...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Rendra segera menuju kekamar mandi untuk mengambil air dibaskom dan membasuh kaki Ana yang sudah terkena tanah
"kamu rendam kaki kamu dulu disini" kata Rendra sambil menyerahkan baskom berisi air hangat dan Ana langsung menerimanya dan merendam kakinya. Saat memasukkan kakinya Ana baru merasakan perih dikakinya tapi dia masih bisa menahannya. Setalah merendam kakinya beberapa menit Ana juga menggosok kakinya agar kotoran yang menempel bisa bersih. Setalah kaki Ana bersih barulah Rendra mengoleskan obat kekaki Ana.
"oh iya dari tadi kita udah ngobrol tapi belum kenalan, perkenalkan nama aku Kenan Narendra David biasa dipanggil Rendra dan kamu bisa melihat aku memakai jas putih ini dan aku bekerja dirumah sakit ini sebagai dokter anak" kata Rendra memperkenalkan diri sembari mengulurkan tangannya
"Aku Alviana sering dipanggil Ana" jawaban Ana singkat sambil membalas tangan Rendra dan menarik tangannya cepat.
Sebenaranya Ana masih takut untuk berhubungan baik kepada orang lain apalagi dengan seorang lelaki asing baginya. namun demi menghargai orang yang menolongnya diapun tidak bisa menolak ajakan perkenalan dari Rendra begitupun dengan Rendra entah mengapa dia sangat ingin berkenalan dengan Ana walaupun melihat penampilan Ana yang urak urakan seperti itu dan juga tidak dia tahu asal usul Ana yang tiba tiba ada di depan mobilnya sembari menggendong bayi. bisa saja Ana seorang wanita bersuami atau dia seorang jandah dan mungkin saja dirinya merasa ibah melihat penampilan Ana, bahkan seringkali orang tua Rendra memperkenalkannya dengan banyak anak temannya yang cantik tapi dia selalu menolak.
Setelah itu Rendra pamit untuk peegi dari ruangan tersebut dan Ana juga akhirnya mengistirahatkan badannya yang terasa letih.
****
Sedangkan dikediaman Didit sedang terjadi ketegangan karena kabar Ana kabur sudah sampai ditelinga mereka dan sekarang mereka sedang berdiskusi mengenai Ana
"pa apa yang harus kita lakukan sekarang, anak itu sudah kabur, bagaiman kalau dia melapor kepolisi bahwa kita menyekapnya" Kata Santi yang sedikit takut
"tidak mungkin, anak itu tidak akan berani untuk melqpor kepolisi apalagi dia tidak memiliki bukti kuat, dan ini semua juga salah kalian bagaimana bisa kalian mempekerjakan seseorang yang tidak berguna itu" kata Didit yang sedikit marah dan yang lainnya hanya bisa diam mendengar perkataan Didit
"pa bagaimana kalau kita mencari Ana pasti dia tidak akan bisa peegi jauh apalagi kata penjaga anaknya pada saat itu sedang sakit pasti sekarang dia sedang berada dirumah sakit atau klinik yang tidak jauh dari tenpat itu" kata Arka yang akhirnya angkat bicara
"baiklah kalau begitu cari dia sampai dapat karena sebelum dia ada ditangan kita kembali kita tidak akan bisa menguasai semua harta ini atau bahkan kita akan kehilangan harta ini dan akan menjadi seorang gelandangan, ingat itu jangan sampai kalian berbuat bodoh kembali" kata Didit
*****
Keeseokan harinya Adel sudah bisa pulang dan membuat Ana kembali bersemangat, dirinya juga sudah berganti pakaian yang diberikan oleh Rendra.
"Nak akhirnya kamu sudah sehat sekarang kita keluar dari rumah sakit ini dan akan mencari tempat yang aman untuk kita bersembunyi" kata Ana kepada Anaknya dan dibalas senyuman dan itu membuat Ana semakin legah karena anaknya sudah sehat
Setelah keluar dari ruangan tersebut Ana tidak sengaja berpapasan dengan Rendra dan mereka berbincang sedikit kemudian Ana segera keluar dari rumah sakit tersebut. sebenarnya Rendra sudah menawarinya untuk diantar tapi Ana menolaknya karena sudah sangat merepotkan dan Rendrapun tidak memaksa.
Anapun keluar dari rumah sakit dan memutuskan untuk berjalan kaki karena tidak memiliki uang sepeserpun, semua hartanya ada dikoa tempatnya tinggal dulu dan seharusnya kos itu masih miliknya karena Ana sudah menyewanya setahun dan seharusnya dia masih memiliki waktu sekitar sebulan. dan untung jarak rumah sakit kekos tidak begitu jauh.
Namun saat berjalan Ana merasa ada yang mengikutinya, tapi ketika berbalik tidak ada seorangpun dibelakangnya dan Anapun mempercepat jalannya. tidak lama kemudian ada sebuah mobil yang singgah didekatnya dan itu membuat Ana segera berlari sejauh mungkin karena dia melihat dimobil tersebut ada Arka dan anak buahnya pasti dia ingin menculik Ana kembali
"apa yang kalian lakukan cepat kejar cewek sialan itu" kata arka membentak dan sopir tersebut kembali menjalankan mobilnya dan langsung menghadap Ana yang sedang berlari dipinggir jalan.
"Aku mohon lepaskan aku hiks....hiks...hiks..." entah mengapa Ana sekarang menangis dirinya sudah tidak sanggup jika harus menjadi tahanan mereka kembali, Ana hanya ingin hidup bebas bersama anaknya.
"emangnya siapa yang menyuruhmu kabur hah" kata Arka dengan senyum licik "tarik dia dan bawah kemobil" lanjutnya lagi kepada anak buahnya
Ana yang ditarik begitu hanya bisa melawan, agar dirinya tidak naik kemobil, namun dia tidak bisa melawan begitu saja karena dia juga sedang menggendong anaknnya. Dirinya hanya bisa menangis
"ya tuhan bantulah aku, siapapun aku mohon bantulah aku lepas dari semua masalah ini"kata Ana lirih didalam hatinya dan tak lama kemudian dia mendengar sebuah sirine yang menandakan ada polisi datang dan membuat mereka melepaskan Ana dan saat mereka melepaskannya Ana merasa pusing dan akhirnya pingsan dengan posisi dia menggendong Anaknya.
flash back on***
seorang wanita paruh baya yang sedang duduk dimobil yang dikendarai sopirnya dari arah rumah sakit melihat Ana yang berjalan seperti ketakutan dan dia melihat mobil hitam yang mengikutinya akhirnya wanita tersebut segera menelpon polisi agar segera ketempat teesebut
flash back off****
Wanita paruh baya tersebut segera berlari karena melihat Ana yang pingsan dan anaknya juga menangis kencang. Namun saat mendekat dia merasa seperti mengenal wanita tersebut dan saat menggeser rambut yang menutupi wajahnya wanita tersebut kaget dan berteriak
"Anaaa....." teriak wanita tersebut
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments