Blue menghela napas, ia bersyukur karena kepekaannya terhadap lingkungan sudah berkembang.
"Ada apa, Tuan?" tanya Liem.
"Kawan lama sedang menatapku, aku tidak mengira ia sudah keluar dari tempat itu," jawabnya sambil tertawa kecil.
Raphael sudah keluar dari penjara di selatan, artinya ia jauh lebih kuat dari sebelumnya.
Bee muncul. "Aku bisa menebak orang itu adalah Raphael. Sudah aku bilang, mengurungnya di sana bukan ide bagus."
"Tepat sekali, Raphael benar-benar jenius. Untungnya sekarang orang itu sedang mencari Buku Neraka, kalau tidak Fairy Dance akan segera rata dengan tanah."
"Raphael, anak Zeus?" tanya Liem.
"Benar."
Menurut ingatan Lucifer, Raphael telah dibuang ayahnya ke bumi dan menjadi sosok pahlawan lemah. Ia tidak pernah memperhatikan kekuatan lemah seperti itu.
"Jangan membicarakannya, ayo temui Dona." kata Blue yang masih mengenakan topeng putih.
Seorang anggota Fairy Dance mendengarnya, ia merasa tersinggung karena orang luar menyebutkan nama pemimpinnya tanpa memberikan tambahan nona.
"Hai, bajingan darimana kau?" seru pria kurus yang membawa pisau di pinggangnya.
"Aku berasal dari Desa Koral."
"Oh, aku menantang mu. Kalau kau kalah berlutut dan minta maaf pada nona Dona!" seru pria kurus dengan tatapan mengancam.
"Sepertinya menarik, ayo lakukan!" seru Blue dengan nada menantang.
Para anggota Fairy Dance langsung berlari ke arena pertarungan Desa Abidzar. Blue dan kelompoknya masuk ke dalam arena pertandingan.
"Jangan libatkan yang lain, mari lakukan pertarungan satu lawan satu." Blue menghunuskan satu pedangnya.
Yami dan Rafaela langsung turun, berbeda dengan Liem dan Kitty yang masih berdiri di samping tuannya. Blue tersenyum tipis dan menyuruh mereka berdua turun.
"Seperti permintaan anda, Tuan." Liem turun duluan.
"Bos, pria kurus itu tampaknya cukup kuat." Kitty sedikit khawatir, ia belum melihat kekuatan bosnya secara langsung.
"Bahkan jika mereka maju bersama, tidak ada yang bisa menggores bajuku." Blue mengatakannya dengan penuh percaya diri.
Kitty turun dari arena, ia baru sadar ada Bee dan kawan-kawannya. Karena ini pertandingan satu lawan satu, mengeluarkan familia bukan tindakan yang dilarang.
"Aku Obi, salah satu pembunuh terbaik Desa Abidzar. Ingat namaku!" ucap pria kurus dengan senyum menyeramkan.
"Panggil saja aku Blue!" kata Blue dengan suara pelan.
Bukannya senang, Obi tambah emosi. "Jangan pernah gunakan nama itu!" serunya.
"Hai, nama Domain Dewa tidak bisa dirubah. Jika ingin merubahnya harus menghapus karakter dulu!" kata Blue santai.
"Ya, kalau kau kalah hapus karaktermu dan ganti namamu!"
"Itupun kalau kau bisa menang." Blue tersenyum dibalik topengnya.
Lawan yang awalnya berdiri 10 meter di depannya, tiba-tiba muncul di depannya. Tentu saja itu membuat Blue sedikit terkejut, tetapi refleknya bukan milik manusia.
Pedang di tangan kanannya segera menghentikan pisau pendek musuhnya. Tangan kiri Blue yang bebas langsung meninju musuhnya.
Sayangnya tinju itu hanya mengenai angin, Obi sudah menghilang dari pandangan semua orang. Pria kurus itu menggunakan teknik penyembunyian milik kelas pembunuh.
Blue berdiri di tengah arena sambil menghela napas. "Apa kau pikir teknik persembunyian itu bisa menipuku?" tanyanya.
Tidak ada jawaban dari musuhnya, Blue langsung mengayunkan pedang di tangan kanannya. Seketika Obi muncul karena tekniknya berhasil dipatahkan, pedang di tangan kiri terbang dan menusuk Obi hingga tembus.
"Kalau ditanya itu dijawab!"
"Tidak mungkin!" seru Obi yang tidak percaya teknik sempurna miliknya langsung bisa dipecahkan dalam beberapa detik.
Obi jatuh berlutut di tanah, semua orang bersorak dan menghinanya karena tidak bisa melawan orang lemah.
"Bagaimana..."
Obi menghentikan perkataan karena ia tidak bisa melihat sosok pria bertopeng putih di seluruh arena.
"Lihat dia kabur karena tidak bisa melawanku!" teriak Obi penuh dengan rasa bangga.
"Bodoh, siapa yang kabur!" ucap Blue langsung menebas punggung musuhnya. Kali ini kerusakan tidak bisa di blokir, jadi Blue menyerangnya terus menerus sampai HPnya merah.
"Siapa kau sebenarnya?"
"Teknik bertarung yang kau tunjukkan sudah bagus, tetapi bawa ini ke Reaper di Desa Koral. Anggap saja itu hadiah dariku."
Blue dan kelompoknya keluar dari arena pertandingan, mereka langsung menemui Dona yang baru selesai membersihkan dungeon.
Obi melihat token bertuliskan, perintah tugas divisi pembunuh inti Fairy Dance.
"Mungkinkah..." Obi tidak mau meneruskannya karena banyak mata yang sedang memandangnya. Tanpa menunggu lama bokongnya langsung di angkat dan menggunakan portal Desa Abidzar untuk ke Desa Koral.
"Akhirnya!" serunya di jalan sambil berlari.
Dona dan kelompoknya sampai di depan gerbang Desa Abidzar. Seorang pria bertopeng putih menunjukkan token Fairy Dance.
Hanya Dona yang mengenali orang itu, semua kelompoknya tidak tahu.
"Bos, apa yang kamu lakukan disini?" tanya Dona mendahului teman-temannya bertindak.
"Hanya mampir, kebetulan ada misi."
"Aku mengerti, ayo ke ruangan pemimpin desa," ajak Dona.
"Tidak perlu, aku sudah melihat semua teman-temanmu. Mereka sangat hebat, sayang pengetahuannya sangat rendah." Blue melambaikan tangan dan pergi bersama kelompoknya.
Melihat bayangan Blue menghilang, Dona langsung menatap serius ke arah kelompoknya. "Mulai sekarang ingat token tadi, itu milik Blue.
"Blue?"
"Bodoh, Blue itu pemimpin pertama Fairy Dance!"
Wajar saja Blue tidak terlalu terkenal karena perkembangan paling besar Fairy Dance terjadi ketika dipimpin Leon.
"Token itu hanya dimiliki mantan pemimpin. Kalian mungkin tidak tahu, Fairy Dance bisa berdiri tegak karena sosoknya yang menekan semua super guild." Dona sadar dengan sosok Blue yang mengayomi seluruh pasukan Fairy Dance.
"Aku pernah melihatnya bertarung, ia menghentikan pasukan aliansi bersama dengan kelompoknya,"
"Tidak, bos menghentikan semuanya sendiri. Semua kelompoknya adalah hewan kontrak atau penduduk pribumi yang telah bersumpah setia."
Semua kelompok Dona terkejut mendengarnya.
Bondan berlari ke arah Dona dan kelompoknya, ia dengan panik mengatakan, "Bos menunggumu!".
"Tidak perlu, ia sudah pergi."
Kelompok Dona lebih terkejut melihat Bondan panik hanya karena kedatangan seorang manusia biasa. Hingga salah satu orang memberanikan diri untuk bertanya, "Mengapa kamu terlalu panik?"
Bondan langsung merubah ekspresinya menjadi serius. "Bukan masalah besar, kalau berani datang saja ke Markas Besar Fairy Dance. Pria gila itu baru saja menendang 2000 pemain dari markas."
"Hah?"
Dona menjelaskan tentang pengkhianat yang dipimpin oleh keluarga Gong. Sekitar 2000 pemain dikirim untuk pertempuran melawan pasukan aliansi di Kerajaan Banyuwangi.
Karena kekalahan mereka semua akan dipecat, padahal baru kemarin pembaruan sistem dilakukan. Tapi bos besar grup Fairy telah memecat 2000 anggotanya.
"Ini semua belum terjadi, tetapi Leon sengaja mengatakannya dengan tujuan memprovokasi keluarga Gong. Mereka berdua benar-benar gila!" seru Dona yang tahu seberapa kuat keluarga Gong.
Disisi lain Blue bersin karena terlalu banyak dibicarakan. "Dunia ini jadi semakin realistis."
"Ya, aku juga merasakannya." Liem merasa dunia ini berbeda dengan pengetahuan selama ini.
"Baiklah, tugas kita mengalahkan beruang tanah. Yami jadi tank, Rafaela bantu mereka berdua!" seru Blue memberi perintah.
Mengoptimalkan penduduk pribumi dan monster bukan hanya kata-kata, Blue tahu bahwa monster level 70 tidak akan memberikan poin pengalaman pada Liem dan Kitty.
Sekarang hanya monster yang punya selisih 5 level yang dapat memberikan poin pengalaman. Ini akan menjadi salah satu era para PK, karena mereka akan terus mendapatkan poin pengalaman tanpa batas.
"Aku ingin kalian belajar gerakan baru dan pengalaman baru." Blue menunjuk beruang tanah yang tertidur.
Yami dengan gagah berani langsung maju, ia hanga mengayunkan pedang tanpa menyentuh monster beruang tanah. Bukannya terprovokasi dan menyerang, beruang tanah malah kabur.
"Sepertinya pembaruan kali ini diluar ekspetasi." Blue melihat beruang kabur dari tempat tidurnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
Lurah Desa Konoha
👍👍👍
2022-04-22
0
Mukhlis B
Kabur ...yg datang Kelompok monster
2022-03-15
1
seneng moco
338
2022-03-08
1