"Mampus gue!! kenapa gue gak kepikiran sama CCTV sih", batin Dira
Ica yang mendengar penuturan Sinta pun sudah gemetaran, dia tau sangsi yang akan di dapatnya apabila ketahuan berbohong.
"Pak!!" panggil ica melihat Pak Tama hendak beranjak dari duduknya
"Ya,,ada apa Ica", tanyanya
"Pak saya minta maaf pak, tadi itu saya berbohong untuk membantu Dira pak. Sebenarnya apa yang saya katakan semuanya bohong pak",
"Ica!!!", Bentak Dira
"Maafin gue Dira, gue gak mau kalau gue di keluarin dari kampus ini. Gue gak mau ngecewaain orang tua gue", ucap Ica sambil menangis
"Maksud kamu apa Ica?? tanya Pak Tama
"Sebenarnya yang salah itu adalah Dira pak, Dira yang duluan menghina Sinta.Pada awalnya Sinta tidak memperdulikannya tapi Dira mengatakan Sinta sebagai Pela*** pak, Sinta lalu menampar Dira", cerita Ica
"Tolong pak jangan keluarin saya dari kampus ini, saya tidak mau orang tua saya kecewa pak", mohon Ica masih dengan tangisnya
Pak Tama menghembuskan nafasnya kasar, dia lega karna Sinta ternyata tidak bersalah.Pada awalnya dia sudah yakin kalau Sinta tidak mungkin melakukan perbuatan itu tanpa sebab yang jelas.
"Bapak dan Ibu sudah dengar kan pengakuan Ica, saya rasa Bapak dan Ibu sudah tau siapa yang bersalah sebenarnya ", ucap Pak Tama
"Dan saya meminta maaf kepada Bapak dan Ibu kalau mulai Besok Dira tidak dapat belajar lagi disini karena pihak kampus akan mengeluarkan dia dari kampus ini ", ujar Pak Tama tegas
"Pak Jangan keluarkan anak saya dari kampus ini Pak, saya selaku orang tua Dira meminta maaf atas kelakuan anak kami Pak", mohon Mamanya Dira
"Maaf bu,,Keputusan kami sudah bulat, kami tidak ingin nama kampus ini tercoreng hanya karna seorang Mahasiswi seperti Dira", ucap Pak Tama
Sinta yang melihat wajah sedih dan kecewa di wajah orang tua Dira seketika ingat pada kedua orang tuanya. orang tuanya juga pasti sedih dan kecewa kalau dia berada di posisi Dira saat ini.
"Pak Tama!!, bisa gak Pak kita bicara berdua sebentar", ucap Sinta. Pak Tama dan Sinta pun keluar dari ruangan itu
"Dira!!!kenapa kamu bikin malu Mama sama Papa kayak gini sih", Bentak Mamanya dira
"Maaf Ma,,Pa,,Dira menyesal Ma", ucapnya sambil menangis
" Semua sudah terlanjur, sekarang kamu gak bisa kuliah di sini lagi dan sekalian aja kamu gak usah kuliah lagi", ucap Mamanya dira marah
"Ampun Ma,,,Dira gak akan mengulanginya lagi Ma!!" ujarnya makin kencang tangisnya
Pintu ruangan itu terbuka, terlihat Pak Tama dan Sinta masuk kembali ke dalam ruangan itu.
"Pak,, Bu,, kalian harus berterima kasih sama Sinta, Karena atas permintaan Sinta , Dira tidak jadi kami keluarkan dari kampus ini", Ucap Pak Tama
"Benarkah pak!!" ujar mereka
Seketika Dira berhambur kearah Sinta dan memeluknya
"Maafin gue Sinta, gue udah banyak salah sama lo, lo adalah malaikat penyelamat gue..maafin gue", tangis Dira pecah di pelukan Dinta
"Aku udah maafin kamu kok,bahkan sebelum kamu minta maaf ke aku. Aku tau kamu gadis yang baik,tapi kebencianmu sudah menutup mata hatimu. Aku harap dengan kejadian ini kamu akan jadi lebih baik kedepannya", ucap Sinta sambil membalas pelukan Dira
Dira melepaskan pelukannya dan memegang kedua tangan Sinta
"Terbuat dari apa sih hati lo Sinta,gue udah salah menilai lo selama ini, maafin gue Sinta.Gue janji mulai sekarang gue akan memperbaiki sikap gue yang buruk ini", janji Dira
"Jangan cuma janji, tapi buktikanlah agar kedua orang tua mu bangga mempunyai anak seperti kamu", ucap Sinta sambil tersenyum
Semua yang ada di ruangan itu terharu melihat Sinta dan Dira, tak terasa air mata mereka pun menetes di pipi. Orang tua Dira pun menghampiri sinta
"Nak Sinta!! Maafin Tante ya yang sudah menyalahkan kamu ,kami terlalu mudah percaya sama ucapan Dira, padahal kamu anak yang baik, terima kasih ya Nak", ujar Mamanya Dira sambil memeluk Sinta
"Gak apa-apa kok Tante, jadikanlah kejadian ini sebagai pelajaran dalam hidup kita, terkadang apa yang kita anggap baik belum tentu baik ,begitupun sebaliknya", ucap Sinta bijak
"Kamu memang anak yang luar biasa Nak, beruntung sekali orang tuamu memiliki putri seperti kamu", ujar papanya Dira
Sinta tersenyum manis pada mereka, mereka pun keluar dari ruangan itu dengan berjuta rasa, Orang tua Dira pamit pulang sedangkan Dira, Ica dan Sinta kembali ke ruang kelasnya sambil bergandengan tangan.
"Sinta!! Lo mau gak jadi sahabat gue?" ucap Dira setelah mereka berada di kelas
Sinta memasang wajah berfikir membuat jantung Dira deg-degan.
" Boleh juga di coba, kan aku belom punya sahabat cewek jadi ..Bolehlah", ucapan Sinta membuat Dira kegirangan dan langsung memeluk Sinta
" Gue gimana?" tanya Ica
"Sini!!! ,ucap Sinta sambil merentangkan tanganya. Ica pun berhambur kepelukan nya dan mereka bertiga saling berpelukan
Jono dan zidan yang merupakan sahabat dari Sinta yang melihat mereka merasa binggung dan langsung menghampiri mereka
"Ada apa nih pada pelukan, kayak Teletubis aja", ucap zidan cowok yang paling tampan di kelas itu.
"Iya nih, Dira !! tumben lo akur sama Sinta, kesambet jin apa lo?" tanya jono
"Lo jangan rusak moment bahagia gue deh, pergi lo sana", usir Dira
"yeay...kita kan sahabat Sinta, jadi wajar dong kalau kita dekat-dekat sama Sinta, lagian lo kan gak pernah suka sama Sinta", ujar Jono
"Kita juga sahabat Sinta sekarang, jadi kalian juga sahabat kita", ucap Ica malu-malu. Ica memang sudah lama menaruh hati pada Zidan, tapi dia tidak berani mendekatinya karena Zidan terlalu dingin orangnya, Zidan cuma mau berbicara sama Sinta saja dan sekarang ini jadi kesempatan baginya untuk lebih dekat dengan Zidan.
"Beneran Sinta!! ", tanya Zidan. Sinta mengangguk dan tersenyum pada mereka
"Yach..kasih sayang Sinta jadi berkurang deh, terbagi empat mulai sekarang", ucap Zidan cemberut
"Udah,, jangan cemberut gitu dong!! Kasih sayang pada kalian gak akan berkurang kok, malahan nambah sekarang dari mereka berdua ya ngak Ica? " ujarnya membuat Ica tersipu
"Sana pada duduk, sebentar lagi Dosen killer masuk loh", suruh Sinta
mereka pun segera duduk di tempatnya masing-masing, beberapa saat kemudian Dosen pun masuk ke ruangan itu dan kelas pun di mulai.
🌹🌹🌹
Jam sudah menunjukan pukul satu siang, waktunya Rama menjemput Sinta. Dia merapikan meja kerjanya dan keluar dari ruangannya menuju ke ruangan James.
James kaget melihat Rama masuk keruangan nya, James seketika berdiri dan menghampiri Rama.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
jangan lupa tinggalkan jejak ya...
Like...Rate...Coment dan Vote ya, makasih🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments