Indra sudah mengetahui kalau Rama sahabat kecil Bian telah kembali, dia sengaja menghubungi Rama dan mengajak bertemu di sebuah restorant
Rama sedang memarkirkan mobilnya di parkiran sebuah restorant ternama di kota itu
"Ada apa ya om Indra mengajakku ketemuan", gumannya
Dia kemudian langsung menuju tempat mereka janjian, sampai disana Indra segera bangkit dari duduknya dan segera memeluk Rama
"Rama, ternyata kamu sudah sukses sekarang", ucap Indra
"Ah om bisa aja, saya hanya meneruskan apa yg sudah papa saya rintis, dan Alhamdulillah jadi seperti sekarang ini", ucap Rama merendah
"Kamu memang benar - benar mewarisi watak Thomas, yg selalu Rendah diri", ucap Indra
"Oh ya om ajak Rama ketemuan ada apa ya?" tanya Rama
Indra mengeluarkan sebuah surat Undangan dari dalam tas nya dan menyerahkannya kepada Rama
"Apa ini Om?" tanya rama
"Kamu pasti tau kalau Bian sebentar lagi akan tunangan sama siska anak teman Om kan? "tanya Indra
"Iya, Bian sudah mengatakannya kepada saya Om..tapi undangan ini untuk siapa?" tanya Rama
"Om minta tolong sama kamu agar mengantarkannya ke Alamat ini", ucap Indra sambil menyerahkan sebuah alamat kepada Rama
Rama Binggung
" kenapa Om Indra tidak menyuruh kurir saja untuk mengirimkan undangan ini? " tanya Rama
"Ini orang yg sangat penting bagi Bian" ucap Indra
"Kenapa bukan Bian saja yg langsung memberikannya ? tanya Rama heran
"Bian kan harus mempersiapkan pertunangannya,pasti dia akan sibuk beberapa hari ini,karena ini orang penting, Om percayakan undangan ini sama kamu", ujar Indra berbohong agar Rama tidak curiga
Rama tidak merasa curiga sedikit pun terhadap Indra
"Baiklah Om kalau begitu Biar saya saja yg mengantarkannya", ucap Rama lalu memasukkan undangan itu ke dalam saku jas nya
Indra menarik nafas lega
..."Untung saja Rama tidak mencurigaiku, kalau tidak bisa berantakan rencanaku memisahkan Bian sama gadis miskin itu", batin Indra...
Pelayan pun datang dengan membawa beberapa makanan yg memang sudah di pesan oleh Indra tadinya
mereka lalu makan bersama...setelah selesai makan Rama mohon pamit
Karena Hari sudah malam, Rama tidak ingin menunda apa yg telah di amanahkan oleh Indra , Rama langsung melajukan mobilnya menuju ke Alamat yg diberikan oleh Indra kepadanya
Diapun sampai di sebuah pemukiman padat penduduk,rata - rata rumah disana tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil,sampailah rama ke alamat yg sedang dia cari tadi
Dia melihat Rumah yg sangat sederhana berada di tengah rumah yang agak lebih besar dari rumah itu, walaupun kecil rumah itu terlihat asri dan nyaman
Rama bergegas menuju ke sana
tok...tok...
"Assalamuàlaikum",Rama memberi salam
"Waàlaikum salam ", jawab seseorang dari dalam
Seketika pintu terbuka dan terlihat seorang wanita yg berumur sekitar 30 tahun berdiri di depan pintu
"Ada yg bisa saya bantu? " tanya wanita itu ramah
"Iya tante, benar ini alamatnya Sinta? " tanya Rama
"oh, ternyata temannya sinta ya, mari silahkan masuk ", ucap Wulan bibinya sinta menuntun Rama ke ruang tamu
"Silahkan duduk nak..?"
"Rama, tante ", ucap Rama memperkenalkan diri
"Oh ya nak Rama mau minum apa biar tante ambilin?" tanya wulan
"Gak usah repot - repot tante ", ucap Rama
Zainal yg tadi berada di kamarnya langsung keluar ketika mendengar ada suara laki - laki dari ruangan tamu, dia langsung menuju kesana
Saat melihat Rama, Zainal terkejut
"Pak Rama!! " ucapnya tak percaya
"Pak Zainal !!" seru Rama tak kalah kaget
"Papa kenal sama nak Rama?" tanya Wulan binggung
"Pak rama ini CEO perusahaan di mana papa bekerja ma",ucap Zainal menjelaskan
"Oh ya, suatu kehormatan pak Rama bisa singgah di gubuk kami", ucap Wulan
"jangan berlebihan seperti itu tante, saya CEO kalau di perusahaan, tapi kalau di sini saya sama seperti kalian", ucap Rama merendah
"Memang Pak Rama ini sangat rendah hati, beruntung sekali wanita yang bisa jadi pasangan Pak Rama ", ucap Zainal
"Pak Zainal jangan panggil saya pak dong ,saya jadi berasa tua banget, panggil saya Rama aja", ucap Rama
"Oh iya pak eh Rama ada perlu apa ya nak Rama ke sini?" tanya zainal
"Oh iya pa, mama lupa nak Rama ke sini kan mau ketemu sama sinta, tunggu sebentar ya nak Rama,tante panggilin Sinta dulu",ujar Wulan sambil berjalan menuju ke arah kamarnya Sinta
"Ternyata nak Rama ini temannya Sinta toh", ucap Zainal
"Sebenarnya sih bukan pak Zainal,
"Panggil Om aja biar lebih akrab", sambarnya
"Jadi sebenarnya saya cuma mau mengantarkan sesuatu dari teman saya buat Sinta "jelas Rama
"Pasti Sinta adalah orang yg spesial bagi teman nak Rama, sampai - sampai nak Rama sendiri yg mengantarkannya sampai kesini", ucap zainal bangga
"Kata Ayah teman saya sih begitu Om", ucapnya
Dari arah dapur nampak Wulan dan seorang gadis berjilbab membawa nampan berisi minuman menuju ke arah mereka
Deeggg
jantung Rama berpacu melihat gadis itu adalah gadis yg ditemuinya di taman malam itu,Rama pun jadi salah tingkah
Sinta tersenyum ke arah mereka , jantung Rama semakin gak karuan saat melihat senyum manis Sinta
"Ini sinta, nak Rama yang Bunda bilang tadi", ucap wulan pada sinta
Sinta menyajikan minumannya ke atas meja dan dia lalu duduk di samping bundanya
Sinta merasa tidak asing dengan Rama, dia mengingat - ingat dimana dia pernah bertemu dengan Rama
"Kamu kan yg malam itu ", ucap Sinta
Rama mengangguk
"Nak Rama maaf ya kalau minuman saja yg dapat kami sajikan ", ucap wulan gak enakan
"Gak apa - apa kok tante ", jawabnya sopan
"Kamu kok tau sih rumah aku?"tanya sinta
"Loh sinta kamu kenal dengan nak Rama, tadi nak rama bilang dia tidak kenal sama kamu", ucap zainal binggung
"Jadi gini Om saya pernah ketemu sama sinta di sebuah taman, tapi saya tidak tau namanya", jelas Rama
"kok bisa kebetulan Gini ya, jangan - jangan jodoh loh ", canda Zainal
Wajah Rama tersipu
"Maaf ya Rama, paman saya suka bercandanya berlebihan", ucap Sinta
"Kalau beneran juga gak apa - apa kok ", guman Rama
"tadi kamu ngomong apa?" tanya Sinta yg sekilas mendengar omongan Rama
"Enggak kok, bukan apa -apa ", jawabnya
"Aku pikir tadi kamu ngomong sesuatu, oh ya tadi kata Bunda kamu mau ketemu sama aku, ada perlu apa ya? " tanya Sinta
"oh iya aku jadi lupa karena asik ngobrol, aku kesini karena ingin menyerahkan Ini buat kamu", ucap Rama sambil menyerahkan Undangan ke tangan Sinta
Sinta mulai membukanya, raut wajah Sinta berubah seketika,air matanya mengalir tanpa bisa dia tahan, dia langsung berlari menuju kamarnya dan meninggalkan undangan tersebut
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jangan lupa tinggalkan jejak ya Readers
🌹🌹like...coment...vote🌹🌹nya ya
makasih...🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun
emng udah jodohnya Rama n Shinta d atur author🤣
2023-03-10
0
teti kurniawati
saya mampir kak.. 😊 sambil bawa 🌺🌻🌹🌷
2022-10-06
0