Eps 9

"Lo lagi dimana sekarang?" tanya Bian

"Gue lagi di luar, emang kenapa sih Bian?" Rama balik bertanya

" Kita ketemu di restoran biasa ya, gue tunggu lo di sana ada yg mau gue omongin?" ucap Bian dan sambungan telpon pun terputus.

"kebiasaan ni anak suka maksa," ucap Rama kesal.

Huufff...

Rama menghembus nafas kasar dan segera menuju ke Restorant yang di maksud Bian

Rama melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, lima belas menit kemudian dia sudah Sampai di restorant yang di maksudoleh Bian, Rama melihat Bian sudah menunggunya dengan wajahnya yang tegang, Rama segera masuk ke dalam Restorant itu dan menghampiri Bian.

"Akhirnya lo datang juga Bro", ucap Bian

"Kenapa wajah lo tegang gitu?" tanya Rama

"Lo harus tolongin Gue, gue gak mau nikah sama Siska", Ucapnya sambil memegang tangan Rama

"Lo kan baru mau tunangan sama dia, kenapa lo jadi parno kek gini sih", ujar Rama melepaskan tangan Bian dari tangannya.

"Awalnya memang seperti itu, tapi Bokap gue merubah rencananya, Hari Minggu ini gue akan menikah sama Siska bukannya bertunangan", jelasnya

"Apaaa, Gila ya bokap lo, sampai segitunya ingin memisahkan Lo sama Sinta", ucap Rama gak percaya

"Lo kok tau kalau pacar gue namanya Sinta, gue kan belum bilang namanya ke lo. Lo tau dari mana?" tanya Bian curiga

"Kayaknya gue harus cerita sekarang sama lo biar lo gak salah faham", ucap Rama

"Cerita apa sih, jangan bikin gue penasaran", ujar Bian

"Sebenarnya gue tadi habis dari rumah Sinta", Rama mulai cerita

"Apa ! lo kenal sama Sinta dimana ? Bisa-bisanya lo udah main kerumah dia," bentak Bian dan reflek berdiri dari tempat duduknya

"Sabar bro.. lo duduk dulu, gak enak di lihat orang,,dengar dulu cerita gue sampai tuntas jangan kebawa emosi dulu," bujuk Rama, Bian pun kembali duduk dan Rama segera melanjutkan ceritanya.

"Kemarin Bokap lo ngajak ketemuan sama gue dan menyuruh gue mengantarkan undangan pertunangan lo ke rumah Sinta,saat itu gue gak tau kalau Sinta itu pacar lo", jelas Rama

Wajah Bian memerah menahan amarah,tapi dia tahan karena ingin mengetahui kelanjutan cerita Rama.

"Awalnya gue gak curiga sedikit pun sama bokap lo karena dia memberi alasan yang menurut gue masuk akal, jadi gue dengan bodohnya mempercayai dia," sambung Rama

"Saat gue di rumah Sinta, gue baru sadar kalau bokap lo sudah mamfaatin kepolosan gue", ucapnya kesal

"Jadi maksud lo bokap gue ngirim undangan buat Sinta untuk membuat Sinta ngejauhin gue ? tanya Bian geram

"Dugaan gue sih seperti itu", jawab Rama

Bian Berdiri dan ingin meninggalkan Rama, tapi Rama mencegahnya

"Mau kemana lo?" tanya Rama sambil mencekal tangan Bian

"Gue harus buat perhitungan sama Papa", Ucap Bian marah

"Jangan gegabah, bagaimanapun dia itu Bokap lo, lo akan durhaka kalau melawan dia",

"Jadi gue harus gimana ? pasrah aja gitu sama apa yang dia perbuat, Dia sudah sangat keterlaluan," ucap Bian lemah

"Gue juga gak tau, tapi yang pastinya bukan dengan cara kekerasan karena tidak semua masalah bisa di selesaikan dengan cara kekerasan," jawab Rama

"Terus gue harus nurutin kemauan dia gitu?", ujar Bian

"Ya,, tidak ada pilihan lain selain menurutinya", jawab Rama

"Lo mau ngejerumusin gue? Kalau gue menikahi Siska, bukan hanya akan menyakiti hati Sinta, tapi juga gue Rama,," ucap Bian frustasi

"Memang Lo ada pilihan lain?" tanya Rama

Bian pun mengacak-ngacak rambutnya dan beranjak pergi meninggalkan Rama sendiri.

Rama yang melihat sahabatnya, cuma bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. di satu sisi sebagai sahabat dia tidak mau kalau sahabatnya itu sedih tapi di sisi lain dia juga tidak mau kalau sahabatnya itu Durhaka pada orang tuanya.

🌹🌹🌹

Kokok ayam bersahutan, Azan subuh berkumandang menyeru umat manusia untuk menunaikan kewajibanya, Sinta bangun dari peraduannya dan melaksanakan kewajibannya sebagai seorang Muslim.

Setelah Shalat dia segera bersiap-siap untuk kuliah Karena hari ini ada kuliah pagi.

Setelah selesai berdandan dia segera menuju ke ruang makan untuk sarapan,disana sudah menunggu Paman dan Bundanya di meja makan.

"Waah,,Hari ini kita sarapan apa nih Bun?, tanya Sinta, Wulan sangat bahagia saat melihat- ponakannya sudah ceria lagi.

"Ini,, Bunda buatin nasi goreng hari ini ", jawab Wulan

"kayaknya Enak ni Bun", ucap Sinta sambil mengambil nasi goreng tersebut dan menaruh di piringnya lalu segera memakannya.

"Enak Bun,, Bunda buat banyak gak nasi gorengnya?" tanya Sinta masih terus memakan sarapannya.

"Emang kenapa nak,,mau nambah lagi?" tanya Wulan

"Bukan Bun,mau Sinta bawa ke kampus untuk bekal soalnya Sinta malas ke kantin," jawab Sinta

"Oooo, Bunda bikin banyak kok di dapur, sebentar Bunda siapin dulu", ucap Wulan

"Makasih Bundaku sayang"

Setelah sarapan Sinta langsung berangkat menggunakan motornya, di perempatan jalan tiba-tiba motornya goyang dan dia langsung menghentikan motornya.

"Ini kenapa lagi sih?" ucapnya segera turun dan memeriksa keadaan motornya.

"Yach,,bannya kempes lagi,udah kampus masih jauh dan kayaknya di sekitar sini gak ada bengkel,,gimana ini", ucapnya gelisah

Dia melihat kesana dan kemari, mungkin ada orang yang bisa nolongin dia atau tempat yang bisa untuk menitipkan motornya akan tapi hasilnya nihil, dia kemudian mendorong motornya, karena sudah merasa lelah diapun terduduk di trotoar jalan dengan peluh yang membasahi keningnya.

"Gimana ini, udah jam segini lagi, kalau kek gini terus aku bisa telat , kalau aku naik taksi bagaimana dengan motorku ? udah di sini sepi banget lagi," guman Sinta

Dari kejauhan nampak sebuah mobil yang melaju kearahnya, senyum pun terbit di wajahnya.

Ya Allah, Semoga ini adalah malaikat penolong yang Engkau kirimkan untuk membantu hambanmu yang kesusahan ini ,Amien,, Doànya dalam hati

Dia kemudian langsung berdiri dan memberanikan diri untuk menyetop mobil itu.

"Semoga orang yang ada dimobil itu mau membantuku," gumannya

Sinta melambai-lambaikan tangannya, mobil itu terus melaju dan melewatinya.Sinta kecewa dan segera duduk lagi di tempat tadi, Tanpa di sangka oleh Sinta mobil tadi kemudian berhenti tak hauh dari sana dan mundur mendekati motornya Sinta, seorang pemuda ber jas hitam turun dari mobil itu dan mendekati sinta yang sedang menundukkan wajahnya.

"Maaf, Kenapa kamu duduk sendirian di sini?" tanya pemuda itu

Sinta menoleh kearahnya

"Kamu...!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Siapa yaa...? tunggu kelanjutannya ya readers

Dan Jangan lupa Like..Coment dan votenya ya

Kalau kamu suka cerita ini tekan tanda ❤ agar kamu dapat notif Up Datenya

makasih🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Chakira Silaban ❤️❤️❤️

Chakira Silaban ❤️❤️❤️

pasti Rama tu ..

2022-08-23

0

Cica Cahwaty

Cica Cahwaty

kayaknya Rama deh 🤔🤔

2022-04-13

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!