Live In The Foly Of Love
mungkin pikiranku masih belum bisa paham dan hati ini masih belum bisa memahami apa yang terjadi tapi tubuh ini seolah bereaksi dengan apa yang menimpa diri ini,
seolah raga ini bisa menjelaskan perasaan bahwa luka ini benar ada
dalam pikiranku aku masih bertanya-tanya apa kesalahan yang pernah aku perbuat padamu
tapi aku masih saja belum faham dengan apa yang terjadi walaupun berulang kali aku coba untuk berusaha memahaminya, tapi rasanya tetap tak ku pahami
tapi pada akhirnya aku berada pada ujung yang seperti ini. orang yang dulu aku anggap cinta satu-satunya dalam hidupku. orang yang juga sangat mencintaiku, hidupku dan kebahagiaanku...
dan pada akhirnya dialah orang yang paling melukaiku.
dalamnya luka yang aku rasa karenanya mengajarkanku bahwa orang yang paling mencintai adalah orang yang nantinya akan paling tersakiti
hatiku serasa beku sampai-sampai aku tak sanggup mengeluarkan air mataku saat berpisah darinya
walaupun rasanya begitu sakit, dadaku begitu sesak
entah mengapa perpisahan ini malah membuat hatiku merasa lebih damai saat kita berpisah seolah beban yang membelengguku menghilang dan membuatku terbebas
Aira Mailans adalah gadis periang, pintar dan ramah pada siapapun orang yang ia temui tapi pertemuannya dengan razi rafasta merubahnya menjadi sesosok orang yang tertutup dan tak terlalu peduli dengan penampilan, ia juga jadi jarang bergaul dengan sahabatnya karena permintaan razi yang terlalu takut di abaikan aira dan terlalu takut di nomor duakan
aira memutuskan menikah dengan razi rafasta setelah 3 tahun pacaran walaupun keluarga aira yang tidak suka dengan pribadi razi aira tetap bersikukuh menikah dengan razi, dan pada akhirnya petaka itu datang di hidup aira akankan aira sanggup melewati cobaan ini?
akankah dia bisa menemukan cinta yang lain yang bisa membuat ia bahagia dan tak terkekang
Tahun 20xx
di suatu ruangan bernuansa serba putih dengan bau obat yang menyeruak, di sana suasana begitu mencekam
terbaring seorang wanita dengan banyaknya perban di tubuhnya, mulai dari wajah, tangan dan kaki. ia di pasang selang infus dan alat bantu pernafasan serta alat bantu pendeteksi detak jantung
Orang-orang terdekatnya saling bergantian menjaga wanita tersebut yang sudah tak sadarkan diri selama 7 hari. orang yang menunggu tak kunjung berhenti menangis melihat keadaan yang cukup memperhatikan pada wanita itu
"air...air... air" gumam wanita tersebut sebelum membuka matanya
orang yang menunggu langsung mengambilkan minum dan pipet "nih ra" ucap seorang wanita paruh baya memberikan wanita itu minum
wanita tersebut mulai membuka mata, dan mencoba sedikit bergerak " aaaauw" teriak wanita tersebut yang tak lain adalah aira mailans merasa kesakitan saat tubuhnya di gerakan
"kamu sudah sadar aira" ucap mardiana mailans mengelus pipi aira anaknya karena merasa terharu anaknya sudah sadar setelah tertidur selama seminggu
aira melihat ke sekeliling tapi pandangannya agak kabur "aku dimana bu? " tanya aira
" di rumah sakit nak" jawab ibu mardiana
"kenapa seluruh tubuh aira sakit dan sulit digerakkan, tubuh aira juga banyak perban, mata aira juga agak kabur. apa aira habis kecelakaan? " tanya aira
mendengar itu ibu mardiana sangat terkejut "apa kau sama sekali tidak ingat apa yang terjadi padamu? " tanya ibu mardiana
"tidak, memang kenapa bu? " tanya aira
"sudahlah jangan pikirkan apapun dulu konsen pada pemulihan mu saja tentang bagaimana kau bisa sampai disini nanti kau juga akan tahu" balas ibu mardiana
"mungkin Tuhan tak ingin kau terlalu sedih jadi beliau membuatmu lupa dengan segalanya" batin ibu mardiana
" kalau menurut ibu begitu aira akan nurut ibu saja konsen pada pemilihan aira" jawab aira
" oh ya sayang, kamu jangan khawatir sama viko ya viko dalam pengawasan ayah dan ibu jadi dia pasti baik-baik saja" ucap sang ibu
aira mencoba tersenyum tapi ia kesulitan dan merasakan sakit saat menggerakkan wajahnya
"apa aira akan cacat bu? " tanya aira sendu
"tentu saja tidak sayang, kamu akan baik-baik saja dan tetap bisa hidup normal" balas ibu mardiana
" tapi wajah aira begitu banyak perban, dan sepertinya wajah aira begitu sakit seperti ada bekas jahitan, mata kiri aira juga sedikit kesulitan melihat, tangan aira juga sakit dan sulit digerakkan" ucap aira dengan wajah sendunya
" tenang ya anak ibu, lukamu memang cukup parah dan hampir merenggut nyawamu tapi dengan rajin berobat kamu pasti bisa sembuh seperti sedia kala" ucap Ibu mardiana
" tapi aira gak punya uang untuk berobat bu, ibu kan tahu sendiri selama ini aira mencari nafkah seorang diri dan aira hanya berprofesi sebagai guru SD" balas aira mengalirkan cairan bening dari sudut matanya
mendengar ucapan aira, ibu mardiana begitu sedih, ia menangis dengan sesenggukan
" ibu jangan nangis" pinta aira tak tega melihat ibunya menangis
ibu mardiana mencoba mengontrol emosinya menarik nafas dalam lalu mengusap air matanya
" ibu tahu kamu tak ada biaya tapi kamu jangan lupa bahwa kamu masih punya orang tua dan ke 4 orang kakak laki-laki" balas ibu mardiana memaksakan senyumnya
" maafin aira ya bu, padahal aira sudah menikah tapi masih jadi beban buat ibu, ayah dan yang lainnya" ucap aira menangis lirih dihadapan ibunya
ibu aira menggenggam tangan aira yang kebetulan tidak terlalu sakit " aira sayang kamu itu adalah anak ibu dan bagian dari keluarga mailans, jadi apapun yang bisa kami lakukan pasti kami lakukan untukmu" ucap ibu mardiana menenangkan aira
ibu mardiana mengelus kepala aira sampai aira tertidur "apa yang harus ibu katakan padamu nak? apa kamu sanggup menerimanya saat kamu tahu suamimu yang membuatmu jadi seperti ini " batin ibu mardiana menangis lirih sambil berusaha menutup mulutnya agar aira tak mendengar
keesokan harinya, sang ibu sedang mengelap tubuh aira dengan perlahan, setelah selesai ibu mardiana mengganti kain yang di pakai aira dengan kain bersih
sakit ditubuh aira membuatnya tak bisa memakai baju karena luka ditubuhnya yang begitu banyak, hanya bisa memakai kain dan membungkusnya saja
" aira" panggil seseorang yang baru masuk
"kakak, kalian datang" ucap aira senang melihat ke empat kakaknya lah yang datang
"syukurlah akhirnya kamu sadar dek" ucap fahri mailans kakak pertama aira
"senang sekali bisa melihatmu sudah bangun" ucap dino mailans kakak ke dua aira
"bagaimana keadaanmu, apa sudah mendingan" tanya Raka mailans kakak ketiga aira
"sudah lebih biak kak" balas aira
"kami senang mendengarnya, cepat sembuh agar kita bisa berkumpul bersama lagi" ucap Rino mailans kakak ke empat aira
aira mencoba tersenyum walau di rasa masih susah " Terima kasih kakak sudah peduli dengan aira dan maafin aira selalu merepotkan kakak" ucap aira
kak fahri mendekat duduk dihadapan aira " jangan bilang seperti itu aira, kamu adalah adik perempuan kami satu-satunya dan yang paling berharga jadi tentu saja kami peduli. jangan kau merasa merepotkan kami ya aira" ucap kak fahri
"sebenarnya kami yang merasa tidak berguna karena tidak bisa menjagamu sampai-sampai kamu jadi begini" ucap kak raka lirih
"tetap saja aira harus meminta maaf karena aira kan punya suami jadi harusnya aira itu jadi tanggungjawab suami aira bukan kakak lagi" balas aira
ke empat kakak aira membelalakkan matanya lebar mendengar ucapan aira
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 254 Episodes
Comments
linda sagita
susunan kata-kata yg indah 👍
2022-03-25
0
linda sagita
aku mampir untuk mendukungmu Thor, jika berkenan kembali mampi "cinta dua batas"
2022-03-25
0