#17

Setelah acara pertunangannya selesai, Felicia menuju kamar Gen di mansion.

Gen sedang mengganti jasnya ketika Felice masuk.

"Kau mau pergi Gen?", tanya Felice.

"Hmm..", jawab Gen singkat dan memakai jaket nya.

"Apa kau mau menemui Val?", tanya Felice.

"Ya..ada sesuatu yang sangat penting yang harus aku bicarakan dengannya", kata Gen.

"Apakah masalah bisnis?", tabya Felice lagi.

"Tidak ...masalah pribadi", jawab Gen.

"Kau menyukainya Gen?", tanya Felice

"Oh come on..kita membahas ini lagi? kita sudah bertunangan Felice..jangan berpikiran macam macam", kata Gen.

"Aku tak ingin kau menemuinya..kau milikku Gen..aku berhak atas dirimu sekarang..kau calon suamiku..aku berhak melarangmu pergi", kata Felice bersikeras.

"What??? kau mengekangku?", bentak Gen.

"Aku hanya tak ingin kau berhubungan dengan Val..hargai aku sedikit Gen", kata Felice emosi karena membayangkan Gen akan bersama Val malam ini.

"Ini bukan urusanku saja..ini urusan Revveka..dia menyuruhku untuk menemuinya", kata Gen.

"Rev mengenalnya?", tanya Felice.

"Hmm..mereka berteman..sudah..aku harus pergi", kata Gen.

Felice menahan tangan Gen.

"Apakah dia lebih penting daripada aku?", tanya Felice.

"Ini sungguh pertanyaan bodoh Felice", kata Gen melepas tangan Gen.

"Gen...kau berjanji pada kakek untuk selalu menyayangiku bukan?buktikan janjimu itu sekarang..jika kau menyayangiku jangan menemuinya", teriak Felice yang sudah tidak bisa menahan emosinya.

Apapun yang terjadi Felice tak ingin Gen menemui Val malam ini.

"Aku pikir kau orang yang sangat dewasa Fel.. kurasa aku harus berpikir ulang untuk menikahimu", kata Gen akhirnya.

Kemudian Gen keluar dari kamarnya.

"GEN...GEN..", panggil Felice.

Tapi Gen tetap berjalan keluar dari mansion orang tuanya.

Belle melihat hal itu dan Felice memeluk Belle.

"Ada apa Felice?", tanya Belle khawatir.

"Val..ini semua gara gara dia..Gen ingin menemuinya Aunty..Val menggodanya sejak pertama mereka bertemu..dan sekarang Gen terperangkap oleh Val..i hate her", kata Felice sambil menangis.

"Sebaiknya kita tunggu penjelasan Gen dulu... tenanglah", kata Belle menenangkan Felice yang masih menangis.

Elora hanya melihatnya dan kemudian masuk ke dalam kamarnya.

Elora memang tak dekat dengan Felice karena dia kuliah di Inggris. Felice memang sangat ramah padanya.

Tetapi dia kurang suka dengan sikapnya yang terlalu ikut campur di dalam rumah orang tuanya.

Felice seperti mengambil alih semua perhatian Belle dan itu membuat Elora sedikit risih meskipun Felice bersikap baik padanya.

Felice begitu manja pada Belle, itu yang membuat Elora tak begitu menyukainya.

Elora bahkan berusaha memakluminya karena mungkin Felice merupakan anak tunggal di keluarganya.

❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤

Gen menuju apartemen Val. Val tak membuka pintunya meskipun Gen memencet belnya berkali kali.

15 menit kemudian, Val baru membuka pintu apartemennya.

"Apa yang kau lakukan disini?kau mau tidur denganku?", tanya Val dengan wajah mengantuk karena terbangun dari tidurnya yang sudah nyenyak.

Val hanya menggunakan pakaian tidur tipis nan pendek berwarna hitam dan Gen sedikit tak fokus karena hal itu.

"Gen...ada apa?", tanya Val lagi ketika Gen tak menjawab pertanyaannya.

"Boleh aku masuk?ada yang ingin kubicarakan denganmu", kata Gen.

"Ini sudah tengah malam.. kita bisa bicara di perusahaanmu besok bukan?", kata Val dengan kepala yang menyender di pintu karena masih mengantuk.

Gen akhirnya masuk meskipun Val belum mempersilahkannya.

Val menutup pintunya dan masuk mengikuti Gen dari belakang.

Gen duduk di kursi sofa begitu juga dengan Val. Tetapi Val langsung berbaring di sofa karena mengantuk.

"Ada apa?", tanya Val.

"Valery Larkin..I got you", kata Gen akhirnya.

Val yang awalnya mengantuk langsung menatap mata Gen dengan tajam.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***