Khayra Gadis Pilihan

Khayra Gadis Pilihan

Episode1 Semua berubah

Setelah ayahnya dimakamkan semua keluarga pulang kerumah, khayra berada paling belakang diantara yang lainya.

"Siapkan makan malam, sekarang semua tugas dirumah ini kamu yang kerjakan teriak ibu tirinya."

"Yuk Darmi kemana ma?"

"Si tua itu ku pecat, apa kamu keberatan dengan nada membentak."

Ada rasa perih di hati ayra mengingat yuk Darmi sudah bekerja dikeluarkannya lebih dari 10 tahun.

*****

Sepulangnya dari kantor mobil Devano melaju ke kediaman orang tuanya, tadi papa menelfon untuk makan malam dirumah dan Vano mengiyakan permintaan papa nya.

"Anak mama sudah datang?"

Devano langsung berhambur ke pelukan mama nya.

"Apa mama merindukanku?"

"Ya pasti donk anak mama satu-satu nya mana mungkin mama gak kangen."

Makan malam diselingi dengan obrolan ringan

"Oh ya Van, usiamu sudah 33 tahun kapan kamu kasih papa dan mama menantu ucap papa Reno."

"Bener kata papa, mama juga pengen cepet punya cucu biar rumah ini jadi rame!"

"Nanti ma kalau sudah ketemu jodohnya, sahut Vano sambil mengangkat gelas air putih.

"Liburan gih jangan sibuk cari duit trs, sahut mama."

****

Ayra mulai menata masakannya dimeja makan kemudian ia kembali ke kamar untuk membersihkan diri dan bersiap-siap berangkat kuliah.

Dari tangga ayra melihat mama dan kakak tirinya sedang sarapan pagi.

"Ma Ayra berangkat dulu sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan mama tirinya tapi gak ada sahutan dari mamanya, kemudian ayra segera meninggalkan rumah dengan motornya.

Kaka tiri ayra adalah seorang model majalah dari dulu papa masih ada kakak

nya gak pernah menyukai ayra, ayra juga gak mempermasalahkan hal itu.

****

Devano terus memikirkan perkataan orang tuanya, mau nikah sama siapa pacar aja gak punya batinya.

Waktu kuliah dulu Devano pernah memiliki pacar, hubungan mereka bertahan 2 tahun.

Alexa meninggalnya tanpa kabar padahal waktu itu hubungan mereka baik- baik saja, Vano masih berharap Alexa kembali dan melanjutkan hubungan mereka.

"Van metting akan segera dimulai ucap Han sekretaris Vano."

"Siapkan berkasnya, kita akan segera ke ruang metting."

Saat jam makan siang tiba Vano dan Han memutuskan untuk makan diluar, disebuah restoran gak jauh dari kantornya.

Mereka memasuki restoran itu mata Han berkeliling melihat meja mana yang kosong, mata menangkap sosok yang gak asing.

Ya Rima adalah adiknya bersama seorang cewek cantik dan seorang laki-laki, ayra dan Roby. Mata Han terus mengamati perempuan disamping adiknya, "apa dia temen kuliah Rima?"

Melihat Han terus menatap meja didipojok sana Vano mengikuti arah mata Han, Vano mengenal Rima timbul pikiran liciknya

"Han bukankah itu adikmu Rima?"

"Iya Van itu Rima."

"Cari tahu siapa gadis disebelahnya."

Han pun kaget dengan permintaan bosnya tapi menyanggupi, ada apa ini batin Han.

***

pagi sekali Vano sudah tiba di kantor dan disambut sekretaris Han, "bos berkas yang anda minta sudah saya siapkan dimeja.

Vano pun mengangguk,,

"Pagi CEO?"

sapa karyawan yang berpapasan denganya.

Vano mendirikan perusahanya sendiri, bukan berarti gak mau mengurus perusahanya papa nya. Dia dikenal pebisnis muda yang berbakat perusahanya salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, dan proses merambah ke Asia.

Khayra Atmaja sedang menempuh kuliah hukum disalah satu universitas negeri di ibukota, merupakan mahasiswa berprestasi dengan segudang penghargaan.

Kuliah dengan beasiswa yang diperoleh karena prestasi nya, tinggal di perumahan daerah x bersama ibu dan kakak tirinya.

"Cukup menarik batin Vano."

Setelah tiga tahun kepergian Alexa belum ada nama lain yang menggantikannya dihati Vano, hari-hari Vano disibukkan dengan bekerja.

Bulan depan pesta ulang tahun papa Reno dirumah keluarga Vano, mama minta Vano membawa calon istri.

Atau mama akan menjodohkan Vano sama anak rekan bisnis papa Reno, Vano sangat mengenalnya.

Nessa gadis yang selalu cari perhatian didepan Vano, dengan pakaian kurang bahan dan selalu datang ke kantor bikin Vano sakit mata melihatnya .

"Van ada apa memanggilku?"

"Han aku minta gadis yang ada di restoran kemaren menemaniku saat acara ulang tahun papa."

"Maksudmu temenya Rima?" Dia sudah punya pacar atau belum aja aku gak tau, bagaimana meminta dia buat nemenin kamu Van."

"Itu urusanmu Han, aku sudah memberimu gaji besar dan ini juga bagian dari pekerjaan mu."

Sekretaris Han menarik nafas nya dalam2, "Akan segera ku sampaikan berita baiknya," sambil berlalu pergi.

Brakk pintu ditutupnya sedikit keras.

****

Han dan Devano bersahabat dari SMP, saat itu Han dan Rima kehilangan kedua orang tuanya dalam kecelakaan.

Han duduk dikelas 2 dan Rima masih usia 7 tahun, Han bertekat untuk merawat adiknya hingga dewasa.

Papa Vano yang menanggung biaya pendidikan Han dan Rima, orang tua Vano sudah menganggap sebagai anak sendiri.

Mereka juga menempatkan asisten rumah tangga, dan mencukupi semua kebutuhan Han dan Rima.

Semua itu dilakukan karena Han menolak tinggal dirumh Vano, gak ingin terlalu banyak merepotkan.

Pukul 19:00 Rima masih setia menunggu kakaknya, tak berapa lama terdengar suara mobil memasuki garasi.

"Kak Han, aku mau ngomong sesuatu" ucapnya.

"Kebetulan kakak juga ada yang mau diomongin sama kamu."

"kak boleh gak aku magang dikantor kak Vano?"

dapat tugas dari kampus nie"

"Berapa orang yang mau magang?" tanya Han dengan sedikit cuek.

"Cuman bertiga kak, aku, ayra sama angel."

"Ayra yang kemaren makan direstoran sama kamu?"

"Dia sahabatku kak, udah kaya saudara malahan."

Pucuk dicinta ulam pun tiba, tanpa harus repot-repot mangsa sudah datang batinya.

****

Hari ini Ayra pulang agak malem dikarenakan harus bekerja sepulang dari kuliah, untuk kebutuhan sehari-hari.

Ibu tirinya gak mau ngasih uang sedikitpun ke ayra, dan harta papa nya juga ibu tirinya yang pegang.

Saat memasuki rumah alangkah terkejutnya ayra, mendapati rumah berantakan kayak kapal pecah.

Sudah bisa dipastikan ini ulah ibu dan kakak tirinya, sudah menjadi kebiasan mereka memperlakukan ayra sesuka hatinya.

Hingga pukul 01:00 dini hari selesai membereskan rumah, setelah membersihkan diri ayra merebahkan tubuhnya.

Gak butuh waktu lama ayra langsung terlelap, gak lupa memasang alarm jam 4 pagi.

Terlalu nyenyak hingga alarm berbunyi gak bangun, mama dibawah mulai uring-uringan.

Dia melangkahkan kakinya menuju kamar ayra, "Dor dor dor bangun dasar males"

"Dor dor ayra bangunn"

Ceklek pintu dibuka dari dalam, "ada apa ma?"

"Kamu gak lihat ini sudah jam berapa, Amel mau berangkat kerja belum ada sarapan."

Saat melihat jam didinding alangkah terkejutnya ayra, segera berlari ke dapur dan meninggalkan ibunya yang terus mengomel.

Ayra memasak menu yang paling mudah dan cepet, nasi goreng telur mata sapi.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!