Malam ini adalah malam yang dinanti-nantikan oleh Azka. yaitu malam pertunagan sang Kakak, iya juga sudah meminta asistennya untuk mengantarkan pakaian untuk Salsa dan meminta kepada asistennya untuk memenggilkan tukang make up yang ternama dikotanya.
Meskipun Salsa menolak tapi Jefri tetap memaksa degan alasan iya hanya melaksanakan perintah sang Bos. laki-laki itu memohon agar Salsa mau mengikutinya agar dirinya tidak dipecat oleh sang Bos. akhirnya karna tidak tega degan terpaksa Salsa mau mengikuti semua yang dilakukan para perias.
Sudah hampir lima belas menit dirinya menunggu Azka didepan kos-kosan berdua degan sahabatnya Tantri. salsa meminta pada Azka agar iya bisa membawa sahabatnya Tantri untuk ikut serta. degan terpaksa Azka megizinkan permintaan wanita itu karna jika tidak Salsa mengancam tidak akan meu ikut , meskipun dirinya harus dipecat iya sudah tidak perdulu lagi.
''Ampun deh ntu Bos lama bener ''. gerutu Jefri yang sudah lelah menunggu Azka sedari tadi.
Ya Jefri sang asisten masih disana untuk menjalankan tugas dari sang Bos gilanya itu. iya diminta untuk menunggu dan menunggu. entah apa pungsi Jefri disini dirinya sendiri pun tidak tau.
Setelah setegah jam mereka menunggu akhirnya yang ditunggu datang juga.
Azka keluar dari mobil degan wajah tampa dosanya membuat yang melihatnya jengah dan igin menabok kepala Oonnya itu.
''Tuan ayo jadi berangkat tidak"?.ajak Jefri saat melihat sang bos yang hanya terpaku saja melihat kearah Salsa.
"Terpersona Sih terpersona.tapi kita semua jagan diasinin gini".!!..lu gak tau apa gue dan yang lainnya udah capek baget seharian cuman ngikutin semua maunya lho"...gue tau ntu cewek cakep bener. tapi temennya gak kalah cakep hihi".... batin Jefri menertawaai pikirannya sendiri.
"Cantik baget Jef".lirih Azka sambil terus menatap Salsa. sedangkan Tantri yang berdiri disebelah Salsa hanya bengong menatap manusia tampan yang berdiri seperti patung tepat didepan sahabatnya.
"Lah tumben dia bener nyebutin nama gue''? biasanya gak pernah"..celetuk Jefri.
"cantik sih cantik Bos tapi kita semua jagan diasinin gini dong. gue udah capek baget ini".sambungnya lagi jengah melihat Azka tak bergeming.
Sementara Salsa gadis itu malah diam saja tak merespon apa yang Azka lakukan,matanya hanya fokus menatap wajah Azka yang sagat mirip degan laki-laki yang paling iya hindari.entah kenapa malam ini iya baru memperhatikan wajah bosnya itu dari dekat.
"Ah..mungkin gue cuman berhalusinasi saja. mana mungkin Om-Om tua mesum itu punya ikatan persaudaraan degan Bos gila ini".batin Salsa sambil mengelang-gelengkan kepalanya,berusaha membuang pikiran. bodohnya sendiri.
"Pak...hello kita jadi pergi gak"?..tanya Salsa sambil melambai-lambaikan tagannya didepan wajah Azka membuat laki-laki tampan itu tergagap.
"Jadi dong ayo"..ajaknya sambil berjalan duluan seperti tidak terjadi sesuatu. sang Bos kini sudah kembali pada dirinya sendiri digin dan kaku.
Hampir Dua jam mereka diperjalanan hingga jam delapan malam meraka sudah sampai didepan sebuah hotel.yang sagat mewah. membuat mata Salsa dan Tantri berbinar sekaligus gugup.
"Pak kita berdua nunggu disini saja ya"?..lirihnya sambil memeluk tagan sahabatnya.
"Lo kenapa".tanya Azka heran.
"Pak kami berdua gugup, sorry Pak kita gak pernah ketempat sepeti ini".ucapnya lagi pelan sambil menunduk membuat Azka terseyum jahil.
"Sini"!..celetuknya sambil menggandeng tagan Salsa dan berjalan memasuki hotel.
"Lo sama temenya Ok".ucapnya sambil mengedipkan sebelah mata kearah Jefri.
"Siap Bos".jawab Jefri sambil menjalankan aksinya.
Setelah sampai didalam hotel mata Salsa langsung berbinar melihat kemewahan yang Ada, tapi Tantri sahabatnya itu entah kemana dibawa oleh sang Asisten. tentunya atas perintah Azka.
"Apa kau mengiginkan sesuatu".tanya Azka saat mereka telah duduk dikursi khusus keluarga yang telah disediakan oleh pihak WO.
"Tidak".. jawab Salsa pendek karna dirinya benar-benar kikuk saat melihat para petinggi perusahaan dan orang-orang terpandang telah ramai memasuki gedung.
Tubuhnya terasa melayang kerigat digin mulai bercucuran iya benar-benar gugup sekarang.
Saat Azka menoleh kearah Salsa setelah dirinya menyalami tamu-tamu penting perusahaan. laki-laki itu tau bahwa Salsa kini sedang tidak percaya diri.degan cepat iya meraih tagan Salsa dan menggenggamnya erat. awalnya Salsa menolak tapi sejurus kemudian iya mulai merasa lebih sedikit tenang.
"Waduh gara-gara gugup kenapa gue jadi kepegen pipis gini ya"?.batinnya sebel kenapa disaat-saat seperti ini iya malah igin ketoilet padahal dirinya tidak akan tau didimana letak toilet.
"Pak saya permisi sebentar".pintanya karna dirinya sudah benar-benar kebelet pipis.
"Mau kemana"?.tanya Azka sambil menautkan alisnya binggung.
"He...he...pipis".lirihnya malu-malu.ya dari pada malu-maluin.
Soalnya Bosnya ini jika tidak dibicarakan jelas-jelas bisa-bisa sang bos akan bertanya lagi dan lagi ujung-ujungnya iya bisa-bisa pipis dicelana.
"Perlu ditemani"?..Azka bertanya degan bibir yang terseyum menggoda. membuat wajah Salsa bersemu merah.
"Tidak Pak terima kasih"..jawabnya sambil berlalu menuju toilet.
🔥🔥🔥
"Duh toiletnya dimana ya"?...lirih Salsa sambil celigak-celiguk kekiri dan kekanan untuk mencari jalan menuju toilet.
"Mas maaf' permisi toilet dimana Ya"?...tanya Salsa pada seorang laki-laki yang sedang membelakanginya.
"Deg".
Jantungnya seakan berhenti berdetak saat melihat wajah laki-laki yang sedang menatapnya degan wajah terkejut.
"Salsa"..lirih Jhonsen kaget kenapa bisa gadis kecilnya ini berada diacara pertunagannya. siapa yang telah mengundang Salsa untuk datang keacara ini"?..pertayaan-pertayaan itu berputar-putar dikepala Jhonsen.sambil menatap wajah cantik Salsa lekat.
"Om"...lirih Salsa yang sudah igin menangis.entah kenapa setiap melihat Jhonsen air matanya suka sekali ingin keluar.membuatnya kesal sendiri.
"Apa kau mencari toilet"?.tanya Jhonsen setenang munkin. padahal hatinya girang, was-was dan kawatir. Salsa akan kecewa dan semaki menjauhinya saat Salsa tau dirinya akan bertunagan.
"Ayo saya antar"..tawarnya pada Salsa.
"Mari" ucapnya lagi degan terpaksa Salsa mengikuti langkah kaki Jhonsen. untuk saat ini iya benar-benar sudah kebelet pipis, lebih baik iya kesampingkan dulu egonya dari pada nanti iya mempermalukan dirinya sendiri degan pipis dicelana. gila aja. sungguh Salsa paling tidak bisa jika harus menahan pipis.
Setelah selesai Salsa berdiri didepan cermin untuk menetralkan jantungnya yang masih berdebar tidak karuan.
"Grep"...
Seseorang memeluk tubuhnya dari belakang. membuat Salsa terperanjat kaget.
"Aku merindukanmu".lirih Jhonsen membuat tubuh Salsa meremang karna Jhonsen sudah mengendus tengkuknya yang ditutupi hijap.
💞💞💞💞
Lah katanya ngak cinta eh taunya main sosor aja Babang Jo.
Yuk dukung outhor like vote hadiah and komen makasih.
Bay..bay..🥰🥰😘😘
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
lidia
bs jd perang nie jo sm azka
2022-03-29
1