Bertemu lagi

Saat jam pulang kuliah, Felli memutuskan untuk tidak ikut bersama sahabatnya karena ia membawa mobil sendiri.

"Gue duluan ya" pamit Felli pada sahabatnya.

"Iye hati hati" jawab Gisel yang diangguki Felli.

Felli mengendarai mobilnya menuju rumahnya, karena ia sudah ada janji dengan bibinya.

Saat ditengah jalan mobilnya mogok, dan membuat Felli keluar untuk memeriksa mobilnya.

"Duhh gimana ini, gue gak tau caranya" ucap Felli frustrasi.

"Masa gue harus naik taksi, terus mobil gue gimana?" Gerutu Felli dibawah teriknya matahari.

Felli kembali melihat lihat keadaan mobilnya, tapi nihil ia pun tak bisa memperbaikinya.

"Duh kalau gini bisa mati kepanasan gue" Felli tak henti-hentinya mengomel sampai tak sadar ada sebuah mobil berhenti tepat didepannya.

"Ehem.." deheman seorang pria membuka kaca mobilnya.

"Lho tuan, ngapain berhenti disini?" Tanya Felli.

"Lo sendiri ngapain disini?" Tanya Tristan balik.

"Mobil gue mogok tuan, gimana ini" ucap Felli menggaruk tengkuknya.

"Masuk!" Suruh Tristan.

"Masuk ke mobil tuan maksudnya?" Tanya Felli.

"Astaga nih bocah lama lama bikin gue gila" batin Tristan menjerit.

"Iya cepetan!" Ucap Tristan menaikkan oktafnya.

"Tapi mobil gue?" Tanya Felli.

"Udah itu biar jadi urusan gue, sekarang Lo masuk cepat!" Perintah Tristan membuat Felli langsung melangkah masuk dikursi belakang.

"Kenapa dibelakang?" Tanya Tristan.

"Ya terus gue harus didepan gitu?" Ucap Felli.

"Pindah kedepan!" Perintah Tristan membuat Felli memberenggut kesal dan pindah kedepan.

"Tuan bisa gak sih kalau ngomong gak usah ngegas, apalagi sama cewek secantik gue" omel Felli yang tak dihiraukan Tristan.

"Dimana rumahmu?" Tanya Tristan.

"Jalan melati no 018" jawab Felli.

"Tuan bisa pinjam ponsel?" Ucap Felli memberanikan diri.

"Buat?" Tanya Tristan menautkan alisnya.

"Buat nelpon bibi saya tuan, bentar aja kok," jawab Felli memohon.

"Kau itu menyusahkan sekali!" Ucap Tristan yang masih fokus menyetir.

"Tuan jangan pelit pelit lho, nanti kuburannya sempit. Lagian gue cuma pinjam bentaran doang kok gak akan ngabisin pulsa elah" ucap Felli yang membuat Tristan rasanya ingin sekali menyumpal mulutnya.

"Kenapa dia cerewet sekali, lama lama Kuping gue budeg denger suaranya" batin Tristan.

"Ini" jawab Tristan memberikan hapenya.

"Terimakasih" ucap Felli lalu mulai menelpon bibinya.

Drrrttt, drrrttt, drrrttt

"Hallo bi" ucap Felli.

"Hallo, ini siapa ya?" Tanya bi Ina diseberang sana.

"Ini Felli bi" jawab Felli.

"Oh Felli ngapain kamu nelpon bibi, dan pake ponsel siapa? Kenapa bibi telpon gak diangkat? Terus kamu dimana sekarang?" Tanya bi Ina beruntun membuat Felli menelan salivanya susah payah.

"Bi satu satu dong nanyanya!" Protes Felli.

"Felli pake nomer teman Felli bi, hape Felli habis batre dan Felli lagi dijalan pulang sekarang, bibi tunggu aja bentar lagi Felli pulang kok" lanjut Felli membuat bi Ina ber-oh ria.

"Yasudah Felli tutup ya bi" ucap Felli dan menutup sambungan teleponnya.

"Ini tuan" ucap Felli menyerahkan ponsel Tristan.

*************************

Sekitar 25 menit mereka sampai dikediaman Felli.

"Tuan terimakasih ya" ucap Felli setelah turun dari mobil bersama Tristan.

"Hmm" jawab Tristan singkat.

"Mobil Lo nanti dianter sama asisten gue nanti malem" lanjut Tristan.

"Iya, sekali lagi terimakasih" ucap Felli tulus.

"Nak, kamu sudah pulang" sahut Oma keluar dari rumahnya bersama bi Ina.

"Oma...." ucap Felli mencium tangan Oma dan bibinya.

"Siapa dia?" Tanya bi Ina menatap Tristan.

"Dia..." Ucap Felli bingung menjelaskan.

"Saya Tristan bi, teman Felli" ucap Tristan tersenyum dan mengulurkan tangannya.

"Oh Tristan ya namanya, makasih ya udah nganterin Felli pulang" Jawab bi Ina menyambut uluran tangan Tristan.

"Mobil kamu mana?" Tanya Oma.

"Mobil Felli mogok Oma jadi diperbaiki dulu, ntar malam diantar kok kesini" jawab Felli.

"Oh..." Jawab Oma ber-oh ria.

"Yasudah kalau gitu Tristan pamit semuanya" pamit Tristan yang diangguki mereka.

"Hati hati nak" teriak Oma yang dibalas senyuman simpul dari Tristan.

Episodes
1 Fellicia
2 Mulai Penasaran
3 Bertemu lagi
4 Memikirkannya
5 Kantor Vernatha
6 Mengingat Masa Lalu
7 Tidak bisa tidur
8 Hampir Tertabrak
9 Persiapan anniversary
10 Anniversary
11 Rasa penasaran
12 Mertua dan menantu
13 Sahabat lama
14 Flora pingsan
15 Berita bahagia
16 Es batu
17 Calon adik
18 Cemburu?
19 Pekerjaan baru
20 Pelayan pribadi?
21 Fall in love
22 Perhatian Tristan
23 Khawatir
24 Terbakar api cemburu
25 Panggil aku Tristan
26 Ngidamnya Flora
27 Kontrol
28 Menagih janji
29 Menjadi pelayan pribadi
30 Tidak ada hubungan
31 Kedatangan Carissa
32 Jangan bilang Lo masih care
33 Flashback
34 Menjalankan rencana
35 Diusir
36 Masih punya kemanusiaan
37 Kedatangan Moon
38 Perusak suasana
39 Kangen cake
40 Sebuah surat
41 Flashback
42 Flashback II
43 Flashback III
44 Fakta yang menyakitkan
45 Ucapan pedas Carissa
46 Bertemu papa
47 Menjenguk mama
48 Kecewa
49 Pelukan seorang ibu
50 Bingung dengan perasaan
51 Kehilangan
52 Sebuah rencana
53 Kembali ke Indonesia
54 Undangan
55 Sakit hati
56 Hari yang menyakitkan
57 Pernikahannya dibatalkan
58 Kecelakaan
59 Rasa bersalah
60 Perasaan yang sama
61 Hukuman untuk Carissa
62 Will you marry me?
63 Ya, aku mau
64 SAH
65 Resepsi
66 Grup wacana
67 MP
68 Manjanya Felli
69 TF junior
70 Rencana honeymoon
71 Jepang
72 Jalan jalan
73 Suami siaga
74 Pulang honeymoon
75 Persalinan Flora
76 Mutiara Intan Vernatha
77 Masuk angin?
78 Calon orangtua
79 Bakso oh bakso
80 Kakak ipar gak ada akhlak
81 Bodyguard
82 Datang ke kampus
83 Kedatangan Darwin dan Dahlia
84 Aku Kangen Mama
85 Wedding day C2
86 Ngidam
87 Mangga Muda
88 Posesifnya Tristan
89 Cimol
90 Ngambek
91 Kedatangan Curut
92 Baikan
93 Marah lagi
94 Hari bahagia Echa & Rehan
95 Sakit
96 Mode manja
97 Ngeyel
98 Cemburu?
99 Kedatangan Papa
100 Kamu marah?
101 Tanda Tanda
102 Baby Erick
103 Cewek bukan permainan
104 TAMAT
105 Episode 1 S2
106 Episode 2 S2
107 Pengumuman
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Fellicia
2
Mulai Penasaran
3
Bertemu lagi
4
Memikirkannya
5
Kantor Vernatha
6
Mengingat Masa Lalu
7
Tidak bisa tidur
8
Hampir Tertabrak
9
Persiapan anniversary
10
Anniversary
11
Rasa penasaran
12
Mertua dan menantu
13
Sahabat lama
14
Flora pingsan
15
Berita bahagia
16
Es batu
17
Calon adik
18
Cemburu?
19
Pekerjaan baru
20
Pelayan pribadi?
21
Fall in love
22
Perhatian Tristan
23
Khawatir
24
Terbakar api cemburu
25
Panggil aku Tristan
26
Ngidamnya Flora
27
Kontrol
28
Menagih janji
29
Menjadi pelayan pribadi
30
Tidak ada hubungan
31
Kedatangan Carissa
32
Jangan bilang Lo masih care
33
Flashback
34
Menjalankan rencana
35
Diusir
36
Masih punya kemanusiaan
37
Kedatangan Moon
38
Perusak suasana
39
Kangen cake
40
Sebuah surat
41
Flashback
42
Flashback II
43
Flashback III
44
Fakta yang menyakitkan
45
Ucapan pedas Carissa
46
Bertemu papa
47
Menjenguk mama
48
Kecewa
49
Pelukan seorang ibu
50
Bingung dengan perasaan
51
Kehilangan
52
Sebuah rencana
53
Kembali ke Indonesia
54
Undangan
55
Sakit hati
56
Hari yang menyakitkan
57
Pernikahannya dibatalkan
58
Kecelakaan
59
Rasa bersalah
60
Perasaan yang sama
61
Hukuman untuk Carissa
62
Will you marry me?
63
Ya, aku mau
64
SAH
65
Resepsi
66
Grup wacana
67
MP
68
Manjanya Felli
69
TF junior
70
Rencana honeymoon
71
Jepang
72
Jalan jalan
73
Suami siaga
74
Pulang honeymoon
75
Persalinan Flora
76
Mutiara Intan Vernatha
77
Masuk angin?
78
Calon orangtua
79
Bakso oh bakso
80
Kakak ipar gak ada akhlak
81
Bodyguard
82
Datang ke kampus
83
Kedatangan Darwin dan Dahlia
84
Aku Kangen Mama
85
Wedding day C2
86
Ngidam
87
Mangga Muda
88
Posesifnya Tristan
89
Cimol
90
Ngambek
91
Kedatangan Curut
92
Baikan
93
Marah lagi
94
Hari bahagia Echa & Rehan
95
Sakit
96
Mode manja
97
Ngeyel
98
Cemburu?
99
Kedatangan Papa
100
Kamu marah?
101
Tanda Tanda
102
Baby Erick
103
Cewek bukan permainan
104
TAMAT
105
Episode 1 S2
106
Episode 2 S2
107
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!