Setelah perdebatan tadi dengan papanya Ana memutuskan untuk segera kekampus karena takut akan terlambat masuk kelas
******
Sesampainya dikampus Ana disambut oleh sahabatnya
"Ana tumben kamu terlambat biasanya kamu duluan datang daripada aku" teriak Andin dengan suara cemprengnya membuat Ana menutup telinganya sambil menggelengkan kepala melihat sahabatnya itu
"Enggak apa apa kok aku hanya terlambat bangun tadi" kata Ana sambil menunduk karena takut bekas tamparan itu dilihat oleh sahabatnya
"ngapain kamu nunduk aku ada didepan mata kamu bukan dibawah kamu"kata Andin yang mulai curiga terhadap Ana
"enggak apa apa kok, ayo kita masuk kelas nanti telat" kata Ana sembari jalan duluan tapi tangannya ditahan oleh andin dan membuat ana langsung berhenti
"coba aku lihat muka kamu" kata Andin langsung mengangkat wajah Ana dan benar saja kecurigaannya, wajah Ana sedikit merah dan membengkak dan Andin tahu jelas bahwa itu adalah bekas tamparan
"Kamu ditampar lagi sama papa kamu" kata Andin dengan sedikit teriak karena melihat muka sahabatnya yang bengkak
"iya biasalah masalah keluarga" kata Ana dengan entengnya
"kamu itu enteng banget ngomongnya masalah keluarga, walaupun masalah keluarga kan bisa dibicarakan dengan baik kenapa harus main kasar, pasti ini ulah nenek lampir dengan anaknya kan" kata Andin sambil mengomel dengan suara cemprengnya dan itu membuat Ana sedikit terhibur
"sudahlah enggak masalah, mereka mau fitnah aku enggak masalah yang penting mereka yang dapat dosanya bukan aku" kata Ana sambil nyengir
"iya iya teman aku yang satu ini emang Sabar, tapi kalau terlalu sabar juga entar diinjak sama orang ingat itu" kata Andin
Andin yang sudah bersahabat dengan Vanya sedari mereka SMA sudah sangat faham bahwa papaAna selalu membanding bandingkan dirinya dengan adiknya bukan hanya itu tapi juga papanya Ana tidak pernah adil kepada kedua anaknya. Andin juga tahu bahwa Ana selalu melawan ketika dia sedang berdebat dengan papanya tapi papanya yang selalu berpihak kepada Salwa membuatnya gelap mata dan selalu menyalahkan Ana dan dengan teganya bermaik tangan kepada putrinya
"Ayo kita masuk kelas entar telat kita juga yang dihukum" kata Ana dan mereka berduapun akhirnya masuk kelas
****
Sesampainya dikelas Ana dan Andin langsung duduk dan berbincang bincang dan tidak lama kemudian terlihat beberapa cowok masuk kekelas itu juga dan langsung menuju kebangku Ana dan Andin
"hai cantik lagi ngapain" kata Arka yang pagi pagi sudah ngegombal
"Ngapain kamu kesini kayak enggak ada kerjaan banget sih" kata Andin yang marah kepada Arka karena selalu mendekati temannya padahal Ana selalu menolak ajakan Arka yang selalu mengajaknya untuk pacaran
"eh kok kamu yang marah sih, jangan jangan kamu suka sama aku jadi kamu marah kalau aku deketin Ana" kata Arka dan membuat semua orang tertawa
"enak aja ngapain juga aku suka sama palyboy cap kampung kayak kamu" kata Andin yang marah mendengar kata Arka
"Sayang nanti sore kita pergi jalan yuk" kata arka mengajak Ana keluar dan menghiraukan Andin yang sudah mengomel dari tadi
" maaf Ka aku nanti sore kerja soalnya aku shif malam" kata Ana yang selalu menolak ajakan Arka secara halus
"oke baiklah kalau begitu kapan kapan aja kita pergi jalannya" kata Arka dan segera keluar bersama teman temannya
Arka memang seorang playboy yang selalu gonta ganti pasangan dan dia sudah terkenal diseluruh kampus dengan sifatnya itu. dan dia juga mendekati Ana karena sudah taruhan dengan teman temannya. Ana memang termasuk cewek yang cantik dan juga sangat susah didekati.
Namun walaupun Arka medekati Ana karena taruhan tapi dia juga sedikit sakit hati dengan penolakannya Ana dan membuat dirinya malu didepan teman temannya.
"Baiklah kamu selalu menolak aku, kalau begitu jangan salahkan aku jika aku berbuat nekat" kata Arka dalam hati setelah berada diluar kelas Ana dan Andin
******
Setelah kelas Ana dan andin selesei merekapun keluar dari kelas sqmbil beebincang bincang dan Andin mengajak Ana untuk jalan jalan
" Ana kita ke mall yuk, udah lama nih enggak jalan jalan" kata Andin
" yah kan kamu dengar sendiri tadi aku bgomong sama arka kalau aku ada shif malam ditempat kerjaku jadi aku enggak bisa" kata Ana yang tidak enak menolak ajakan Andin
"wah aku kira kamu tadi bohong sama Arka, tapi tenang aja aku akan minta izinin kamu sama sepupu aku, apa kamu lupa kalau kafe itu milik sepupu tersayangku" kata Andin sambil tersenyum
" enggak bisa gitu dong Din masa aku izin cuman untuk pergi jalan jalan, enggak enak sama yang lainnya" kata Ana karena merasa tidak enak dengan karyawqn yang lain terutama kepada sepupunya Andin yang sudah baik hati memberikan pekerjaan kepada Ana, walaupun tidak pernah bertemu secara langsung tetapi, suatu saat Ana akan berterima kasih secara langsung kepada sepupunya Andin yang dia tahu hanya namanya yaitu Rendra.
"ya udah deh kalau begitu aku pulang duluan yah" kata Andin yang pura pura merajuk kepada Ana
"hahahhaha... yaudah besok aja deh kita peeginya, soalnya besok aku juga libur kok jadi tenang aja" kata Ana yang membujuk Andin yang pura pura merajuk
"oke janji yah pokonya besok kita pergi jalan jalan sepuasnya" kata Andin yang langsung kembali bersemangat
"iya iya janji" kata Ana
"kalau begitu aku duluan yah udah dijemput sama sopir" kata Andin sambil melambaikan tangannya dan Ana hanya tersenyum melihat sahabatnya tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments