chapter.5 Keberangkatan.

''Huh...'' Yun Ling menghembuskan udara kotor dari mulutnya, dan membuka kedua matanya mengakhiri kultivasi.

Dia turun dari tempat tidur. Merenggangkan otot-otot tubuhnya, yang terasa pegal setelah bercinta dan duduk semalaman berkultivasi.

Yun Ling melihat ke arah wanita dewasa cantik yang masih tidur tanpa sehelai pakaian, hanya memakai selimut di atas tempat tidurnya.

''Akan ku buat kamu tergila-gila dan mati dalam kenikmatan tanpa kamu sadari!" batin Yun Ling, lalu berbalik berjalan menuju kamar mandi.

"Uh... seluruh tubuhku seperti remuk semua! Ah.... semalam begitu liar sekali, membuat ku ingin melakukannya terus-menerus!'' gumam Lang Lin saat baru terbangun.

Dia melihat ke sekeliling kamar namun tidak melihat keberadaan Yun Ling, pria yang menggagahinya tadi malam.

''Dimana dia.. ?'' Lang Lin berdiri, memakai kembali pakaiannya yang berserakan di lantai kamar. Dia berjalan mencari Yun Ling.

Dia menemukan bahwa Yun Ling sedang berada di dalam kamar mandi. Lalu Dia pergi meninggalkan kamar Yun Ling, kembali kediamannya.

Setelah membersihkan diri, dan merasa segar. Yun Ling memakai pakaian berwarna putih merah, dengan motif burung di balut jubah hitam.

Rambutnya di biarkan tergerai, tidak diikat. Dia meletakkan pedang Giok di pinggangnya.

ilustrasi Yun Ling.

'

Tok.. tok...

''Pangeran! kamu diminta datang ke aula istana, oleh yang Mulia Raja" Suara seorang dayang di luar kamar Yun Ling.

Nget... pintu kamar terbuka. Yun Ling melangkah keluar, dayang itu terpana. Hidungnya mimisan, melihat ketampanan dan pesona Yun Ling.

"Hidung mu berdarah!" Yun Ling menunduk dan berbisik di telinga dayang itu. Lalu Dia melangkah, berjalan pergi. meninggalkan dayang dengan wajah yang semerah tomat.

Kemanapun? Yun Ling berjalan. Membuat para wanita di istana kerajaan Yun. Terpana dan akan menatap nya secara diam-diam, atau pun secara terang-terangan.

Yun Ling masuk kedalam aula istana. Di dalam aula, ada pria tua duduk di singgah sana. Dengan para penjabat lainnya, yang duduk di kursi mereka masing-masing.

"Salam kakek Raja!" Yun Ling menyatukan tangannya di atas dada, dan kepala menunduk. Memberi hormat kepada Yun Long kakeknya.

"Kenapa kau terlalu sopan pada ku, bocah? Tidak seperti biasanya." ucap Yun Long dengan senyuman di wajahnya.

Yun Ling hanya menggaruk leher belakang nya yang tidak gatal "Kakek yang begitu baik. kenapa bisa memiliki anak seperti bajing*an Yun shang?" Batin Yun Ling heran.

"Cucu ku Ling'er, kenapa kakek tidak bisa melihat kultivasi mu? Tidak ada aura kultivasi pada mu.'' Yun long memegang pundak Yun Ling.

''Aku hanya menggunakan sebuah teknik untuk menyembunyikan kultivasi ku, kek!" Yun Ling memberikan alasan.

"Jadi, apa tingkat mu sekarang Ling'er?" Tanya Yun Long.

"Itu~ kek... Alam kondensasi spirit!" Ucap Yun Ling sedikit canggung.

"...?...?.." Hening !!! Semua penjabat membelalakkan mata mereka.

"Hahaha~ hebat... hebatnya kamu cucuku !'' Yun long tertawa, memecahkan keheningan. Kemudian di ikuti para penjabat istana, mereka merasa senang.

''Sepertinya, kamu akan dengan mudah menjadi juara di kompetisi jenius muda nanti! Hah... sepertinya, Kakek akan memberikan tahta pada ayahmu itu?" Yun long menghela nafas, seperti berat hati untuk memberikan tahta kepada Yun shang.

Yun Ling hanya tersenyum menanggapi ucapan kakeknya.

Di halaman kediaman Yun shang. Berjajar kereta kuda mewah, dengan prajurit pengawal di sampingnya menunggangi kuda.

Di sana telah menunggu Yun shang bersama Lang Lin. Mereka menunggu kedatangan Yun Ling, yang masih berada di aula istana menemui Raja.

Tidak lama datang Yun Ling yang telah kembali, dari aula istana. Dia menghampiri Yun shang, dan Lang Lin.

"Ayah! Ibu!'' Yun Ling memberi hormat.

Lang Lin menatap Yun Ling dengan tatapan penuh makna. Timbul rasa gatal di area sensitifnya. Dia mengingat betapa gagahnya Yun Ling, memainkan tubuhnya.

''Baiklah, sekarang kita akan berangkat Kekaisaran Xia! naik lah kereta mu, nak?'' ucap Yun shang.

Yun shang naik kereta di ikuti Lang Lin. Sedangkan Yun Ling naik kereta lain, sendirian. Lang Lin, sebelum Naik kereta menyusul Yun shang. Dia menoleh menatap Yun Ling, seperti ingin duduk bersamanya.

Di dalam kereta. Yun Ling mengeluarkan sebuah topeng, dari cincin penyimpanan. Lalu memakai topeng itu, yang hanya menutupi setengah wajahnya. Tidak menutup mulut dan lubang hidungnya.

Kereta berjalan, dengan di tarik oleh kuda. keluar melewati pintu gerbang, istana kerajaan. diikuti para prajurit pengawal.

Di atas jendela istana. Yun long berdiri melihat rombangan kereta, yang meninggalkan istana. ''Hitam...'' Panggil Yun long.

Muncul, sesosok orang berpakaian hitam dari balik bayangan gelap. Dia berlutut dengan satu kaki, menghadap Yun long.

''Setelah kompetensi. Mulai lah pembersihan. Aku tidak ingin kerajaan ini, di pimpin seorang bajingan. Walaupun, Dia adalah anak ku sendiri! Dan jangan biarkan, apa pun terjadi dengan Yun Ling? Lakukan dengan bersih." Yun Long memberikan perintah.

"Baik, yang Mulia." Orang berpakaian hitam itu kemudian menghilang, menjadi bayangan.

"Semoga kedamaian, selalu menyertai kerajaan Yun" Gumam Yun Long, melihat ke atas langit.

Sudah satu hari, rombongan kereta meninggalkan kerajaan Yun. Sampai sekarang, perjalanan masih berjalan lancar tanpa hambatan.

Di malam hari. Mereka akan berhenti dan beristirahat. Para prajurit membangunkan Tenda-tenda. Tenda besar di tempati oleh Yun shang, bersama Lang Lin. Tenda berukuran sedang, di tempati oleh Yun Ling.

Yun Ling keluar dari tenda masih dengan memakai topeng di wajahnya. Dia berjalan mendekati para prajurit yang duduk, di dekat api unggun.

''Pangeran!'' prajurit berdiri, dan membungkuk memberi hormat pada Yun Ling.

''Sudah... tidak perlu hormat seperti itu! kembalilah duduk." Yun Ling duduk di sebuah batang kayu, dekat api unggun bersama para prajurit.

"Berapa lama lagi kita sampai di Kekaisaran Xia?'' ucap Yun Ling. Dia mengeluarkan beberapa guci arak, dari dalam cincin penyimpanannya.

''Dengan kecepatan kita saat ini, mungkin 6 hari lagi kita akan sampai di Kekaisaran Xia, pangeran!'' ucap komandan prajurit.

Saat Yun Ling minum arak bersama para prajurit, Dia melirik ke sebuah cabang pohon yang tidak jauh.

''Em... sepertinya kakek sudah mulai bertindak! sampai memerintahkan pasukan bayangannya.'' Batin Yun Ling. Melihat prajurit bayangan yang mengikuti, dan mengintai mereka.

''Pangeran memang genius! Dia bisa mengetahui keberadaan kita.'' Gumam pemimpin pasukan bayangan, ketika Yun Ling melihat kearahnya.

Setelah puas minum arak. Yun Ling kembali kedalam tendanya, untuk beristirahat. Di dalam tenda. Dengan pendengarannya yang tajam, Yun Ling mendengar suara yang berasal dari tenda Yun shang.

''Emsss... Aku tidak bisa sayang? tubuhku sedang tidak baik!'' ucap Lang Lin, saat jemari Yun shang meremas bokong dan bukit indahnya yang masih tertutup pakaian.

''Kamu terus menolak ku, beberapa hari ini. Tapi tidak kali ini, sekarang kamu harus melayani ku, sayang?''

''Uh... Ohh...'' lenguhan Lang Lin. Ketika tongkat Yun shang, masuk membelah celah yang telah berlendir.

''Em.. tubuh mu, memang yang terbaik sayang.'' Desa*han Yun shang bergoyang mencari kenikmatan.

''Ini.., jauh berbeda rasanya!'' batin Lang Lin.

...***Bersambung***...

Terpopuler

Comments

Dzikir Ari

Dzikir Ari

Mantap seorang Kakek yg Bijak... walau itu Anaknya sendiri

2023-05-20

0

herry bjb

herry bjb

terlalu sering adegan MLnya...jadi monotone ceritanya....judul novelnya gak sesuai dengan isi ceritanya..

2022-12-15

0

Rolan Kelvin

Rolan Kelvin

mantep lanjut thor

2022-02-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!