BAB 11

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Anaaaa......"teriak Mommy Sania melihat Ana yang hampir diculik dan yang membuatnya syok adalah bayi yang ada digendongan Ana, siapa bayi ini apakah anaknya Ana atau bagaimana. namun itu semua hanya bisa dia pendam dan segera membawa Ana ke rumahnya. Sania sengaja membawa Ana kerumahnya karena menurutnya jika dibawah kerumah sakit mungkin saja penculik itu akan kembali mencari Ana.

Sesampainya dirumah Sania langsung menyuruh sopirnya mengangkat Ana masuk kekamar tamu sedangkan Adel ada dalam ada didalam gendongannya.

tidak lama kemudian datanglah dokter yang menjadi doktee dikeluarganya dan langsung memeriksa keadaan Ana

"Bagaimana dok keadaan Ana" tanya Sania

"dia baik baik saja, tapi sepertinya ada yang membuat dirinya tertekan sehingga menyebabkan stress dan nona ini juga kekurangan gizi, bisa dilihat bahwa nona ini baru saja sudah melahirkan dirinya pasti menyusui namun juga kekurangan gizi" jelas dokter "jadi tolong dijaga gizinya kemudian hibur dia agar tidak terlalu tertekan dengan masalahnya, ini resep tolonh ditebus di apotek" lanjut dokter menyerahkan resep obat dan Sania mendengar semua penjelasan dokter merasa sedih, karena setelah pertemuan mereka berdua beberapa bulan yang lalu dirinya lupa meminta alamat Ana dan Sania sudah mencari kemana mana namun tetap saja tidak menemukan Ana

"nak apa yang kamu lalui selama ini...." kata Sania duduk didekat Ana dan memperhatikan wajah Ana yang sangat mirip dengan sahabatnya

"aku janji akan menjaga anakmu sebaik baiknya" kata Sania dalam hatinya

****

"hiks....hiks....tolong lepaskan aku, tolong......hiks hiks..pergi kamu dari sini...." gumam Ana dalam tidurnya dan membuat Sania yang menjaganya kaget dan berusaha membangunkannya

"Ana sayang bangun nak, ayo bangun" kata Sania mencoba membangunkam Ana

"Aaaaaaaaaaaaa........."teriak Ana sembari terbangun dan memperhatikan sekitarnya dan dia melihat ada orang yang tidak askmng didekatnya

"Mommy......hiks...hiks..hiks..."kata Ana sembari memeluk Sania dengan erat

"Mom tolong Ana, aku kohon bawa aku pergi dari sini, aku tidak mau mereka menemukan Ana mereka orang jahat, mereka semua sekongkol menjebak dan ingin membunuh Ana, Ana mohon..hiks...hiks..cuman mommy satu-satunya harapan Ana" kata Ana menangis sesegukan dipelukan Sania

"nak mommy akan menjaga kamu jadi kamu tidak usah khawatir mommy dan keluarga mommy akan selalu ada untuk kamu" kata Sania mencoba membuat Ana tenang

Ana yang menangis dipelukan Sania seketika mengingat anaknya "mom dimana Adel, anakku mom apa mereka berhasil menculiknya hiks....hiks..." tanya Ana panik "hey sayangnya mommy anakmu aman dia ada dikamar mommy dan ada pelayan yang menjaganya" kata Sania sabar dia tidak bisa melihat keadaan Ana yang seperti ini dan itu membuat dirinya ikut menangis.

Setelah melihat keadaan Ana yang mulai tenang Sania pun perlahan menanyakan apa yang terjadi kepadanya "nak sebenarnya apa yang terjadi"tanyanya dan Ana pun menceritakan semuanya mulai dari dirinya diperkosa dan difinah kemudian saat dirinya mengandung dan mencoba meminta pertanggungjawaban dirinya malah disekap dan dikurung ditengah hutan untung saja dirinya dapat bebas saat anaknya sakit dan Ana juga menceritakan siapa dalang dari semua masalah ini dan semua cerita Ana dari awal membuat Sania geram dan emosi namun dia masih bisa menahan emosinya karena mengingat ucapan dokter

"jadi waktu kita pertama bertemu disitu kamu sudah mengandung" tanya mom Sania

"belum mom ak mengetahuinya saat aku ingin membalaskan dendamku, namun ketika aku mengetahui bahwa aku hamil semua dendam itu langsung hilang karena aku tidak ingin anakku memiliki sifat yang pedendam walaupun dia jadi dari kesalahan namun bagaimanapu dia adalah anakku, yang akan menemaniku kelak dan karena itulah aku juga nekat meminta pertanggung jawaban dari ayah kandungnya namun aku malah disekap ditengah hutan" jelas Ana yang kembali sedih

"dan aku juga tidak menyangka bahwa papa kandungku sendiri tega membuat itu semua kepada diriku dan asal mommy tahu papa menikah dengan selingkuhannya itu mom yang mommy ceritakan waktu itu hiks.." jelas Ana dengan sesegukan

"ya allah tega sekali Didit kepada anaknya, ya sudah sekarang kamu makan mommy suapi kamu dan kamu harus minum obat, pkoknya kamu harus sehat sekarangkan sudah ada mommy, ada deddy dan disini juga ada anak mommy namanya Rendra. walaupun Rendra anaknya dingin seperti es batu diluar namun dia tetap hangan didalam rumah" kata Sania yang hendak menghibur Ana dan itu membuat Ana tersenyum

"terima kasih mom, aku yakin jika saja tadi mommy tidak ada pasti aku akan disekap kembali" kata Ana memluk Sania erat dan itu membuat Sania tersenyum.

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!