Arief atau Blue duduk bersebelahan dengan 3 rekannya itu. Ia segera membuka pembicaraan dengan pertanyaan sederhana.
"Apa Fairy Dance dalam keadaan baik?" tanya Arief berekspresi serius.
Jessica tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya. "Bos, apa mungkin keluarga gong ini adalah seekor anjing yang terus menggonggong?"
Arief menggelengkan kepala. "Mereka mempunyai sejarah yang panjang di negara ini. Singkatnya mereka adalah naga yang sedang bersembunyi."
Leon dan Amelia tersentak mendengarnya, mereka sudah membuat masalah dengan salah satu anggota keluarga gong. Ketidaktahuan mereka berdua akan menjadi bencana untuk Fairy Dance di masa depan.
Arief menceritakan sedikit sejarah. Keluarga Gong adalah keluarga yang selamat dari peperangan antara Dewa dan Manusia.
Pada awalnya mereka berkuasa layaknya keluarga Nano di 100 tahun setelah peperangan. Namun setelah peperangan antar kekuatan super, keluarga Gong mengalami kemunduran. Mereka dipaksa bersembunyi dan tidak boleh keluar dan membuat kerusuhan.
Setelah beberapa ribu tahun, keluarga Gong mulai keluar lagi. Yuliana pernah berkata untuk tidak memusuhi keluarga gong.
"Ini menjadi lebih rumit." Leon memberi komentar.
"Tapi ibuku juga berkata, jangan takut menghadapi keluarga Gong. Bisa dibilang mereka kuat tapi sangat tersembunyi." Arief mengatakannya dengan ekspresi serius.
Amelia bertanya, "Jadi bagaimana kita menyikapi para pembuat onar itu?"
"Mudah, pecat saja. Aku sudah menaruh kamera tersembunyi di setiap sudut ruangan. Yohana sudah memetakan semua anggota yang bekerja di bawah keluarga Gong." Arief menyodorkan catatan yang selalu dikirim Yohana.
"3% dari anggota inti adalah bawahan Keluarga Gong. Ini lebih parah dari yang aku bayangkan," kata Jessica pelan.
Leon menimpali, "Kita tidak bisa mengeluarkan mereka tanpa kesalahan."
Arief tersenyum tipis. "Aku sudah melakukan beberapa tindakan pencegahan. Saiful siap membuat masalah dengan salah satu guild kelas satu di Kerajaan Banyuwangi. Gunakan kesempatan ini untuk mengirim mereka semua, buat mereka kalah dan pecat. Korbankan beberapa harta untuk menendang para pengkhianat itu."
Leon, Jessica, dan Amelia tampak serius. Mereka tidak pernah melihat Blue melakukan tindakan apapun. Artinya ia merencanakan semuanya hanya dengan panggilan suara atau video.
"Sepertinya ini akan menarik," ucap Jessica dengan senyum jahat.
Arief menghela napas panjang, "Sebaiknya jangan hancurkan mental mereka. Perlu kau ketahui orang-orang itu hanya pesuruh."
"Pesuruh berarti terlibat, tidak ada salahnya sedikit menghukumnya." Jessica membuat alasan yang masuk akal.
"Baiklah, mari jalankan rencananya." Leon tampak serius, ia tidak akan melepaskan para pengkhianat sama seperti Jessica.
Semua orang bubar dan segera melakukan persiapan. Masih ada dua hari sebelum Domain Dewa dibuka kembali.
Arief keluar dari markas besar Fairy Dance. Tujuannya tidak lain adalah markas Harimau Putih.
"Aku ingin bertemu ketua," ucap Arief sambil menunjukkan token masuk.
"Silahkan masuk, Tuan." Dua penjaga mempersilahkannya.
Aries Hardiman sudah menunggu kedatangannya. "Aku sudah tahu rencana busuk mu itu. Tentu saja aku akan membantu, bahkan aku sendiri bisa membunuh para monster tua di sana!" katanya.
"Kakek, aku datang kesini bukan untuk menghancurkan keluarga Gong. Sebaliknya aku ingin mereka bergerak kepadaku."
Aries Hardiman tertawa keras mendengar pernyataan aneh bocah didepannya. "Baiklah, aku masuk dulu."
Arief dan Aries masuk ke ruangan kedap suara. Ruangan ini tidak akan pernah bisa disadap oleh siapapun.
"Apa kau yakin dengan pernyataan mu?" tanya Aries Hardiman.
"Aku bimbang. Jika mereka bergerak membantuku, semua urusan dunia ini akan lebih mudah." Arief mengatakan perasaannya.
"Mengesankan, kau dengan tenang mengatakan keuntungan jangka panjang. Bukankah membunuh semua keluarga Gong akan menyelesaikan semua masalah?"
Arief menggelengkan kepala. "Iya jika semua anggota keluarga Gong sudah dibunuh. Bagaimana jika ada keturunan yang tersisa dan dimasa depan akan membalas dendam?"
Aries Hardiman tertawa untuk kesekian kalinya. "Haha, kau banyak pikiran ya. Aku akan mengatakan kebenaran yang membuatmu tidak akan ragu, Keluarga Gong adalah penyebab ayahmu meninggal!"
Aura Arief tiba-tiba menjadi suram, matanya menatap tajam hingga berubah agak kemerahan. Aura yang muncul dari tubuhnya semakin gelap, bahkan simbol buatan Aries Hardiman sedikit bocor.
"Huh," kata Arief mengendalikan emosinya.
"Haha, anak muda yang sangat tenang. Jadi apa keputusanmu?"
"Aku pernah mendengar gigi di balas gigi dan nyawa di bayar nyawa. Ibuku sedang berjuang, aku juga akan mengungkap kebenarannya!" jawabnya dengan suara sedikit gemetar.
Meskipun mencoba mengendalikan emosi, Arief masih berumur 50 tahunan. Siapapun yang mendengar pembunuh ayahnya tentu saja akan meledak dan berusaha membalaskan dendamnya.
"Bagus, bagus, bagus. Aku akan mendukungmu apapun yang terjadi. Oh, Pasukan Harimau Putih juga sudah bergerak."
Aries melihat jendela yang tampak terlihat bulan lingkaran sempurna.
"Apa maksudmu?" tanya Arief.
"Bentrokan Pasukan Harimau Putih dan beberapa ketua keluarga Gong. Para bajingan itu mau melanggar sumpahnya."
"Sebenarnya siapa orang yang membuat mereka bersumpah untuk tidak keluar?"
"Bocah itu hampir sama denganmu, bedanya dia jauh lebih kuat dariku ketika bertarung dengan fisik saja, ia adalah Nano Amir."
"Aku jadi ingin bertemu dengannya." Arief penasaran dengan orang kuat sepertinya. Ditambah lagi ia yakin orang itu masih hidup.
"Lupakan saja, akan susah menemukannya."
"Mungkinkah dia mati?"
"Bodoh, siapa yang bisa membunuhnya!" seru Aries Hardiman.
Mereka berdua membahas tentang teknik yang baru Arief sempurnakan. "Kakek, apa kamu tahu energi apa ini?"
Aura suram yang muncul dari tubuh Arief berubah menjadi sedikit kacau tapi masih bisa dikendalikan. Warnanya hitam pekat layaknya sebuah badai atau kekacauan.
Bukannya menjawab, Aries Hardiman malah tertawa terbahak-bahak.
"Apa ada yang aneh?"
"Tidak, tidak. Kau akan menjadi pusat badai untuk kesekian kalinya. Sialan, kapan bos membawaku mati!" ucap Aries Hardiman penuh kerinduan.
"Mati?"
"Jangan banyak berpikir. Aku akan membantumu mengendalikan kekuatan kekacauan." Aries Hardiman menyentuh dahi Arief dan menggunakan kekuatannya untuk mengirim sebuah teknik.
Mereka berdua berlatih selama seharian tanpa keluar dari ruangan itu.
"Kakek, aku sudah menguasainya. Sekarang saatnya aku kembali." Arief berdiri dan keluar dari ruangannya.
Matanya terbuka lebar ketika melihat pasukan Harimau Putih berlumuran darah di bajunya. "Apa yang terjadi?"
Aries Hardiman menepuk pundaknya. "Jangan khawatir, tidak ada satupun pasukan Harimau Putih yang tergores."
"Ayah, para bajingan ini benar-benar membuatku geregetan. Apa kita hancurkan semuanya saja?" tanya ketua Harimau Putih.
Aries Hardiman melirik Arief, setelah beberapa saat ia menghela napas. "Biarkan mereka, anak disebelah ini punya sedikit dendam."
"Oh, ayahnya mati tanpa perlawanan itu ya."
Arief tidak bisa menahan emosinya ketika orang didepannya menghina ayahnya. "Hah?"
Aura hitam pekat muncul di sekujur tubuhnya, tangannya mengepal dan emosinya mulai campur aduk.
"Pukul saja!" ucap Aries Hardiman degan santai.
Seperti yang dikatakan, Arief menggunakan semua kekuatannya untuk menghantam ketua pasukan Harimau Putih.
Namun pukulannya bisa dihentikan dengan jari telunjuk saja. "Lemah, jangan sok kuat dan pergilah!"
Tentu saja Arief terkejut dengan hasil yang tak pernah terbayangkan ini. "Bagaimana caraku sekuat dirimu?" tanya anak muda itu dengan ekspresi serius. Auranya hitam ditubuhnya langsung tenang.
"Tidak tahu, pergi saja atau aku akan memukulmu!" ucap ketua Harimau Putih.
"Aku tidak akan bergerak sebelum kau mengatakannya!" seru Arief dengan tatapan penuh tekad.
Tidak mau membunuh pemuda kecil itu, ketua Harimau Putih menyentil dahinya. Seketika Arief terbang 20 meter hingga membentur batu.
Dahinya berdarah, Arief berjalan ke tempat semula. Tatapannya masih penuh tekad dan akan terus bertanya, "Bagaimana caranya?"
Ketua Harimau Putih memukulnya dengan jari telunjuk. Arief terbang hingga 30 meter dan membentur batu lagi.
Darah segar keluar dari mulut Arief, ia memegang dada dan berjalan kembali ke tempatnya. "Aku tidak akan menyerah!"
Ketua Harimau Putih mulai tidak sabaran, ia mengayunkan lengan dan menajamkan tinjunya. Sayangnya serangan itu dihentikan Aries Hardiman.
"Sudah cukup."
Arief masih berdiri, tetapi kesadarannya hilang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 256 Episodes
Comments
Lina Liana
nano amir???
2022-06-07
0
seneng moco
367
2022-03-08
1
dafit putri
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2022-02-20
1