par6

Setelah pagi itu Salsa terus saja setiap hari membuatkan makanan untuk laki-laki pujaan hatinya.

Meskipun sikap Jhonsen tetap dingin pada dirinya.tapi Salsa tidak perduli,iya akan tetap mencintai laki-laki dewasa itu meskipun laki-laki itu belum menyukainya sama sekali.

Sore harinya Salsa kembali lagi mengantarkan makan malam untuk sang pujaan hatinya.

''Tok..tok...tok''.

Jhonsen yang sedang menelfon seseorang dikejutkan dengan suara ketukan dipintu.

''Pasti bocah puber itu lagi''.gerutunya sambil berjalan membukakan pintu.

Terlihat Salsa yang berdiri didepan pintu dengan wajah tampa dosanya sambil cegegesan.

''Mau apa''?.. ketus Jhonsen seperti biasa.

''Mau ngantar ini''.berbicara sambil menyodorkan kotak makanan.

''Hem..makasih''.

''Makasih doang''?..

''Trus''?..

''Trus''?.sekali-kali ajak Salsa jalan napa Om''?

''Apa Om ngak kasian"?.sama gadis kecil yang setiap hari dengan setia mendatagi Om, agar mendapatkan perhatian''?.mulutnya berbicara namun matanya tak lepas dari wajah Jhonsen

''Kasihan''?..untuk apa kasihan,saya ngak pernah meminta kamu buat ngantarin saya makanan''..

''Ah...nyebelin.Salsa pulang saja,percuma ngomong sama batu''.kesalnya sambil berbalik.

Tapi sebelum Salsa menjauh Jhonsen cepat-cepat menangkap tangan gadis kecil itu.

''Makasih''

''Buat''?Salsa mengeryit.

''Makanannya''.

''Oh"..jawab Salsa cuek.

''Mau jalan kemana''?.

''Jalan''?.memasang wajah pura-pura Oon.

''Iya Jalan,katanya mau diajak jalan''.

''Seriusan ini diajak jalan''?... jawab Salsa dengan nada semangat.

''Mau gak nie"?. keburu pikiran gue berubah''.

''Iya-iya Salsa mau.kapan''?..bertanya sambil menghadapkan wajahnya didepan Jhonsen.

''Nanti malam''.

''Nanti malam''?.malam mingguan gitu''?.bertanya dengan nada antusiasi.

Membuat Jhonsen semakin kesal.

''Hem''.jawab Jhonsen sambil megangkat bahunya acuh dan melangkah masuk kedalam sambil menutup pintu.

Sementara Salsa gadis itu sudah meloncat-loncat kegiragan seperti menang lotre.

''Yes...yes...yes''.jalan-jalan sama Om tampan''.ucapnya sambil melangkah pergi.

Sudah sejak Salsa pulang dari rumah Jhonsen.remaja itu sudah bersiap-siap igin pergi,padahal sekarang masih magrib.

Emak dan Abah sampai terheran-heran tidak seperti biasanya sang anak jam segini sudah mandi.biasanya ntu bocah jam segini masih anteng main kelereng dihalaman rumah, sama antek-anteknya.sekarang temannya saja sudah beberapa hari ini tidak menginap dirumah,entah apa yang terjadi dengan bocah satu ini''?.

Tepat pukul delapan malam Salsa berjalan kaki sendirian mendatangi rumah Laki-laki pujaan hatinya dengan wajah secerah mentari.

''Tok...tok..tok''..

Terdegar suara ketukan dipintu membuat Jhonsen dengan malas berjalan dan membukanya.

''Kau mau apa lagi''?.bertanya dengan wajah heran.sepertinya laki-laki dewasa ini telah melupakan janjinya.

''Is".Om katanya mau ngajak Salsa jalan-jalan''..

''Oh..sebentar''.menjawab sambil mengambil dompet dan kunci motor.

''Kita mau kemana malam-malam begini''?.tanya Jhonsen yang heran mau mengajak gadis pecicilan ini kemana"?.. sementara dirinya tidak begitu mengenal kampung ini.

''Ayo naik". pinta Jhonsen setelah dirinya meneiki motor Revo miliknya yang iya beli saat iya berencana menenangkan dirinya dikampung ini.

Dengan cepat Salsa naik keatas motor dengan penuh semagat dan wajah yang berseri-seri.

''Mau kemana''?.tanya Jhonsen lagi karna belum mendapatkan jawaban.

''Jalan saja Om''.jawab Salsa sambil memeluk pinggang Jhonsen.membuat laki-laki itu merinding.

''Jangan seperti ini, tidak enak dilihat orang''.pinta Jhonsen dengan nada tergagap. sungguh dirinya adalah laki-laki normal. dipeluk seperti ini membuat Adrenalinnya berpacu.

''Salsa dingin Om. boleh ya Salsa peluk''?.

"Oh..god''...cobaan apa lagi ini "?..bisa bahaya kalau ni bocah nepel terus seperti ini. malah buah pepayanya nempel lagi dipundak gue".batin Jhonsen merutuki kelakuan Salsa.

"Kita duduk disini saja ya"?.Jhonsen berbicara sambil menepikan motornya disebuah warung Bakso.

"Iya".jawab Salsa singkat sambil terus curi-curi pandang menatap Jhonsen.

"Mau makan apa"?..

"Mau makan Om"..

"Hah"?.

"Maksudnya"? tanya Jhonsen heran.

"Eh...he..he...sory Om''?.Salsa salah ngomong".

"Om..kita pacaran yuk"?.ajaknya membuat Jhonsen melongo.

"Ayo lah Om".plis Salsa suka banget sama Om''.

''Ya Om"?...regeknya sambil menarik-narik kemeja yang Jhonsen kenakan.

"Om diam,berarti kita resmi jadian kan Om"?.. sambungnya lagi.

Mendengar itu Jhonsen outo langsung menepuk jidatnya pusing.

"Terserah kau saja". jawab Jhonsen malas.

"Yeees''.Salsa sekarang punya pacar bule".jeritnya yang membuat seisi warung menatap mereka aneh.

"Hey''. pelankan suaramu".Jhonsen berbicara pelan namum dengan nada kesal.

"Apa kau mau diusir dari sini"?..sambunya lagi dengan nada pelan yang hanya ditanggapi Salsa dengan cegegesan.

"Ini Pak baksonya".sapa Abang bakso yang menghidangkan dua mangkok bakso setelah tadi Jhonsen sempat memesannya.

"Makasih Mang"..

"Ini anaknya Pak".tanya penjual bakso ramah.

Belum sempat Jhonsen menjawab Salsa sudah menyela duluan.

"Pacarnya".jawaban Salsa membuat tukang bakso geleng-geleng kepala.

"Anak jaman sekarang, kecil-kecil pacaran sama orang dewasa".lirih Abang bakso pelan sambil melangkah pergi.

*****

Setelah malam itu hubungan Jhonsen dan Salsa semakin dekat. bahkan Jhonsen tidak pernah menolak jika Salsa mengajak dirinya untuk jalan-jalan. meskipun memang benar jalan-jalan.

Malam ini tidak seperti biasanya, karna biasanya Salsa lah yang selalu mengajak Jhonsen untuk bertemu. tapi kali ini dirinya lah yang berinisiatif untuk mengajak Salsa bertemu.

****

''Besok pagi saya akan kembali kejakarta''.perkataan pertama kali yang keluar dari mulut Jhonsen membuat Salsa membeku ditempatnya.Setelah mereka duduk diam selama beberapa saat.

''Pulang''?lirihnya dengan suara getir.

''bukannya disini rumah Om ya''?..

Jhonsen mengeleng.

''Bukan.saya punya kehidupan dan tanggung jawab yang besar disana,disini saya hanya mencari ketenagan hati.setelah apa yang terjadi sama saya''.Jhonsen berbicara sambil menarik nafas panjang.

''Maafkan Saya karna tidak bisa menjanjikan apapun''.sambungnya lagi yang membuat Salsa meneteskan air mata.

''Om jahat sama Salsa''.ucapnya yang langsung menangis sesegukan dan memukul-mukul dada bidang Jhonsen yang berusaha igin memeluknya dan menenegkan gadis itu.

''Tenang dulu dengerin saya''.

''Kamu itu masih sangat muda, kamu pantas mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari saya''.berbicara sambil mencengkram kedua sisi bahu Salsa.

''Tapi Salsa maunya sama Om''.isak tagis Salsa pilu.

''Suuut...jangan nangis lagi,diem ya''?.sambil menepuk-nepuk bahu Salsa agar remaja itu berhenti menagis.

''Om''.lirihnya setelah berhenti menegis.

''Temani Salsa tidur untuk malam ini Saja''.berbicara dengan nada tersendat-sendat karna masih sesegukan.

Jhonsen menganguk.

Setelah beberapa saat berusaha untuk masuk kedalam kamar akhirnya berhasil juga.dengan nafas yang ngos-ngosan Jhonsen duduk dikursi rias didepan lamari Pakaian Salsa.

''Gila..ini benar-benar gila''.lirih Jhonsen dengan suara pelan.sungguh semua ini adalah hal yang paling konyol yang pernah iya lakukan.apa memeng begini rasanya berpacara dengan remaja''?.

''Ayo Om sini''.ajak Salsa saat dirinya sudah duduk diatas tempat tidur.

''Waduk gimana ini"?.. masak iya gue tidur sama ntu cewek"!!.. gimana kalau gue kebablasan"?. bisa-bisa gue malah gak jadi pulang besok.malah jadinya kawin disini''.dumel Jhonsen pelan supaya tidak didengar Salsa.

''Benaran tidur sini''?.tanya Jhonsen memastikan.

Salsa menganguk.

''Peluk Om''.ucapnya manja.

Dengan perlahan Jhonsen merangkak naik diatas tempat tidur.

Saat sudah berdekatan dengan Salsa diruagan tertutup seperti ini, rasanya jantungnya kian berpacu dengan sangat cepat.hingga gejolak didadanya memuncak drastis.

''Saya tidur dubawah saja ya''?..pintanya karna takut tidak bisa menahan diri.

Salsa mengeleng dan langsung memeluk Jhonsen erat,membuat laki-laki itu gelagapan dan dengan terpaksa membalas pelukan Salsa.

''Om..Salsa sayang sama Om''.lirihnya tepat diteliga Jhonsen membuat tubuh laki-laki itu meremang.

''Jangan begini,saya takut ngak bisa nahan''.ucapnya dengan suara serak.

''Om..berjanjilah untuk setia sama Salsa''.

''Salsa janji akan setia sama Om''.

''Maaf Salsa.itu akan sangat sulit,mengigat jarak umur kita sagatlah jauh''.ucapan Jhonsen membuat gadis itu merengut sedih.

''Cup''.

Satu kecupan mendarat dibibir **** Salsa membuat mata gadis itu membulat sempurna.

''Om''.lirihnya saat merasakan nafas Jhonsen tepat berada diwajahnya, karna kini laki-laki itu sudah berhasil mengukung tubuh kecilnya.

''Saya igin kita melakukan lebih,apa kamu bisa''.ucap Jhonsen dengan suara berat.

''Om Salsa''???.

''Cup''.

Lagi-lagi Jhonsen mengecup bibir Salsa dan **********.awalnya Salsa menolak tapi lama kelamaan iya juga ikut terbuai.

Karna laki-laki diatasnya ini sangat pandai dan lihai dalam menaklukan wanita. apa lagi wanita seperti Salsa,itu sangat mudah bagi seorang Jhonsen.

''Maaf''.lirih Jhonsen dengan suara beratnya sambil menjauh dari tubuh Salsa.

''Saya harus pulang,jika tidak aku yakin ngak bakalan sanggup buat nahan dan akhirnya kita bisa kebablasan''.ucapnya lagi sambil melangkah pergi melalui jendela.

Salsa. gadis itu masih terdiam terpaku pada tempatnya semula,iya mesih mencerna apa yang baru saja terjadi.

******

Dan setelah kejadian itu Salsa tak pernah lagi bertemu Jhonsen,laki-laki itu benar-benar pergi.

*****

Hari berganti-hari tahun berganti tahun, kini Gadis kecil itu sudah tumbuh menjadi gadis yang sagat cantik dan anggun. dengan gamis Sayr'i dan hijap panjang yang selalu melekat ditubuh indahnya.

Gadis yang selalu saja menjaga cintanya untuk seorang laki-laki yang sama sekali tidak iya ketahui keberadaannya.

Laki-laki yang membuat dirinya mengenal cinta sekali gus membenci cinta.

Kakinya melangkah kekota Jakarta untuk melanjutkan cita-citanya,bertekat untuk membahagiakan kedua orang tuannya jika dirinya telah sukses.

Tantri sahabat yang selalu ada untuk dirinya juga memutuskan untuk ikut dengannya menimba ilmu dijakarta. awalnya orang tua Salsa menolak jika dirinya harus kuliah jauh-jauh.tapi karna Tantri meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja dan dirinya akan selalu menjaga Salsa dengan terpaksa kedua orang tua Salsa memberikan ijin.

******

Setelah menempuh perjalannan yang sangat melelahkan.akhirnya Salsa dan Tantri sampai kekota Jakarta,kota yang sangat padat, sangat mewah dan juga keren.itu yang ada dipikiran kedua remaja yang kini baru menginjakakn kakinya diibu kota itu.

Dengan seyum cerah dan tekat yang kuat Salsa memutuskan bahwa iya akan mengubur cinta dan masa lalunya,dengan laki-laki yang sama sekali tidak megiginkannya.

''Selamat datang masa depan''.

''Selamat tinggal masa lalu''.batinya sambil menatap kearah depan.

''Hi Beautiful girls''.sapa seseorang dari belakang yang membuat Salsa dan Tantri terperanjat kaget.

''Hey kenapa harus terkejut seperti itu''?laki-laki yang kini melangkah disamping mereka berbicara sambil tertawa.

''Siapa yang tidak terkejut.kau datang bagaikan hantu. membuat orang kaget saja''.gerutu Tantri geram.

''Ayo Tri''.Ajak Salsa saat iya telah mendapatkan sebuah Teksi.

''Hey kenapa pergi''?. kita belum berkenalan''.jerit laki-laki bule tadi sambil melambai-lambaikan tangannya.

''Gadis yang menarik.selama ini belum pernah ada yang menolak pesona seorang Azka Alex Sander''.lirihnya sambil menatap punggung Salsa yang berjalan memasuki Taksi.

Setelah menempuh perjalanan yang hampir memakan waktu sekitar dua jam.kini akhirnya mereka sampai didepan kos-kosan yang sudah dipesankan oleh guru SMA tempat mereka menimba ilmu.Salsa dan Tantri meminta bantuan kepada beliau mengingat kedua gadis itu beru pertama kali menginjakkan kikinya dikota jakarta.

🔥🔥🔥🔥🔥

Bantu dukung outhor dengan cara like,vote,hadiah and komen makasih.

Bay..bay...😘😘😘

Tbc

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***