Chapter 15 – Rasa Bersalah Teman Lama

Di antara deruan angin yang begitu kencang, langit yang tadinya cerah kini berubah menjadi gelap, petir menyambar, menggelegar dan menggetarkan Bumi.

Pada saat itu dua orang pria berdiri, menghadap sosok yang menyebabkan seluruh fenomena mengerikan tersebut.

Sebenarnya mereka berdua mengetahui bahwa mereka bukanlah tandingan bagi Naga tersebut, melawannya sudah berada di luar ranah kemampuan mereka.

Namun mereka berdua masih tetap teguh pada niat awal mereka, Balft dan Laurent akan mencoba cara apapun, demi mengembalikan bencana dadakan ini ke tempat asalnya.

“Apa mau mu?! Sikap mu terlalu aneh!” Balft meninggikan suaranya, dia bertanya karena Naga tersebut hanya diam selama beberapa menit.

Jawaban dari pertanyaan Balft tidak kunjung datang, Naga itu hanya turun dari atas langit, menyebabkan gelombang angin kuat sampai membuat Balft mundur beberapa langkah.

Setelah mendarat, Si Naga menggerakkan kepala besarnya yang terlihat marah ke arah Balft sambil menghembuskan nafas dingin.

Dan Balft meresponnya hanya dengan mengibaskan tangan. “Bicara yang jelas, jangan buat orang berewokan di belakang ku itu menggunakan Sihir Petirnya. Kau tau sendirikan kekuatan seorang mantan Paladin, Dreonicia?”

SSSSHHH....

Naga bernama Dreonicia itu masih saja menghembuskan nafas dingin. Berusaha untuk mengenali siapa pria yang ada dihadapannya, dia memiringkan kepala.

“Kau... Balft?” Suara Dreonicia terdengar sangat berat, dia akhirnya mengingat identitas pria yang membawa Kapak itu.

“Ya, sudah berapa lama sejak kita terakhir kali bertemu? Sepuluh tahun? Dan siapa sangka, ternyata kau berada di sini.” Balft memasukkan kembali Kapaknya, kemudian menyentil hidung besar Dreonicia.

Raut wajah Balft berubah, dia menjadi lebih serius. “Hah... Nicia, kau memang kuat, tapi bisakah kau tidak membuat kehebohan menyebalkan seperti ini? Akibat dari perbuatan mu bisa merambat ke segala arah.”

Dreonicia, dia menurunkan tubuhnya, berbaring layaknya seekor kucing menghadap ke arah Balft. Pada saat yang bersamaan langit mulai cerah kembali, hingga petir berhenti menyambar.

Kejadian tersebut di saksikan oleh semua orang yang berada di Luizis, mereka terlalu bingung sampai membisu dengan tubuh yang gemetaran.

Bagaimana tidak? Naga itu mengamuk begitu saja entah dari mana dan sekarang menjadi tenang seperti hewan peliharaan karena dihampiri oleh dua orang pria, hanya orang gila yang menganggap kalau kejadian ini adalah hal normal.

Tapi di antara ratusan ribu orang, tak ada yang berani untuk mengambil langkah. Mereka tetap diam ditempat, menunggu penyelesaian dan mengharapkan jalan damai.

Sedangkan Laurent, dia berjalan mendekati Balft. “Kau mengenalnya? Dia siapa?”

“Iya, dia adalah teman lamaku bersama Roselly saat masih menjadi Muridnya Zhen. Kemarilah, Naga imut ini tidak akan menggigit mu.”

Memastikan ucapan Balft, Laurent menengok ke arah Dreonicia. “Hmm... Sangat imut.” Lalu ikut duduk bersama mereka. Entah kenapa Laurent merasa biasa saja ketika mengetahui tentang teman lama Balft yang merupakan seekor King Mystical Beast.

Mencoba untuk mencari tau, Balft langsung bertanya. “Baiklah, sekarang apa masalahmu? Mana mungkin kau keluar marah-marah hanya karena kehabisan makanan, jelaskan semuanya.”

Dreonicia diam sebentar sebelum menjawab, dia harus menenangkan diri serta memelankan suara agar suasana pembicaraan tetap terjaga. “Anakku... Diculik.”

“............ Ha?” Setelah jeda lama Balft dan Laurent baru merespon, mereka berdua berusaha keras untuk memahami perasaan Naga tersebut.

“Huh? Apa? Maksudnya?”

“Nyonya Naga, bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Bukankah pertahanan Dungeon seekor King Mystical Beast sama seperti benteng yang tak tertembus? Mustahil rasanya anakmu bisa diculik.” Pertanyaan Laurent terdengar lebih cerdas dari pada Balft.

Dreonicia menghela nafas yang sampai membekukan alis Balft juga Laurent. “Entahlah, seharusnya jika sudah masuk ke dalam ruanganku, tidak ada yang bisa keluar.

Oleh karena itu aku menyediakan kunci yang bisa digunakan untuk ber-teleportasi keluar, tapi hanya aku yang bisa menggunakannya. Seharusnya begitu... Kecuali kalau ada seseorang yang jauh lebih kuat dari kalian berdua.”

“Uh...” Balft mengangkat kedua tangannya, kemudian berbaring di atas tanah. “Aku bukan elang yang bisa melihat segalanya. Lagi pula, kau sedang berhibernasi selama beberapa tahun terakhir kan? Kenapa tidak mematikan kunci yang berdasarkan pada Sihir Naga mu itu?”

Dreonicia menggelengkan kepala. “Mustahil, aku juga tidak bisa membawanya ke sembarang tempat karena aura dari kunci itu berpotensi menyebabkan kerusakan yang masif. Jadi pilihanku satu-satunya adalah menyimpannya pada tempat semula yang harus tetap berada di sana.”

“Hm... Sulit juga rupanya... Laurent, bagaimana menurutmu?”

Laurent memejamkan mata, mencoba untuk memikirkan sesuatu. “Setidaknya kita harus melakukan tindakan, seperti mencari penyelesaiannya.”

Perkataan Laurent membuat Balft mengangguk, kemudian kembali pada posisi duduk. “Baiklah kalau begitu. Nicia, kau kembali saja ke rumahmu, biarkan kami yang mencari anak mu. Kau baru bangun dari hibernasi dan dirimu hanya akan menambah masalah.

Kau tidak perlu khawatir, kami pasti akan kembali dengan membawa hasil. Aku berani menjaminnya dalam waktu dekat.” Balft terlihat sangat serius dengan perkataannya.

Meski kepercayaan dirinya terdengar agak meragukan, tapi tetap patut untuk di pertimbangkan. “Bagaimana, Nyonya Naga?” Laurent tersenyum lebar.

Dreonicia membungkam mulutnya, dia hanya menggunakan Sihir Es, mengubah warna dari rumput di sekitar menjadi warna putih.

“Cara yang elegan tapi aneh, bisakah kau menunjukkan rasa terimakasih mu dengan cara yang normal?”

“Maaf, sudah menjadi kebiasaan kami.”

“Ngomong-ngomong, rumput ini indah sekali, saya juga merasa familiar dengan teksturnya. Anda hebat, Nyonya- Dreonicia.”

“Sudahlah abaikan itu.” Balft membuat garis di tanah, dia menggambarkan runtutan suatu kejadian. “Aku akan langsung menjelaskan rencana kita, ini masih belum pasti dan bisa berubah kapan saja, tapi tolong dengarkan.

Kemungkinan keberhasilan rencana ini masih lima puluh banding lima puluh, aku juga membutuhkan bantuan banyak pihak, jadi paling cepat aku bisa mematok waktu selama satu bulan dan paling lama dua bulan.”

<----<>---->

“Bagaimana?!”

“Apa kalian berhasil mengusir Naga itu?”

“Tolong kami! Kami masih mau hidup!”

“Siapa sebenarnya dua orang itu...?”

Balft dan Laurent kembali menuju Kota setelah Dreonicia mengecilkan ukuran tubuhnya lalu pulang. Sesampainya di sana, mereka berdua langsung dihujani oleh teriakan para warga.

Laurent menepuk pundak Balft, kemudian duduk pada atap kediaman Walikota Luizis. Sedangkan Balft masih berdiri di sana, menunggu sebanyak mungkin orang berkumpul.

Pria berambut biru itu menarik nafas melihat lautan Manusia yang di penuhi oleh rasa takut. Berdasarkan rencananya, tanpa izin dari Walikota, Balft akan berbicara di depan umum.

Berada membelakangi cahaya di sore hari, Balft mempersiapkan diri untuk mulai berbicara.

“Angkat dagu kalian! Kita masih memiliki harapan! Tidak ada kata mati karena selama ini kita sudah tinggal bersamanya tanpa masalah apapun! Yang perlu kita lakukan hanya membantu dia dalam mencari sesuatu! Maka masalah ini akan terselesaikan!” Suara Balft terdengar sangat lantang, menggema hampir di seluruh penjuru Kota.

“Huh?! Untuk apa kami membantunya?”

“Kenapa harus begitu?!”

“Apa maunya?!”

“Ck! Bisakah kalian diam?! Aku belum selesai bicara!!” Balft meninggikan suaranya menggunakan Magi, membungkam mulut orang-orang itu bersama punggung yang di basahi oleh keringat dingin.

“Sekarang dengarkan aku! Naga itu tidak pergi begitu saja! Dia mau agar barang yang dia inginkan kembali dalam kurun waktu dua bulan! Aku belum bisa memberitahu barang apa itu! Tapi jika kita tidak mampu mengembalikannya, dia akan membunuh kita semua!

Oleh karena itu aku berharap kerja sama dari kalian! Sebarkan kabar ini! Terutama kepada pihak-pihak besar! Kita memerlukan bantuan mereka!

Walikota! Kau pastikan penyebaran informasi ini berjalan dengan lancar! Dan kalau bisa undang para Petualang Kuat dari Sraye untuk ikut membantu! Jika ada Paladin, itu lebih baik!” Balft menunjuk ke arah Walikota.

Pak Tua itu hanya memijat janggut, kemudian masuk ke dalam rumah sambil menunjukan gestur bahwa akan segera mengerjakannya di depan para warga yang masih mencerna situasi.

<----<>---->

Orang dewasa gelisah dan ketakutan, sedangkan para anak kecil menangis tanpa bisa berhenti. Suasana pada Kota Luizis berubah drastis hanya karena satu Monster saja.

Sore hari ini terasa begitu suram, Kota yang biasanya ramai kini menjadi sepi layaknya Kota Mati. Dedaunan beterbangan, disinari oleh cahaya jingga yang pahit.

Dari dalam kamar, Viole memandang keluar jendela, melihat ke arah bukit bersama benda bulat yang di bungkus oleh kain kumal.

Viole merasa sangat bersalah, dia merapatkan gigi sambil memegangi kepala. Yang dia pikirkan saat ini adalah cara untuk menyelesaikan masalah Naga misterius itu.

Jika melakukannya secara terang-terangan sudah pasti dirinya akan mendapatkan masalah besar, tapi kalau tidak melakukannya hanya kematian yang menanti.

Dua-duanya adalah pilihan yang salah, mengambil salah satu diantaranya bukanlah tindakan yang harus dilakukan. Berharap pada rencana juga terasa mustahil.

Tangan Viole mengepal, untuk sekarang dia hanya bisa menelan masalah ini sendirian. “Andai waktu itu aku meninggalkan mu, telur aneh. Kau kan, yang sedang dicari oleh Naga itu?

Jika kau bukan mahluk hidup, aku pasti sudah memasukkan mu ke dalam Spatium Bag, lalu membuang mu........ Hah... Maaf, maafkan aku. Aku sendiri yang memulainya, kau tidak seharusnya disalahkan... Maaf.

Ssst... Pasti ada jalan keluarnya, aku harus berusaha-----untuk mencarinya. Ya, kau tunggu saja di sini telur, tunggu aku sampai aku menemukan solusi.

Akan ku selesaikan masalah ini dengan cara yang sebaik mungkin.”

Will Continue In Chapter-16 >>>

–––––––

Kepalaku terbalik, tolong tugas sekolah ku banyak banget

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!