Eps 2

Sinta pergi dulu ya Paman..Bunda," ucapnya sambil menyalami Paman dan Bundanya

"Hati-hati ya nak," sahut mereka barengan

Sinta pun langsung masuk ke dalam mobil itu, mobil mulai melaju.

"Mbak alamatnya sesuai aplikasi ya," tanya pak Supir

"Iya Pak ! " jawab Sinta.

Suasana dalam mobil hening tanpa ada suara. Sinta melihat kearah samping jendela sesaat dia melihat sosok pemuda mirip dengan Bian sedang berjalan bersama seorang perempuan yang bergelayut manja di tanganya di depan sebuah mall.

"Pak ! stooop ..!" ucapnya cepat

Pak Supir langsung menepi dan menghentikan mobilnya.

"ada apa mbak ?" tanyanya

"Ini pak ! saya turun di sini saja," ucapnya sambil memberi 1 lembar uang seratus ribuan kepada Supir itu lalu segera turun dari mobil.

"Mbak ini kebanyakan," ucap pak Supir

"Kembaliannya buat bapak saja," jawabnya lalu bergegas mengikuti orang yg dia lihat tadi.

Ketika Sinta sampai di depan mereka, Sinta kaget begitu pula dengan Bian.

"Mas Bian !

Sinta tersentak dari lamunannya, dia seketika menangis begitu kencang, Dia tidak menghiraukan kalau dia sekarang berada di tempat umum, kelakuan Bian menorehkan luka yang sangat dalam di hatinya.

"Kenapa kamu tega Bi ! kenapa ?, Apa salahku Bi ?, kenapa kamu tega ngehianatin cinta kita, aku benci kamu Bi...aku benci....! teriak Sinta melepaskan beban dalam hatinya.

Tiba-tiba ada yang menyodorkan sebuah sapu tangan kepadanya.Sinta mendongakkan kepalanya dan melihat seorang pemuda sedang tersenyum kearahnya sambil menyodorkan sebuah sapu tangan.

"Nich dihapus air matanya, gak baik loh anak gadis nangis di taman sendirian. Ntar dikirain Mbak Kunti," ucap pemuda itu dengan gaya lucunya. Sinta tersenyum kecut mendengar ucapan pemuda itu.

Kalau mau melepaskan unek-unek yang ada di hatimu, aku punya tempat khusus untuk itu, kamu mau ikut gak ?" ucapnya membuat Sinta menganguk.

Lalu pemuda itu menarik tangan Sinta dan membawanya kesuatu tempat. Disebuah menara yang tinggi diantara gedung-gedung menjulang, kini keduanya berada dipuncak menara itu.

Sinta merasa takjub melihat indahnya pemandangan kota malam hari dari tempat tinggi tersebut.

"Kamu tau gak ? dulu aku sering kesini kalau aku lagi galau dan banyak masalah," cerita pemuda itu

"Aku tau kamu lagi patah hati kan ? " tanyanya pada Sinta, Sinta menoleh

"Kamu tau dari mana ?" tanyanya polos

"Ha...ha...Orang buta juga bisa tau kali, kalau dengar kamu meraung - raung kayak tadi," jawabnya sambil tertawa

"Kamu ngetawain aku ?" ucap Sinta kesal

"Engak kok,, aku cuma ngetawain nasib kamu yang kurang mujur aja," jawabnya masih tertawa. Seketika wajah Sinta kembali sedih, pemuda itu melihatnya dan langsung berhenti tertawa

"Kamu mau tau gak cara aku melepaskan beban hidupku ??" ucapannya membuat Sinta menoleh kearahnya

"Aaaaaaaaaa......"tiba-tiba pemuda itu berteriak menbuat Sinta kaget

"Kamu kenapa ?" tanya Sinta bingung

"Cobain deh," Ucapnya

"Cobain apa ?" tanya Sinta tidak mengerti maksud pemuda itu

"Ya teriak kayak aku tadi," jawabnya

Sinta memberanikan diri berteriak

Aaaa..."teriaknya

"Ha...ha..ha...itu teriakan atau suara kentut sih,,kecil amat ", canda pemuda itu

"Coba lagi dong,, tapi sekarang yang kencang ya. Jangan khawatir gak akan ada yg dengar kok," ucap pemuda itu semangat

"Aaaaaaaaaaaa...."Sinta berteriak sekencang-kencangnya menumpahkan kekesalan dan kesedihan dalam hatinya

Benar adanya yang dikatakan pemuda itu, sesak dalam dada yang tadi dia rasakan sedikit berkurang.

"Kamu sering kesini ya ? tanya sinta

"Dulu,, sebelum aku keluar negeri," jawabnya

"Jadi dulu kamu sering patah hati dong," ucap sinta lagi

"Itu dulu, tapi sekarang aku ke sini untuk mengobati orang yang lagi patah hati," ucapnya menyindir Sinta

"Ah kamu bisa saja, tapi makasih ya," ujar Sinta

"Sering-sering aja patah hati biar aku bawa kamu kesini, kapan lagi aku bisa berduaan dengan gadis cantik kayak kamu," gombal pemuda itu

"Mulai modus nih ceritanya" tuduh Sinta

"Eits,,masak cowok setampan dan sekeren aku modus sih yang ada cewek-cewek yang modus sama aku he..he..he...," ucapnya narsis

Ha...ha...ha..."Sinta tertawa melihat tingkah pemuda itu. Tak tau kenapa ngobrol bersama pemuda itu membuat dia melupakan masalahnya.

"Nah gitu dong tertawa,, tertawa itu bikin awet muda loh," ujarnya lagi

"Kamu bisa aja," ucap Sinta

"Eh iya, sudah larut nih kita pulang yuk," ajak pemuda itu

"Gimana kalau Aku antar," tawar pemuda itu

"Gak usah kok makasih,,aku sudah pesan taksi online" Jawab Sinta

"Ooo ya sudah kakau gitu aku antar sampai taksinya aja," ucapnya. Sinta mengangguk, mereka lalu berjalan kearah mobil yang merupakan taksi yang sinta pesan tadi.

"Makasih ya untuk malam ini," ucap Sinta

Pemuda itu hanya mengangguk sambil tersenyum manis kearahnya, dia melambaikan tangannya ketika mobil itu melaju, tanpa sadar Sinta membalas lambaiannya.

Mobil pun melaju cepat membelah padatnya kota metropolitan itu. Tak terasa Sinta sudah sampai di depan rumahnya dan mobil pun berhenti.

"Assalamuàlaikum," ucap Sinta

"Waàlaikum salam," jawab Bunda dari dalam

Sinta segera masuk dan menyalami bunda dan pamanya

"Sayang kenapa nak Bian gak ikut masuk ?" tanya bunda mengira yg mengantar Sinta adalah Bian

"Katanya gak enak, udah larut malam katanya," ucap Sinta berbohong

"Paman..Bunda..Sinta pamit ke kamar dulu ya," pamit Sinta

"Iya sayang," jawab mereka

Sepeninggal Sinta

"Pa...Papa gerasa gak ada yang berbeda dengan Sinta ? " tanya Bunda pada suaminya

"Perasaan mama aja kali", ucap Paman Sinta

"Yuk kita tidur", ajaknya, mereka pun masuk ke kamarnya.

Sementara Sinta masih menangis meratapi nasib cintanya.

"Mengapa kamu tega Bi sama aku ? padahal selama ini hubungan kita baik-baik saja. Tapi mengapa kamu selingkuhi aku ? apa salahku bi ? kalau aku ada salah seharusnya kamu ngomong Bi, jangan kayak gini hu...hu...hu..."tangisnya makin kencang

Bunda yang sedang lewat menuju dapur hendak mengambil air putih mendengar ratapan Sinta, dia menghampiri kamar Sinta

Tok...tok..."Bunda mengetuk pintu kamar Sinta

"Sinta...kamu masih belum tidur nak," tanyanya lembut

"Boleh bunda masuk gak ?" tanyanya lagi

Suara tangis Sinta makin keras, Bunda yan mendengarnya langsung khawatir dan segera masuk ke kamar Sinta

"Bundaaaa....!" seru Sinta berhambur kepelukan bundanya

Bunda membalas pelukan Sinta dan membelai kepalanya dengan lembut

"Ayo kita duduk dulu," ucap Bunda sambil membawa Sinta menuju ketempat tidurnya

mereka duduk dipinggir tempat tidur itu.

Setelah Sinta terlihat sedikit tenang bunda mulai bertanya

"Sinta kamu kenapa nangis nak ?, ayo cerita sama Bunda," tanya Bunda masih mengelus-elus kepala Sinta.

"Mas Bian bun," ucapnya

"Ada apa dengan nak Bian ?" tanya bunda khawatir

"Mas bian selingkuh bun,,hu...hu...hu..."ujar Sinta, tangisannya pun kembali pecah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

jangan lupa tinggalkan jejak ya readers...🙏🙏

Terpopuler

Comments

teti kurniawati

teti kurniawati

wah.. gak enak banget ya diselingkuhin itu. untungnya ada seseorang yg baik. eh hati-hati juga lho.. krn ga sedikit laki-laki yg tahu lagi lemah memanfaatkan keadaan. Saya mampir nih sambil bawa 🌺🌻🌹🌷☺

2022-09-19

0

🌟æ⃝᷍𝖒ᵐᵉN^W^NH^Ti᭄💫

🌟æ⃝᷍𝖒ᵐᵉN^W^NH^Ti᭄💫

cwo kek gini g ush ditangisin.stok yg baik msh byk😄😄

2022-04-24

1

miss N

miss N

Maklum baru pertama kali pacaran,, yah gitu deh😁😁😁

2022-03-23

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!