Lelaki itu memusatkan matanya menatap ke arah wanita yang kini dalam bahaya. Memandang matanya, turun ke hidungnya, pipinya, dan terakhir netranya memandang ke arah bibir ranum merah muda yang saat ini mampu menggetarkan hatinya.
Radit, ya lelaki itu adalah Radit yang baru saja usai bermain-main dengan wanita-wanita seksi, yang membuat suasana hatinya kembali membaik paska mengetahui orang yang mengusik hatinya adalah istri dari kakaknya.
"Wanita macam apa sebetulnya dia? Bagaimana bisa masuk di tempat ini?" sinis Radit. Pandangannya masih saja mengamati wajah cantik yang mampu menyita perhatianya.
Nada melompat dari gendongan lelaki jahat itu, seketika lelaki itu memutar tubuhnya dan mengunci kedua tangan Nada dengan satu telapak tangannya. Nada menatap nanar pada lelaki yang mempunyai tenaga yang begitu kuat yang kini menekan kedua tangannya, sudah di pastikan tangannya memerah karna ulah lelaki itu.
"Lepaskan dia Tuan, aku akan membayarnya," ucap salah satu lelaki dengan lancang memberi penawaran terhadap Nada. Nada tampak mengarahkan pandangan matanya ke arah lelaki tua itu dan menggelengkan kepalanya. Mimpi apa semalam? Kenapa ini bisa terjadi padanya?
"Wah, berapa kau membuka harga Tuan? Berani sekali kau mengacaukan imajinasiku?" sinis lelaki di belakang Nada.
"25 juta," Lelaki tua itu memberikan penawaran. Nada menghela napas panjang, begitu hinakah dirinya? Takdir macam apa yang saat ini dia jalani? Mata Nada berkaca, tak pernah terbayangkan sebelumnya dia harus mengalami hal seperti ini.
"35 juta," sahut lelaki di sudut ruangan, pandangan Nada beralih pada lelaki di sana. Dia menggelengkan kepalanya. Ya Tuhan, apa-apaan ini?
"50 Juta," sahut yang ada di tengah. Nada kembali mengarahkan pandangan pada lelaki yang menawarnya.
"100 juta," sahut yang ada di pinggir. Suara itu membuat Nada semakin diliputi rasa gelisah dan takut.
"250 juta," sahut yang ada di tengah lagi. Nada menggelengkan kepalanya, apa yang harus dia lakukan? Cairan bening menetes membasahi dirinya. Bahkan dia tidak bisa membela dirinya sendiri saat di lecehkan seperti ini.
"500 juta," sahut yang ada di belakang sana.
Nada tampak syok saat lelaki jahat yang sedari tadi mengunci tangannya kini melepas cengkraman tangannya, dia menatap ke arah Nada dan tersenyum sinis.
"Itu adalah harga yang harus di bayar karna kau berani berbuat lancang dengan bertindak tidak sopan di depanku Nona," sinisnya.
"500 juta? Ada lagikah yang mau lebih dari itu?" tanya lelaki itu dengan senyuman jahatnya.
Radit yang masih mengikuti tontonan gratis itu tampak tercengang dengan kelakuan anak pengusaha yang sangat menjengkelkan itu. Entah dorongan dari mana, Radit melangkahkan kakinya keluar dari tempatnya.
"Okey, karna tidak ada yang menawar kembali, gadis cantik ini jatuh ke tangan Tuan Mahesa dengan harga..."
"Satu M, beriakan dia padaku!" ucap suara serak nan tegas yang berasal dari atas sana. Semua mata memandang ke arah lelaki dengan setelah kemeja warna putih, celana hitam.
Mata Nada membelalak kaget melihat lelaki yang memiliki tubuh proposional, dan rahang tegas di atas sana. Lelaki yang pernah terlibat cek-cok dengannya beberapa kali.
"Plok, plok, plok," lelaki jahat itu bertepuk tangan dan mengedarkan pandangan matanya ke arah atas. Menatap lelaki yang terlihat tampan yang kini sedang melipat lengan kemejanya dengan elegan.
"Waw, satu M?" tanya lelaki jahat itu. Radit melangkah menuruni tangga, hentakan sepatu mahalnya terdengar nyaring di telinga.
"Kenapa? Kau meragukanku?" tanyanya sambil tersenyum sinis. Netranya menatap ke arah Nada yang kini juga menatapnya. Semakin maju, semakin dekat dan sampailah Radit di depan Nada.
Entah, sorot mata wanita cantik itu sanggup mengalihkan perhatianya. Nada hanya pasrah, berharap Radit bisa menolongnya dari jeratan manusia jahat di depannya.
"Bagaimana?" tanya Radit lagi.
"Satu M? Okey bawa dia, aku juga tidak minat dengan tubuh recehnya itu," ucap lelaki itu sambil mendorong tubuh Nada kepada Radit. Radit menangkap tubuh Nada yang hampir saja terjatuh, diraihnya pinggang ramping Nada hingga keduanya terlihat beradegan romantis di depan banyak manusia.
Keduanya saling menatap, Nada segera menarik diri dari dekapan Radit. Perasaanya campur aduk. Radit mengeluarkan cek dan menandatanganinya kemudian menyerahkan pada lelaki jahat itu. Entah, bagaimana bisa dia sudi mengeluarkan uang sebanyak itu demi Nada? Kenapa ada dorongan seakan harus melindunginya?
"Okey, Terimakasih Tuan yang terhormat," ucap lelaki jahat itu kemudian melenggang pergi. Kerumunan itu tiba-tiba bubar dengan sendirinya.
Nada menatap ke arah Radit tanpa mampu berkata sepatah katapun. Sedang Radit menatap Nada dengan tajam.
"Apa yang kau cari disini? Tak bisakah kau menghargai dirimu sendiri?" ucapnya kemudian melenggang pergi.
Nada memejamkan matanya, ucapan Radit mengusik hatinya. Pasti Radit berpikir hal yang tidak-tidak tentang dirinya, tak perduli dengan tanggapan Radit. Dia justru mendekat ke arah dimana Amara telah mabuk dan hampir tak sadarkan diri di tempat yang sedikit tak terlihat orang.
"Amara, ayo kita pulang." ucap Nada ucapnya sambil merangkulkan tangan Amara ke pundaknya. Dengan langkah pelan Nada membawa Amara keluar dari bar itu.
🎀🎀🎀🎀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
Nurma sari Sari
Radit balas dendam dengan nada, karena nada memang wanita yg sombong yg menganggap uang bisa menyelesaikan segalanya, akhir Radit membuat nada jatuh sejatuh2nya dihadapannya untuk menghancurkan kesombongan nada.
2023-05-22
0
Lely Su
paling benci aq sm cwek lemah yg hny bisa nangis ga bisa apa" buat bela diri sndri
2022-12-22
0
Evi Janyta
aku sedikit bingung baca alur ceritanya,
2022-11-04
0