Pertempuran Batin

Irfan mencoba mencari jalan keluar dari ruangan gelap itu, tetapi semua usahanya sia-sia. Dinding ruangan itu terbuat dari kayu yang keras dan tebal, tidak ada celah yang bisa dia tembus.

Ketakutan mulai menggerogoti hatinya. Dia teringat pesan leluhurnya tentang jin-jin jahat yang menghuni hutan terlarang. Mungkinkah dia terjebak dalam jebakan yang dibuat oleh jin jahat?

Tiba-tiba, Irfan merasakan hawa dingin yang menusuk tulang. Dia menoleh ke arah sumber hawa dingin itu dan melihat sebuah bayangan gelap yang bergerak di sebelah dinding.

Bayangan itu berubah bentuk dan menyerupai sebuah makhluk yang menyeramkan. Makhluk itu memiliki mata berwarna merah menyala dan taring tajam yang menonjol dari mulutnya.

Irfan berteriak ketakutan, tetapi suaranya terjebak di tenggorokannya. Dia tidak bisa berbicara.

Makhluk itu mendekati Irfan, matanya menatap Irfan dengan tatapan yang mengancam.

"Kau telah masuk ke wilayahku," kata makhluk itu dengan suara yang sangat serak. "Sekarang kau akan menjadi milikku."

Irfan merasakan kekuatan makhluk itu yang sangat kuat. Dia tahu bahwa dia tidak akan bisa melawan makhluk itu dengan kekuatan fisiknya.

Dia teringat pesan leluhurnya tentang cara menghadapi jin jahat. "Kau harus menggunakan kekuatan hati dan kebijaksanaan untuk mengalahkan mereka," kata leluhurnya.

Irfan menarik napas dalam-dalam dan berusaha menenangkan diri. Dia mencoba menghubungi energi alam jin yang dia pelajari dari leluhurnya.

Dia memulai mengucapkan mantra yang diajarkan oleh leluhurnya untuk menolak kekuatan jahat. Mantanya terucap dengan suara yang lembut tetapi kuat, menembus kegelapan ruangan itu.

Irfan dengan khusyuk melafalkan mantra yang diajarkan leluhurnya. Kata-kata mantra itu beresonansi dalam dirinya, memancarkan energi positif yang melawan hawa dingin dan kegelapan yang menyelimuti ruangan itu.

Jin jahat itu terhuyung sedikit, matanya menyipit karena terganggu oleh energi positif yang dipancarkan Irfan. Makhluk itu mengerang, mencoba untuk melawan kekuatan mantra itu.

“Kau tidak akan bisa mengalahkanku,” geram jin jahat itu, suaranya berdesis seperti ular. “Aku adalah penguasa hutan ini. Kekuatanmu tidak akan berarti apa-apa di sini.”

Irfan tidak terpengaruh oleh ancaman itu. Dia terus melafalkan mantra, fokus pada aliran energi positif yang mengalir di dalam dirinya. Dia merasakan kekuatan leluhurnya mengalir melalui dirinya, memberinya keberanian dan tekad untuk melawan jin jahat itu.

“Aku tidak takut padamu,” jawab Irfan, suaranya bergetar tetapi tetap teguh. “Aku adalah pewaris garis keturunan yang telah melindungi alam ini selama berabad-abad. Aku tidak akan membiarkanmu merusak keseimbangan alam ini.”

Jin jahat itu tertawa mengejek. “Kau terlalu naif, bocah. Kau belum siap menghadapi kekuatan sejatiku. Kau akan merasakan amarahku!”

Jin jahat itu melayang mendekat, tubuhnya membesar dan menyerupai monster yang mengerikan. Taringnya yang tajam berkilauan di bawah cahaya redup, dan matanya memancarkan api neraka.

Irfan menarik napas dalam-dalam dan memusatkan konsentrasinya. Dia menyerap energi positif yang mengalir di dalamnya, mengalirkannya ke tangannya.

“Aku akan melawanmu dengan kekuatan hati dan kebijaksanaan,” gumam Irfan. “Aku tidak akan membiarkan kejahatan menguasai alam ini.”

Irfan menjulurkan tangannya ke arah jin jahat itu. Dari ujung jarinya, aliran energi positif meledak keluar, membentuk cahaya yang membara. Cahaya itu menyerang jin jahat itu dan menghalau kegelapan yang menyelimuti ruangan itu.

Jin jahat itu mengerang kesakitan ketika energi positif itu menghantamnya. Dia mencoba menghindar, tetapi Irfan terus menyerangnya dengan aliran energi positif yang tak henti-hentinya.

Jin jahat itu berusaha menyerang Irfan, tetapi Irfan berhasil menghindar dengan cepat. Dia terus menyerang jin jahat itu dengan mantra dan energi positifnya.

Pertempuran itu berlangsung lama dan mendebarkan. Irfan merasakan tubuhnya lelah dan kekuatannya menipis. Tetapi dia terus berjuang dengan tekad yang kuat.

Akhirnya, energi positif Irfan berhasil menghancurkan kekuatan jahat jin itu. Jin jahat itu menjerit kesakitan dan kemudian menghilang dalam kegelapan.

Irfan tersentak ketika jin jahat itu menghilang. Dia merasakan kekuatannya menipis dan tubuhnya lemah. Tetapi dia merasakan kegembiraan yang mendalam karena berhasil mengalahkan jin jahat itu.

“Aku telah mengalahkannya,” gumam Irfan. “Aku telah melindungi alam ini dari kejahatan.”

Irfan mencoba mencari jalan keluar dari ruangan itu. Dia mencari pintu atau jendela, tetapi dia tidak menemukannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!