Malam itu setelah Arka memperkosa Ana, Arkapun langsung pergi meninggalkan Ana dengan keadaan Ana yang tidak baik baik saja.
Ana dengan kejadian itupun hanya bisa menangis dan meratapi nasibnya yang sangat tidak beruntung
"Ya Tuhan apakah ini takdirku, harus menerima semua penderitaan ini" kata Ana lirih dalam hatinya
Air mata Ana tidak bisa berhenti mengalir, dia hanya bisa memeluk kedua lututnya dan menangis sesegukan dan tubuhnya sudah mulai gemetaran dan mungkin tubuhnya yang lelah membuat dirinya tertidur di gubuk tersebut dalam keadaan yang sangat kacau.
****
Pagi menjelang Ana mulai membuka matanya dan menyadari jika dirinya sedang tidak berada dikamarnya. Ana melihat sekelilingnya dan mengingat semua yang terjadi semalam dan membuat dirinya kembali menangis
"Apa yang harus aku lakukan... hiks....hiks" kata Ana sembari sesegukan menahan sakit hatinya
"Aku harus pulang, iya aku harus pulang dan menjelaskan semuanya kepada papa, pasti papa akan membantuku melapor kekantor polisi atas perbuatan Arka ini" kata Ana yang berusaha untuo bangkit dan memperbaiki pakaiannya yang sedikit robek dan berantakan
dan dengan berjalan sesikit pincang Ana memaksakan dirinya untuk pulang kerumah.
*****
Sesampainya didepan rumah Ana segera masuk dan mendapati papanya sedang duduk diruang tamu bersama dengan ibu dan adik tirinya. tapi setelah semakin masuk bukan hanya mereka bertiga yang duduk disana tetapi ada juga seseorang yang membuat dirinya hancur dalam waktu semalam
"Apa yang kamu lakukan dirumahku... pergi kamu dari sini" teriak Ana kepada Arka yang sedang duduk bersama dengan Salwa
"pa..pa.... apa papa tahu semalam dia...hiks....hiks...hiks... dia... mem...per..ko...saku..." lanjutnya lagi dengan kalimat yang terbata bata karena air matanya kemabali mengalir
"pa aku mohon usir dia...hiks...hiks...hiks..."kata Ana lagi
tapi tanpa Ana duga Didit langsung berdiri dari duduknya dan mendekat kearahnya
Plakk.....
"beraninya kamu memfitnah Arka sedangkan kamu sudah melakukan itu dengan banyak lelaki" kata Didit yang tersulut emosi
"Apa maksud papa.. dia memperkosaku pa, aku mohon laporin dia kepolisi pa... aku mohon" kata Ana lirih sambil menunjuk kearah Arka yang sedang tersenyum licik disana
"enggak apa apa om mungkin Ana sedang mencari aman agar semua kedoknya selama ini tidak ketahuan oleh keluarganya" kata Arka yang memfitnah Ana
"Apa maksud kamu hah... beraninya kamu menuduhku, kedok apa yang aku sembunyikan" kata Ana yang ingin berdiri menghampiri Arka
Plakk...
belum sempat Ana beridiri dirinya sudah kembali mendapatkan tamparan dari papanya
"kenapa papa selalu menampar aku...memangnya apa salah aku sama papa..hiks...hiks"kata Ana yang menangis
"Apa mempertanyakan kesalahan kamu apa.... apa kamu tidak sadar dengan kesalahan kamu selama ini apa hah....." kata Didit yang sudah sangat emosi
"ini yang kamu bilang kerja di kafe hah..... berani beraninya kamu pergi menjual tubuh kamu kepada om om yang seumuran dengan papa" teriaknya lagi sambil melemparkan foto bukti kepada Ana
Ana yang medapat leparan foto yangsung melihatnya, didalam foto tersebut terlihat Ana sedang bermesraan dengan seorang lelaki paruh baya dan bukan dengan satu lelaki saja tetapi banyak lelaki disetiap foto tersebut
"hiks...hiks..hiks... pa aku difitnah sama Arka, semalam dia dan teman temannya menculikku dan memperkosaku pap, apa papa lebih percaya kepada dia daripada anak papa sendiri" kata Ana lirih
"Diam kamu ini bukan masalah siapa yang papa lebih percaya tapi lebih keoada bukti yang menunjukkan bahwa kamu itu memang menjual diri kamu diluaran sana" kata Didit
"mama benar benar kecewa sama kamu Ana, walaupun mama bukan mama kandung kamu tapi mama sangat menyayangimu dan apa yang kamu perbuat ini benar benar sudah diluar batasan dan kamu bisa membuat keluarga kita malu" kata Sinta ikut menimpali dan berpura pura bersedih
"iya, kakak benar benar membuat keluarga kita malu.. pantesan kakak selalu bangun kesiangan dan selalu mengeluh kecapeaan ternyata itu yang membuat pekerjaan kakak"kata Salwa
"mohon maaf sebelumnya om, saya bukannya ikut campur masalah keluarga om, tapi memang kemarin Ana mencoba merayu saya tapi saya tidak ingin merusak nama saya dengan jajan sembarangan. dan semalam waktu sata keluar membeli makanan tanpa sengaja saya melihat Ana bermesraan dengan seorang pria dan saya mengikutinya sampai didepan hotel" kata Arka
"dan dari situ saya mulai menyelidiki tentang Ana, sebelum semuanya terlambat sebaiknya hanya keluarganya saja yang mengetahui sifat buruk dari Ana ini"kata Arka lagi sok bijak
"kamu dengar Arka baik baik dia hanya ingin menutupi aib kamu itu dan kamu memfitnah dia dengan cara kamu yang murahan itu..... saya benar benar menyesal memiliki anak seperti kamu....Sekarang juga kamu kemasi barang barang kamu dan pergi dari rumah ini.. sekarang juga saya bukan papa kamu lagi" kata Didit mengusir Ana dari rumah
"Pa aku mohon jangan usir aku, aku mau tinggal dimana pa...hiks....hiks..hiks" kata Ana yang hanya bisa menangis meratapi nasibnya
"jangan sekal kali kamu memanggio saya dengan sebutan papa karena saya bukan papa kamu lagi, saya tidak peenah mempunyai anak yang menjijikkan seperti kamu" kata Didit dan langsng berlalu begitu saja dari tempat tersebut
*****
dengan jalan yang masih sedikit pincang Anapun berlalu kekamarnya untuo mengemasi barang barangnya untuk dia bawa pergi sedangkan Sinta, Salwa dan Arja saling melempar senyum kemenangan.
Anapun membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaiannya, setelah selesei diapun menyeret kopernya untuk keluar dari rumah. Namun saat melintasi kamar Salwa, Ana mendengar seseorang tertawa dan Ana pun sayup sayup mendengar namanya disebut
"Bener benar ide yang cemerlang nak, kamu berhasil mengusir anak itu dari sini" kata Sinta dengan tawanya
"iya dong ma dengan uang semuanya bisa dilakukan" kata Salwa
"jadi kamu yang membuat taruhan itu bersama dengan Arka" tanya Sinta yang penasaran
"iya dong ma, siapa juga yang mau sama cewek yang gendut dan dekil itu hahahahaha" kata Salwa sambil tertawa puas
sedangkan Ana yang mendengar itu semua hanya bisa menangis dam pergi keluar dari rumah itu
"Suatu saat nanti aku akan membalas kalian semua" kata Anabl berjanji dalam hatinya
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Santi Rizal
tragisnya hidup alviana
2023-08-16
0
Marlina Taufik
semoga lh alviana sukses nanti y membuat arka menyesall
2023-06-20
0