Siapa Pria Itu?

Pagi hari tiba, hubungan Nathan dan Nathar belum membaik.

Nathar duduk untuk menunggu sarapan, Nathan duduk di samping Nathar.

"Sepertinya ada yang aneh." Kendra duduk di tempatnya.

"Tidak." Nathar memalingkan wajahnya.

"Kalian sudah dewasa, tidak seharusnya seperti ini." Kendra meraih bakwan yang ada di atas meja dan memakannya.

"Itu karena Nathar lebih dulu."

"Apa? Kenapa Aku?"

"Lalu?"

"Sudah sudah, tidak baik bertengkar di meja makan, ayo makan." Amanda menghampiri tiga pria yang dicintainya.

Nathar kembali menuju kamarnya setelah selesai sarapan, begitupun Nathan.

Kendra merasa bingung dengan tingkah Mereka, "Kamu merasa ada sesuatu?"

"Iya, tapi biarkan Mereka menyelesaikan masalahnya sendiri. Aku yakin Mereka mempunyai caranya sendiri."

Kendra duduk di samping Amanda, "Mereka sudah tumbuh dewasa dan Kamu masih selalu memahami Mereka."

"Mereka berada di dalam perut ku selama sembilan bulan, tidak ada yg kebih dekat dengan Mereka dari pada Aku. Kalau Aku tidak memahami Mereka, lalu siapa yang akan memahaminya?"

Kendra tersenyum dan memeluk Amanda. "Beruntung sekali Mereka memiliki Ibu seperti mu."

"Dan memiliki Ayah seperti mu."

Malam hari Flo tengah berjalan bersama temannya. Mereka pergi ke sebuah Mall untuk perawatan rutin. Mereka mempunyai salon kecantikan langganan Mereka.

"Rasanya menyenangkan saat menghirup udara di akhir pekan."

"Memangnya apa bedanya?"

"Yee dasar jomblo, makanya punya pacar dong biar tau bedanya apa." Sahabat Flo yang diketahui bernama Shenna itu tengah asik memainkan ponselnya.

"Baiklah baiklah bestie ku yang tidak jomblo."

Setelah satu jam melakukan perawatan kini Mereka menuju tempat makan.

"Ritual itu membuat ku lapar."

"Kalau saja tidak malu, Aku akan menghabiskan semua hidangan di sana." Shenna yang memiliki tubuh yang cukup besar bahkan bisa dibilang jauh dari kata sexy itu duduk di salah satu kursi dan memesan beberapa makanan.

Tak berapa lama kemudian seorang pria bertubuh sempurna menghampiri Mereka berdua.

"Sayang..." Shenna memeluk pria bernama Davin tersebut.

"Aku kira Kalian masih melakukan perawatan." Davin membalas pelukan Shenna.

"Kami baru saja selesai. Ayo makan, Kamu mau pesan apa?"

"No, Aku sudah makan. Kamu saja ya."

Flo yang merasa terabaikan memilih untuk pergi jalan-jalan.

"Shenn, Aku pergi ke sana dulu ya. Kalian nikmati saja kencan Kalian." Flo tertawa.

Mereka bertiga adalah sahabat sejak Mereka berada di universitas yang sama.

"Makanya cari pacar, supaya Kita bisa double date." Davin mencibir Flo.

Flo membelalakkan matanya "What? Lihat saja ya, Aku akan segera mendapat pacar yang lebih setia dari pada Kalian."

"Memang ada yang lebih setia dari Kita? Kita sudah tujuh tahun pacaran." Shenna tertawa.

"Hmm pasti ada. Lihat saja nanti."

Mereka bertiga tertawa bersama.

"Tapi Flo, kalau Kalian masih ingin bersama, Aku bisa menunggu Shenna di tempat lain. Hubungi Aku kalau Kalian sudah selesai."

"No. Ini akhir pekan, kalau Aku menghalangi Kalian maka butuh waktu satu minggu untuk Kalian bertemu kembali."

Flo dan Shenna memang bekerja di tempat yang sama, di perusahaan yang dipimpin oleh Nathan dan Nathar. Sedangkan Davin bekerja sebagai wakil direktur di perusahaan milik keluarganya.

"Tenang saja, Aku dan Flo akan bertemu lagi besok. Iya kan?"

"Tentu." Flo menganggukkan kepalanya. "Aku titip Shenna ya." Flo menepuk pundak Davin.

"Enak saja, Shenna milik ku. Mana ada menitipkan sesuatu kepada pemiliknya." Davin menggenggam tangan Shenna.

"Ya ampun, baiklah baiklah. Tidak ada yang bisa mengalahkan kebucinan Kalian."

Flo pergi melihat beberapa barang di dalam mall tersebut. Namun matanya tertuju kepada seseorang yang menarik perhatiannya.

"Nona Luna? Itu... Itu kan Nona Luna? Tapi siapa pria itu?"

Flo sedikit mendekat, Luna tampak tertawa dan menggenggam tangan pria tersebut.

"Itu bukan Tuan Nathan. Apa mungkin dia..."

Flo segera meraih ponselnya dan menghubungi Nathar. Flo meminta Nathar menemuinya segera.

...----------------...

Pasti pada nunggu yaa? Maaf yaa Aku terlalu sibuk dengan dunia ku 🥺

Please jangan komen "Lupa alur", Kalian bisa baca ulang dari awal. Dari "Istri Ceo" juga boleh banget 😁