Pertemuan

Perjalanan bisnis pun dimulai. Nathar pergi seorang diri. Nathar menolak saat Nadhira menawarkan diri untuk menemaninya.

"No... Ini hanya acara kecil, lebih baik Kamu tinggal di sini bersama Tuan Nathan."

"Baik Tuan." Nadhira keluar dari ruangan Nathar.

Nathan menghampiri Nathar "Jadi pergi sendiri?"

"Iya"

Nathan menepuk pundak Nathar "Good luck. Tapi kalau Kamu ingin Aku pergi dengan mu, Aku akan pergi"

"Tidak usah."

"Bener?"

Nathan tertawa "Aku serius, Kamu cukup di sini saja. Awasi perusahaan dengan baik. Aku akan rehat sejenak."

Nathar pergi saat sore hari. Dia berniat bermalam di sebuah hotel sehingga besok pagi dia bekerja dengan keadaan sangat fresh.

Nathar memesan sebuah president suite melalui aplikasi onlen.

"Selamat datang Tuan Nathar. Selamat bersenang-senang" Nathar berbicara kepada dirinya sendiri.

Perjalanan cukup panjang. Nathar tiba saat jam makan malam.

"Lapar sekali. Lebih baik Aku makan saja dulu"

Nathar segera pergi menuju tempat makan yang disediakan oleh pihak hotel.

Nathar memilih beberapa makanan dan duduk di salah satu kursi yang ada di sana.

Saat sedang menikmati hidangan, mata Nathar tertuju kepada sesuatu yang begitu mencolok.

Seorang perempuan memakai short pant dan baju kaos yang over size serta rambut yang dicepol dan tidak ketinggalan, kaca mata.

"Si kaca mata? Sedang apa di sini?"

Perempuan bernama Floella atau biasa dipanggil Flo itu tampak sedang mencari tempat duduk. Matanya kini menangkap sosok Nathar yang sedang memandangnya.

Flo tersenyum dan menghampirinya. Nathar yang menyadari itu segera mengalihkan pandangannya.

"Tuan Nathar?"

Nathar menatap orang yang memanggilnya "Bagaimana Anda tau kalau Saya Nathar?"

"Wah sepertinya tebakan Saya benar. Saya memperhatikan Anda saat meeting waktu itu." Flo tersenyum ramah.

Namun Nathar tampak bingung "Memperhatikan Saya?"

"Emm maaf... Maksud Saya, Saya mencoba memperhatikan Anda dan Tuan Nathan. Saya ingin mengenal Anda. Eh maksud Saya bisa membedakan Anda dengan Tuan Nathan."

"Oh..." Nathar hanya menganggukkan kepalanya.

Flo tersenyum sopan sambil sesekali membetulkan kaca mata di wajahnya.

"Maaf Tuan, apa Saya boleh duduk di sini? Ini jam makan malam, jadi seluruh tempat sudah terisi, dan Saya hanya mengenal Anda."

"Mengenal Saya?"

"Bu-bukan begitu Tuan, maksud Saya..."

"Kamu menginap di hotel ini?"

"Iya Tuan."

"Kenapa?"

"Kenapa? Sa-saya tidak tahu. Tapi teman Saya merekomendasikan tempat ini."

"Duduklah." Nathar hendak berdiri.

"Lalu Tuan mau kemana?"

"Kenapa?"

"Tidak. Jika itu membuat Anda tidak nyaman, Saya akan mencoba bergabung dengan yang lainnya." Flo masih menundukkan kepalanya.

"Aku sudah selesai." Nathar meninggalkan Flo sendirian.

"Terima kasih Tuan" Flo melambaikan tangannya.

Nathar terus saja berjalan dan mengabaikan Flo.

Flo tampak makan dengan lahap, Nathar menatap Flo sekilas kemudian dia menggelengkan kepalanya "Kenapa Aku harus bertemu dengannya di tempat ini? Seharusnya Aku tidak memilih tempat ini."

Pagi hari, Nathar bergegas menuju sebuah mall sesuai dengan jadwal launching hari ini.

"Selamat pagi Tuan Nathar."

Nathar sudah tidak asing dengan suara itu, Nathar melihat pusat suara kemudian menganggukkan kepalanya.

"Anda sudah mau berangkat?"

"Ya."

"Saya juga" Flo tersenyum ramah.

"Baiklah Nona..."

"Floella. Anda bisa memanggil Saya Flo."

"Baiklah Nona Floella, sampai jumpa di lokasi." Nathar menuju mobil yang baru saja tiba di hadapannya.

"Baik Tuan. Sampai jumpa" Flo melambaikan tangannya.

Di dalam mobil, Nathar menggelengkan kepalanya. "Apa satu minggu ini Aku akan terus-terusan bertemu dengan gadis kaca mata itu?" Nathar masih tetap fokus dengan kemudinya.

Di tempat lain, Luna menghampiri Nathan untuk membicarakan beberapa hal.

"Maaf Tuan Nathan Saya lancang datang kemari."

"Tidak apa-apa Nona Luna. Saya senang Anda kemari."

"A-apa?" Pipi Luna seketika memerah.

"Iya, Saya senang Anda kemari. Itu artinya ada hal penting yang akan Anda sampaikan bukan?"

"Be-benar Tuan" Luna pun memberikan berkas yang ditujukkan oleh Tuan Jordan kepada Nathan, "Ini Tuan"

Nathan mengambil berkas tersebut dan memeriksanya, "Jadi Kamu putri Tuan Jordan?"

"Benar Tuan"

"Sepertinya Kita seumuran, jangan panggil Aku Tuan saat Kita tidak ada siapapun" Nathan menatap Luna.

Luna menundukkan kepalanya kemudian mengangguk "Baik Tuan. Maksud Saya..."

"Aku... Kamu..."

Luna menganggukkan kepalanya "Iya, Nathan."

"Bagus, terdengar lebih akrab."

Luna tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Sebelumnya Aku berhadapan dengan orang-orang yang berumur tidak jauh dari Ayah ku. Jadi agak aneh kalau Kita berbicara seperti ini."

"Justru akan semakin aneh kalau Kita berbicara formal seperti itu."

Luna menganggukkan kepalanya, "Benar..."

"Jadi apa Kamu mau makan siang bersama?"

"A-apa?"

"Bukankah hal yang wajar jika Kita makan bersama. Kita berteman bukan?"

"I-iya... Kita berteman" Luna menganggukkan kepalanya.

"Bagus, Aku tunggu siang ini."

Luna menganggukkan kepalanya kemudian pamit.

Nathan tersenyum mengingat Luna yang tampak begitu malu-malu. Pipinya yang memerah dan matanya yang berbinar.

Di mall, Nathar duduk di sebuah ruangan khusus. Acara baru saja dimulai. Tampak Flo memasuki ruangan.

"Maaf Saya terlambat, jalanan cukup macet. Padahal Saya berangkat tepat disaat Tuan Nathar berangkat."

Nathar membelalakkan matanya, "Saya? Saya sampai sejak setengah jam yang lalu."

"Benarkah? Padahal Kita tadi bertemu di lobby hotel kan ya?"

Nathar menggelengkan kepalanya kemudian mengabaikannya. Namun Flo tampak tidak masalah, dia kembali berbaur bersama teman-temannya.

Acara pertama berjalan lancar, acara berikutnya adalah acara makan bersama.

Flo datang bersama teman-temannya. Nathar mengabaikannya namun Flo tetap saja tersenyum ramah.

"Dimana Kamu menginap? Bukankah Aku sudah bilang kalau Kita menginap di hotel M?" salah satu teman Flo tampak mengintrogasi Flo.

"What? Hotel M? Aku kira hotel N. Aku di hotel N."

Nathar membelalakkan matanya, batinnya bergumam "Jadi dia nyasar di sana? Ya Tuhan kenapa harus di sana, di hotel yang sama dengan tempat ku menginap?"

...----------------...

Gimana nih, Kalian tim Luthan apa Flothar? 😄😄

Selamat menikmatiii, semoga Kalian tetap dukung karya kuuuu 🥰🥰

👍🏻 Like

📝 Komentar

❤ Favorite

dan Vote yaa 😁😁

Terima kasiiih 🥰🥰

Terpopuler

Comments

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

aku suka Flo tp aku jg suka Nathan yg pecicilan 😂

2022-03-17

0

Tri Sulistyowati

Tri Sulistyowati

aku sih dukung semuanya

2022-02-27

2

Lisa Z

Lisa Z

halo kak Caca,aku udah baca beberapa part. nanti lanjut Lg yaaa.

2022-02-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!