepaskan Bian , dan setelah dia benar- benar mengiklaskannya aku akan berusaha masuk ke hatinya", guman Rama
Rama melihat jam di tangannya, dia pun bersiap-siap untuk pergi kerumah pak Rayhan untuk memenuhi undangan makan malam di rumahnya.
Rama melajukan mobilnya, dia menghentikan mobilnya di sebuah minimarket untuk membelikan buah tangan untuk keluarga pak Rayhan.
Setelah selesai, Rama kembali melajukan mobilnya dan sampailah dia di sebuah Mansion yang besar bak Istana dan sangat asri, banyak pepohonan rimbun di halaman mansion tersebut.
Pintu gerbang pun terbuka secara otomatis, Rama melajukan mobilnya dan akhirnya berhenti tepat di depan pintu mansion itu.
Terlihat Pak Rayhan bersama istrinya sudah menunggu Rama di pintu itu dengan senyum ramahnya.
"Selamat datang Pak Rama di rumah kami, Mari silahkan masuk", ucap Pak Rayhan sambil menyalami dan memeluk Rama
Mereka pun akhirnya masuk, istri pak Rayhan yang bernama Rika itu menuntun mereka menuju ke ruang makan.
Di meja makan terlihat ada seorang gadis cantik berpakaian sexy sedang menunggu mereka dengan senyum manisnya. Pak Rayhan mempersilahkan Rama duduk di kursi dekat dengan Gadis itu.
"Kenal kan Pak Rama, ini Sonia,, putri semata wayang kami", ujar Pak Rayhan
Sonia mengulurkan tangannya ke arah Rama dengan tatapan genitnya, Rama menyalami Sonia lalu segera melepaskan tangannya ketika Sonia hendak mengelus tangannya itu.
"Senang Bisa bertemu dengan mu", ucapnya
"Mari silahkan Pak Rama di cicipi makanannya, Sonia cepat ambilkan makanannya buat Nak Rama", ujar Rika pada putrinya
Dengan gerakan gemulai Sonia mengambilkan makanan untuk Rama.
"Terima kasih", ucap Rama lalu memakan makanannya.
Setelah acara malan malam selesai, mereka duduk-duduk mengobrol di ruang tamu.
" Oh ya nak Rama,, saya dengar nak Rama ini masih sendiri ya ??" tanya Rika
" Iya tante, gak ada yang mau sama saya", ucap Rama memecahkan suasana
"Ha..ha..., Pak Rama bisa saja bercandanya", ucap Rayhan
"Mungkin nak Rama bisa kenalan dulu sama putri kami, siapa tau cocok kan", ucap Rika berusaha menjodohkan Rama dengan Sonia.
Sonia tersipu malu tapi masih memandang Rama dengan tatapan Genitnya.
Rama hanya tersenyum, mereka pun ngobrol seputaran pekerjaan. Sonia masih menempel di samping Rama, Rama merasa risih dekat-dekat dengan Sonia yang terlalu agresif menurutnya.
Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, Rama pun akhirnya pamit .
"Pak Rayhan, sepertinya malam sudah larut. saya mohon pamit dulu", ucap Rama
"Baiklah Pak Rama, kapan-kapan kita makan malam lagi seperti ini dan siapa tau pak Rama bisa lebih dekat dengan Sonia", ucap Rayhan masih menawarkan putrinya kepada Rama.
"InsyaAllah Pak Rayhan, kalau begitu saya permisi dulu ya", ucapnya sambil beranjak dari duduknya.
Rayhan dan Istrinya serta Sonia mengantarkan Rama menuju mobilnya. Rama segera meninggalkan mansion itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hai..hai para Readers...
Jangan lupa Like...Coment dan votenya .
Dan tekan tanda ❤ untuk membuat novel ini menjadi faforit ya ...
Makasih🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Erlinda
kayak nya si Sonia ga laku laku deh makanya pak Reyhan nyodorin anak nya ke Rama .murahan banget dan ada bibit pelakor nya
2023-09-30
0
Maria Ulfa
terus anak nya Bu Wulan dan pak Zainal siapa
2023-08-18
1
Chakira Silaban ❤️❤️❤️
Devan apa Rama miss??
2022-08-23
1