...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Enak saja mau kerumah orang tuaku memangnya kamu ini siapa" kata Arka yang geram kepada Ana
"kerja bagus sayang, enak saja dia meminta peetanggung jawaban kamu, kamukan cuman milik aku seorang" kata Salwa sembari memeluk lengan Arka manja dan Arka membalas pelukan tersebut dengan sunyuman.
"sekarang kalian bawah anak sial ini ketempat persembunyian kita dan kurung dia disana agar dia kapok dan tidak akan mengusik kita lagi dan suruh anak buahmu untuk menjaganya agar dia tidak kabur" kata Santi dengan kejam
Setelah itu Salwa dan Arka membawa Ana kerumah tua yang berada ditengah hutan, tempatnya sangat kumuh dan hanya beralaskan tanah, Arka langsung menidurkan Ana di kasur yang terbuat dari bambu tersebut. dan saat mereka berdua hendak berbalik dan pulang Ana yang mulai sadar memanggil mereka berdua
"hei apa yang kalian lakukan kepadaku dan dimana ini" teriak ana kepada Salwa dan Arka
"wow cepat juga kamu sadar, denngar yah Arka tidak akan pernah bertanggung jawab sama kandungan kamu itu dan niat kita ini baik loh, kamu enggak akan jadi gunjingan tetangga karena kehamilan kamu itu, oh yah seharusnya kamu berterima kasih karena kami tidak langsung membunuh anak haram yang ada didalam kandungan kamu itu"kata Salwa teesenyum sinis
dan Ana yang mendengarnya langsung berdiri dan hendak menampar Salwa namun sebelum tangannya sampai diwajah Salwa, Arka malah menamparnya duluan
"Aw... beraninya kalian sama aku, sebenarnya apa salahku kepada kalian hiks...hiks..." kata Ana yang entah kemana keberanian yang selama ini dia kumpulkan untuk melawan keluarga tersebut.
"kamu itu enggak salah, yang salah itu karena hunda sialanmu memberikan semua harta warisannya kepadamu dan oh iya asal kamu tahu sebenarnya kami sudah merencanakan ini dari jauh dan kami berniat mencarimu dan membuangmu ketempat ini dan itu pas sekali dengan kedatanganmu dirumahku jadi kami tiddak perlu repot repot untuk mencarimu" kata Salwa tertawa sinia
"oh iya satu lagi semua yang merencanakan kehancuranmu ini tidak lain yaitu papa kandungmu sendiri" kata Salwa yang semakin tertawa besar dan Ana yang mendengar semua itu langsung syok dan hanya bisa menangis
*****
Setelah kepergian Salwa dan Arka, Ana hanga bisa meratapi nasibnya sendiri. dia harus segera keluar dari tempat tersebut. tapi bagaimana caranya, sekarang otaknya sedang buntu dan tidak bisa berpikir. sekarang yang dia pikirkan adalah mengapa papa kandungnya sendiri tega berbuat kejam kepadanya hanya karena harta warisan. lama lama Ana menangis membuat dirinya capek dan akhirnya tertidur.
*****
tiga bulan kemudian Ana masih berada digubuk tersebut dab kondisinya semakin memprihatinkan, Ana hanya diberikan makan seadanya dan itu tidak cukup untuk dirinya dan bayi yang dikandungnya. perut Ana sekarang sudah semakin membesar karena usia kandungannya sekarangbsudah enam bulan. sebenarnya Ana sudah mencoba segala hal untuk kabur dari tempat tersebut namun selalu gagal dan itulah mengapa dia tetap berada ditempat kumub tersebut. dan pernah juga Ana hendak mengakhiri hidupnya namun dia merasa kasihan terhadap anaknya, anaknya tidak bersalah walaupun dia sangat membenci Arka tapi anak itu tetap anaknya.
"sayang kamu yang sabar yah, pasti nanti bunda bisa bawah kamu keluar dari tempat ini" kata Ana tersenyum sambil mengelus perutnya.
*****
tiga bulan kemudian
Ana yang sedang duduk di tempat tidur digubuk tersebut merasakan kontraksi dan artinya dirinya sudah akana melahirkan, diapun menjerit memanggil penjaga yang menjaganya diluar namun tidak ada yang menyahut, akhirnya Ana melahirkan melahirkan dengan sendirinya tanpa ada yang membantu. Ana hanya bisa menangisi nasibnya dan anaknya mengapa dia tidak pernah diberi kebahagiaan selama hidupnya.
tidak lama setelah dirinya melahirkan penjaga masuk memberikan perlengkapan untuk membersihkan anaknya dan juga ada seoranh bidan yang membantunya. setelah bidan membersihkan bayinya, bidan teesebut langsing memberikan bayi tersebut kepada Ana untuk disusui dan bidan tersebut langsung pergi lagi.
"hai anak bunda yang cantik, selamat datang di dunia ini semoga nasib kamu kelas tidak seburuk nasib bunda yah sayang, semoga tuhan selalu menjaga kamu dan mempertemukan kam dengan orang baik" kata Ana lirih sambil menangis, berpikir apakah nasibnya akan terus seperti ini
Ana merawat anaknya dengan sangat baik dan untungnya asinya keluar dengan sangat baik jadi anaknya cukup mendapatkan nutrisi.
*****
Satu bulan kemudian
malam itu Ana mulai panik karena anaknya yang selalu rewel dan tidak mau menyusu dan badannya juha sangat panas tapi dirinya harus bagaimana Ana sudah memohon kepada penjaga diluar untuk membawa anaknya kerumah sakit tapi penjaga tidak mengizinkan.
tapi Ana tidak langsung menyerah karena ini semua demi keselamatan anaknya. Ana melihat sebuah lilin yang menyala didekatnya dengan modal nekat dan tidak berpikir panjang Ana langsung membakar bagian belakang gubuk tersebut dan berteriak sambil menggendong anaknya
"Tolong...tolong...tolong ...ada kebakaran disini" teriak ana sekencang kencangnya.
penjaga yang mendengar teriakan Ana langsung saja berlari masuk dan membiarkan pintu terbuka lebar-lebar dan Ana langsung saja keluar dari rumah tersebut dan berlari sekencang mungkin agar para penjaga tidak menyadari bahwa dirinya kabur. Untung malam ini sedang bulan purnama jadi tempat tersebut sedikit terang dimalam hari dan memudahkan Ana untuk berlalu.
Ana yang sudah sangat lama berlari akhirnya mendapatkan titik terang dan akhirnya sampai dijalan raya dan ramai. Namun disaat ingin menyebrang saking sangat senangnya Ana tidak melihat mobil dan akhirnya......
"Akhhhhhhh........"teriak Ana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments