Pangeran Tampan Pengubah Hidupku
"Felli..." Panggil seorang wanita paruh baya memasuki kamar seorang gadis yang masih asyik menonton Drakor kesukaannya.
Ceklek.
"Fell, makan dulu ayo, Oma udah nungguin tuh dibawah" ajak bi Ina.
"Bentar bi lagi asyik nih" jawab Felli yang tak menghiraukan bi Ina.
"Kamu itu kalau diajak makan selalu saja begini" omel bi Ina.
Fellicia Revalina Putri adalah seorang gadis cantik yang hidup dan tumbuh tanpa bimbingan kedua orangtua. Sedari lahir Felli dirawat dan dibesarkan oleh sang Oma dan Bi Ina. Felli tak tau kemankah perginya orangtuanya, karena baik Oma maupun bi Ina tidak pernah menceritakan tentang kedua orangtuanya.
"Ada saatnya kamu mengetahui semuanya, tapi nanti ada waktunya"
Itulah jawaban Oma dan Bi Ina setiap kali Felli menanyakan keberadaan kedua orangtuanya. Sejujurnya Felli sangat penasaran akan hal ini, tapi ia tak bisa berbuat apa apa, ia hanya bisa menunggu sampai Oma dan Bi Ina mau menceritakan semuanya.
"Iya Bi iyaaa" jawab Felli beranjak dengan malas.
Felli, bi Ina dan Oma tinggal disebuah rumah yang bisa dibilang mewah. Itu adalah rumah Omanya, semua fasilitas tersedia disana.
Merekapun turun menuju meja makan dan sudah ada Oma yang menunggu kedatangan mereka.
"Fell, besok temenin bibi kepasar ya" ajak bi Ina saat sudah duduk dimeja makan.
"Ya bi kalau Felli gak sibuk" jawab Felli sambil mengunyah makanannya.
"Kamu itu gak kuliah, gak libur selalu saja sibuk, ck..." Decak sang Oma melihat kelakuan cucu kesayangannya.
"Biasa Oma anak jaman sekarang" sahut bi Ina.
"Oma, bibi, Felli habis ini keluar bentar ya" ijin Felli.
"Kemana?" Tanya Oma.
"Ke cafe biasa Oma bentar aja kok gak lama" ucap Felli memohon.
"Baiklah, tapi jangan pulang malem malem ya," peringat sang Oma.
"Iya Oma" jawab Felli.
*************************
Felli mengendarai mobilnya menuju cafe tempat biasa mereka nongkrong. Felli sangat bosan dirumah, ia mengajak Gisel untuk bertemu.
Sekitar 20 menit Felli sampai di cafe itu. Ia segera masuk dan mencari keberadaan Gisel. Tapi yang ditunggu sepertinya belum datang.
"Mana tuh anak?" Gerutu Felli lalu duduk dimeja dan memesan minuman. Sambil memainkan ponselnya untuk menghilangkan bosan.
Cukup lama Felli menunggu Gisel, tapi yang ditunggu tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Sudah sejam Felli menghabiskan waktu hanya untuk menunggu sahabatnya itu.
"Mana sih lama banget, gak mungkin macet kan" kesal Felli dan menekan nomor telepon Gisel tapi tak mendapat jawaban.
"Astaga lama-lama gue lumutan disini" gerutu Felli dan beranjak pergi menuju toilet.
Setelah menyelesaikan urusannya ditoilet, Felli kembali kemeja makan, namun Gisel tak kunjung datang, membuatnya sangat kesal dan pergi meninggalkan cafe karena jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Ia sudah hafal kebiasaan Gisel yang selalu terlambat bila diajak ketemuan.
Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, karena tak mau terjebak macet dan ujung-ujungnya membuatnya terlambat pulang kerumah.
Ciiitttttt.
Hampir saja mobil Felli mencium mobil didepannya kalau ia tak langsung menginjak rem.
"Huhhhh hampir saja" ucap Felli mengelus dadanya.
Pemilik mobil itu keluar dan menuju mobil Felli. Membuat Felli juga keluar dan melihat pria yang ada didepannya.
Betapa terkejutnya ia melihat seorang yang dikenalinya.
"Lho tuan kan kakak ipar Flora" ucap Felli melihat pria didepannya ini.
"Ya, dan Lo sahabat Flora bukan?" Tebak pria itu.
"Iya" jawab Felli singkat.
"Ngapain bawa mobil kebut-kebutan gitu?" Tanyanya pada Felli.
"Maaf tuan, habisnya tadi gue lagi kesel" jawab Felli cemberut mengingat Gisel yang tak menempati janjinya.
"Gak usah pake kebut-kebutan gitu juga bisa kan, kalau kamu nabrak orang lain gimana? Kan bisa panjang urusannya. Dan juga itu juga berbahaya untuk Lo" ucap Tristan panjang lebar.
"Iya tuan, tadi kan gue udah bilang maaf," ucap Felli, Tristan benar benar menambah emosinya.
"Kenapa dia sangat mirip sama Carissa?" Batin Tristan menatap Felli lekat.
"Tuan..." Ucap Felli melambaikan tangan didepan wajah Tristan.
"Kenapa?" Tanya Tristan tersadar dari lamunannya.
"Tuan kenapa ngeliatin gue gitu? Ada yang salah di wajah gue?" Tanya Felli memegang pipinya.
"Gak ada" jawab Tristan.
"Terus kenapa tuan liatnya gitu?" Tanya Felli.
"Wajah Lo ngingetin gue sama seseorang, dan Lo mirip banget sama dia" jawab Tristan tanpa sadar ucapannya.
"Hellow tuan wajah gue bukan pasaran ya, jadi gak usah sama samain wajah gue sama orang lain, kecuali...." Ucap Felli menggantung.
"Kecuali apa?" Tanya Tristan.
"Kecuali sama jenny blackpink, nah kalau sama dia boleh tuan samain. Kan wajah gue emang mirip sama dia, sama sama cantik, imut, tembem, unyu, pokoknya komplit deh" ucap Felli terkekeh membayangkan wajah idolanya.
"Astaga dia benar-benar membuatku pusing" batin Tristan memijit pelipisnya.
"Tuan kalau pusing minum obat" ucap Felli yang mengira Tristan pusing.
"Haiss yasudahlah" ucap Tristan berlalu menuju mobilnya karena tak ingin berlama-lama disana.
Follow ig author: @storysindi_ @sindiwulandari59
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments