Oh My Baby
Di sebuah ruangan dengan suasana yang mencekam dengan umpatan dan makian seorang laki laki kepada seorang wanita yang tengah berdiri dengan tubuh yang bergetar menahan rasa takut yang menjalar di seluruh tubuhnya, dan tidak lupa cairan bening yang tidak henti hentinya keluar dari kedua pelupuk matanya.
"Hentikan air mata menjijikkan mu Sialan..!!" Pekik laki-laki itu dengan desisan di akhir kalimatnya dan tidak lupa tatapan matanya yang begitu tajam seolah olah seekor predator yang tengah mengintai mangsanya.
Wanita malang itu semakin tergugu di tempatnya dengan air matanya yang semakin deras membasahi wajah kuyunya.
"Shitt..!!"Umpat laki laki seraya menendang meja di hadapan nya, sehingga makanan yang ada di meja makan tersebut berhamburan di atas meja dan mengotori lantai karena tendangan laki laki itu.
"Maafkan saya Tuan."Cicit wanita itu dengan menundukkan kepalanya tanpa menghentikan langkahnya.
Wanita malang itu sebenarnya tidak mengetahui apa kesalahan yang telah dia perbuat, Sehingga membuat laki laki yang kini berstatus sebagai suaminya begitu murka kepada dirinya.
Melihat Sang Wanita tidak mengindahkan peringatan nya, membuat amarah laki-laki itu semakin menyala.
"Dasar manusia bodoh..!!"Laki-laki itu kembali mengumpat dan menghina tanpa memikirkan perasaan wanita yang berstatus sebagai istrinya.
Wanita itu semakin menundukkan kepalanya saat umpatan dan hinaan laki laki itu lontarkan kepada dirinya.
Wanita malang itu semakin mengigit bibir bawahnya saat perasaan sedih itu semakin menyeruak di dalam hatinya yang terdalam. saat laki laki yang seharusnya menjadi pelindung baginya terlebih lagi akan ada anak di antara mereka, Namun laki laki itu hanya memberikan luka dan penderitaan kepada dirinya.
"SUDAH BERAPA KALI KU KATAKAN HENTIKAN AIR MATA MENJIJIKKAN MU ITU SIALAN..!!"Sentak laki laki sehingga membuat wanita malang itu terjingkrak di tempatnya.
"Mengapa Tuan? Mengapa Tuan begitu membenci Bianca? bukankah disini Bianca lah pihak yang paling di rugikan dalam situasi ini? Lalu, mengapa Tuan memperlakukan Bianca selayaknya Bianca adalah dalang dari semua kemalangan yang menimpa kehidupan kita."Timpal Bianca tanpa menatap Edward yang ada di hadapannya.
"Menjijikkan sekali sandiwara mu Ja'ang..!!"
"Tuan...!"
"Kesalahan mu adalah hadir di dalam kehidupan ku dan menghancurkan semua yang telah ku bangun! Terlebih lagi kau membawa anak sialan itu ke dalam hidupku."Sarkasme Edward.
"Seorang Anak yang belum tentu darah daging ku."Hati ringkih Bianca bagaikan tertusuk ribuan jarum saat mendengar semua perkataan tajam itu.
"Jangan berkata seperti itu Tuan! Meskipun Anak ini hadir dengan cara yang salah. Namun, dia tetap darah daging Anda Tuan." Sahut Bianca penuh dengan penekanan.
Meskipun Bianca wanita yang lemah dan mudah sekali menangis. Namun dia tidak akan biarkan satu orang pun menghina anak yang ada di dalam kandungan nya.
"Tutup mulut mu itu sialan..!!"Sentak Edward dengan membolakan kedua matanya. Nafas laki-laki itu memburu, begitu pun dengan rahangnya yang mengerat seiring dengan amarah yang menguasai laki laki itu.
"Kenapa Tuan? Kenapa kebencian Menutupi mata dan hati Anda! Sehingga Anda tidak melihat kebenaran yang ada di hadapan Anda!"Batin Bianca.
wanita hamil itu terisak dengan lirih sehingga menyayat hati siapa pun orang yang mendengarnya. Terkecuali Seorang Edward O'deon yang kini memiliki hati sekeras batu dan sedingin Es.
"Apa yang kau pikirkan ja'ang?"Tersenyum sarkasme di sudut bibirnya. "Kau pikir, dengan air mata buaya dan sandiwara murahan mu itu, Aku akan merasa iba? Bahkan jika kedua matamu mengeluarkan air mata darah dan bersujud di bawah kaki ku. Aku tidak akan sudi memberikan belas kasihan ku kepada wanita murahan seperti mu!"Tutur Edward dengan penuh penekanan.
Bianca yang mendengarnya seketika mematung menahan rasa nyeri yang kian menghimpit dadanya. Seorang laki-laki yang seharusnya menjadi pelindung baginya, Ternyata hanyalah seorang laki-laki brengsek yang tidak mengakui kesalahan yang telah dia perbuat.
"Tuan..!!"Seru Bianca dengan suara yang tercekat.
"Pergilah dari sini. Sebelum aku melakukan sesuatu yang tidak pernah kau bayangkan di dalam hidupmu..!!"
Bianca menatap Edward dengan dalam dan hanya dirinya dan Tuhanlah yang tahu arti dari tatapan matanya.
"Apa yang kau harapkan Bianca."Guman Bianca dengan tersenyum getir melihat kedua sorot mata Edward yang memancarkan api kemarahan kepada dirinya.
"KENAPA KAU MASIH DIAM MEMATUNG SEPERTI ITU JA'ANG..!! ATAUKAH KAU SEDANG MENANTANG KU..!!"Pekik Edward membuat Bianca tersentak dalam lamunannya.
"Ma-maafkan Saya Tuan."Ucap Bianca dengan terbata bata.
Dengan air mata yang tidak henti hentinya keluar dari pelupuk matanya, Bianca pergi meninggalkan ruangan itu dengan sejuta luka yang Edward torehkan kembali kepada dirinya.
_
_
_
Kedua manik mata madunya menatap sendu ke dalam kamar yang selama ini wanita itu tempati di dalam rumah Edward.
Tidak ada kasur king size ataupun Queen size di dalam kamar itu. Melainkan kasur lantai yang lusuh dan tipis yang begitu tidak layak di pakai. Dinding dan langit-langit kamarnya sudah di tumbuhi lumut dan rayap, Sehingga dindingnya pun tidak dapat menahan derasnya air hujan jika turun.
Sebuah kamar yang layak untuk di sebut gudang, Menjadi tempat dimana wanita hamil itu berteduh dari panasnya sinar matahari dan dinginnya malam.
Tiada tempat untuk wanita itu berkeluh kesah dan menceritakan tentang kepahitan hidup yang dia alami selama ini. Dirinya sebatang kara, Meskipun wanita masih mempunyai seorang Ayah. Namun wanita itu lebih menganggap ayahnya telah tiada, Karena memang selama ini dirinya tidak di anggap keberadaan oleh sang Ayah.
"Auchh..!!"Bianca merintih saat rasa sakit menyerang perutnya. Menghirup dan Menghembuskan nafasnya secara berulang kali, itulah yang Bianca lakukan untuk meredakan rasa nyeri yang tiba tiba saja menyerang perutnya.
Bianca pernah membaca bahwa ibu hamil akan sering mengalami keram di perutnya, di trimester pertama dan terakhir masa kehamilan Nya. Terlebih lagi Jika wanita hamil itu tertekan, merasa sedih, dan terlalu banyak pikiran membuat intensi keram perut di masa kehamilan akan sering terjadi. Dan itulah yang kini dia alami oleh Bianca, tertekan karena perlakuan dan perkataan buruk sang suami, terlebih lagi orang orang di sekitarnya yang memandang Bianca rendah karena hamil di Usia muda.
Pernikahan yang sangat singkat, Namun begitu penuh dengan air mata penderitaan dan kesakitan bagi wanita malang itu.
Umpatan, Makian dan kata kata kasar menjadi makanan sehari-hari bagi Bianca. Entah apa yang mendasari Edward melakukan semua itu kepada dirinya. Bukankah disini Bianca adalah korban-Nya? Namun mengapa Edward memperlakukan Bianca seolah olah Bianca adalah dalang dari hancurnya kehidupan mereka.
pernikahan yang sama sekali tidak di inginkan oleh kedua belah pihak, baik dari laki laki itu maupun wanita. Namun sebuah keadaan yang membuat mereka terikat dalam hubungan yang tidak pernah mereka inginkan dan pikirkan sama sekali.
Sedangkan di ruangan yang berbeda, Namun di waktu yang hampir bersamaan. Edward duduk di atas kursi kebesaran-Nya dengan nafas yang terdengar memburu, bahkan suara nafasnya terdengar begitu nyaring di dalam keheningan ruangan tersebut. Amarah laki laki itu selalu memuncak saat berhadapan dengan wanita yang berstatus sebagai istrinya.
Bianca...?
Wanita Picik Licik dan menjijikkan. Seperti itu lah yang laki laki itu deskripsi kan kepada wanita yang kini berstatus sebagai istrinya.
"Menjijikkan sekali sandiwara mu Ja'ang..!!" Desisnya dengan gigi yang bergemuruh dan kedua manik matanya yang menghunus tajam.
"Kau yang mulai permainan ini, Akan tetapi akan aku pastikan bahwa Akulah yang akan mengakhiri semua ini. Dengan Edward O'deon lah yang menjadi pemenang dalam permainan yang telah kau buta."Edward meremat kertas yang ada di genggaman tangannya, Sehingga kertas itu tidak berbentuk lagi.
"Dan Kau akan kalah dengan permainan yang telah kau mulai. Dan Aku Edward O'deon berjanji bahwa akan memberikan kesakitan dan penderitaan yang tidak kau bayangkan di dalam hidupmu."Sambung Edward dengan menggebu gebu.
Edward selalu mengingat apa yang telah di lakukan Bianca kepadanya. Sehingga membuat mereka terikat dalam sebuah hubungan yang saling menyakiti. Terlebih lagi Edward yang harus kehilangan wanita yang di cintai nya, karena permainan yang telah Bianca lakukan. Sungguh Jika mengingat itu semua Edward rasanya ingin sekali meremukkan dan menghancurkan segala barang barang yang ada di sekitarnya.
"Kau yang telah membuatku terpaksa melakukan semua ini kepadamu Bianca Jackson...."
"Jika saja kau tidak melakukan hal yang menjijikkan itu kepada ku. Mungkin saat ini Kau dan Aku tidak akan ada di posisi yang saling menyakiti seperti ini."Tutur Edward dengan tersenyum pelik saat mengingat semua peristiwa yang tidak terduga yang menimpa kehidupan dirinya.
"Dan Kau, Nona Bianca Ashleya Jackson! kau harus mendapatkan balasan yang setimpal karena telah bermain main dengan Seorang Edward O'deon..!!"
"Bahkan jika air mata mu mengering dan mengeluarkan darah sekalipun, Aku tidak akan pernah sudi memaafkan semua perbuatan menjijikkan mu! Karena perbuatan mu itu, hidup ku hancur dan aku harus terikat dengan sebuah hubungan yang seorang yang tidak aku cintai!"
"Bahkan aku pun tidak yakin bahwa anak yang ada di dalam kandungan mu itu Adalah darah daging ku..!"Cetus Edward dengan penuh arti.
"Aku ingin sekali melihat kau bersimpuh dan bersujud kepada ku. Dan meminta maaf atas apa yang telah kau lakukan kepada ku, Meskipun saat ini kau tidak mengakui perbuatan apa yang telah kau perbuat kepada ku. Namun akan ku pastikan kau lambat laun akan mengakui segalanya." Kata Edward dengan tersenyum penuh arti.
Jangan lupa Like Comment Rate dan Vote
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Asyah
lanjut Thor
2022-10-27
0
Asyah
Awal yang seru dan sedih,
2022-10-27
0
Nana
Lanjut Thor
2022-09-22
1