Keesokan harinya, seperti biasa Felli berangkat ke kampusnya dengan membawa motornya, ia tidak ingin membawa mobil karena menurutnya membawa motor jauh lebih santai dan tenang.
30 menit kemudian, motor Felli sudah terparkir cantik dihalaman kampus.
"Pagi guys" sapa Felli saat sampai dikelas.
"Pagi" jawab mereka.
"Eh pulang sekolah ini temenin gue kekantor suami gue ya?" Pinta Flora.
"Boleh aja Ra, dengan senang hati" jawab Echa tersenyum penuh arti.
"Elah Lo mah kau ngapelin tuan Asisten" sahut Felli.
"Hehehe" jawab Echa menyengir kuda.
"Duh gimana ya Ra, gue ada acara hari ini" jawab Gisel tak enak.
"Acara apa? Tumben?" Tanya Flora.
"Aunty Sarah baru balik dari Malaysia siang ini, jadi kami mengadakan makan siang bersama di mansion utama (rumah nenek dan kakek Gisel), dan seluruh keluarga besar harus hadir disana" jelas Gisel.
"Oh gapapa kok, lain kali Lo bisa ikut" ucap Flora.
*************************
Sesuai perjanjian tadi, sepulang kuliah mereka pergi ke kantor Vernatha.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, mereka sampai digedung yang menjulang tinggi dengan tulisan besar Vernatha' grup'.
"Sayang..." Ucap Rey saat melihat Flora telah sampai di lobby.
"Mas..." sahut Flora dan berjalan menuju suaminya.
"By..." Panggil Echa pada Rehan yang ada dibelakang Rey.
"Sayang kamu ikut juga" jawab Rehan lalu menghampiri Echa.
"Nah gue jadi obat nyamuk kalau gini" keluh Felli.
Rey menggandeng tangan Flora menuju ruangannya.
"Eh Ra Lo mau kemana?" Teriak Felli.
"Bentar Fell" sahut Flora juga berteriak.
"Mau ngapain sih mereka?" Tanya Felli pada Echa dan Rehan, seketika otaknya langsung blank.
"OMG Felli, masa Lo gak tau sih? Mereka itu mau buat adik untuk Marcel hihihi" ucap Echa cekikikan.
"Haiss terus gue sendiri disini?" Tanya Felli.
"Fell, mumpung kami ada waktu, jadi kami pamit bentar ya, Lo tunggu disini, atau ngobrol tuh sama mereka" ucap Echa menunjuk beberapa karyawan.
"Ayo by!" ajak Echa membawa Rehan pergi.
"Echaaaa sialannn" pekik Felli geram karena ditinggal sendiri.
"Kalau tau gini mending gue gak usah ikut," gerutu Felli dan berlalu menuju toilet.
Setelah menyelesaikan urusannya ditoilet, Felli keluar dan masuk lift karena kebetulan ia memakai toilet lantai dua tadi.
Ting...
Pintu lift terbuka dan Felli segera masuk bersamaan dengan seorang pria tampan yang juga masuk bersama Felli.
Deg.
Jantung mereka berdegup kencang seakan mau keluar dari tempatnya. Mata mereka saling bertemu membuat keduanya gugup.
"Tu-tuan..." Ucap Felli membuyarkan lamunan mereka.
"Ngapain Lo disini?" Ketus Tristan.
"Tadi gue ngikutin Flora, eh pas sampai disini malah ditinggal" kesal Felli mengingat ia ditinggal oleh kedua sahabatnya.
Tristan hanya diam tak mengindahkan ucapan Felli. Karena setiap ia bertemu dengan gadis ini. Jantungnya berdetak hebat, ia juga tak tahu sejak kapan getaran ini mulai ada.
"Tuan kita sering banget ketemu ya, jangan jangan kita jodoh" celutuk Felli tersenyum.
Pletak.
Tristan menyentil jidat Felli, membuat si empunya mengaduh kesakitan.
"Aw.. sakit tuan!" Kesal Felli.
"Makanya kalau ngomong jangan ngawur!" Ucap Tristan.
"Lah kan gue emang ngomong bener. Kata orang kalau sering ketemu itu berarti jodoh" jelas Felli.
"Itu tidak berlaku untukku" ucap Tristan dingin.
Ting...
Pintu lift terbuka, mereka langsung keluar.
"Tuan, apa tuan lahir di kutub Utara?" Tanya Felli saat telah diluar.
"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Tanya Tristan.
"Karena tuan dingin banget ngalahin es, Felli bisa beku kalau lama lama kalau deket tuan" jawab Felli.
"Kau selalu membuatku pusing" geram Tristan dan berlalu pergi meninggalkan Felli. Karena tak ingin terus senam jantung bila berlama lama disana.
"Tuan kenapa sih?" Gumam Felli bingung sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments