BAB 9

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Akhhh........."teriak Ana yang hampir ditambrak mobil, untung mobil tersebut berhenti diwaktu yang sangat pas.

Ana yang syok hanya terdiam sambil memeluk anaknya dengan erat, Ana sangat ketakutan dan ketika dia melihat seseorang yang keluar dari mobil yang hampir menabraknya Ana langsung meminta tolong

"Mas.....tolong saya, tolong anak saya, tolong bawa saya kerumah sakit saya mohon mas" kata Ana dengan suara yang mau menangis

sedangkan orang tersebut kaget melihat penampilan Ana yang sedang mengendong anaknya. orang tersebut melihat penampilan Ana dari atas sampai bawa, dia melihat kaki Ana yang berdarah karena tidak menggunakan alas kaki, baju yang lusuh dan sesikit robek dibagian ujungnya. dan yang paling mengjerankan Ana berada dipinggir hutan dijam tiga dini hari dan membuat orang tersebut semakin heran.

"kalau begitu ayo mbak saya antar kerumah sakit kebetulan saya juga mau kesana" kata orang tersebut dan segera mengajak Anak masuk kemobilnya dan menuju kerumah sakit

***

Setelah sampai kerumah sakit Ana langsung keluar mobil dan berlari memanggil dokter dan suster untuk menyelamatkan anaknya

"dok..sus..tolong anak saya" teriak Ana

tidak lama kemudian datang seorang suster dan mengambil anak Ana dan Ana segera duduk dan menunggu Anaknya yang sedang diperiksa. Ana tidak sadar bahwa kondisinya juga sangat memprihatinkan. Ana tidak mengingat kesakitan yang dirasakan dia hanya menghawatirkan anaknya. walaupun itu hasil dari pemerkosaan tapi anak tersebut tetap anaknya yang kelak akan melindunginya.

"hiks....hiks....hiks...nak kamu harus selamat bunda sayang sama kamu"kata Ana saat melihat anaknya sedang diperiksa diruangan dan Ana hanya bisa memandangnya dari jendela.

Setelah lama menunggu akhirnya dokter keluar dari dalam ruangan dan menjelaskan kondisi Anaknya

"Anak ibu baik baik saja,anak ibu hanya demam dan badannya sangat panas yang membuat anak ibu kejang kejang dan sedikit saja anak ibu dibiarkan tanpa diberikan pertolontan saya tidak tahu lagi bagaimana kondisinya" kata dokter

"tapi Anak saya sekarang sudah enggak apa apakan dok" kata Ana yang masih khawatir

"tidak apa apa buk kami sudah memberikannya pertolongan dan untuk sementara anak ibu harus dirawat dirumah sakit" kata dokter dan Ana hanya mennganggung untuk mengiyakan

"kalau begitu apakah saya sudah boleh melihat anak saya dok" tanya Ana

"nanti kalau sudah dipindahkan diruangan baru ibu bisa menjenguknya dan kalau begitu saya peemisi dulu bu" kata dokter tersebut.

****

setelah dipindahkan diruangan Ana langsung masuk untuk melihat Anaknya

"nak akhirnya kamu baik baik saja, maafkan bunda yah yang sudah membuat kamu tersiksa bersama bunda, tapi tenang saja mulai sekarang bunda akan jaga kamu agar kita bisa bebas, bunda akan menjauhkan kamu dari orang orang jahat dan bunda harap kamu akan menjadi anak yang sholeha, berbakti kepada orang tua, menjadi orang yang sukes dan selalu berada ditengah orang orang yang baik. Semoga nasib kamu tidak seperti bunda" kata Ana mengajak anaknya berbicara

"nak karena kita sudah bebas dari tempat tersebut bunda akan memberikanmu nama, nama yang cantik secantik anak bunda ini, jadi nama kamu Adelia Putri Kenan" lanjut Ana sambil tersenyum kepada Anaknya. Ana sengaja memberikan nama Kenan dibelakang nama anaknya karena saat menuju rumah sakit tadi dia tidak sengaja melihat nama Kenan dijas putih yang digunakan orang menolongnya dan dia ingin anaknya mengingat nama orang yang menolongnya.

Sedangkan dibalik pintu ruangan tersebut sudah ada seorang laki laki yang berdiri dan mendengar Ana yang sedang berbicara dengan anaknya dan membuanya tersenyum.

tok tok tok

"Permisi apa saya boleh masuk" tanya laki laki tersebut

Ana yang sedang berbicara dengan anaknya langsung berbalik dan melihat orang yang meolongnya tadi dan laki laki tersebut mengenakan jas putih dan Ana menebaknya bahwa dia adalah seorang salah satu dokter tersebut

"boleh silahkan" kata Ana mempersilahkan dan dia langsung duduk disofa yang tersedia dikamar tersebut

"emmm terima kasih tadi karena telah menolong saya dan anak saya, jika saja mas tidak ada muangkin saya tidak bisa lagi berbicara dengan anak saya" kata Ana tersenyum dan bisa membaca dengan jelaa nametag yang bertuliskan Kenan Narendra David karena tadi Ana hanya melihat nama Kenan di nametag tersebut.

"tidak masalah sudah kodrat kita sebagai manusia bisa saling tolong menolong" kata Rendra

"oh yah lebih baik kamu aku obatin dulu aku tadi melihat kakimu terluka karrna todak menggunakan alas kaki" lanjut Rendra lagi

"eh enggak usah nanti aku bersihkan dikamar mandi saja menggunakan air" kata Ana yang tidak enak dengan Rendra

"enggak apa apa ayo sini aku obatin, tapi kamu tunggu disitu aku ambil air dulu" kata Renda dan langsung berdiri mengambil air hangat dibaskom dan membersihkan kaki Ana dengan telaten.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!