Mas bian selingkuh Bun, hu...hu...hu..."ujar Sinta, tangisannya pun kembali pecah.
"Apa ? mungkin kamu salah liat kali nak, kalau Bunda lihat nak Bian sangat mencintai kamu Sinta, mana mungkin nak Bian selingkuh," ucap Bunda mambuat tangis Sinta lebih kencang karena bunda membela Bian yang jelas-jelas selingkuh.
"Tapi Sinta bukan cuma liat aja, tapi memergoki mereka bun," ujar Sinta masih menangis
"Hufff..."Bunda membuang nafas kasar
"Udah sayang, mungkin nak Bian bukan yang terbaik untuk kamu," ucap Bunda menenangkan Sinta
"Tapi Bun..apa salah Sinta Bun ? Kenapa Mas Bian tega ngelakuin itu sama sinta," ujarnya masih terisak
"Bunda juga gak tau, mungkin nak Bian punya alasan tersendiri dan kamu harus sabar ya nak, mungkin di balik kejadian ini Allah sudah menyiapkan hal yg terindah buat kamu kedepannya, Shalatlah nak minta petunjuk sama Allah." ucap Bunda
Ucapan Bunda itu sedikit membuat hati Sinta tenang, Sinta kemudian mengambil wudhu dan mulai shalat, selesai shalat dia berdoà.
"Ya..Allah, aku memang bukan orang yang baik, aku memang bukan orang sempurna, apabila kejadian ini adalah kehendakmu ya Allah Aku ikhlas dan aku memohon kepadamu berilah kebahagiaan kepadaku kedepannya dan tenangkan lah hatiku agar selalu mengingat namaMu ya Rabb tuhan seru sekalian Alam, Aamiin..."
Sinta yang tadinya sangat sedih sekarang terlihat tenang, bunda sudah keluar dari kamarnya semenjak dia Shalat tadi Sinta beranjak menuju tempat tidur dan tak lama kemudian dia sudah terlelap.
🌹🌹🌹
Paginya Sinta bangun dengan wajah cerah, setelah bersiap-siap dia segera turun menuju meja makan utk sarapan. Bunda yang melihat Sinta sudah seperti biasa pun tersenyum.
"Bunda..hari ini Sinta kayaknya pulang telat ya, Sinta hari ini berencana mengajar anak-anak jalanan, Sinta sudah kangen sama mereka," ucap Sinta meminta izin.
"Iya..tapi kamu harus hati-hatiya nak, Jangan sampai malam banget pulangnya," ujar bunda
"Iya bunda sayang" ucap Sinta sambil memeluk bundanya
"Ya udah Sinta berangkat dulu ya bunda..paman," pamit Sinta sambil menyalami keduanya.
"Hati-hatinnya nak." ucap mereka barengan
Seperti biasa Sinta pergi ke kampus menggunakan motornya, dia memang bukan anak orang kaya, paman dan bibinya juga bukan orang kaya, tapi walaupun begitu mereka sangat menyayangi Sinta seperti anaknya sendiri.
Dua puluh menit kemudian sinta sampai juga di kampusnya, dia langsung memarkirkan motornya di parkiran.
Saat dia mau melangkah menuju ke ruang kelasnya, tiba-tiba ada yang menarik tangannya dari arah samping.
Sinta kaget melihat Bian berada tepat di hadapannya sekarang sambil memegang tangannya.
"Lepasin." ucap Sinta
"Gakk...aku gak akan ngelepasin kamu sebelum kamu mendengar penjelasanku," ucap Bian sambil mengeratkan pegangannya
"Sakit tau ucap Sinta sambil mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Bian
"please Sinta dengerin penjelasan mas dulu," ucap bian memohon.
"Gak ada yang perlu dijelasin lagi mas, samua sudah jelas," ucap Sinta memberontak
"kamu harus tau yang sebenarnya," ucap Bian lagi, Sinta sudah terlihat kehabisan tenaganya saat ini dia sudah menyerah.
"ya sudah...aku beri waktu 10 menit untuk kamu ngejelasin semuanya," ucapnya
perlahan Bian melepaskan pegangan tangannya dan menuntun Sinta duduk di sebuah kursi taman.
Hufff...
Bian menghembus nafasnya kasar
"Sebenarnya semalam kamu salah faham Sinta gadis itu adalah anak teman bisnis papa.tapi aku terpaksa jalan sama dia karna papa yang suruh," ucap Bian Mulai menjelaskan
Sinta tidak bergeming, pandangannya lurus ke depan
"Sayang Mas cinta sama kamu, mana mungkin Mas tega selingkuhi kamu, kamu percaya kan sama Mas.ucap bian sambil memegang tangan Sinta
Sinta menepisnya, Sinta masih tidak bisa percaya kalau Bian ngomong seperti itu, sudah jelas-jelas Sinta melihatnya sendiri sebelum kepergok sama Sinta mereka terlihat sangat mesra.
"Come on Sinta, maafin Mas ya yang sudah gak jujur sama kamu",ucap Bian ketika tidak melihat reaksi apapun dar Sinta. Sinta melihat jam di tangannya
"Sudah 10 menit,,aku rasa gak ada yang perlu di bicarakan lagi." ucap Sinta sambil beranjak pergi.
Tiba-tiba dia berhenti dan berbalik, Bian yang melihatnya langsung tersenyum.
"Dan kata-kata yang sudah aku ucapkan tak akan ku tarik kembali, mulai sekarang kita gak ada hubungan apa-apa dan mulai saat ini anggap aja kita gak saling kenal ," ucap Sinta lantang.
Jedaaaarrr....
Bagai petir di siang bolong Bian terduduk lemah, dia tidak menyangka kata-kata itu keluar dari mulut Sinta,,padahal dia tadi begitu yakin kalau Sinta akan memaafkannya.
"Aku gak terima,, aku gak mau putus sama kamu Sinta, aku sangat mencintai kamu. Aaaaa...ini semua gara-gara papa." teriaknya
Bian segera menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari sana dan mengemudikannya bagai orang kesetanan.
Di toilet wanita, Sinta yang tadi menahan tangisnya langsung menangis sejadi jadinya,
Walaupun dia sudah bertekad untuk melepaskan Bian, tapi kenangan bersama Bian selama 3 tahun masih melekat di ingatannya.
Sinta POV
Aku adalah anak seorang Kepala Desa di sebuah kampung di ujung barat Pulau Sumatra tepatnya berada di Propinsi Aceh
Aku baru lulus SMA, Aku sangat senang mendengar kalau Paman dan Bibi akan berkunjung ke rumahku. Aku bertekad akan ikut bersama mereka tinggal di Jakarta dan melanjutkan kuliah di sana
"Assalamuàlaikum." ucap seseorang dari luar rumahku
"Waàlaikum salam"..jawab Ibu sambil membuka pintu
"Eh Zainal dan Wulan,, peu haba (apa kabar)" sapa Ibuku
"Alhamdulillah kak, kamoe sehat (kami sehat-sehat aja) "jawab Paman
"Mari masuk," ajak Ibu
Aku yang mendengar suara Paman langsung bergegas menuju ruang tamu
"Paman... ! seruku sambil berhambur kepelukan Paman, Paman Zainal adalah adik dari Ayah ku, dulu saat masih tinggal di Aceh Pamanku sangat memanjakan aku karena aku adalah keponakan satu-satunya yang dekat dengannya. Tapi setelah menikah Paman pindah ke Jakarta karena dia mendapatkan pekerjaan di sana.
"Sinta ! ka rayeuk Aneuk keumuen paman(sudah besar ya keponakan Paman)"ucapnya sambil membalas pelukan Sinta
"Paman ! Sinta keuneuk ikot Paman u Jakarta, Sinta meujak kuliah di sideh (Sinta mau ikut Paman ke Jakarta, Sinta mau kuliah di sana)," ucapku manja
"Memang jih kakak dan abang neu jok Sinta kuliah di Jakarta ?(memangnya kakak sama abang kasih Sinta kuliah di Jakarta ?)" tanya Paman pada Ibu dan Ayah ku
"Kiban tapeugot teuma,,meunye ka lagee nyan keinginan Sinta. walaupun brat tapi kamoe sebagai ureung chiek akan mendukung impian sinta (Mau gimana lagi,,itu sudah kemauan sinta . walaupun berat rasanya ,kami sebagai orang tua akan mendukung impiannya)." ucap Ayah ku
Ibu sudah tidak bisa membendung lagi tangisnya, air mata jatuh di pipinya. Aku melangkah dan langsung memeluk Ayah dan Ibu.
"Mak !! Sinta akan selalu membanggakan Mak, mohon doànya ya Mak." ucap Sinta sambil terisak
Ibu dan Ayah membalas pelukanku dan kami larut dalam kesedihan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
jangan lupa tinggalkan jejak ya readers...🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
teti kurniawati
saya mampir.... wah suka kesel ya liat perselingkuhan dan ngeles... mending putus dan jangan ditangisi. toh laki-laki tuh banyak. jangan sedih kehabisan stok😄 saya bawa sekuntum 🌺🌻🌹🌷 biar Sinta ga usah nangis... senyumin aja. lah... kapan ganti pacar... 🤣 pepatah yang sesat bagi yang patah hati
2022-09-20
0
Anonymous
Thor ureng pane dron neuh
2022-08-07
0
💞Amie🍂🍃
tor ikuti balik dong mau sharing- sharing sama authornya
2022-07-08
1