Titik Terang

Pagi hari Luna terbangun, dilihatnya pesan dari Andra.

Luna begitu terkejut saat melihat cuplikan video saat Mereka tengah berhubungan intim. Bahkan di sana tertera tanggal saat Luna pergi ke Kota X.

Luna segera menghubungi Andra.

"Apa yang Kamu lakukan?"

"Aku hanya berbagi kebahagiaan Babby." Andra menjawab dengan santainya.

"Kebahagiaan kata mu? Kalau Kamu ingin Aku bahagia, tinggalkan Aku. Jangan pernah menghubungi Ku kembali."

"Tapi kebahagiaan ku adalah bersama mu. Bersama gadis cantik, pintar dan erotis."

"Tutup mulut mu."

"Berani Kamu mengatur ku?" Andra membentak Luna.

Luna terdiam dan meneteskan air matanya, "Aku tidak tahu apa salah ku pada mu. Kenapa Kamu melakukan ini kepada ku?"

"Ayolah Babby, Aku tidak menyakiti mu. Aku hanya memberikan mu kesenangan. Apa itu salah?"

Luna masih saja menangis, "Percuma Kamu menangis seperti itu. Aku bahkan benci air mata. Aku tidak mungkin mengasihani mu."

Andra mengakhiri panggilannya dan Luna semakin menangis.

Di tempat lain, Nathar tengah menyelidiki latar belakang Luna. Nathar mencari universitas tempat Luna menimba ilmu. Beruntung Luna adalah mahasiswa dengan lulusan terbaik, sehingga Nathar tidak kesulitan mencari identitasnya.

Nathar mencari satu persatu orang yang tengah berfoto bersama Luna pada saat Mereka wisuda.

"Ternyata Nona Luna memiliki banyak sahabat. Mahasiswa pintar dan dikagumi banyak orang. Menarik."

Nathar terus mencari latar belakang Luna saat sedang berkuliah.

Tiba-tiba pintu terbuka, Nathan tiba di balik pintu. Sontak saja Natahar terkejut, dia menutup layar laptop miliknya.

"Aku hanya mengingatkan jadwal Kita sore ini. Kita ada meeting dengan beberapa investor."

"Iya, siap." Nathar menganggukkan kepalanya.

"Kenapa? Sepertinya Kamu sedang menyembunyikan sesuatu?" Nathan menghampiri Nathar.

"Tidak. Tidak ada apa-apa."

"Aku sangat mengenal mu Nathar."

"Aku tahu." Nathar tersenyum, dia menghampiri Nathan dan memeluknya, "Kamu memang saudara terbaikku."

"Lepaskan, apa yang Kamu lakukan?"

"Memeluk Kakak ku."

"Menjijikkan. Lepaskan Aku." Nathan melepaskan pelukan Nathar dan meninggalkan Nathar sendirian.

Nathar menarik nafas panjang, "Syukurlah. Aku akan menyelamatkan mu dari perempuan seperti Luna."

Nathar kembali duduk dan membuka layar laptop.

"Aku harus merahasiakan semuanya dari Mommy, Daddy ataupun Kak Cla sebelum kebenarannya Aku temukan. Akan sangat berbahaya jika Mereka tahu Aku mencari tahu tentang Nona Luna."

Luna tengah duduk di ruangannya, dia memikirkan pesan yang dikirim Andra.

"Jadi dia mengambil video itu? Dasar laki-laki br*ngsek. Aku tidak akan terjebak lagi dan lagi."

Luna meremas kertas yang ada di tangannya. Tuan Jordan yang menyadari itu segera menghampiri Luna, "Luna? Apa yang Kamu lakukan."

"Ayah? Ah maaf Ayah, Aku tidak sengaja melakukannya."

"Ya ampun Luna, itu adalah berkas untuk meeting Kita sore ini bersama Tuan Nathan. Buatkan salinannya sekarang juga."

"I...Iya, baik Ayah. Maafkan Aku." Luna menundukkan kepalanya.

Jordan pergi meninggalkan Luna sendirian.

Luna menarik nafas panjang, "Bahkan Kamu membuat ku sial hanya karena Kamu muncul di fikiran ku."

Nathar merasa puas saat mendapatkan beberapa informasi mengenai Luna, "Andra? Jadi itu pria yang Aku temui waktu itu. Seorang playboy yang dikenal dengan berganti-ganti pasangan, dan anak dari pendiri perusahaan V yang kini sudah lenyap di telan bumi."

Nathar tersenyum dan mencetak gambar Luna bersama Andra. "Aku akan memperlihatkannya kepada Flo. Mungkin Flo akan ingat pria yang bersama Luna waktu itu."

Waktu menunjukkan hampir waktunya untuk meeting. Nathar memasukkan foto itu di antara berkas meeting tersebut kemudian bergegas menuju ruangan.

Saat ke luar ruangan, Nathar melihat Nathan yang menghampirinya.

"Sudah selesai semuanya?"

"Sudah, Aku sudah mencetak semua bahan untuk meeting Kita hari ini." Nathar tersenyum dan memperlihatkan berkas yang ada di tangannya.

...----------------...

Dimasukkan ke berkas meeting?

Ya ampun...

Semoga tidak ada salah paham lagi dan lagi 🥺🥺

Selamat menikmati karya ku, semoga Kalian tetap dukung karya kuuuu 🥰🥰

👍🏻 Like

📝 Komentar

❤ Favorite