Tubuh Duchess Alexsa mundur, sampai punggungnya menghantam kepala ranjang. "Hah! mata ku,"
Kedua tangannya meraba matanya, menguceknya kembali. Namun bukannya menghilang, bayangan itu semakin jelas. Duchess Alexsa menyibak selimutnya dengan kasar, turun dari ranjangnya berlari ke arah cermin. Dia meraba kedua matanya, bola mata itu hijau, hijau seperti daun muda. "Ada apa? kenapa bisa seperti ini?" tanya Duchess Alexsa ketakutan.
Tok
Tok
Tok
"Duchess." Seorang wanita mengetuk pintu itu dengan perasaan khawatir. "Ini saya, Anne."
"Anne, dia pasti tau." Duchess Alexsa hendak membuka kunci pintu itu. Namun ia tahan lagi, memikirkan sekali lagi. "Anne apa kamu membawa seorang Dokter?"
"Iya Nyonya," jawab Anne seraya menatap seorang laki-laki memakai jas putih.
"Anne, aku tidak apa-apa. Kamu masuklah dan Dokter itu, pulanglah. Keadaan ku baik-baik saja."
"Tapi Nyonya..."
"Benar Nyonya, saya harus memeriksa anda."
"Anne aku tidak akan membiarkan mu masuk ke dalam. Kalai kamu tidak mau mengikuti ku dan Dokter, maaf aku sudah sembuh dan tidak butuh di periksa." Tegas Duchess Alexsa.
"Ba-baiklah, Nyonya. Saya akan masuk sendiri. Maaf Dokter, mungkin Nyonya tidak nyaman. Kalau ada sesuatu saya akan menghubungi anda."
Dokter itu menghela nafas, mengangguk dan berlalu pergi.
"Apa Dokter itu sudah pergi?" tanya Duchess Alexsa memastikan.
"Iya, Nyonya."
Duchess Alexsa membuka pintu itu, sedangkan dirinya berada di belakang pintu. "Masuklah." Setelah pelayan Anne masuk, Duchess Alexsa buru-buru mengunci pintu itu dan menarik lengan Anne sampai menjauh dari arah pintu.
"Anne lihat mata ku baik-baik."
Pelayan Anne menganga, mata itu berubah warnanya menjadi hijau, sehijau daun. Ia mundur, sebuah misteri yang tidak ia ketahui muncul di hadapannya.
"Anne, kamu lihat aku. Kamu tahu kenapa mata ku bisa berubah warna." Duchess Alexsa mengguncang tubuh Anne yang tampak shock.
"Anne katakan,"
"Aku tidak tau Nyonya," ujar Anne. "Tapi aku tau cerita tentang orang bermata hijau."
Duchess Alexsa menyambar segelas air putih di atas nakas. Dia memberikannya pada Anne. "Minumlah, agar kamu tenang."
Pelayan Anne meneguk air putih itu hingga ludes dan menaruhnya dengan tangan gemetar. Sekali lagi dia melihat kedua mata majikannya.
"Katakan! apa yang kamu ketahui tentang mata ku."
"Nyonya, aku akan menceritakan sebuah kisah pada mu."
Keduanya duduk di ayunan teras depan. Wajah Anne menunduk, ia akan menceritakan sebuah cerita.
"Dulu, di Kekaisaran ini. Ada seorang bangsawan. Bangsawan itu bernama Duke Aiken Wichilia. Bangsawan itu sangat hebat, pedang berada di bawah kendaliannya. Dia memiliki dua orang putri, pertama pertama bernama Aundrey Wichilia dan putri kedua bernama Alona Wichilia. Saya tidak tau alasannya apa, tapi Duke Aiken menyembunyikan putri keduanya dengan alasan putrinya lemah, tapi dari keturunan itu putri Aundrey tidak memiliki mata hijau seperti Duke Aiken. Hanya Duke Aikenlah yang memilikinya, Duke Aiken bisa mengendalikan tanaman. Tanaman obat bahkan tanaman itu berduri dan beracun. Keluarga itu di kenal keluarga yang sangat baik, keluarga itu makmur. Hingga Duke Aiken mendapatkan tugas dari Baginda Kaisar, dan tugas itu membasmi Moster Iblis. Duke Aiken menang. Namun beberapa hari kediaman Duke Aiken seperti lautan api. Semua orang yakin kediaman Duke Aiken di serang oleh Monster Iblis yang dendam."
"Keluarga itu bagaikan misteri. Tidak ada yang tau, Duke Aiken hidup atau sudah meninggal. Bahkan prajurit istana hanya menemukan satu orang mayat. Orang istana juga menginformasikan bahwa mayat itu salah satu putri dari Duke Aiken."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Sandisalbiah
mungkinkah Alexsa adalah salah satu keturunan dr Duke Aiken.. dr putri yg selama ini dia sembunyikan...?
2024-01-31
0
Intan Safira
gara gara tertusuk mawar atau digigit monster??
2024-01-16
1
Ilan Irliana
gr2 mawar kah?? klo g ketusuk mawar Duches pun g akn kracunn..
2022-07-23
1